Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah Anda merasa pusing, mata berkunang-kunang, mual,
berkeringat dingin bahkan pingsan saat ganti posisi mendadak seperti bangun
setelah posisi duduk/jongkok, atau berbaring? Nampaknya gejala ini seperti
penyakit umum atau sakit kepala biasa, namun jangan sepelekan... bisa jadi Anda
mengalami gejala tekanan darah rendah (hipotensi)
Beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar
110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau
jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa
saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung
dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah
yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum,
kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid
dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai
ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
HIPOTENSI atau tekanan darah rendah bisa menjadi masalah serius jika
diabaikan. Akan tetapi, ada baiknya mengetahui akar penyebabnya terlebih
dahulu. Dengan begitu, gejala-gejala dan akar masalahnya dapat diatasi.
Atas dasar inilah maka penulis mengangkat Asuhan Keperawatan
Hipotensi sebagai judul makalah yang akan dibahas kali ini.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi Hipotensi
2. Mahasiswa mampu mengetahui Klasifikasi Hipotensi
3. Mahasiswa mampu mengetahui Etiologi Hipotensi
4. Mahasiswa mampu mengetahui Patofisiologi Hipotensi
1
5. Mahasiswa mampu mengetahui Manifestasi klinis Hipotensi
6. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan pada pasien dengan
Hipotensi
7. Mahasiswa mampu mengetahui Pemeriksaan Penunjang yang dibutuhkan
untuk Hipotensi
8. Mahasiswa mampu mengetahui Komplikasi dari Hipotensi
9. Mahasiswa mampu membuat Asuhan Keperawatan pada Hipotensi
C. Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi Hipotensi
2. Agar mahasiswa mengetahui Klasifikasi Hipotensi
3. Agar mahasiswa mengetahui Etiologi Hipotensi
4. Agar mahasiswa mengetahui Patofisiologi Hipotensi
5. Agar mahasiswa mengetahui Manifestasi klinis Hipotensi
6. Agar mahasiswa memahami penatalaksanaan pada pasien dengan
Hipotensi
7. Agar mahasiswa mengetahui Pemeriksaan Penunjang yang dibutuhkan
untuk Hipotensi
8. Agar mahasiswa mengetahui Komplikasi dari Hipotensi
9. Agar mahasiswa dapat membuat Asuhan Keperawatan pada Hipotensi
BAB II
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai
nilai rendah 90/60 mmHg. Normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi
badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah
120/80 mmHG.
2
Dibawah ini table nilai tekanan darah normal (dalam mm Hg)
3
dan nutrisi, yang mengarah ke kondisi yang mengancam jiwa yang disebut
kejutan.
B. Klasifikasi
1. Hipotensi Ortostatik
Hipotensi jenis ini disebabkan karena perubahan posisi tubuh secara tiba-
tiba, contohnya ketika seseorang dalam keadaan tidur kemudian secara tiba-tiba
langsung berdiri. Hipotensi seperti ini sering dialami oleh banyak orang dan
biasanya hanya berlangsung sesaat.
Hipotensi jenis ini disebabkan karena faktor dari kondisi tubuh atau posisi
tubuh terlalu lama dalam keadaan yang sama, contohnya ketika seseorang berdiri
terlalu lama.
3. Hipotensi Akut
C. Etiologi
4
gangguan kerja jantung dalam memompa darah, berikut beberapa penyebab
hipotensi ( tekanan darah rendah) antara lain :
2. Kekurangan cairan
Hal ini bisa berakibat pada volume darah yang dipompa oleh jantung
sedikit dan akibatnya tekanan darah menurun dan hal ini memicu terjadinya
hipotensi.
Apabila hal itu terjadi maka akan menghalangi kembalinya darah kedalam
bilik kiri dari paru-paru, akibatnya darah yang kembali ke jantung akan
berkurang. Dan hal itu bisa menjadi pemicu hipotensi.
5
kuat saat minum obat tertentu tapi ada juga yang tidak. Contohnya ketika
seseorang minum obat hipertensi, antidepresan dan lain sebagainya.
6. Bangkit dari duduk atau berbaring secara tiba-tiba langsung berdiri. Ini
dikatakan sebagai orthostatic hypotension.
D. Patofisiologi
Pada perubahan posisi tubuh misalnya dari berbaring ke berdiri maka
tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh gravitasi. Respon
tekanan darah normal yang terjadi ketika seseorang bergerak dari berbaring ke
posisi berdiri adalah sedikit penurunan tekanan darah sostolik (<10 mmHg) dan
sedikit peningkatan tekanan darah diastolik (sekitar 2,5 mmHg) serta stabilisasi
ortostatik biasanya dicapai dalam 1 menit berdiri.
Ketika seseorang berdiri dari posisi berbaring, sekitar 500 sampai 700 ml
darah terkumpul di ekstrimitas bawah dan di sirkulasi splanknikus serta sirkulasi
paru. Akibatnya pengisian atrium kanan jantung akan berkurang, dengan
sendirinya curah jantung juga berkurang. Penurunan curah jantung akibat
pengumpulan darah pada anggota tubuh bagian bawah akan cenderung
mengurangi darah ke otak. Pada orang normal, tekanan darah arteri setinggi
kepala adalah 6075 mmHg. Pada saat berdiri, tekanan arteri kepala akan turun
mencapai 20-30 mmHg. Penurunan tekanan ini akan diikuti kenaikan tekanan
parsial CO2 (pCO2) dan penurunan tekanan parsial O2 (pO2) serta pH jaringan
otak. Secara reflektoris, hal ini akan merangsang baroreseptor yang terdapat di
dalam dinding dan hampir setiap arteri besar di daerah dada dan leher, namun
dalam jumlah banyak didapatkan dalam dinding arteri karous interna, sedikit di
atas bifurcatio carotis, daerah yang dikenal sebagai sinus karotikus dan dinding
arkus aorta.
