Вы находитесь на странице: 1из 8

HASIL dan PEMBAHASAN

A. HASIL

NO HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


1 GAMBAR KENTANG Hilus yang dibentuk
pada kentang adalah
tipe tunggal dengan
letak eksentrik
Perbesaran 10 x 10
2 GAMBAR EMPULUR KETELA 1 : dinding sel
POHON 2 : lamella tengah

Perbesaran 40 x 10
3 GAMBAR Hydrilla verticilliata 1 : tipe aliran rotasi
2 : tipe aliran
sirkulasi
3 : vakuola
Perbesaran 40 x 10 4 : kloroplas
5 : sitoplasma
4 GAMBAR TANGKAI DAUN 1 : dinding sel
Begonnia 2 : lamela tengah
3 : kristal druses
4 : sitoplasma
Perbesaran 40 x 10 5 : setelah ditetesi
reagen HCL 25 %

5 GAMBAR TEMPURUNG KELAPA 1 : noktah tunggal


Perbesaran 100 x 10

6 GAMBAR SEL PADA WORTEL 1 : dinding sel


2 : lamella tengah
Perbesaran 40 x 10 3 : kromoplas
7 GAMBAR TRIKOMA PADA
DAUN KLUWEH

Perbesaran 40 x 10

B. PEMBAHASAN

1. Pada pengamatan pertama, yang kita amati

adalah air perasan kentang dan dilakukan untuk

mengetahui macam amilm yang terdapat pada

kentang berdasarkan letak hilum dan jumlah

hilum. Hilum merupakan titik awal butir tepung

dibentuk. Berdasarkan hasil pengamatan, tipe

amilum yang terdapat pada kentang jika

didasarkan pada letak hilum adalah amilum

eksentrik karena letak hilum berada di tepi.


Sedangkan tipe amilum berdasarkan jumlah

hilum pada kentang adalah tepung tunggal atau

monoadelf, karena butir amilum yang kita amati

hanya memiliki satu hilum. Setelah diamati letak

hilum dan jmlah hilumnya, kegiatan selanjutnya

adalah membuktikan apakah yang kita amati

tersebut amilum atau produk makanan lain

dengan memberi beberapa 2 tetes reagen IKI.

Setelah diberi tetesan reagen IKI, air tetesan

kentang tersebut mengalami perubahan warna

menjadi biru kehitaman. Perubahan warna

tersebut menunjukkan adanya amilum pada

suatu bahan, kaena amilum atau pati dengan

iodium yang terdapar pada reagen IKI dapat

membentuk ikatan kompleks bewarna biru

( Utomo dkk, 1999 )

2. Pada pengamatan yang kedua, bahan yang

diamati adalah sayatan melintang empulur ketela

pohon untuk mengetahui bentuk sel dan bagian


bagiannya. Kemudian diamati menggunakan

mikroskop dengan perbesaran 40 x 10. Setelah

itu didapatkan bentuk sel pada empulur ketela

pohon tersebut adalah bentuk hexagon atau segi

enam seperti bentuk perisai. Pada pengamatan,

juga ditemukan adanya garis yang membatasi

setiap satu sel, garis yang dimaksud adalah

dinding sel yang berfungsi sebagai pembatan

antara sel dengan lingkungannya. Selain dinding

sel, bagian bagian lain yang teramati adalah

lamella tengah, dan sitoplasma. Lamela tengah

terletak setelah dinding sel dan sitoplasma

terlihat seperti cairan keruh yang terdapat di

dalam sel. Pada pengamatan ini, kita tidak

menemukan adnya inti sel, hal ini bisa

disebabkan oleh ketidaktelitian praktikan dalam

pengamatan atau pembuatan sayatan yang

kurang tepat.
3. Pada kegiatan yang ketiga, kita mengamatai

bagan daun terutama yang pucuk dari tanaman

Hydrilla vercilliata untuk mengetahui tipe alran

sitoplasma pada tanaman tersebut. Setelah

diamati menggunakan mikroskop dengan

perbesaran 40 x 10, terlihat bagian bagian sel

pada tanaman ini. Bagian Bagian tersebut

adalah vakuola, kloroplas, dan sitoplasma. Selain

bagian bagian sel, terlihat juga arah aliran

sitoplasma . Terdapat dua jenis tipe aliran pada

sitoplasma yaitu tipe aliran rotasi dan sirkulasi.

Tipe aliran rotasi terlihat berputar dan terjadi

pada sel yang memiliki satu vakuola besar di

tengah sel ( terbentuk dari beberapa vakuola

yang menggabung menjadi satu ). Arah aliran ini

terdapat pada sel sel yang telah cukup tua,

misalnya pada pucuk daun Hydrilla terdapat

pada bagian yang dasar ( bawah ). Tipe aliran

sirkulasi telihat gerakan beredar pada


sitoplasma. Arah aliran sirkulasi terdapat pada

sel sel yang masih muda, yaitu terdapat pada

bagian ujung daun Hydrilla tersebut. Tipe aliran

ini terjadi karena terdapat beberapa vakuola

kecil pada sel tersebut sehingga sitoplasma yang

mengalir harus beredar melewati celah antara

vakuola sau dengan vakuola lainnya untuk

keperluan transport hasil metaolisme ( Setjo

dkk, 2003 ).

4. Pada kegiatan yang keempat, bahan yang kita

amati adalah sayatan melintang tangkai daun

Begonia untuk mengetahui bentuk sel, bagian

bagian sel serta bentuk kristal yang ada di

dalamnya. Setelah diamati dengan mikroskop

perbesaran 40 x 10, terlihat bentuk sel pada

tangkai daun Begonia adalah hexagon atau segi

enam mirip dengan bentuk sel pada empulur

ketela pohon. Setiap sel juga dibatasi dengan

dinding sel yang terlihat seperti garis cukup


tebal. Slain dinding sel, juga tampak lamella

tengah, cairan sel ( sitoplasma ) serta kristal

pada salah satu sisi sel tersebut. Sitoplasma

terlihat seperti cairan keruh pada bagian dalam

sel. Kristal yang terlihat berbentuk seperti

bintang di salah satu sisi sel. Kristal tersebut

adalah salah satu substansi ergastik yang ada

pada tumbuhan yaitu kristal kalsium oksalat.

Kristal kalsium oksalat memiliki berbagai bentuk

dan salah satu jenis variasinya adalah berebntuk

roset druse atau kluster ( Setjo dkk, 2003 ).

Kristal kalsium oksalat terbentuk dari asam

oksalat yang banyak bersifat racun bagi

tumbuhan sehingga mengalami pengendapan

garam oksalat ( Pandey, 1980 ). Kegiatan

selanjutnya yaitu menguji apakah kristal

tersebut larut dalam reagen HCL 25 %. Setelah

ditetesi 2 tetes reagen HCL 25 %, dan diamati

dengan mikroskop, idak terlihat lagi kristal


kalsium oksalat yang berbentuk bintang

tersebut. Hal ini berarti kristal kalsium oksalat

larut dalam HCL.

Вам также может понравиться