Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nrp : 23-2016-084
GEODESI IB
Diskontinuitas Mohorovicic
(Mohorovicic Discontinuity)
15NO
Diskontinuitas Mohorovicic adalah batas antara Kerak Bumi dan Mantel Bumi.
1
disebut Diskotinuitas Mohorovicic, atau lebih sederhananya dikenal sebagai Moho.
Material pembentuk bumi yang densitasnya lebih rendah, yang berada pada
lapisan terluar, kemudian dikenal sebagai Kerak Bumi. Sedangkan material di
bawahnya yang mempunyai densitas lebih tinggi dikenal sebagai Mantel Bumi.
Melalui perhitungan densitas yang teliti, Mohorovicic menyimpulkan bahwa Kerak
Samudera Basaltik dan Kerak Benua Granitik ditopang oleh material yang serupa
dengan batuan kaya-olivin, seperti Peridotite.
2
Andes (Amerika Selatan bagian barat), Pegunungan Rocky (Amerika Utara bagian
barat), Pegunungan Himalaya (Asia Tengah, India sebelah utara) dan Pegunungan
Ural (utara-selatan antara Eropa dan Asia).
Belum ada yang dapat menembus cukup dalam ke perut bumi untuk melihat
Moho. Dan belum pernah ada sumur pengeboran yang yang sampai pada
kedalaman Moho. Melakukan pengeboran sampai kedalaman Moho tentu sangat
mahal dan beresiko tinggi, karena temperatur dan tekanan yang ekstrim pada
kedalaman tersebut. Pengeboran terdalam yang pernah dilakukan berlokasi di
Tanjung Kola, Uni Soviet. Kedalamannya sekitar 12 kilometer. Pengeboran Moho
pada Kerak Samudera juga tidak pernah berhasil.
Ada beberapa lokasi langka dimana material dari mantel bumi tersingkap ke
permukaan melalui proses tektonik. Pada lokasi ini, dapat dijumpai batuan
penyusun lapisan batas kerak dan mantel bumi. Salah satu foto dari lokasi ini
seperti yang ditampilkan di bawah ini.
3
Diskontinuitas Mohorovicic berisi tentang cepat-rambat gelombang seismik
di dalam bumi. Cepat rambat gelombang seismik akan mengalami perubahan
seiring dengan perbedaan komposisi material dalam bumi. Perubahan kecepatan
tersebut disebabkan oleh material dengan densitas yang lebih tinggi pada
kedalaman perut bumi. Semakin tinggi densitas suatu material, semakin cepat pula
gelombang seismik merambat melaluinya.
Sampai saat ini, dalamnya lapisan kulit bumi belum mampu dijangkau oleh
siapapun. Meskipun demikian, para ahli sudah mampu menyimpulkan tentang
lapisan yang menyusun kulit bumi. kesimpulan tersebut berdasarkan dugaan-
dugaan setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian melalui uji coba
rambat gelombang seismik di dalam bumi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
para ahli menyimpulkan tentang lapisan penyusun kulit bumi seperti pada gambar
di bawah ini.
4
Gambar. Visualisasi lapisan dalam bumi, sumber: Lutgens & Tarbuks, 2012.
B. Lapisan Bumi
Secara umum, lapisan penyusun kulit bumi dibagi menjadi 3, yaitu: lapisan
kerak, selimut, dan inti. Pembagian lapisan ini didasarkan atas sifat fisik dan kimia
material penyusun lapisan-lapisan tersebut. Penjelasan mengenai lapisan penyusun
bumi akan diuraikan sebagai berikut.
5
1. Inti (core)
Lapisan inti disebut juga barisfer. Lapisan inti terdiri dari inti dalam yang
padat dan inti luar yang berbentuk likuid. Inti dalam komposisinya berupa besi
(ferrum) dan nikel (niccolum) sehingga disebut juga lapisan nife. Inti luar
komposisinya berupa besi dan silikat.
Inti bumi memiliki jari-jari setebal 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih
2.900 km. Inti dalam dan inti luar dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal 140
km. Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan
mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity.
6
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun bumi. Pada gambar tersebut,
terlihat bahwa lapisan mantel terdiri dari 3 lapisan, yaitu: litosfer, astenosfer, dan
mesosfer. Ketiga lapisan tersebut memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda.
Penjelasan mengenai ketiga lapisan tersebut, secara lengkap diuraikan sebagai
berikut :
a. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari mantel bumi dan tersusun atas
materi-materi padat, terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km.
Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2dan Al2O. Batuan yang
terdapat dalam lapisan sial antara lain: Granit, Andesit, dan batuan metamorf.
Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis
lapisan sima lebih besar daripada lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima
mengandung besi dan magnesium.
b. Astenosfer
7
c. Mesosfer
8
3. Kerak
Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi).
Lapisan kerak bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan basa dan
asam. Tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal
lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km, sedangkan di dasar laut mencapai sekitar
10-12 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100C. Kerak dengan
mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity (lihat gambar 1.5). Kerak bumi
terdiri dari dua jenis, yaitu kerak samudera dan benua.
9
a. Kerak samudera
Batuan yang menyusun kerak samudera bersifat basa atau mafik. Bagian
atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1,5 km disusun oleh batuan
yang bersifat basa atau basaltik, sedangkan bagian bawahnya disusun oleh batuan
metamorf dan batuan beku Gabro. Permukaan kerak samudera ditutupi oleh
endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500 meter.
10
Gambar. Singkapan batuan serpentinit di Karangsambung
b. Kerak Benua
Mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km. Batuan penyusun kerak benua yang
utama adalah granit. Batuan ini tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau
kerak kontinen, merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak
benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi.
11
Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari
permukaan laut, meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari
8000 meter.
Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya granitik atau yang
bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan
metamorf dan batuan sedimen. Adapun secara keseluruhan batuan beku dan batuan
metamorf menyusun sekitar 95%, sisanya yang 5% merupakan batuan sedimen.
12