Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
oleh
Kelompok 21
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa dengan
dosen pembimbing Ns.Emi Wuri Wuryaningsih S.Kep.,Sp.Kep.J
oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena anugerah dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah "Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Pada Remaja
Gangguan Seksual. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah, diantaranya:
Penulis hanyalah insan biasa yang tidak jauh dari kesalahan, untuk itu kami
sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
2.1 Contoh Kasus...................................................................................... 3
2.2 Pengertian Gangguan Seksual........................................................... 3
2.3 Pengertian Homoseksualitas ............................................................. 3
2.4 Psikopatologi/Psikodinamika Gangguan Tidur............................... 4
2.5 Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan .................................. 7
2.6 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan...................................... 7
BAB 3. PENUTUP ......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 10
3.2 Saran.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2.3 Apakah diagnosa medis dan diagnosa keperawatan pada klien dengan
gangguan seksual?
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui contoh gambaran kasus Klien dengan Masalah pada Remaja :
Gangguan seksual.
1.3.4 Untuk mengetahui diagnosis pada klien dengan Masalah pada Remaja :
Gangguan seksual.
1.3.5 Untuk mengetahui rencana intervensi atau penatalaksanaan pada klien dengan
Masalah pada Remaja : Gangguan seksual.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kasus
Ada seorang An. X ia adalah remaja putra berusia 17 tahun, sekarang ia tengah
duduk di bangku kelas 2 di salah satu SMA unggulan di kotanya. Remaja putra
tersebut memiliki riwayat hidup yang bisa dikatakan cukup kelam, ia adalah salah
satu anak yang menjadi korban pedofilia oleh guru di sekolahnya sendiri. Melalui
proses terapi psikologis lah remaja tersebut sudah sedikit melupakan kejadian buruk
yang pernah ia alami dulu, namun ternyata setelah beberapa tahun kemudian remaja
putra tersebut mengalami sedikit kelainan dengan daya tarik seksualitasnya, kini
remaja tersebut mengaku lebih tertarik kepada sesama jenisnya daripada dengan
lawan jenis. Dan dia juga mejadi sering berhias dan mempercantik diri dengan alat-
alat yang biasa dipakai oleh kalangan wanita. Selain itu dia juga menjadi suka
bergaul dengan kaum wanita dibanding dengan kaum pria. Karena dia berpikir jika
dia bergaul dengan kaum pria dia akan menjadi objek bullying.
Homoseksualitas ialah relasi seks dengan jenis kelamin yang sama atau rasa
tertarik dan mencintai jenis yang sama dengannya. Selain itu homoseksual juga bisa
diartikan sebagai laki-laki dan perempuan yang secara emosional dan seksual tertarik
terhadap sesama jenis (Carrol, 2005).
3
Orientasi seksual ini dapat terjadi akibat bawaan genetik kromosom dalam tubuh
atau akibat pengaruh lingkungan seperti trauma seksual yang didapatkan dalam proses
perkembangan hidup individu, maupun dalam bentuk interaksi dengan kondisi
lingkungan yang memungkinkan individu memiliki kecenderungan terhadapnya.
Jumlah pria yang homoseksual itu diperkirakan 3-4 kali lebih banyak daripada jumlah
wanita yang juga mengalami homoseksual.
Ekspresi homoseksualitas ada tiga yakni :
4
Homoseksual ini tidak dapat diterima oleh masyarakat dan tidak sesuai dengan
tata cara serta norma-norma agama.
b Stressor psikologis
Seorang remaja yang pernah mengalami pengalaman traumatis dengan
seseorang hingga timbul dorongan homoseks yang menjadikanya menetap
dengan perilaku penyimpangan tersebut.
c Stressor biologi
Gangguan karena adanya penyakit atau gangguan fisik, dan efek samping
pengobatan.
2) Origin
a. Internal : adanya pemahaman yang salah mengenai seksual dapat
membuat individu memiliki resiko untuk menyalurkan dorongan seksual
secara salah.
b. Keluarga : kurang terbukanya komunikasi antara orang tua dengan anak
bisa menyebabkan adanya perilaku menyimpang.
c. Masyarakat atau lingkungan : tingginya pengaruh lingkungan terhadap
individu terutama teman bermain sangat memiliki risiko terjadi perilaku
menyimpang apabila lingkungan tersebut memberi contoh yang salah.
d. Timing : adanya gejala atau perubahan pada diri individu sejak individu
tersebut mengalami permasalahan pada dirinya.
e. Number : adanya lebih dari 1 stressor atau masalah yang dialami
individu.