6
Respon yang ditimbulkan baroreseptor berupa peningkatan tahanan
pembuluh darah perifer, peningkatan tekanan jaringan pada otot kaki dan
abdomen, peningkatan frekuensi respirasi, kenaikan frekuensi denyut jantung
serta sekresi zat-zat vasoaktif. Sekresi zat vasoaktif berupa katekolamin,
pengaktifan sistem Renin Angiotensin Aldosteron, pelepasan ADH dan neuro-
hipofisis.
Perubahan patologis yang terjadi pada usia lanjut mengakibatkan
terjadinya kegagalan fungsi refleks otonom. Kegagalan fungsi refleks otonom
inilah yang menjadi penyebab timbulnya hipotensi ortostatik, selain oleh faktor
penurunan curah jantung akibat berbagai sebab dan kontraksi volume
intravaskular baik yang relatif maupun absolut.
E. Manifestasi Klinis
Para kardinal gejala hipotensi termasuk ringan atau pusing. Jika tekanan
darah cukup rendah, pingsan dan sering kejang akan terjadi. Tekanan darah rendah
kadang-kadang dikaitkan dengan gejala tertentu, banyak yang terkait dengan
penyebab dan bukan efek hipotensi:
1. Nyeri dada
2. Sesak napas
3. Denyut jantung tidak teratur
4. Demam lebih tinggi dari 38,3 C (101 F)
5. Sakit kepala
6. Leher kaku
7. Parah nyeri punggung bagian atas
8. Batuk dengan dahak
9. Berkepanjangan diare atau muntah
10. Pencernaan yg terganggu
11. Disuria
12. Efek samping dari obat
13. Akut, yang mengancam nyawa reaksi alergi
14. Kejang
15. Kehilangan kesadaran
16. Kelelahan mendalam
17. Sementara kabur atau kehilangan penglihatan
18. Jaringan ikat gangguan Ehlers-Danlos Syndrome
19. Tinja tinggal hitam
F.Penatalaksanaan
7
Hipotensi pada orang sehat yang tidak menimbulkan masalah biasanya
tidak memerlukan perawatan. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala tekanan
darah rendah, Anda mungkin memerlukan pengobatan, yang tergantung pada
penyebabnya.Jika hipotensi ortostatik disebabkan oleh obat-obatan, dokter Anda
dapat mengubah dosis atau memberikan obat yang berbeda. Jangan berhenti
minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan lain untuk
hipotensi ortostatik termasuk penambahan cairan untuk mengobati dehidrasi atau
memakai selang elastis untuk meningkatkan tekanan darah di bagian bawah tubuh.
Mereka yang menderita hipotensi jenis NMH harus menghindari pemicu, seperti
berdiri untuk waktu yang lama. Pengobatan lain melibatkan banyak minum cairan
dan meningkatkan jumlah garam dalam makanan. (Pengobatan ini harus atas
rekomendasi dokter karena terlalu banyak garam juga dapat berbahaya bagi
kesehatan).Hipotensi akut yang disebabkan oleh syok adalah kedaruratan medis.
Anda mungkin akan diberi transfusi darah intravena, obat-obatan untuk
meningkatkan tekanan darah dan kekuatan jantung, serta obat lainnya seperti
antibiotik.
1. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10
gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup
jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
2. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x
seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
3. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
4. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila
gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas
keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin
(suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
5. Perbanyak garam. Bagi penderita tekanan darah rendah, hal ini bisa
bermanfaat. Namun karena kelebihan sodium bisa bisa menyebabkan gagal
jantung, khususnya pada orang dewasa, pastikan berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu. Jika dokter Anda menganjurkan menambah asupan
sodium tapi Anda tidak suka banyak garam, cobalah menggunakan kecap
alami.
8
6. Kurangi alkohol. Alkohol membuat Anda dehidrasi dan menurunkan
tekanan darah, bahkan jika diminum dalam jumlah sedang. Sedang air
mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
7. Ikuti pola diet sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda perlukan dengan
fokus pada beragam makanan, termasuk whole grain, buah-buahan, sayuran,
ayam tanpa kulit dan ikan.
8. Ubah posisi tubuh secara perlahan. Anda bisa mengurangi pusing saat
berdiri dengan cara berdiri perlahan. Sebelum bangun dari tempat tidur di
pagi hari, tarik nafas dalam-dalam selama beberapa menit kemudian duduk
perlahan sebelum berdiri. Untuk melawan efek gravitasi, cobalah tidur
dengan sedikit mempertinggi kepala tempat tidur Anda. Jika mulai
mengalami gejala saat berdiri, silangkan paha Anda dalam posisi seperti
gunting dan tekan, atau letakkan salah satu kaki di pinggir kursi dan
condongkan badan ke depan sejauh mungkin. Gerakan ini mendorong darah
bergerak dari kaki ke jantung Anda.
9. Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk
mencegah penurunan tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah
makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan
tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti.
