Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821
ABSTRACT
Research has been conducted to review the efficacy of anthelmintic on seeing the juice of
cucumber seeds ( Cucumis sativum , L ) Against Ascaridia galli by in vitro method . By
experimental study was conducted , with samples of seeds of cucumber ( Cucumis sativum , L )
The smoothed and made with 3 concentrations That is 15 % , 30 % and 60 % . The experimental
animals used is Ascaridia galli with negative control solution of NaCl 0.9 % and a positive
control pyrantel pamoate suspension with concentrations of 0.2 % , 0.4 % and 0.6 % . The
analysis of data is probit analysis be adopted . Results Of Research was claimed that the juice
of cucumber seeds ( Cucumis sativum , L ) have anthelmintic efficacy against Ascaridia galli
with 12.76 % LC50 and LT50 3 hours 4 minutes 39 seconds . Comparising with tables of LD50
value, the obtained dose is 472,59mg / kg and it is in no toxic category.
Tabel 3. Jumlah kematian cacing pada jus = -0,735 + 5,184x. Harga LC50 yang didapat
biji mentimun dari sediaan jus biji mentimun adalah
sebesar 12,76%. Kemudian dilakukan
Jumlah Kematian
Cacing Ascaridia galli
analisa LT50 dengan menggunakan data
Waktu konsentrasi yang mendekati harga LC50
Menit Konsentrasi Jus Biji
(jam) yaitu 15%. Perhitungan berdasarkan regresi
Mentimun
15% 30% 60% linier antara log waktu (x) dengan nilai
15 0 0 0 probit (y). Persamaan garis yang diperoleh
30 0 0 0 adalah y = 3,058x 0,053. Harga LT50 yang
1
45 0 0 3 didapat dari jus biji mentimun adalah 3 jam
60 0 0 3 46 menit 30 detik.
75 0 0 9
90 0 0 9
2 Tabel 4. Waktu kumulatif kematian 100%
105 0 0 11
populasi cacing (jam)
120 4 11 11
135 8 12 14 Kelompok Jenis Konsen Waktu
150 8 12 14 Perlakuan trasi Kumulatif
3 (%) Kematian
165 10 16 21 100%
180 15 22 29 Populasi
195 15 23 29 Cacing (jam)
210 15 23 29 1 Larutan 0,9 36 jam
4 NaCl
225 19 27 36
15 8 jam
240 19 27 36 Jus Biji
2 30 7 jam
Mentimun
255 24 34 37 60 7 jam
270 24 34 37 Suspensi 0,2 11 jam
5 3 pirantel 0,4 8 jam
285 25 35 39
pamoat 0,6 7 jam
300 25 38 39
315 25 38 39
Berdasarkan waktu kumulatif pada
330 25 38 39
6 tabel diatas dapat diketahui bahwa waktu
345 28 38 39
360 29 38 39 kematian cacing dalam jus biji mentimun
375 29 38 40 beerada di antara waktu kematian cacing
390 29 38 - dalam suspensi pirantel pamoat dan larutan
7
405 39 40 - NaCl.
420 39 - -
12.76%
435 40 - -
15.00%
450 - - -
8
465 - - - 10.00% 0.27%
490 - - - 5.00%
0.00%
Pirantel Jus Biji
Tabel diatas menunjukkan bahwa jus Pamoat Mentimun
biji mentimun pada konsentrasi terkecil
mampu mematikan 100% cacing pada jam
Gambar 1. Grafik LC50 Jus Biji Mentimun
ke-8 sedangkan konsentrasi terbesar dapat
dan Pirantel Pamoat
mematikan 100% cacing pada jam ke-7 yang
kemudian digunakan untuk menghitung Grafik diatas menunjukkan perbedaan
LC50. Perhitungan berdasarkan regresi linier
LC50 antara pirantel pamoat dengan jus biji
antara log konsentrasi (x) dengan nilai probit
mentimun. Selanjutnya dapat dihitung dosis
(y). Persamaan garis yang diperoleh adalah y
perbandingan antara jus biji mentimun Barat (dapat dilihat di lampiran 1). Hal ini
dengan Pirantel pamoat : dimaksudkan untuk mengetahui dan
melegalkan bahwa biji dari buah Mentimun
Diketahui : yang digunakan dalam penelitian adalah
LC50 Pirantel pamoat (PP) = 0,27% benar berasal dari tanaman Mentimun
LC50 Jus Biji Mentimun (JBM) = 12,76% (Cucumis sativum, L).
