Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GAYAM
KECAMATAN GAYAM SEPUDI
Jl.RAYA PANCOR N0.9 Telp.
SUMENEP
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan,selama 30 menit tentang Tuberculosis paru,
warga dapat mengerti tentang penyakit Tuberkulosis paru dan perawatannya
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga dapat mengerti tentang
Tuberculosis paru, diharapkan warga dapat :
1) Menjelaskan pengertian tuberkulosis paru
2) Menjelaskan penyebab tuberkulosis paru.
3) Menjelaskan tanda dan gejala tuberkulosis paru
4) Menjelaskan proses penularan penyakit tuberkulosis
3. Metode
Ceramah dan tanya jawab
4. Media
5. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan
sasaran
1. Pembukaan : - Memberi salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
5 menit
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
6. Pengorganisasian
- Moderator :
- Penyaji :
- Notulen :
- Observer :
- Fasilitator :
7. Evaluasi
1. Struktur
Kesiapann materi
Kesiapan KAK
Kesiapan media
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Desa Gendang Barat
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya (SAP, leaflet)
2. Proses
Masing-masing petugas bekerja sesuai dengan tugas
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, peserta yang terlibat
aktif 60% dari yang hadir
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan
benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan
8. Lampiran
1) PENGERTIAN :
2) ETIOLOGI :
Jenis kuman berbentuk batang, ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-
0,6/um. Sebagian besar kuman berupa lemak/lipid sehingga kuman tahan
terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia , fisik. Sifat lain dari kuman
ini adalah aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigin, dalam hal ini
lebih menyenangi daerah yang tinggi kandunagn oksiginnya yaitu. daerah
apikal paru, daerah ini yang menjadi prediksi pada penyakit Tuberkulosis
3) PATOFISIOLOGI :
Penyakit ini dikendalikan oleh respon imunitas perantara sel efektor
(makrofag), sedangkan limphosit (sel T) adalah sel imonoresponsifnya.
Imunitas ini biasanya melibatkan makrofag yang diaktifkan ditempat infeksi
oleh limfosit dan limfokin, respon ini disebut sebagai reaksi hipersensitifitas
( lambat). Basil Tuberkel yang mencapai permukaan alveolus akan diinhalasi
sebagai suatu unit (1-3 basil), gumpalan basil yang lebih besar cenderung
tertahan disaluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan
penyakit. Yang berada dialveolus dibagian bawah lobus atas paru basil
tuberkel ini membuat peradangan.
5) CARA PENULARAN
6) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
- Pemeriksaan fisik :
Pada tahap dini sulit diketahui.
Ronchi basah, kasar dan nyaring.
Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lanjut dan fibrosis.
Bila mengenai Pleura terjadi efusi pleura (perkusi memberikan suara
pekak)
- Pemeriksaan
Radiologi :
Pada tahap dini tampak gambaran bercak-bercak seperti awan
dengan batas tidak jelas.
Pada kavitas bayangan berupa cincin.
Pada Kalsifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan
densitas tinggi
Bronchografi
Merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus
atau kerusakan paru karena TB.
Laboratorium :
Darah : leukosit meninggi, LED meningkat
Sputum : pada kultur ditemukan BTA
Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm)
7) Komplikasi
Hemaptoe
Efusi pleura
Pneumo thorax
PPOK
Bronchitis
Asma bronkhiale
8) PENATALAKSANAAN :
Pemberian obat-obatan :
1. OAT (obat anti tuberkulosa) :
2. Bronchodilatator
3. Expektoran
4. OBH
5. Vitamin
Penyuluhan
Pencegahan
Fisioterapi dan rehabilitasi
Konsultasi secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1987.
Donna D, Marilyn. V, Medical Sugical Nursing, WB Sounders, Philadelpia
1991.
Doenges E Marilynn, F.A Davis Company Philadelphia Edition 3 , 1989
RSUD Dr. Soetomo, Pedoman Diagnosis dan Therapi, Lab UPF Ilmu Penyakit
Paru, Surabaya (1994)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Tuberkulosis Paru (TBC)
Di Susun oleh :
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GAYAM
KECAMATAN GAYAM SEPUDI
SUMENEP