10. Kenakan stocking yang bisa menekan (compression stocking). Stocking
elastis yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit dan
pembengkakan pembuluh darah vena bisa membantu mengurangi
penumpukan darah di kaki Anda. (*/OL-08)
11. Banyak wanita penderita hipotensi yang memiliki tingkat zat besi sangat
rendah karena menstruasi yang sangat banyak. Mintalah nasihat spesialis
bila membutuhkan suplemen penambah darah.
12. Terjatuh sangat berbahaya bagi orang tua karena dapat membuat cedera
patah tulang dan komplikasi lainnya. Selalu dampingi orang tua Anda yang
menderita hipotensi berat.
13. Bila Anda merasakan gejala penurunan tekanan darah, Anda harus segera
duduk atau berbaring dan mengangkat kaki Anda di atas ketinggian jantung.
14. Jika tekanan darah rendah menyebabkan seseorang pingsan, segeralah cari
perawatan medis. Jika orang tersebut tidak bernafas, segeralah lakukan
pertolongan bantuan pernafasan.
9
G. Pemeriksaan penunjang
1. Heads-up tilt table test
Dapat dilakukan jika gejala-gejala hipotensi ortostatik terus menerus
berulang namun sulit untuk mendokumentasikan kelainan-kelainan dalam
pembacaan tekanan darah. Tes mungkin berguna dalam membedakan
hipotensi ortostatik dari gangguan lain yang dapat hadir dengan gejala
orthostasis, seperti sinkop neurocardiogenic dan juga mengevaluasi
bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan posisi.
Tes ini dilakukan di ruangan yang tenang dengan suhu 68 F hingga 75
F (20 C sampai 24 C). Pasien harus beristirahat sementara terlentang
selama lima menit sebelum tes dimulai. Sewaktu tes, pasien diikat diatas meja
yang rata, kemudian meja secara berangsur-angsur dimiringkan ke sudut 70
atau 80 derajat, pembacaan tekanan darah dan denyut jantung terus menerus
diambil. Pasien dibiarkan diatas meja selama lebih dari 10 menit untuk
mencari perubahan-perubahan tertunda yang terlihat pada postural orthostatic
tachycardia syndrome.
Tes ini dianggap positif jika tekanan darah sistolik turun 20 mm Hg bawah
dasar atau jika tekanan darah diastolik turun 10 mm Hg bawah baseline. Jika
gejala terjadi selama pengujian, pasien harus dikembalikan ke posisi telentang
segera.
10
H. Komplikasi
Komplikasi darah rendah bisa berakibat fatal, mulai dari kerusakan pada
otak, stroke, sampai kematian yang disebabkan oleh gagalnya kerja jantung.
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,umur, pekerjaan, nama ayah/ ibu,
pekerjaan, alamat, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir.
2. Riwayat Sakit dan Kesehatan
a) Keluhan Utama : satu atau lebih gejala atau kekhawatiran pasien yang
menyebabkan pasien mencari perawatan.
b) Riwayat penyakit sekarang : menjelaskan keluhan utama; gambaran
bagaimana perkembangan asetiap gejala, termasuk pikiran dan perasaan
klien mengenai penyakitnya. Poin pengkajian dapat mencakup medikasi,
alergi, kebiasaan merokok dan alkohol, karena hal ini kerap kali terkait
dengan penyakit yang sedang diderita.
11
c) Riwayat penyakit dahulu : penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak,
penyakit yang dialami saat dewasa lengkap dengan waktunya yang
sedikitnya mencakup empat kategori, yaitu medis, pembedahan, obstertik/
ginekologik dan psikiatrik. Termasuk praktik pemeliharaan kesehatan,
seperti imunisasi, uji skrining, masalah gaya hidup dan keamanan rumah.
d) Riwayat Keluarga : Gambaran atau diagram usia dan keadaan kesehatan,
atau usia dan penyebab kematian, dari saudara kandung, orang tua, dan
kakek-kakek. Dokumen yang menunjukkan ada atau tidak adanya
penyakit khusus dalam keluarga, sepert hipertensi, penyakit arteri koroner
dan sebagainya.
