Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
E USIA 53 TAHUN
I. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 53 Tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Kawin
Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
Agama : Islam
Alamat :Desa Girimulya Kecamatan Pacet Kabupaten
Bandung
Tanggal Masuk Rumah Sakit: 12 Januari 2017
Tangagl Pengkajian : 25 Januari 2017
No. Rekam Medik : 0005051476
Diagnosa Medis : SAB Primer
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
3. Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Support System
b. Komunikasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik antara suami, anak angkatnya dan
anggota keluarga lainnya.Saat kondisi klien sakitpun klien masih sering diajak
berkomunikasi oleh keluarga yang menunggunya.
d. Konsep Diri
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga dan tidak mempunyai anak
kandung, klien mempunyai 1 anak angkat.
Klien berharap agar dapat sembuh dan pulih kembali agar dapat
melakukan aktivitas seperti dulu lagi.
Klien tidak mempunyai masalah dengan keluarganya atau para tetangga disekitar
rumahnya.
4. Lingkungan
a. Rumah
Rumah klien merupakan lingkungan yang bersih dengan halaman dan terdapat teras
rumah.Lingkungan rumah klien berada pada lingkungan dengan polusi udara yang
cukup rendah dan berada pada lingkungan dengan resiko bahaya rendah.
b. Pekerjaan
I. Pengkajian Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHG
Nadi :80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7C
Tinggi badan : 150 cm
Berat Badan sebelum masuk RS : 80 kg
Berat Badan Saat di rawat di RS : 59 kg
IMT : 26,2
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Penglihatan
Saat diinspeksi posisi mata simteris, kelopak mata tidak edema, tidak
mengalami ptosis, tidak terdapat papiledema, tidak mengalami exophtalmus
dan mata tidak mengalami endophtalmus, konjungtiva berwarna merah muda,
sclera berwarna putih, irish berwarna cokelat, pupil isokor dan reaksi pupil
positif saat diberi rangsangan cahaya miosis saat didekatkan dan midriasis saat
dijauhi cahaya,
b. Sistem Pendengaran
Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, pinna sejajar dengan outer contus
eye, kontur telingan flexible, tidak terdapat lesi, tidak teraba massa, tidak ada
serumen, tidak terdapat tanda-tanda radang, klien dapat mendengar saat di
panggil perawat klien membuka matanya, tidak terdapat pembengkakan di
daerah tulang mastoid, klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
c. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada fraktur di daerah hidung, mukosa merah
muda, tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus maksilaris, speinodialis,
etmoidalis dan di daerah frontalis, passage udara kuat, tidak ada pernafasan
cuping hidung, pergerakan dada simetris, pengembangan dada simetris, tidak
terdapat lesi, suara nafas vesikuler di semua lapang paru, irama irreguler
dengan respirasi rate 20x/menit, tidak terlihat penggunaan otot tambahan
untuk bernafas, kedalaman pernafasan dalam.
d. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva berwarna merah muda, nadi : 80x/menit, irama jantung
regular, denyut nadi kuat, tidak ada peningkatan vena jugularis, temperature
kulit hangat, kuku berwarna merah muda, tidak terdapat cyanosis, CRT < 2
detik, tidak terdapat edema pada kaki, tidak terdapat varises, bunyi jantung
pada daerah ICS 4-5 S1:S2 berbunyi Lup-dup, tidak ada pembesaran jantung,
tekanan darah : 140/90 mmHg.
e. Sistem Neurologi
Kesadaran :
Glascow Coma Scale (GCS) : E: 4 V:5 M:6
Status mental : klien tidak dapat berorientasi dengan baik terhadap tempat.
Pemeriksaan saraf kranial:
1) Nervus I (Olfaktorius)
Klien mampu membedakan bau kopi dan bau minyak kayu putih.
2) Nervus II (Optikus)
Ketajaman penglihatan klien mampu membaca nama perawat dan
mampu melihat ke sisi tegak lurus jari perawat.
3) Nervus III (Okulomotorik)
Pada kelopak mata tidak ada edema, tidak terdapat papiledema, dan
ptosis.
4) Nervus VI ( Trochlearis)
Pupil bereaksi saat diberi rangsangan cahaya (miosis saat di dekatkan
cahaya dan midriasis saat dijauhi cahaya)
5) Nervus V (Tigeminus) :
(Sensorik) :
Rasa raba : klien dapat merasakan sentuhan pada pipinya dengan mata
tertutup, dan dapat membedakan disebelah mana sentuhan tersebut.
Rasa nyeri : klien membuka matanya saat dirangsang nyeri dengan
menggunakan ujung balpoin di bagian wajah klien.
Rasa suhu :klien mampu membedakan air hangat atau air dingin yang
ditempelkan di wajahnya dengan mata tertutup.
