Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 2

KONSEP HORMON GLAND PANKREAS

A. Konsep Hormon Gland Pankreas


1. Pengertian
Pankreas merupakan organ multifungsional endokrin dan sistem
digestif. Bagian endokrin pankreas memainkan peranan yang sangat vital
dalam metabolisme karbohidrat, lipid dan protein lewat sekresi dua
macam hormone: insulin dan glucagon (Tao dan Kendall, 2014:126).
Pankreas merupakan salah satu organ didalam tubuh dengan tugas
menjaga kadar gula darah selalu dalam batas aman. Gula yang melebihi
batas normal akan meracuni dan mengganggu mesin kehidupan pada
umumnya. Oleh karena itu, apabila gula darah tinggi, yaitu pada setiap
kali sesudah makan, dengan penuh pengertian secara otomatis pancreas
(tepatnya sel ) akan membuat dan mengeluarkan insulin (Kariadi,
2009:22)
2. Anatomi
Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak di sebelah
posterior lambung. Organ ini berada dalam posisi melintang antara
duodenum dan lien. Pankreas atau kelenjar ludah perut dibagi menjadi
empat bagian segmen yaitu: kaput, kolum, korpus dan kauda. Kaput
pankreas terletak di dekat segmen kedua duodenum, sedangkan bagian
kauda bersentuhan dengan lien. Korpus pankreas terletak melintang di
daerah retroperitoneal.
Pasokan darah arteri ke dalam pankreas tersusun dari:
a.Arteri pankreatika : memasok darah ke bagian korpus dan kauda
b. pankreas dan pembuluh arteri ini berasal dari arteria lienalis.
c.Arteri pankreatikoduodenalis superior : memasok darah ke bagian
d. kaput pankreas dan pembuluh arteri ini berasal dari arteria
gastroduodenalis.
e.Arteri pankreatikoduodenalis inferior : memasok darah ke bagian
f. kaput pankreas dan pembuluh arteri ini berasal dari arteria
mesenterika superior.

3
4

Pengaliran keluar darah vena dari dalam pankreas dilaksanakan


lewat vena pankreatika yang mengalirkan darah balik ke dalam vena
portal dari percabangan vena lienalis dan vena mesenterika superior.
3. Embriologi
Pipa usus primitif tersusun dari foregut, midgut dan hindgut.
Derivat foregut meliputi esofagus, lambung, duodenum bagian atas,
hepar, kandung empedu dan pankreas. Pankreas yang matur berkembang
dari dua tunas jaringan terpisah yang melepaskan diri dari foregut yaitu :
tunas pankreatikus ventral dan dorsal. Tunas ventral membentuk kaput
pankreas dan prosesus unsinatus, sementara tunas dorsal membentuk
komponen pankreas yang lain. Selama perkembangannya, tunas tersebut
berotasi dan berfusi untuk membentuk organ pankreas yang lengkap yang
terutama berasal dari endoderm (sel - sel asinar, islet cell dan epitelium
asinar merupakan derivat jaringan endoderm).
Bagian eksokrin dan endokrin pankreas mulai berfungsi pada
tahap- tahap perkembangan yang berbeda. Bagian eksokrin mulai
berfungsi segera setelah bayi dilahirkan, sedangkan sinyal fungsi
endokrin dimulai pada perkembangan janian minggu ke 10 hingga ke 15.
Janin yang sedang berkembang dapat memulai pengaturan kadar glukosa
darahnya relatif lebih dini di dalam proses perkembangannya.
4. Histologi
Pulau - pulau langerhans merupakan kumpulan sel yang
memproduksi hormon dan tersebar di dalam jaringan eksokrin pankreas.
Setiap pulau Langerhans ( islet of langerhans ) berisi ratusan sel endokrin
yang dikelilingi oleh jaringan kapiler yang banyak mengandung darah.
Lebih kurang satu juta pulau langerhans ditemukan di seluruh pankreas
dengan jumlah terbesar terdapat di bagian kaudanya.
Serabut saraf otonom mempersarafi pembuluh darah dan sel - sel
endokrin pada pulau pulau langerhans. Sistem saraf simpatik dan
parasimpatik mempengaruhi sekresi insulin dan glukagon. Karena
serabut saraf berada dalam posisi berdekatan hanya dengan 10% sel - sel
endokrin dalam pulau langerhans, maka gap junction memainkan
peranan dalam menyebarkan sinyal sinyal kepada sel - sel lainnya.
5