e) Riwayat Individu dan sosial : Menjelaskan tentang tingkat pendidikan,
suku bangsa keluarga, keadaan rumah tangga saat ini, minat individu, dan
gaya hidup
12
waktu munculnya gejala (mis., pagi atau sore), durasi, dan adanya riwayat
trauma .Nyeri leher atau punggung bawah. Nyeri sendi dengan gambaran
sistemik, seperti demam, menggigil,
k) Neurologis : Penurunang kesadaran, bahkan sampai pingsan
l) Hematologis : Anemia
m) Endokrin : keringat berlebihan, disuria
B. Diagnosa
1. Nyeri Akut (00132)
Domain 12 : kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik
2. Ketidakefektifan pola nafas (00032)
Domain 4 : aktivitas/istirahat
Kelas 4 : respon kardiovaskular/ pulmonal
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer ( 00204 )
Domain 4 : aktivitas / istirahat
Kelas 4 : respon kardiovaskular / pulmonal
4. Resiko cedera
Domain : 11 keamanan/perlindungan
Kelas : 2 cedera fisik
5. Gangguan pertukaran gas (00030)
Domain 3 : eliminasi dan pertukaran
Kelas 4 : fungsi respirasi
6. Gangguan eliminasi urine (00016)
Domain 3 : eliminasi dan pertukaran
Kelas 1 : fungsi urinarius
7. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Domain 2 : nutrisi
Kelas 1 : makanan
8. Intoleran aktivitas (00092)
Domain 4 : Aktivitas / istirahat
Kelas 4 : Respon Kardiovaskular / Pulmonal
13
No. Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri Akut (00132) Pain Management
Tingkat kenyamanan Observasi
Domain 12 : kenyamanan
Pengendalian nyeri
Kelas 1 : Kenyamanan fisik Tingkat nyeri 1. Kaji nyeri p
meliputi loka
Tujuan : Setelah dilakukan
Definisi : pengalaman sensori dan frekuensi,
tindakan keperawatan selama
emosional yang tidak menyenangkan intensitas nyeri
x24 jam Nyeri akut dapat 2. Lakukan pengk
yang muncul akibat kerusakan
diatasi dengan komprehensif
jaringan yang actual atau potensial
atau di gambarkan dalam hal meliputi
Kriteria Hasil :
kerusakan sedemikian rupa karakteristik, on
study of paint) : awitan yang tiba- rentang normal (4) intensitas atau
2. Mampu mengontrol nyeri
tiba atau lambat dari intensitas nyeri dan faktor
(4)
ringan hingga berat dengan akhir 3. Melaporkan bahwa nyeri 3. Observasi adan
yang dapat di antisipasi atau berkurang dengan non verbal
diprediksi berlangsung < 6 bulan. menggunakan manajemen ketidak nyaman
nyeri (4) pada mereka
Batasan karakteristik : 4. Mampu mengenali nyeri
dapat berkomun
1) Perubahan pada parameter fisiologis (skala, intensitas,
efektif
(misalnya tekanan frekuensi dan tanda nyeri)
Mandiri
Penurunan darah, frekuensi jantung, (4)
5. Menyatakan rasa nyaman 4. Gunakan
frekuensi pernafasan, saturasi
setelah nyeri berkurang komunikasi
oksigen, andtidal
(4) untuk
karbondioksida(CO2) )
pengalaman nye
2) Sikap melindungi Catatan:
3) Perilaku distraksi (mondar-mandir,
mencari orang dan/atau aktivitas - 1= tidak pernah
lain, aktivitas berulang). menunjukkan
14
4) Perilaku ekspresif (gelisah,
- 2= jarang
merintih, menangis, kewaspadaan 5. gunakan
menunjukkan
berlebihan, peka terhadap - 3= kadang-kadang pengontrol nye
rangsang,dan menghela napas menunjukkan nyeri bertambah
panjang). - 4= sering
5) Respon otonom (diaforesis, menunjukkan 6. Berikan obat
penurunan tekanan darah, - 5= secara konsisten
melakukan akt
pernapasan, atau denyut jantung, menunjukkan
meningkatkan
dilatasi pupil).
namun [lakuka
6) Fokus menyempit (gangguan
[mengenai] b
persepsi waktu, gangguan proses
sedasi.
pikir, interaksi dengan orang lain
7. Dukung istiraha
atau lingkungan menurun)
adekuat untuk
7) Gangguan tidur (mata terlihat
penurunan nyer
kuyu, gerakan tidak teratur, atau
tidak menentu, dan menyeringai)
8) Mengkomunikasikan deskriptor 8. Bantu pasien
nyeri (rasa tidak nyaman, mual berfokus pada
berkeringat malam hari, kram otot, bukan pada nye
gatal kulit, mati rasa, dan
kesemutan pada ekstremitas)
Health Education
15
10. Informasikan
pasien tentang
yang dapat
nyeri
11. Berikan infor
akurat untuk m
pengetahuan d
keluarga
pengalaman nye
Kolaborasi
12. Kolaborasikan
dokter jika ada
tindakan ny
berhasil
13. Kolaborasikan
antihistamin
Analgesic Adminis
Mandiri
14. Tentukan
karakteristik, k
derajat nyeri
pemberian obat
15. Cek riwayat ale
16
16. Tentukan piliha
tergantung
beratnya nyeri
Intervensi Tambah
Peningkatan Kopi
Mandiri
17. Hargai penye
pasien terhadap
bodi image, ses
18. Gunakan
pendekatan
menentramkan.
19. Evaluasi
pasien membua
21. Dorong
mengungkapka
persepsi dan ke
Manajemen Energ
Observasi
17
22. Pantau bukt
keletihan fisik
yang berlebi
pasien.
23. Pantau
kardiorespirasi
aktivitas
takikardi,
dsypnea, pucat
nafas.
24. Pantau dan cata
pasien dan j
tidurnya.