Rasa getar :klien mempu merasakan getaran handphone di wajahnya
dengan mata tertutup.
(Motorik) :klien dapat mengunyah dengan kuat, otot rahang kuat dan
keras.
6) Nervus VI (Abdusen)
Mata klien mampu mengikuti arahan tangan perawat dalam 6 arah.
7) Nervus VII (Facialis)
Wajah simetris, saat klien tersenyum wajah klien tetap simetris, klien
mampu mengangkat alis matanya secara bersamaan.
8) Nervus VIII (Vestibulocochlearis/Akustikus)
Klien dapat mendengar gesekan suara tangan perawat dalam kondisi
mata tertutup, dan dapat membedakan apakah suara tersebut menjauh
atau mendekat. klien mengalami gangguan berjalan (berjalan
sempoyongan).
9) Nervus IX (Glosofaringeus)
Klien bereaksi akan muntah saat diberi rangsangan ke bagian posterior
faringeal.
10) Nervus X (Vagus )
Klien dapat menelan makanan dengan mudah, pada saat klien menelan
sesuatu teraba adanya pergerakan pada leher.
11) Nervus XI (Aksesoris)
Klien mampu menahan tahanan dari perawat saat klien menengok ke
samping, dan klien mampu menahan tahanan perawat saat klien
mengangkat bahunya.
12) Nervus XII (Hipoglosus)
Klien mampu menjulurkan lidahnya dengan mudah dan mampu
menggerakannya ke segala arrah.
o Pemeriksaan Reflek Fisiologis
1) Reflex bisep : positif, terdapat fleksi ringan pada siku
2) Reflex trisep: positif, terdapat ekstensi pada siku
3) Reflek brakioradialis : positif, terdapat fleksi dan supinasi pada lengan
dan jari-jari sedikit ekstensi
4) Reflek patella :positif gerakan pada jari kaki
5) Reflek achiles : positif terdapat gerakan pada jari kaki
6) Reflek Abnominal :positif, dinding abdomen berkontraksi saat diberi
sentuhan oleh sikat halus.
o Pemeriksaan Reflek Patologis
1) Reflek Plantar : negative, kaki/ jari kaki berespon merenggang
2) Reflek Chadock : negative, kaki/ jari kaki berespon merenggang
3) Reflek Opphenheim : negative, kaki/ jari kaki berespon merenggang
4) Reflek Gordon : negative, tidak ada gerakan ada jari kaki
5) Reflek Schaffer : negative, tidak ada gerakan pada jari kaki
6) Reflek Gonda : negative,tidak ada gerakan pada jari kaki
7) Reflek Hoffman :negative, ibu jari, telunjuk dan jari lainnya fleksi.
o Kekuatan Otot :
o Ekstermitas Atas: Kanan 4, Kiri 4
o Ekstermitas Bawah: kanan 3, kiri 3
f. Sistem Pencernaan
Mulut kotor, tidak terdapat stomatitis, bentuk abdomen datar, tidak
terdapat asites, bising usus 6 kali / menit, tidak tedapat nyeri tekan pada titik
Mc.Burney, hepar tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan pada pemeriksaan
spleen, klien dapat menelan makanan dengan mudah.
g. Sistem Imunologi
Saat dipalpasi tidak ada pembesaran kelenjar Getah Bening di daerah
servikal, axila dan inguinalis.
h. Sistem Endokrin
Nafas klien tidak berbau keton,tidak terdapat ekspthalmus dan
endopthalmus, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
i. Sistem Urogenital
.Tidak ada distensi pada kandung kemih, urinr berwarna kuning jernih,
tidak menggunakan alat perkemihan, tidak ada nyeri pada ginjal kanan dan
kiri, alat kelamin bersih tidak bau.
j. Sistem Integumen
Rambut berwarna hitam, lengket, dan sedikit rontok, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat edema, kuku pendek bersih, CRT <2 detik, jumlah jari 10, kulit
lengket,
k. Sistem Muskuloskeletal
1) Ekstermitan atas
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada tangan kanan dan kiri,
kekuatan otot 4 untuk tangan kanan dan kiri, tidak terdapat lesi.
2) Ekstermitas Bawah
terdapat keterbatasan gerak pada kaki kanan dan kiri, pada saat kaki
kanan dan kiri diangkat secara bergantian klien mengeluh nyeri, dan
ekspresi klien tampak meringis, skala nyeri 3 (0-10), kekuatan otot
kaki kanan 1dan kiri 1
3) Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung.
1. ANALISA DATA
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hambatan moblitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular ditandai dengan pergerakan klien terbatas, kekuatan
otot kaki kanan dan kiri 3
b. Defisit perawatan diri: Personal hgiene berhubungan dengan
kelemahan fisik ditandai dengan badan klien lengket, kliien belum
mandi semenjak masuk rumah sakit, rambut klien lengket.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN