Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem perkemihan
(ginjal, ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering ditemukan ada di dalam ginjal
(Long, 1996:322). Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih
akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-
tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri ( Sjamsuhidajat dan Wim de
Jong, 1998:1027).
Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi substansi
tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau ketika
terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah
2. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Vesikolitiasis?
2. Apakah klasifikasi dari Vesikolitiasis?
3. Apakah etiologi dari penyakit tersebut?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi penyakit tersebut?
5. Apakah manifestasi klinik dari penyakit tersebut?
6. Bagaimana penatalaksanaan yang dilakukan untuk Vesikolitiasis?
7. Bagaimana Asuhan Keperawatan Vesikolitiasis?
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu memahami dan dapat mengaplikasikan asuhan
keperawatan yang tepat pada klien dengan Vesikolitiasis
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Vesikolithiasis adalah batu dalam kandung kemih dapat terbentuk ditempat atau berasal
dari ginjal masuk ke dalam kandung kemih. Karena kandung kemih berkontraksi untuk
mengeluarkan air kencing maka batu tertekan pada trigonumyang peka itu, maka menyebabkan
sangat sakit. Bisanya terdapat sedikit hematuri dan infeksi sering menyertai keadaan ini(Pearce,
1999). Vesikolithiasis adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+dan fosfat Ca2+.
Namun asamurat dan kristal lain pembentuk batu. Meskipun batu ini dapat berbentuk dimana
saja dari saluran perkemihan. Batu ini sering ditemukan pada pelvis dan koliks ginjal.Batu ini
tetap disimpatik sampai keluar ke dalamuroter maupun kandung kemih sehingga aliran urine
terhambat bila potensia untuk kerusakan ginjal adalah akut. (Doengoes ME, 2000). Berdasarkan
definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa vesikolithiasis adalah batu yang terdapat pada
kandung kemih yang terdiri atas subtans yang membentuk kristal seperti kalsium,fosfat
kalsium,asamurat dan magnesium. Batu dapat menyebabkan obstruksi, infkesi atau edema
saluran perkemihan sehingga aliran urine terhambat bila potensial untuk kerusakan ginjal adalah
akut.
1. Anatomi
sementara urine, terletak didalam cavumpelvis, tepat dorsal 6os pubis. Vesika urinaria dengan os
rotropubic cavumretzii.Di dorsal vesika urinaria, pada laki-laki terdapat rectumdan pada wanita
Bentuk dan ukuran vesika urinaria dipengaruhi oleh derajat pengisian dan
organ di sekitarnya. Vesika urianaria inferior pad wanita berhadapan dengan diafragma pelvis
Pada permukaan dalam vesika urinaria terdapat dua osteumuorteris dan satu ostiumurethrae.Di
antara ketiga trigonumvisicae licin, rata dan melekat erat dengan banguan yang ada di
superficialnya. Di lantai trigonumvisicae terdapat musculus trigonalis, muculus ini merupakan
membentuk uvula visicae pada tepi otiummedius prostate, atau oleh kedua bangunan tersebut
oleh lanjutan stratumlongitudinale tunika muscularis ureter. Bentuk kandung kemih seperti
kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis
medius :
a.Fundus yaitu bagian yang menghadap ke belakang dan bawah. Bagian ini terpisah dari rectum
oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan
prostate.
c.Verteks, bagian yang ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Mukosa kandung kemih terdiri atas lapisan epitel transitional yang tebal (5-8lapis sel) dengan
sel-sel basal yang berbentuk torak. Permukaan mukosa lumen kandung kemih ini mensekresi
suatu lapisan clicosaminoglycans, yang merupakan suatu protein yang melindungi kandung
kemih dari infiltrasi bakteri atau zat-zat yang bersifatkarsinogenik. (Tucker, 1993).
Di bawah lapisan mukosa terdapat lapisan tunika propia yang longgar, di sini sering dijumpai
serbukan tunika muskularis yang terdiri atas otot-otot polos yang tersebar merata dimana pada
muara ureter dan uretraototinilebih padat dan membentuk spingter. Lapisan paling luar adalah
lapisan sorosa, yang berupa selaput tipis dan hanya terdapat pada bagian kandung kemih yang
2. Fisiologi
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis sepertti balon karet, terletak di belakang
simpisis pubis di dalam rongga pangul. Memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan
kemih sebelum meninggalkan tubuh dan dibantu oleh urethra kandung kemih berfungsi
mendorong kemih keluar tubuh. Proses miksi (rangsangan berkemih) yaitu distensi kandung
kemih, oleh air kemih akan merangsang stress dengan jumlah 250 cc sudah cukup untuk
merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi refleks kontraksi dinding kandung
kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter internus, segera diikuti oleh relaksasi
spinter eksterus,
kandung kemih dan relaksasi spinter internus. Dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para
simpatis. Kontraksi spinter eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau
menghentikan miksi, control volunter ini hanya mungkin bila saraf-sarat yang menangani
kandung kemih urethra,medulla spinalisdan otak masih utuh. Bilaada kerusakan pada saraf-saraf
tersebut maka akan terjadi inkontensiaurine (urine keluar terus-menerus tanpa disadari) dan
C.Etiologi/presipitasi
1.Etiologi
protein)
-Hiperoxaluria primer
-Oral dan inhalasi, pemakaian vitamin C yang berlebihan atau dosis tinggi dalam waktu yang
lama
-Hyperoxaluria ruternik
-Umumnya terjadi pada wanita, sebagai akibat innfeksi mikroorganisme proteus dan klebsiela,
yang mempoduksi amonium konsentrasi tinggi dan akan memecah area batu ini khas membentuk
2.Faktor predisposisi
pencernaan atau penurunan reabsorbsi kalsium dalam tubuli ginjal sehingga terjadi
hiperkalsiurria. Batu karena hiperkalsiura primer in biasanya didapatkan pada penderita dengan
-Faktor keturunan : anggota keluarga penderita batu urine lebih banyak kemungkinan menderita
penyakit yang sama dibanding dengan keluarga bukan penderita batu urine.
-Jenis kelamin : pria lebih banyak menderita batu kandung kemih dibanding dengan wanita
-Ras : batu kandung kemih lebih sering dijumpai di Asia dan Afrika,sedangkan di Amerika (baik
b.Faktor eksogen
-Pekerjaan : pekerja kasar dan petani lebih banyak bergerak dibandingkan dengan pegawai
kantor, penduduk kota yang lebih banyak duduk di waktu bekerja, ternyata lebih sedikit
-Air : banyak minum dapat menyebabkan diuresis,mencegah pembentukan batu. Kurang minum
-Keadaan sosial ekonomi : di negara maju/industri atau golongan sosial ekonomi yang tinggi
lebih banyak makan protein, terutama protein hewani, juga karbohidrat dan gula,ini lebih sering
menderita batu urine bagian atas. Sedangkan pada negara berkembang atau orang yang sering
makan vegetarian dan kurang protein hewani sering menderita urine bagian bawah.
1. Kencing kurang lancar tiba-tiba terhenti sakit yang menjalar ke penis bila pasien merubah
posisi kencing lama, pada anak-anak mereka akan berguling-guling dan menarik penis.
3. Adanya nyeri tekan suprasimpisis karena infeksi / teraba adanya urine yang banyak (retensi).
7. Koliks.
E. Patofisiologi
Batu dalam perkemihan berasal dari obstruksi saluran kemih, baik parsial maupun
hidronefrosis. Batu saluran kemih merupakan kristalisasi dari mineral dari matriks seputar,seperti
asam/urinedan custine. Peningkatan konsentrasi larutan urineakibat dari intake cairan yang
rendah dan juga peningkatan bahan organik akibat ISK atau urine statis, mesajikan sarang untuk
presipitasi kalsium fosfat dan magnesium ammonium fosfat (Long, 1999 :323).
2.Teori supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk dalamurine seperti sistin, asamurat, kalisum oksalat
3.Teori presipitasikristalisasi
Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid, fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat, magnesium,
Pembentukan batu
Ginjal
Ureter
Vesikaurinaria
Resiko
Vesika
Urine kekurangan
urinaria
tidak dapat Pengeluaran
Gangguan pola urine
Perubahan Gangguan rasa
Intoleran aktivitas
Mual
Menekan Nyeri
muntah
Kontraksi
Otot
penuh
cairan
saraf
dikeluarkan
Distensi Vesikolithiasis
detrusor
meningkatRetensio
berkontraksi
Urine
terganggu
Obstruksi
eliminasi
abdominal tidur urine nyaman nyeri Bising usus me
F.Komplikasi
G. Penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu,
1. Penanganan nyeri
Tujuan segera dari penanganan kolikrenal atau reteral adalah untuk mengurangi nyeri sampai
penyebabnyadapat dihilangkan : morfin diberikan untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri
Mandi air panas atau air hangat di area panggul dapat bermafaat.