Health Education
25. Ajarkan
aktivitas da
manajemen w
mencegah kelet
Manajemen Sedas
Mandiri
26. Memberikan sed
memantau respo
dan memberikan
fisiologis yang d
selama prosedur
atau terapeutik
2. Resiko Jatuh (00155) NOC: NIC:
Domain 11 : Resiko Trauma Management l
Keamanan/perlindungan Resiko Jatuh keselamatan
Kelas 2 : Cedera Fisik Tujuan : Observasi
Definisi :Peningkatan kerentanan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor
18
untuk jatuh yang dapat menyebabkan keperawatan selama x24 terhadap
bahaya fisik. jam resiko jatuh dapat perubahan
Faktor Resiko fisiologis : ditangani dengan keselamatan
2. Identifikasi
1. Gangguan keseimbangan Kriteria Hasil :
2. Vertigo saat mengekstensikan keamanan
1. Keseimbangan
leher berdasarkan
kemampuan untuk
3. Penurunan kekuatan
dan kogn
mempertahankan
ekstremitas bawah
riwayat p
4. Neoplasma (misalnya; ekuilibrium (4)
2. Kemampuan otot masa lalu
letih/mobilitas terbatas
3. Identifikasi
untuk bekerja sama
yang memb
secara polunter untuk
lingkungan
melakukan gerakkan
bahaya fis
(4)
3. Meminimalkan faktor dan kimiaw
Mandiri:
resiko yang dapat
4. Sediakan
memicu jantung di
beradaptasi
lingkungan individu
kursi untuk
(4)
4. Tidak ada kejadian pegangan ta
5. Singkirkan
jatuh (4)
berbahaya
lingkungan
Catatan:
diperlukan
- 1= 10 dan lebih 6. Modifikasi
- 2= 7-9
- 3= 4-6 untuk me
- 4= 1-3 bahan berb
- 5= tidak ada
beresiko
7. Gunakan
perlindunga
(misalnya;
pengekanga
pada sisi, k
pagar, dan
19
untuk
mobilitas
akses pada
membahaya
8. Bantu pa
melakukan
ke lingku
lebih aman
Health Edu
9. Beritahukan
lembaga
berwenang
melakukan
perlindunga
lingkungan
dinas
pelayanan
badan
hidup dan p
Kolaborasi
10. Kolaborasik
lembaga
meningkatk
keselamatn
(misalnya;
kesehatan,
badan p
lingkungan)
Pencegahan jatuh
Observasi
11. Identifikasi
baik kognit
20
dari pas
mungkin m
potensi jan
lingkungan
12. Identifikasi
dan fak
mempengar
jantung
13. Identifikasi
karakteristik
lingkungan
mungkin m
potensi jatu
lantai licin
terbuka)
Mandiri
14. Tanyakan
mengenai
keseimbang
tepat
15. Berbagi de
lain (hasil
pada gay
(terutama
dan pergera
16. Ajarkan pa
berdapatasi
modifikasi
berjalan y
disarankan (
17. Bantu
individu ya
ketidakseim
21
18. Instruksikan
mengenai
tongkat at
dengan tepa
Health edu
19. Ajarkan
keluarga
faktor re
berkontribu
adanya kej
dan bagaim
bisa menuru
ini.
Kolaborasi
20. Berkolabora
anggota tim
lain
meminimalk
samping
pengobatan
berkontribu
kejadian
(misalnya;
ortostatis
berjalan
kecepatan)
mantap atau
22
behaviour Observasi
Definisi: Ketidakadaan atau Tujuan : 1. tanda-tanda
Pendidikan keseh
Observasi
23
1. Identifikasi
internal da
yang
meningkatk
mengurangi
untuk berpe
2. Identifikasi
karakteristik
target
mempengar
pemilihan
belajar
Mandiri:
1. Bantu
keluarga,
masyarakat
memperjela
dan nila-nila
2. Tentukan p
kesehatan
hidup peril
pada
keluaraga,
kelompok s
3. Libatkan
keluarga, da
dalam peren
rencana im
gaya hid
modifikasi
kesehatan
4. Gunakan
strategi dan
24
utama dala
pendidikan.
Teaching: disease
Health Edu
1. Jelaskan
keluaraga
patofisiolog
penyaklit
bagaimana
mengatasi h
2. sediakan ba
atau SO
tentang
pasien de
yang tepat
Kolaborasi
1. Diskusiolka
terapi atau p
4. Ketidakefektifan Koping (00069) NOC: NIC:
Domain9: Koping/toleransi stress Decision making Observasi:
Kelas 2: Respon koping Role inhasment Mandiri:
Sosial support 1. Bantu pas
Definisi: Ketidakmampuan untuk Tujuan: identifikasi
membentuk penilaian valit tentang Setelah dilakukan tindakan macam nila
stresor, ketidakadekuatan pilihan keperawatan selama x24 2. Bantu
respon yang dilakukan, dan/atau jam ketidakefektifan koping identifikasi
ketidakmampuan untuk dapat ditangani dengan positif untu
menggunakan sumber daya yang Kriteria Hasil : pola nilai ya
tersedia. 1. Mampu 3. Bantu
Batasan Karakteristik: mengidentifikasi pola mengidentif
25
1. Ketidakmampuan mengatasi koping yang efektif keuntungan
2. Mampu
masalah dari keadaan
2. Perilaku yang berfokus pada mengungkapkan
4. Mamfasilita
pencapaian tujuan secara verbal tentang
untuk
3. Letih
koping yang efektif
4. Perubahan konsentrasi keputusan
3. Klien mengalami
5. Sering sakit
5. Ajurkan pa
6. Perubahan pola tidur penurunan stress
4. Klien mengatakan mengidentif
Faktor yang berhubungan:
telah menerima gambaran
1. Gangguan pola melepaskan
mengenai keadaannya peran yang
ketegangan
5. Klien mampu
2. Ketidakadekuatan 6. Hindari p
mengidentifikasi
kesempatan untuk bersiap keputusan
strategi tentang
terhadap stresor pasien ber
3. Kurang percaya diri dalam koping
stres berat.
