Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting
menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan
merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan,
sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia
kandungan menginjak 9 bulan ( Nurul- Jannah, 2012 )
Menurut World Health Organizations (WHO) tahun 2008,
menyatakan bahwa masih tingginya mortalitas dan morbilitas pada ibu
hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara
miskin berkisar 25 30%, kematian usia subur disebabkan oleh hal yang
berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care bertujuan untuk mendeteksi secara
dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.
Penyebab kematian ibu dan perinatal dapat dicegah dengan
pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang memadai (Manuaba, 2008).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis
Empat Pilar Safe Mother Hood yaitu; 1) Keluarga berencana, 2)
Pelayanan antenatal care, 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric
essensial. Pilar yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan
utamanya mencegah komplikasi obstetri dan memastikan bahwa
komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai
(Saifuddin, 2008).
Antenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal
dari faktor resiko kehamilan (Salmah, 2006). Target Cakupan kesehatan
ibu yang dicapai pada tahun 2009 masing-masing sebesar 94% untuk akses
pelayanan antenatal (cakupan ibu hamil K1), 84% untuk cakupan
pelayanan ibu hamil sesuai standar (K4) (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan data dari Dinas provinsi Sumatra Selatan pada tahun
2005, angka kematian ibu masih cukup tinggi yaitu 424 / 100.000 KH,
sedangkan angka kematian bayi telah menurun yaitu 30 / 100.000 KH.
(Pro Dinkes Prov Sumsel 2008 ).
Di Sumatera Selatan kunjungan ANC ibu hamil semakin
meningkat dari tahun ke tahun di lihat dari cakupan K1 sebesar 90,41%
pada tahun 2008 meningkat menjadi 94,42% pada tahun 2009, begitu juga
cakupan K4 sebesar 84,45% pada tahun 2008 meningkat menjadi 88,6%
pada tahun 2009 .(Profil Kesehatan Sumatera Selatan, 2010)

B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi antenatal
2. Untuk mengetahua tanda dan gejala antenatal
3. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi fisiologi pada masak
kehamilan
4. Untuk mengetahui patofisiologi dan pathway
5. Untuk mengetahui komplikasi kehamilan
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil

Dapus tambahan bab 1

Nurul jannah. 2012. Asuhan kebidanan : kehamilan . yogyakarta : Andi


yogyakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan
Obstetri Gine-Kologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.
PUSDIKNAKES. 2008. Konsep Asuhan. Kebidanan. WHO : JHPIEGO.
Saifuddin, Abdul Bahri. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
DepKes RI. 2010. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Departemen
Kesehatan

Вам также может понравиться