Dosis Pirantel pamoat = 10mg/kgBB Alasan menggunakan biji dari buah
mentimun (Cucumis sativum, L)
Ditanyakan : Dosis Jus Biji Mentimun dikarenakan ingin membuktikan apakah
(JBM) ? mentimun berkhasiat sebagai anthelmintik,
Jawab : karena mentimun (Cucumis sativum, L)
berasal dari satu famili dengan Biji Labu
= Merah yaitu Cucurbitaceae yang berkhasiat
, % , %
sebagai anthelmintik.
= Pembuatan jus biji mentimun
/
dilakukan segera sebelum dilakukan
, % / penelitian. Metode penelitian dengan
Dosis JBM = , %
membuat sediaan jus dimaksudkan untuk
Dosis JBM = 472,59 mg/kgBB
mengetahui khasiat dari biji mentimun
sebagai anthelmintik tanpa menggunakan
metode penyarian yang biasanya digunakan
07:01:1 untuk melarutkan atau menyari zat dalam
5 03:46:3
09:36:00 0
suatu tanaman.
Penelitian ini menggunakan hewan
04:48:00 coba cacing Ascaridia galli yang dilakukan
secara in vitro. In vitro adalah suatu proses
00:00:00
Pirantel Pamoat yang dilakukan untuk menunjukkan gejala
yang diteliti di luar tubuh makhluk hidup
Gambar 2. Grafik LT50 Pirantel pamoat dalam kondisi laboratorium. Penelitaian
dan Jus Biji Mentimun dengan menggunakan cacing Ascaridia galli
dikarenakan tempat hidupnya sama dengan
Grafik di atas menunjukkan bahwa jus cacing Ascaris Lumbricoides pada manusia
biji mentimun membutuhkan waktu lebih yaitu dalam usus halus. Selain itu, cacing
sedikit dibanding dengan Pirantel pamoat Ascaridia galli memiliki famili yang sama
dalam membunuh cacing. dengan cacing Ascaris lumbricoides yaitu
Nematoda. Cacing yang digunakan yang
PEMBAHASAN berukuran 6-13 cm karena sudah dewasa.
Penelitian anthelmintik ini dilakukan Kontrol negatif yang digunakan
dengan membuat sediaan jus biji mentimun, adalah larutan NaCl 0,9%, dimaksudkan
suspensi pirantel pamoat, pengujian daya untuk mengetahui kelangsungan dan daya
anthelmintik dan analisa data hasil pengujian tahan hidup cacing didalam lingkungan yang
daya anthelmintik dengan menggunakan dibuat sesuai dengan kondisi dalam usus
analisa probit. Penelitian ini menggunakan (inangnya) dimana cacing itu hidup. Dari
biji dari buah mentimun sebagai sampel hasil penelitian, berdasarkan dari data yang
yang telah dideterminasi di LIPI (Lembaga diperoleh kelangsungan hidup cacing
Ilmu Pengetahuan Indonesia), Bogor, Jawa Ascaridia galli adalah 36 jam. Pencatatan
dilakukan dari mulai cacing dimasukkan ke jus biji mentimun dengan konsentrasi
dalam NaCl 0,9% dan diinkubator dengan terkecil lebih cepat dibandingkan dengan
suhu 37 C dari jam ke-0 sampai jam ke-36. waktu kematian cacing 100% pada kontrol
Perlakuan kedua-keempat negatif (NaCl 0,9%) yaitu 36 jam. Walaupun
menggunakan suspensi pirantel pamoat kematian cacing pada konsentrasi jus biji
sebagai kontrol positf. Pirantel pamoat mentimun (Cucumis sativum, L)
dibuat dengan tiga konsentrasi yaitu, 0,2%, membutuhkan waktu yang lebih sedikit