kemampuan mengatasi
7. Berikan
masalah
aktual ya
4. Tingkat persepsi kontrol yang
dengan
tidak adekuat
terapi, dan p
g
5. Ketidakefektifan pola nafas NOC NIC
(00032) respiratory status : MonitorPernafasa
Domain 4 : aktivitas/istirahat ventilation Observasi
Kelas 4 : respon kardiovaskular/ 1. Monitor Tekan
respiratory status :
pulmonal Nadi, Suhu,
airway patency
Pernafasan Den
vital sign 2. Monitor Teka
Definisi : Inspirasi dan / atau Tujuan: Saat Pasien
ekspirasi yang tidak memberi Setelah dilakukan tindakan Duduk, Dan
ventilasi adekuat keperawatan selama 3 x 24 Sebelum Dan
Batasan karakteristik : jam Ketidakefektifan pola Perubahan Posis
1. Dispnea nafas teratasi dengan 3. Monitor Irama
2. Penggunaan Posisi Tiga Titik
3. Peningkatan Diameter Kriteria Hasil: Pernafasan
26
4. Penurunan Kapasitas Vital nafas yang paten Kesimestrisan)
5. Penurunan Tekanan Ekspirasi 4. Monitor Pola
(klien tidak merasa
6. Penurunan Tekanan Inspirasi
Abnormal
7. Penurunan Ventilasi Semenit tercekik, irama nafas,
8. Pernapasan Bibir
frekuensi pernapasan
9. Pernapasan Cuping Hidung
Manajemen jalan
10. Perubahan Ekskursi Dad dalam rentang normal,
11. Pola Napas Abnormal 5. Posisikan kl
tidak ada suara nafas
( Misalnya Irama, Frekuensi, memaksimalkan
abnormal) (4)
Kedalaman )
2. Tanda-tanda vital
12. Takipnea
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
Faktor yang berhubungan
pernafasan) (4)
1. Ansietas Vital sign monitori
2. Cedera Medula Spinalis
Mandiri:
3. Deformitas Dinding Dada
1. Catatan : 4 = defiasi 1. Memberika
4. Deformitas Tulang
5. Disfungsi Neuromuskular ringan dari kisaran normal udara kasa
6. Gangguan Muskuloskeletal
7. Gangguan Neurologis lembab
2. Mengatur
( Elektroensefalogram [EEG]
masukan
positif, trauma kepala, 3. Memposisik
gangguan kejang ) untuk mem
8. Hiperventilasi
9. Imaturitas Neuralogis ventilasi
10. Keletihan Health Edu
11. Keletihan Otot Pernapasan 4. Memberika
12. Nyeri pengetahuan
13. Obesitas
14. Posisi Tubuh Yang memberitah
27
Domain 4 : aktivitas / istirahat cerebral Observasi
Kelas 4 : respon kardiovaskular / 1. Monitor adanya
Tujuan : Setelah dilakukan tertentu yang ha
pulmonal
tindakan keperawatan selama terhadap
x24 jam Ketidakefektifan panas/dingin/taj
Definisi : Penurunan sirkulasi darah
perfusi jaringan dapat 2. Monitor adanya
ke perifer yang dapat mengganggu
ditangani dengan tromboplebitis
kesehatan
Kriteria Hasil :
1. Tekanan sistol dan diastol Mandiri
Batasan karakteristik : 3. Bantu pasien
dalam rentang normal
1. Bruit Femoral meminimalkan k
2. Tidak ada ortostatik
2. Edema
3. Indeks Ankle Brakhial hipertensi oksigen jantung
3. Tidak ada tanda-tanda oksigen jantung
<0,90
4. Kelambatan Penyembuhan peningkatan tekanan
Luka Perifer intrakranial (tidak lebih
5. Klaudikasi Intermiten
dari 15 mmHg)
6. Nyeri Ekstremitas
4. Tingkat kesadaran
7. Parestesia
8. Pemendekan Jarak Bebas membaik, tidak ada
Nyeri Yang Ditempuh Dalam gerakan-gerakan
Uji Berjalan 6 Menit involunter
9. Pemendekan Jarak Total 4. Kurangi volume
28
Detik
16. Warna Kulit Pucat Saat
Elevasi
17. Warna Tidak Kembali
Ketungkai 1 Menit Setelah
Tungkai Diturunkan
Faktor yang berhubungan :
1. Diabetes Melitus
2. Gaya Hidup Kurang Gerak
3. Hipertensi
4. Kurang Pengetahuan Tentang
Faktor Pemberat (Mis., Merokok,
Gaya Hidup Monoton, Trauma,
Obesitas, Asupan Garam,
Imobilitas )
5. Kurang Pengetahuan Tentang
Proses Penyakit ( Mis., Diabetes,
Hiperlipidemia )
6. Merokok
4. Resiko cedera (00035) NOC NIC
Domain : 11 Risk kontrol Manajemen Lin
keamanan/perlindungan Tujuan: Observasi :
Kelas : 2 cedera fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi
keperawatan selama 3 x 24 keamanan p
Definisi : beresiko mengalami jam resiko cedera berkurang / kondisi fisik
cedera sebagai akibat kondisi teratasi dengan kognitif p
lingkungan yang berinteraksi dengan Kriteria hasil : riwayat
sumber adaptif dan sumber individu 1. Klien terbebas dari terdahulu pa
Faktor resiko : cidera (4) Mandiri :
1. Eksternal 2. Sediakan
a. Biologis (mis, tingkat
2. Klien mampu yang am
imunisasi komunitas,
menjelaskan pasien.
