Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Testis merupakan salah satu dari alat reproduksi pria yang berbentuk bulat
lonjong yang berjumlah sepasang yang terletak didalam skrotum. Testis disebut juga
dengan buah zakar. Testis merupakan organ yang mempunyai dua fungsi utama, yaitu
produksi hormon steroid pria dan tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Testis memproduksi beberapa hormon sex pria, secara umum di kenal
sebagai androgen, termasuk androgen adalah testosteron, dihidrotestosteron dan
androstenedion. Dibandingkan hormon androgen lainnya testosteron memegang
peranan penting pada spermatogenesis. Testosteron dibentuk di sel interstitial leydig
di jaringan ikat testis.
Hormon ini bertanggung jawab atas perubahan perilaku pria yang disebut
dengan pubertas. Salah satu bentuk perubahan pubertas yang khas adalah perubahan
suara anak laki-laki menjadi lebih berat pada saat mulai memasuki masa remaja.
Selama masa pubertas testis berkembang untuk memulai spermatogenesis.
Ukuran testis tergantung pada banyaknya produksi sperma (spermatogenesis). Pada
umumnya ukuran testis adalah 4,5 cm x 3 cm x 2,7 cm.
Pada testis juga banyak terdapat gangguan, yang mana menyebabkan
berbagai bentuk kelainan. Kelainan pada testis dapat menyebabkan berbagai
gangguan mulai dari gangguan keseimbangan hormonal, gangguan seksual, sampai
pada infertilitas (kemandulan).
Salah satu kelainan pada testis adalah infertilitas. Infetilitas adalah kegagalan
pasangan suami istri dalam hubungan seksual sehingga menyebabkan istri tidak hamil
walaupun tanpa memakai alat kontrasepsi. Infertilitas terbagi dua, ada yang primer
dan ada yang sekunder. Infertilitas primer adalah istilah yang menggambarkan
pasangan yang belum pernah hamil, sedangkan infertilitas sekunder mengacu pada
pasangan yang telah mencapai kehamilan di masa lalu tapi tidak mampu
mendapatkannya lagi.

24
25

Terdapat tiga faktor yang menjadi indikator penting dalam memberikan


informasi tentang fertilitas suatu pasangan di masa yang akan datang yaitu adanya
hubungan seksual secara teratur, lamanya berusaha, tidak menggunakan kontrasepsi.
Jika durasi infertilitas kurang dari 3 tahun, maka pasangan tersebut memiliki
kesempatan yang lebih baik untuk hamil di waktu yang akan datang.Tetapi jika
durasinya sudah cukup lama artinya lebih dari 3 tahun, maka kemungkinan terdapat
masalah biologis yang berat pada pasangan tersebut.
Salah satu masalah yang dapat menyebabkan infertilitas adalah trauma testis.
Karena testis terletak di dalam skrotum yang berada di luar tubuh, testis tidak
dilindungi oleh otot maupun tulang. Hal ini membuat testis mudah mengalami
trauma, mulai dari terpukul, tertendang, terjepit, atau berbagai trauma lainnya, yang
terjadi terutama saat berolahraga.
Trauma pada testis dapat menyebabkan nyeri hebat, memar, dan atau
pembengkakan. Pada sebagian besar kasus, testis tidak mengalami kerusakan yang
serius. Ruptur testis merupakan salah satu jenis trauma pada testis yang jarang terjadi,
di mana testis dipukul atau ditekan dengan keras pada tulang panggul. Hal ini dapat
menyebabkan darah merembes masuk ke dalam skrotum. Pada kasus yang berat,
mungkin diperlukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki testis yang ruptur.

Вам также может понравиться