0,4%, dan 0,6%. Berdasarkan hasil dibandingkan dengan pirantel pamoat,
penelitian, dapat dilihat pada konsentrasi namun hal ini tidak membuktikan bahwa jus
0.2% waktu kematiannya adalah 11 jam, biji mentimun (Cucumis sativum, L) lebih
konsentrasi 0,4% waktu kematiannya 8 jam, efektif dibandingkan dengan pirantel
dan konsentrasi 0,6% waktu kematiannya pamoat, karena jika dilihat dari
adalah 7 jam. Dari hasil penelitian tersebut, perbandingan yang didapat dari hasil
dapat dilihat semakin tinggi konsentrasi perhitungan LC50 jus biji mentimun dengan
maka semakin sedikit waktu yang LC50 Pirantel pamoat adalah 10mg/kgBB
diperlukan dalam membunuh cacing setara dengan 472,59 mg/kgBB serbuk biji
Ascaridia galli. Dari garis probit didapati R mentimun (Cucumis sativum, L), jus biji
= 0,756 yang berarti 75% kematian cacing mentimun membutuhkan dosis yang lebih
dipengaruhi oleh konsentrasi pirantel besar. Selain itu, ada faktor biologis yang
pamoat dengan LC50 0,27% dan LT50 7 jam dapat mempengaruhi hasil penelitian, seperti
1 menit 15 detik. pra kondisi penelitian, kehomogenan
Perlakuan kelima-ketujuh adalah larutannya. Untuk mengetahui apakah biji
dengan menggunakan larutan uji yaitu jus mentimun layak dikonsumsi oleh manusia
biji mentimun dengan tiga konsentrasi. Pada dan dijadikan sebagai pengganti obat cacing
perlakuan zat uji menunjukkan waktu lain, maka perlu dihitung toksiknya
kematian cacing Ascaridia galli pada berdasarkan tabel LD50, yaitu :
konsentrasi 15% adalah 8 jam, konsentrasi
30% adalah 7 jam dan konsentrasi 60% 1. LC50 Pirantel pamoat
adalah 7 jam. Dari data diatas, menunjukkan = 0,22% 0,22g/100g b/b
semakin besar konsentrasi maka semakin = 2,2g/kg = LD50
cepat kematian cacing Ascaridia galli. Dari = 0,5 - 5g/kgBB = Toksik sedang
garis probit data jus biji mentimun, 2. LC50 Jus Biji Mentimun
menunjukkan R = 0,935, berarti 93% = 12,76% 12,76g/100g b/b
kematian cacing Ascaridia galli dipengaruhi = 127,6g/kg = LD50
oleh konsentrasi jus biji mentimun dengan = >15g/kgBB = Praktis tidak toksik
LC50 12,76% dan LT50 3 jam 46 menit 30
detik. Dari data tersebut bisa dikatakan ada Berdasarkan perhitungan LD50
hubungan antara LC50 dengan LT50 semakin pirantel pamoat adalah 2,2g/kg BB yang
besar harga LC50 dari suatu larutan maka berdasarkan pada tabel nilai LD50 (tabel
semakin cepat waktu LT50 dan sebaliknya dapat dilihat di lampiran 7) pirantel pamoat
semakin kecil harga LC50 semakin lama berada pada kategori toksis sedang(10),
waktu yang dibutuhkan untuk harga LT50. sehingga memiliki efek samping yang perlu
Berdasarkan data yang diperoleh, diperhatikan seperti, gangguan saluran cerna
dapat diketahui bahwa biji mentimun dan kadang sakit kepala.
memiliki khasiat sebagai anthelmintik Untuk LD50 jus biji mentimun
karena waktu kematian cacing 100% pada (Cucumis sativum, L) adalah 127,6g/kg yang