mikroorganisme)
b. Zat kimia (mis, racun, cara/metode untuk 3. Menghindar
29
polutan, obat, agenens mencegah lingkungan
farmasi, alcohol, nikotin, injury/cedera (4) berbahaya
3. Resiko dari
pengawet, kosmetik, memindahk
lingkungan/perilaku
pewarna) perabotan)
c. Manusia (mis, agen personal (4) 4. Memasang
4. Mampu memodifikasi
nosokomial, pola tempat tidur
gaya hidup untuk
ketegangan,atau faktor
5. Menyediaka
mencegah injury (4)
kognitif,afektif,dan
5. Menggunakan fasilitas tidur yang
psikomotor)
kesehatan yang ada bersih
d. Cara pemindahan atau
(4)
transport
6. Mampu mengenali
e. Nutrisi (mis, desain,
perubahan status 6. Membatasi
struktur, dan pengaturan
kesehatan (4)
komunitas, bangunan,
dan atau peralatan )
2. Internal Catatan : 4 = sering 7. Menganjurk
a. Profil darah yang untuk mene
menunjukan
abnormal (mis,
leukositosis atau 8. Mengontrol
leucopenia,gangguan dari kebisin
faktor
koagulasi,trombositopeni
a,sel
9. Memindahk
sabit,talasemia,penurunan
barang y
hemoglobin)
b. Disfungsi biokimia membahaya
c. Usia perkembangan Health Education
(fisiologis,psikososial) 10. Berikan
d. Disfungsi efektor
e. Disfungsi imun auto pada pa
imun keluarga/pe
f. Disfungsi integrative adanya
g. Malnutrisi
h. Fisik (mis, integritas kulit status kes
tidak utuh,gangguan penyebab pe
30
mobilitas) Kolaborasi : -
i. Psikologis (Orientasi
afektif)
j. Disfungsi sensorik
k. Hipoksia jaringan
31
pursed libs) tambahan
4. TTV dalam rentang 12. Berikan bronkod
normal prelu
13. Atur intake untu
mengoptimalkan
keseimbangan
Health educatio
14. Ajarkan pada pa
bernafas dan rela
15. Informasikan ke
dan keluargamer
larang
16. Jelaskan kepada
keluarga alas an
oksigen dan tind
17. Ajarkan kepada
bagaimana meng
inhaler yang di a
sesuai dengan ke
Kolaborasi
18. Konsultasikan de
dokter pentingny
pemeriksaan gas
(GDA) dan peng
bantu yang di an
sesuai dengan ad
perubahan kondi
19. Laporkan peruba
data pengkajian
(misalnya sensor
suaranafas, pola
analisis gas dara
sputum, efek oba
20. Berikan obat yan
32
resepkan (misaln
bikarbonat) untu
mempertahankan
keseimbangan as
Persiapkan pasien u
ventilisasi mekanis
6. Gangguan eliminasi urine (00016) NOC NIC
Domain 3 : eliminasi dan Urinary elimination Observasi
pertukaran Urinary continuence 1. Memantau pengg
33
8. Merangsang refl
kemih dengan m
dingin untuk per
membelai tinggi
air
9. Sediakan waktu
untuk mengoson
kandung kemih
10. Gunakan spirit w
di pispot atau ur
11. Menyediakan m
carede, yang di p
12. Gunakan double
13. Masukan kateter
sesuai
Health educat
14. Anjurkan pasien
keluargamerekam
urine
15. Intruksikan cara
menghindari kon
Kolaborasi
Merujuk ke spesial
kontinensia kemih
7. Mual (00134) NIC:
Domain 12: Kenyamanan Management mua
Kelas 1: Kenyamanan Fisik Observasi
1. Monitor efe
34
kalori
3. Observasi ta
Batasan Karakteristik:
non verbal d
1. Mual
2. Sensasi muntah ketidaknyam
terutama pa
Faktor yang berhubungan: anak-anak,
Biofisik orang yang
1. Labirinitis mampu untu
2. Peningkatan tekanan
berkomunik
interkranial
efektif sepe
3. Penyakit maniere
4. Tumor terlokalisasi dengan pen
(misalnya; neuroma akustik, alzheimer
tumor otak, metastasis tulang
Situasional
1. Stimuli penglihatan yang Mandiri
tidak menyenangkan 1. Kendalikan
faktor ling
yang mung
membakitk
(misalnya,
tidak meny
suara, dan
fisual yang
menyenang
2. Kurangi at
hilangkan
faktor yang
personal y
atau menin
mual (kece
takut, kele
kurangnya
35
pengetahua
3. Dorong pa
tidak ment
tapi bersik
dengan pen
layanan ke
dalam mem
bantuan fa
dan non fa
4. Tingkatkan
dan tidur y
untuk mem
pengurang
Management mun
Observasi
1. Monitor efe
managemen
secara meny
2. Monitor kes
cairan dan e
3. Kaji emesis
dengan war
konsistensi,
adanya dara
dan sejauh m
kekuatan em
4. Identifikasi
faktor yang
menyebabk
berkontribu
muntan (mi
obat-obatan
prosedur)
36
Mandiri
1. Kendalikan
faktor lingk
mungkin me
keingninan
muntah (mi
yang menye
dan stimula
yang tidak
menyenang
2. Barikan duk
selama mun
(misalnya, m
untuk memb
atau menop
3. Berikan ken
selama epis
(misalnya, k
pada dahi, s
wajah, atau
menyediaka
kering bersi
Health Education
1. Ajarkan pen
teknik non f
untuk meng
muntah (mi
biofeedback
relaksasi, im
terbimbing,
musik, distr
akupresur)
37
2. menginform
penggunaan
farmakolog
bersamaan d
ukuran-uku
muntah.