Terapi nutrisi berperan penitng dalam mencegah batu renal. Masukan cairan yang adekuat dan
menghindari makanan tertentu dalam diet yang merupakan bahan utama pembentuk babtu
(misal: kalsium)efektif untuk mencegah pembentukan batu atau lebih jauh meningkatkan ukuran
batu yang telah ada. Beberapa terapi medikasi menurut jenis batunya, antara lain :
asetohidroksemik (lithostat)
d. Batu osksalat bisa diturunkan dengan pembatasan pemasukan oksalat, terapi gelombang kejut
digunakan untuk menghancurkan batu di koliks ginjal.Setelah batu tersebut pecah menjadi
bagian yang kecil, seperti pasir sisa-sisa batu tersebut dikeluarkan secara spontan.
5.Uretroskopi Uretroskopi mencangkup visualisasi dan akses ureter dengan memsukan suatu alat
uretroskop melalui sistokop. Batu dapat dihancurkan dengan mengunakan laser, lithotrispsi
6.Pelarutan batu Infus cairan kemolitik(misal : agen pembuat basa (acylabina) dan pembuat
terapipasien kurang beresiko terhadap terapilain dan menolak metode lain atau mereka yang
A. Pengakajian
1.Demografi :
Keluhan utama yang se ring terjadi pada klien batu kandung kemih adalah
tergantung pada lokasi dan besarnya batu, dapat terjadi nyeri/kolik renal.
yuang mungkin berhubungan dengan batu saluran kemih antara lain infeksi kemih,
keadaan yang mengakibatkan hiperkaslemia, immobilisasi lama dan dehidrasi (Carpenito, 2001).
Beberapa penyakit atau kelainan yang sifatnya herediter dapat menjadi penyebab terjadinya batu
ginjal antara lain riwayat keluarga dengan renal tubular acidosis (RTA), cystinuria,
xanthinuria,dan dehidroxinadeninuria
5.Pola fungsional
Adanya asupan dengan diit tinggi purin, kalisum oksalat, dan fosfat.
c.Pola eliminasi
Pada klien BSK terdapat riwayat adanya ISK kronis, adanya obtruksi sebelumnya sehingga dapat
mengalami penurunan haluaran urine,kandung kemih terasa penuh, rasa terbakar saat berkemih,
Klien BSK dapat mengalami gangguan pola tidur apabila nyeri timbul
e.Pola aktivitas
dengan kondisi sebelumnya (contoh penyakit tak sembuh, cedera medulla spinalis) (Doengeos,
1999).
Didapatkan riwayat klien tentang peran dalam keluarga dan masyarakat. Interaksi dengan
keluarga dan orang lain serta hubungan kerja, adakah perubahan atau ganguan (capernito,1999).
g.Pola persepsi dan konsep diri
Klein dapat melaporkan adanya keresahan gugup atau kecemasan yang dirasakan sebagai akibat
h.Pola kognitif-perseptual
Didapatkan adanya keluhan nyeri,nyeri dapat akut ataupun kolik tergantung lokasi batu
(Doengoes, 1999)
Dikaji tentang pengetahuan fungsi seksual, adakah perubahan dalam hubungan seksual karean
Dikaji tentang mekanisme klien terhadap stress, penyebab stressnya yang mungkin diketahui,
6.Pemeriksaan fisik
a.Tanda-tanda vital : peningkatan tekanan dan nadi, peningkatan suhu bila dijumpai infeksi
c.Abdomen : adanya nyeri tekan abdomen, distensi abdominal, penurunan atau tidak adanya
bising usus.
