Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

STUDI KASUS
Pada pertengahan tahun 2015 jumlah penduduk indonesia diperkirakan sebesar 127.730.843 dan
jumlah total penduduk di tahun 2015 adalah sebesar 255.461.686 jiwa dengan angka kematian
sebesar 767.740, sedangkan jumlah kelahiran sebesar 5.054.116 dengan total kelahiran hidup
sebesar 4.893.435 dan jumlah kematian bayi usia kurang dari 1 tahun sebanyak 389.091. Jumlah
kematian ibu sebanyak 5.019 jiwa. Untuk ibu yang melahirkan pada usia 35-39 tahun sebesar
352.073 dan jumlah perempuan usia 35-39 tahun pada pertengahan tahun sebanyak 8.587.142.
Pada tahun yang sama sebesar 1.097.021 penduduk melakukan migrasi.

Pertanyaan

1. Berapakah tingkat fertilitas kasar (crude birth rate = CBR)?


2. Berapakah angka kematian kasar (crude death rate = CDR)?
3. Berapakah tingkat fertilitas menurut umur /ASFR ?
4. Berapakah AKB (Angka Kematian Bayi)?
5. Berapakah AKI (Angka Kematian Ibu)?
6. Berapakah angka mobilitas (m)?
7. Bagaimanakah piramida penduduk pada tahun 2015?
8. Bagaimanakah Peran perawat?

Jawaban

1.
Jadi, setiap 1000 penduduk indonesia terdapat 39-40 kelahiran hidup

2.
Jadi, setiap 1000 penduduk Indonesia terdapat 6 kematian

3.
Jadi, setiap 1000 perempuan usia 35-39 tahun terdapat 41 perempuan usia 35-39 yang
melahirkan

4.
Jadi, setiap 1000 kelahiran hidup terdapat 79-80 bayi meninggal usia kurang dari 1 tahun
5.
Jadi, setiap 1000 kelahiran hidup terdapat 1-2 ibu meninggal

6.
Jadi, setiap 1000 penduduk terdapat 4-5 orang yang melakukan migrasi
7. Piramida penduduk tahun 2015

Piramida penduduk mengambarkan struktur umur penduduk menurut jenis


kelamin. Berdasarkan estimasi jumlah penduduk, dapat disusun sebuah piramida
penduduk tahun 2015. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan piramida
bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan badan piramida bagian
kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida tersebut merupakan
gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa, dan tua.
Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya, dan
ekonomi.

Pada Gambar ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Indonesia termasuk


struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari usia 0-14 tahun (usia muda) lebih
banyak jumlahnya dibandingkan usia di atasnya. Lebih melebarnya grafik pada usia
muda membuktikan bahwa penduduk Indonesia memiliki struktur muda. Bagian atas
yang lebih pendek pada piramida tersebut menunjukkan angka kematian yang masih
tinggi pada penduduk usia tua. Kondisi ini menuntut kebijakan terhadap penduduk usia
tua.

Pada gambar diatas adalah perbandingan piramida penduduk Indonesia 1971 dan 2025
yang akan datang. Pada tahun 1971 dasar piramida yang lebar dan semakin mengecil ke bagian
atas piramida menunjukkan tingginya angka kelahiran dan kematian, serta masih rendahnya
umur harapan hidup, sedangkan pada tahun 2025 dasar piramida yang lebar sampai ke bagian
tengah piramida menunjukkan besarnya jumlah absolut kelahiran (meski TFR (Total Fertility
Rate) sudah berhasil diturunkan), menurunnya kematian, dan semakin meningkatnya umur
harapan hidup, sehingga proporsi penduduk usia produktif/ usia kerja 15-65 (bagian tengah
piramida)

8. Peran Perawat
a. Fertilitas
1. Dukungan Emosional
Seorang perawat hendaknya selalu memberi ketenangan, menghilangkan kesedihan,
memberi kekuatan, menjaga atau mencegah dari kelelahan. Menjaga kebersihan,
dengan memberi aseptik dan antiseptik selama melahirkan.
Cegah timbulnya komplikasi, segera ambil tindakan dini jika terjadi komplikasi
hingga dokter tiba. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku pada saat melahirkan saja,
tetapi termasuk juga dalam penanganan sejak pemeriksaan kehamilan, membangun
kesehatan wanita agar mendapatkan kepercayaan diri, meningkatkan anjuran dan
pengawasan.
Deteksi jika ada kelainan yang mungkin mempengaruhi kelahiran yang kurang baik.
Perawat harus menangani kelahiran bayi dengan perasaan halus dan penuh keharuan,
karena emosi wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi reaksinya terhadap
ketidaknyamanan dan rasa sakit, sebagai faktor penentu sejumlah kelelahan fisik dan
mental yang dialaminya.
2. Meringankan rasa sakit dan memberi rasa nyaman
Rasa sakit akan menguras tenaga baik secara fisik maupun emosional wanita, sehingga
keadaan ini sebisa mungkin di peringan.
Gosokkan pada bagian punggung dan penjelasan tentang proses melahirkan sangat
penting dalam meringankan rasa sakit yang diderita.
3. Diet selama melahirkan
Selama awal melahirkan perawat dan tenaga kesehatan yang lain saling berkolaborasi
untuk menentukan diet bagi sang ibu.
Hindari dehidrasi.
Perawat perlu menjaga asupan gizi untuk sang ibu serta intake dan output cairan.

b. Mortalitas
Perawat ikut berperan dalam mencapai tujuan MDGs 2015 yaitu
1.Target 4 : Menurunkan Kematian Anak : meningkatkan persalinan kepada petugas
kesehatan terlatih termasuk perawat dan pelayanan yang mampu menangani penyebab kematian
neonatus.
2. Target 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui peningkatan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan
(levels of prevention).
Pemberi asuhan keperawatan, pembela untuk melindungi klien, pemberi bimbingan klien,
dan pendidik klien.
Perawat berperan dalam mengurangi rasa cemas dan stres yang muncul selama proses
melahirkan

Вам также может понравиться