Kolaborasi
7 Ketidak seimbangan nutrisi: NOC Manajemen Nutri
kurang dari kebutuhan tubuh Nutritional status: Observasi
Nutritional status: food 1. Tentukan status
(00002)
and fluid dan kemampu
Domain 2 : nutrisi
Intake untuk memenuh
Kelas 1 : makanan Nutritional status:
gizi
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup nutrient intake 2. Identifikasi ada
untuk memenuhi kebutuhan Weight contro
atau intolerans
metabolik
Tujuan : yang dimiliki pas
3. Tentukan apa ya
Setelah dilakukan tindakan
Batasan karakteristik : preferensi mak
keperawatan selama x24
1. Berat badan 20% atau lebih pasien
jam Ketidak seimbangan
di bawa rentang berat badan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
idea
2. Bising usus hiperaktif tubuh dapat ditangani dengan
3. Cepat makan setelah makan 4. Tentukan jumlah
4. Diare jenis nutris
5. Gangguan sensasi rasa Kriteria Hasil :
6. Kehilangan rambut dibutuhkan untu
1. Adanya penikatan berat
berlebihan persayaratan gizi
badansesuai dengan 5. Monitor kalori
7. Kehilangan otot pengunyah
8. Kelelahan otot untuk tujuan makanan
2. Berat badan ideal sesuai
menelan
9. Keraptur kapiler dengan tinggi badan
10. Kesalahan informasi 3. Mampu mengidentifikasi
11. Kesalahan persepsi kebutuhan nutrisi
12. Ketidak mampuan makanan 4. Tidak ada tanda tanda
13. Kram abdomen 6. Monitor kec
14. Kurang informasi kurang malnutrisi terjadinya penu
5. Menunjukan peningkatan
minat pada makanan
38
15. Membran mukosa pucat fungsi pencernaan dari
16. Nyeri abdomen kenaikan berat b
menelan
17. Penurunan berat badan
6. Tidak terjadi penurunan Mandiri
dengan asupan makanan 7. Instruksikan
berat badan yang berarti
adekuat mengenai kebut
18. Penurunan berat badan
(Piramida makan
dengan asupan makanan 8. Berikan pilihan
adekuat sambil m
19. Sariawan rongga mulut
20. Tonus otot menurun bimbingan terha
(makanan) yang
Faktor yang berhubungan : jika diperlukan
9. Ciptakan lingku
1. Stres
2. Kebutuhan yang tidak optimal pad
terpenuhi mengonsumsi m
10. Anjurkan kelu
membawa maka
pasien
Manajemen Energ
Observasi
1. Kaji status fisio
menyebabkan
sesuai dengan k
dan perkembang
2. Tentukan
pasien/orang
dengan pasien
penyebab kelelah
3. Tentukan je
banyaknya akti
dibutuhkan untu
ketahanan
4. Monitor in
nutrisi untuk
sumber energi ya
5. Monitor sumbe
39
olahraga dan
emosional yan
pasien
6. Monitor/catat
lama istirahat/tid
Mandiri
7. Gunakan instru
valid untuk
kelelahan
8. Anjurkan pas
memilih aktivi
yang membangu
9. Berikan
pengalihan
menenangkan
meningkatkan re
Kolaborasi
10. Konsultasikan d
gizi mengen
meningkatkan as
dari makanan
Health Education
11. Ajarkan pasien
pengelolaan ke
teknik manajem
untuk mencegah
40
8. Intoleran aktivitas (00092) NOC Manajemen
Observasi :
Domain 4 : Aktivitas / istirahat Teleransi terhadap
1. Kaji tanda-tand
Kelas 4 : Respon Kardiovaskular / aktivitas
(Seperti Tekana
Pulmonal Daya Tahan
Energi Psikomotor nadi, frekuensi
Tujuan : Setelah dilakukan dan suhu).
Definisi :Ketidakcukupan energi tindakan keperawatan selama 2. Kaji status fisio
psikologis atau fisiologis untuk x24 jam Intoleransi yang menyebab
mempertahankan atau aktivitas dapat diatasi dengn\ kelelahan sesua
menyelesaikan aktivitas kehidupan konteks usia da
Kriteria Hasil :
sehari hari yang harus atau yang 1. Berpartisipasi dalam perkembangan
ingin dilakukan. aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
Batasan Karakteristik : tekanan darah, nadi dan
1. Perubahan RR
Elektrokardiogram (EKG) 2. Klien mampu berpindah:
41
6.
7. Instruksikan teh
penghematan en
(menggunakan
mandi, duduk, m
rambut atau me
lakukan aktivita
8. Berikan dorong
melakukan akti
perawatan diri b
jika dapat ditolr
Berikan bantua
kebutuhan.
9. Bantu klien unt
mendapatkan al
aktivitas seperti
Health edu
11. Berikan inform
keluarga tentan
pengaturan akti
teknik manajem
Kolaborasi
42
12. Berikan pengob
sebelum aktivit
13. Kolaborasikan
tenaga rehabilit
dalam merenca
program terapi
43
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
Untuk pembaca, semoga makalah ini dapat menjadi wahana pengetahuan yang
dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
44