5. Insulin
Sel - sel tubuh yang jumlahnya bermiliar - miliar bias diibaratkan
suatu ruangan tempat pengolahan gula yang memiliki pintu. Untuk
membuka pintu ini, dibutuhkan kunci khusus. Nah, diibaratkan, kunci
untuk memasukkan gula ke dalam sel adalah insulin, sedangkan lubang
kuncinya disebut reseptor insulin.
Insulin adalah suatu hormone yang diproduksi oleh sel beta (sel )
di pancreas suatu organ kecil yang terletak di sebelah belakang lambung.
Produksi itu dipengaruhi oleh tingginya kadar gula darah. Makin tinggi
gula di dalam darah, makin tinggi pula insulin yang akan diproduksi
(Kariadi, 2009:30).
a.Biosentesis
b. Insulin merupakan protein kecil yang tersusun dari dua rantai
polipeptida, A dan B yang disatukan oleh perangkai disulfida.
Hormon ini disintesis sebagai praprohormon. Serangkaian reaksi
proteolitik dalam retikulum endoplasmik dan kompleks golgi
menghasilkan bentuk biologis-aktif insulin (51 asam amino) dan
peptida inaktif yang disebut C-peptide (31 asam amino). C-peptide
berasal dari pemecahan proinsulin untuk membentuk insulin. Setelah
terjadi stimulasi sel , insulin dan C-peptide dilepas ke dalam
sirkulasi darah dengan kuantitas molar yang sama.
c.Sekeresi
d. Glukosa merupakan stimulus pelepasan insulin yang paling kuat.
Glukosa masuk ke dalam sel sel melalui glucose transporter
GLUT-2. Transportasi ini berupa proses difusi yang difasilitasi dan
ini berarti bahwa kadar glukosa intrasel berada dalam keadaan
seimbang (ekuilibrium) dengan kadar glukosa serum. Peningkatan
kadar glukosa serum dalam sel - sel dipintas ke dalam lintasan
glikolisis. Peningkatan katabolisme glukosa menyebabkan kenaikan
rasio ATP:ADP intrasel yang mengakibatkan penutupan saluran
kalium yang sensitip-ATP pada permukaan sel sel . Penutupan
saluran kalium (potassium channel) ini menimbulkan depolarisasi sel
yang mengakibatkan terbukanya saluran kalsium. Kenaikan kadar
6

kalsium intrasel memfasilitasi pelepasan insulin dari dalam sel


tersebut. Mediator pelepasan insulin yang lain adalah messenger
(pembawa pesan) kedua cAMP. Kadar glukosa serum menstimulasi
pembentukan cAMP di dalam sel yang akan memobilisasi
simpanan kalsium intrasel. Kalsium ini bergabung dengan ion
kalsium yang masuk sebagai akibat dari depolarisasi membran untuk
meningkatkan sekresi insulin.
e.Aktivasi Reseptor Insulin
f. Stimulasi reseptor insulin menimbulkan rangkaian pengiriman sinyal
ke hilir (downstream signaling) yang mengakibatkan perubahan pada
metabolisme dan pertumbuhan.
1) Reseptor insulin merupakan anggota famili GF (growth factor)
reseptor ini terdiri dari dua subunit yang keseluruhannya
ekstrasel dan dua subunit transmembran yang dihubungkan
oleh ikatan disulfida. Subunit memiliki aktivitas tirosin kinase.
2) Insulin terikat dengan subunit dari reseptornya yang
mengakibatkan autofosforilasi dan aktivitas subunit . Subunit
yang aktif merekruit protein tambahan ke dalam membran sel
yang meliputi molekul adapter, kinase dan fosfatase.
3) Dua lintasan sinyal terdapat di sebelah hilir reseptor insulin
yang aktif : Lintasan mitogenik : bertanggung jawab atas efek
mengalakkan pertumbuhan yang dihasilkan oleh insulin sebagai
akibat dari aktivasi kaskade MAP kinase. Lintasan metabolik :
bertanggung jawab atas perubahan pada metabolisme nutrient.
Aktivasi enzim fosfatidilinositol-3-kinase dalam lintasan
metabolik yang mengakibatkan insersi transporter GLUT-4 ke
dalam membran sel dan stimulasi lintasan anabolik.
4) Reseptor yang terikat insulin mengalami internalisasi di dalam
membran sel setelah terjadi pajanan yang kontinyu dengan
insulin. Proses downregulasi ini mengakibatkan desensitisasi
jaringan sasaran terhadap efek insulin.
7