4. Sumber koping
a Kemampuan personal: pentingnya dalam meningkatkan rasa percaya diri
terhadap identitas seksualnya.
b Dukungan sosial: dukungan ini sangat penting untuk membantu klien
mengetahui peranan yang sesuai dengan identitas seksualnya. Biasanya
5
dukungan yang di dapat dari keluarga, teman, kelompok, atau orang-orang
disekitar klien.
c Asset material: ketersediaan materi antara lain yaitu akses pelayanan
kesehatan, dana atau finansial yang memadai, asuransi, jaminan pelayanan
kesehatan dan lain-lain.
d Keyakinan positif: keyakinan postif ini sangat penting untuk dapat
mempertahankan koping adaptif sehingga dapat menjadi dasar dari harapan
yang walaupun dalam kondisi penuh stressor. Biasanya hal ini demi untuk
kesadaran yang sesuai identitasnya sehingga tidak menyukai sesama jenis.
5. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang mungkin digunakan klien untuk mengekspresikan masalah
seksualnya, antara lain :
a Fantasi, dimana individu berfantasi untuk meningkatkan kepuasan seksualnya
b Denial, dimana individu tidak mengakui adanya konflik atau ketidakpuasan
seksual
c Rasionalisasi, dimana individu memperoleh pembenaran atau penerimaan
tentang motif, perilaku, perasaan dan dorongan seksual
d Menarik Diri, mungkin dilakukan untuk mengatasi perasaan lemah, perasaan
ambivalensi terhadap masalah seksual.
6
Estrogen dapat mengontrol dorongan-dorongan seksual yang tadinya tidak
terkontrol menjadi lebih terkontrol. Diberikan peroral. Efek samping
tersering adalah ginecomasti.
2. Pengobatan dengan Neuroleptik
a. Phenothizine, memperkecil dorongan sexual dan mengurangi kecemasan.
b. Fluphenazine Enanthate, mengurangi dorongan seksual lebih dari dua
pertiga kasus dan efeknya sangat cepat. Diberikan IM dosis 1cc 25 mg.
Efektif untuk jangka waktu 2 pekan.
c. Pengobatan dengan Trnsquilizer
Diazepam dan Lorazepam berguna untuk mengurangi segala macam
kecemasan dan rasa takut. Perlu diberikan secara hati-hati karena dalam
dosis besar dapat menghambat fungsi sexual secara menyeluruh. Pada
umumnya obat-obat neuroleptik dan transquilizer berguna sebagai terapi
adjuvant untuk pendekatan psikologik.
2.6.2
7
2.6.3 Intervensi Keperawatan
8
memiliki perasaan 4 Berikan dukunagan yang
komunitas yang positif dan dukungan
rendah. emosi
Bantu klien berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
9
c. Monitor interaksi keluarga dalam permasalahan berkaitan dengan pasien
d. Nilai reaksi emosi keluarga terhadap kondisi klien
e. Dengarkan kekhawatiran, pertanyaan, dan perasaan keluarga
f. Informasikan mengenai tahap perkembangan remaja
g. Bantu keluarga untuk mengidentifikasikan, dan memecahkan masalah serta
strategi koping yang bisa di keluarga
h. Bantu keluarga terkait dengan pemahaman mengenai pengelolaan perilaku
seksual yang tidak diterima
i. Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk mencapai
tahap perkembangan remaja
j. Kenalkan keluarga dengan keluarga lain yang serupa
2.6.5
10
BAB 3. PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Gangguan seksual merupakan suatu hal yang dapat berpengaruh pada kehidupan
seorang individu khususnya pada kelompok remaja, kurangnya perhatian dan kasih
sayang orang tua juga salahnya pergaulan juga dapat menyebabkan ganguan
seksual dapat terjadi.
2.6 Saran
Untuk para remaja hendaknya memiliki bekal pengetahuan tentang seksualitas
yang benar dan tidak disalah gunakan, selain itu harus pintar-pintar memilih teman
bergaul.
Untuk orang tua hendaknya mengetahui ciri perkembangan remaja, pengaruh
lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja serta masalah maupun gangguan
jiiwa remaja. Karena hal tersebut dapat mendeteksi dini jika remaja mengalami
perubahan yang menjurus kepada hal yang negatif.
Sebagai perawat profesional sangat diharapkan untuk melakukan asuhan
keperawatan dengan baik dan benar dalam menangani klien dengan gangguan
seksual khususnya remaja. Oleh karena itu diharapkan perawat untuk mengetahui
mengenai gangguan seksual tersebut sehingga perawat dapat memberikan
penanganan yang tepat kepada klien dan keluarga.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. Mc. Closkey. 2012.
Nursing Interventions Classification (NIC). Fifth Edition. Iowa: Mosby Elsavier.
Jhonson, Marion. 2012. Iowa Outcomes Project Nursing Classification (NOC). St.
Louis, Missouri; Mosby Elsavier.
Stuart and Laria. 2005. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
12