Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KIMIA ANALITIK II
ARGENTOMETRI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ARGENTOMETRI tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan
tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Selain itu, agar dapat mengetahui tentang argentometri, baik
pengertian argentometri, metode yang digunakan dalam argentometri, dan faktor
yang mempengaruhi pengendapan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang.......................................................................... 4
B Rumusan Masalah..................................................................... 5
C Tujuan Penulisan....................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengetian Argentometri............................................................. 6
B. Metode Argentometri................................................................ 6
C. Faktor yang Mempengaruhi Pengendapan................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 11
B. Saran.......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat
dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan
endapan dengan ion Ag+. Salah satu cara untuk menentukan kadar asam-basa
dalam suatu larutan adalah dengan volumetri (titrasi).
4
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Argentometri ?
2. Metode apa saja yang ada dalam titrasi argentometri dan bagaimana
prinsip dari masing-masing metode tersebut ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengendapan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa bisa mengetahui apakah yang dimaksud dengan Argentometri.
2. Mahasiswa dapat mengetahui masing-masing metode yang ada dalam
Argentometri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pengendapan dalam Argentometri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Salah satu cara untuk menentukan kadar asam basa dalam suatu
larutan adalah dengan volumetric (titrasi). Volumetri (titrasi) merupakan cara
penentuan kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada pengukuran
volumenya.
Ag+ + X- AgX
B. Metode Argentometri
6
Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan
dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida (Khopkar,
SM, 1990).
Aplikasi titrasi argentometri dengan metode Mohr banyak
digunakan untuk menentukan kandungan kadar klorida dalam berbagai
contoh air, misalnya air sungai, air laut, air sumur, air hasil pengolahan
industry sabun, dan sebagainya. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan
dengan kondisi larutan berada pada pH kisaran 6,5-10 disebabkan karena
ion kromat adalah basa konjugasi dari asam kromat. Jika pH dibawah 6,5
maka ion kromat akan terprotonasi sehingga asam kromat akan
mendominasi didalam larutan akibatnya dalam larutan yang bersifat sangat
asam konsentrasi ion kromat akan terlalu kecil untuk memungkinkan
terjadinya endapan Ag2CrO4 sehingga hal ini akan berakibat sulitnya
pendeteksian titik akhir titrasi. Analit yang bersifat asam dapat
ditambahkan kalsium karbonat agar pH nya berada pada kisaran pH
tersebut atau dapat juga dilakukan dengan menjenuhkan analit dengan
menggunakan padatan natrium hidrogen karbonat.
7
Aplikasi dari argentometri dengan metode Volhard ini adalah
penentuan konsentrasi ion halida. Kondisi titrasi dengan dengan metode
Volhard harus dijaga dalam kondisi asam karena jika larutan analit bersifat
basa maka akan terbentuk endapan Fe(OH)3. Jika kondisi analit adalah
basa atau netral maka sebaliknya titrasi dilakukan dengan metode Mohr
atau metode Fajans.
8
Kesulitan dalam menggunakan indicator absorbsi ialah banyak
diantara zat warna tersebut membuat endapan perak menjadi peka terhadap
cahaya (fotosensitifitas) dan menyebabkan endapan terurai. Titrasi
menggunakan indicator absorbs biasanya cepat, akurat, dan terpercaya.
Sebaliknya penerapannya agak terbatas karena memerlukan endapan
berbentuk koloid yang juga harus dengan cepat (Harjadi,1990).
9
Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah
dipengaruhi oleh pH, hal ini disebabkan karena penggabungan proton
dengan anion endapannya. Misalnya endapan AgI akan semakin larut
dengan adanya kenaikan pH disebabkan H+ akan bergabung dengan I-
membentuk HI.
5. Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan
dihasilkan perubahan konsentrasi H+ dimana hal ini akan menyebabkan
kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan
kelarutan garam tersebut.
6. Pengaruh ion kompleks
Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat
dengan adanya pembentukan kompleks antara ligan dengan kation garam
tersebut. Sebagai contoh AgCl akan naik kelarutannya jika ditambahkan
larutan NH3, hal ini disebabkan karena terbentuknya kompleks
Ag(NH3)2Cl.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam melakukan titrasi argentometri haruslah memperhatikan
metode apa yang akan kita gunakan dalam titrasi argentometri tersebut dan
memperhatikan apa titrasi akhir yang seharusnya terjadi saat melakukan
titrasi argentometri.
g.
11
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. and A.L. Underwood. 2002. Analisis kimia kuantitatif. Edisi keenam.
Jakarta : Penerbit Erlangga
12