5) Dalam memberi respons terhadap kadar insulin yang rendah,


jaringan sasaran melakukan upregulasi jumlah reseptor insulin
pada permukaannya.
6. Kerja
Kerja insulin pada metabolisme karbohidrat dan lipid dimediasi terutama
oleh tiga tipe jaringan yaitu : hati, otot dan lemak. Kerja insulin yang
terkoordinasi pada jaringan - jaringan ini menggalakkan simpanan
nutrien oleh tubuh.
1) Efek pada hati
1) Menstimulasi pembentukan glikogen (melakukan upregulasi
aktivitas glukokinase dan glikogen sintase).
2) Menghambat glikogenolisis (aktivitas glikogen fosforilase
dikurangi).
3) Menghambat glukoneogenesis (aktivitas fosfofruktokinase
ditingkatkan).
4) Menghambat katabolisme asam - asam lemak dan asam - asam
amino.
5) Menggalakkan sintesis trigliserida.

2) Efek pada otot


1) Meningkatkan ambilan glukosa (menggalakkan insersi GLUT-4
pada membran sel sasaran).
2) Menstimulasi pembentukan glikogen (melakukan upregulasi
aktivitas enzim glikogen sintase).
3) Meningkatkan ambilan asam amino dan sintesis protein.
4) Mengurangi pemecahan protein.
3) Efek pada lemak
1) Meningkatkan ambilan glukosa (menggalakkan insersi GLUT-4
pada membran sel sasaran).
2) Meningkatkan simpanan trigliserida (aktivitas lipoprotein lipase
yang ditingkatkan akan menggalakkan hidrolisis trigliserida dari
lipoprotein).
7. Glukagon
a. Boiosentesis dan Sekresi
Glukagon merupakan polipeptida kontraregulator yang
disekresikan oleh sel - sel pankreas. Stimulasi yang merangsang
8

sekresi glukogon meliputi asam - asam amino, katekolamin, hormon


- hormon gastrik (lambung), glukokortikoid dan yang paling penting,
keadaan hipoglikemia.
b. Kerja
Kerja glukagon yang utama adalah untuk menggalakkan kenaikan
kadar glukosa darah. Glukagon merupakan hormon katabolik yang
mengimbangi efek menyimpan energi (efek anabolik) dari hormon
insulin. Tempat utama kerja glukagon terdapat di dalam hati.
Hormon ini menstimulasi reseptor terikat-permukaan (surface-bound
receptor) pada hepatosit, sehingga dengan demikian mengaktifkan
AC dan menaikkan kadar cAMP di dalam sel. cAMP merupakan
messenger kedua yang bertanggung jawab atas mediasi efek hilir
yang ditimbulkan oleh hormon glukagon. Kerja glukagon yang
utama adalah :
1) Menggalakkan peningkatan kadar glukosa serum
a) Peningkatan glikogenolisis (terjadi sekunder karena
peningkatan aktivitas enzim glikogen fosforilase).
b) Peningkatan glukoneogenesis (terjadi sekunder karena
penurunan aktivitas enzim fosfofruktokinase).
c) Peningkatan ambilan asam amino oleh hati (memberikan
substrat untuk glukoneogenesis).
2) Menstimulasi peningkatan kadar asam-asam lemak serum
a) Mengaktifkan enzim lipase sel adiposa dan dengan
demikian meningkatkan kadar asam lemak bebas.
b) Menghambat penyimpanan trigliserida di dalam hati.
3)Menimbulkan kenaikan produksi ureum
a) Kelompok asam amino dari asam amino yang dikatabolisir
dipintaskan ke dalam siklus urea.
8. Somatostatin
Somatostatin merupakan polipeptida yang relatif berukuran kecil
(14 asam amino) yang disekresikan oleh sel sel pankreas sebagai
respons terhadap kadar-tinggi glukosa darah, asam amino, asam lemak
dan hormon gastrik. Somatostatin memperpanjang periode yang
diperlukan oleh nutrien untuk masuk ke dalam sirkulasi darah. Kerja
somatostatin meliputi :
a.Penurunan sekresi insulin dan glucagon (efek parakrin)
9

b. Penurunan motilitas lambung, duodenum dan kandung empedu


c.Penurunan fungsi mukosa intestinal (mengurangi absorpsi dan
sekresi).

Вам также может понравиться