7.Pemeriksaan Diagnostik
a.Urinalisa : warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah : secarea umum
menunjukkan SDM, SDP, kristal (sistin, asa, urat, kalsiumosakat), serpihan,mineral, bakteri, PUS
b.Urine (24 jam): kreatinin, asamurat, kalisum, fosfat, oksalat/sistin mungkin meningkat.
pseudomonas)
e.BUN/kreatinin serumdan urine : abnormal (tinggi pada serum/ rendah padaurine) sekunder
f.Kadar klorida dan bikarbonat serum: peningkatan kadar klorida dan penurunan kadar bikarbinat
h.SDM : biasanya normal i.Hb/Ht : abnormal bilaklien dehidrasi berat / polisitenia terjadi
j.Hormon paratiroid : mungkin meningkat jika gagal ginjal (PTH merangsang reabsorbsi kalsium
k.Foto rotgen KUB : menunjukkan adanya kalkuli atau perubahan anatomic pada area ginjal dan
sepanjang ureter.
l.IVP : memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul.
Menunjukkan abnormalitas pada strukturanatomic (distensi ureter) dan garis bentuk kalkuli.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan frekuensi atau dorongan
3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan mual/muntah (iritasi saraf
(Doengoes, 1999).
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor internal :proses penyakit,stres psikologis,
C.Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan cedera jaringan sekunder terhadap batu kandung kemih dan
spasmeotot polos
Intervensi :
a.Catat lokasi, lamanya intensitas nyeri (skala nyeri 0 10) dan penyebarannya
Rasional : membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kulkus. Nyeri
panggul sering menyebar, nyeri tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan ketakutan,gelisah dan
aktivitas terapeutik
Rasional : biasanya diberikan pada episode akut untuk menurunkan kolik uretral dan
Tujuan : klien berkemih dengan jumlah normal dan pola biasa /tidak ada gangguan
KH : jumlah urine 1500 ml/jam dan pola biasa, tidak ada distensi kandung kemih dan edema
Intervensi :
Rasionalnya : peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah dan debris dan dapat membantu
lewatnya batu.
d.Periksa semua urine,catat adanya keluaran batu dan keremke laboratorium untuk dianalisa.
terapi.
Rasionalnya : retensi urin dapat terjadi, menyebabkan distensi jaringan (kandung kemih atau
KH :
-nadi 60-100x/menit
Intervensi :
Rasionalnya : membantu dalam evaluasi adanya atau derajat statis atau kerusakan ginjal.
b.Catat insiden muntah, diare.Perhatikan karakteristik dan frekuensi muntah/diare, jaga kejadian
yang menyertai/mencetuskan
jantung.
d.Awasi tanda vital, evaluasi nadi, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa.
Intervensi :
c.Berikan bantuan dalamaktivitas atau ambulasi bila perlu, memungkinkan pasien untuk
Rasionalnya : meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal dan memperbaiki
KH :
- Raut mukasegar
Intervensi :
b.Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi bantal, guling
c.Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur misal, mandi hangat dan masase.
Rasionalnya : meningkatkan efek relaksasi
BAB III
PENUTUP
Batu kandung kencing atau vesikolithiasis sering terjadi pada pasien yang menderita
gangguan kencing atau terdapat benda asing di kandung kencing. Gangguan kencing terjadi
pada pasien pembesaran prostat, penyempitan uretra, divertikel kandung kencing atau
kandung kencing neurogenik. Kateter yang terpasang pada kandung kencing dalam waktu
yang lama, adanya benda asing lain yang secara tidak sengaja masuk ke dalam kandung
kencing seringkali menjadi inti untuk terbentuknya batu kandung kencing. Selain itu batu
kandung kencing dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke kandung
kencing. Di negara berkembang banyak kasus batu kandung kencing pada anak-anak yang
menderita kurang gizi atau yang sering menderita dehidrasi atau diare.
Gejala khas batu kandung kencing adalah berupa gejala iritasi berupa nyeri atau perasaan
tidak enak saat kencing. Nyeri saat kencing dirasakan pada ujung penis, skrotum, perineum,
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC.
Dr. Bahdarsyam. 2011. Spektrum Bakteriologik Pada Berbagai Jenis Batu Saluran Kemih Bagian
14 Maret 2012.
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Salemba
Medika: Jakarta.
Sjabani, Slamet, Syakib Bakri. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Balai Penerbit FKUI:
Jakarta.