Вы находитесь на странице: 1из 1

Parameter yang mempengaruhi ekstraksi

1. Pengembangan/pemelaran bahan tanaman


2. Difusi, pH, ukuran partikel dan temperatur
3. Pilihan pelarut ekstraksi
Untuk melakukan ekstraksi zat aktif tertentu dari bahan tanaman secara
sempurna, pelarut yang udeal adalah pelarut yang menunjukkan
selektivitas maksimal, mempunyai kapasitas terbaik ditinjau dari koefisien
saturasi produk dalam medium, dan kompetibel dengan sifat-sifat bahan
yang diekstraksi. Untuk tiap-tiap tanaman, persyaratan ini harus dicari
secara eksperimental karrena pilihan sering bergantung pada stabilitas
senyawa yang akan diesktraksi dan juga pada kemungkinan terjadinya
interaksi dengan zat lain yang terdapat dalam proses pengekstraksian.
Menurut farmakope, etanol merupakan pelarut pilihan untuk memperoleh
ekstrak secara klasik, seperti tinktur, ekstrak cair, kental dan kering yang
masih digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi.
Pelarut-pelarut tersebut, disamping mempunyai daya ekstraktif yang
tinggi, paling sedikit (minimal) harus bersifat selektif dan dapat digunakan
tidak hanya untuk ekstraksi klasik, tetapi dapat pula digunakan untuk
ekstraksi tanaman yang bahan berkhasiat/aktifnya belum diketahui
dengan baik, dan diinginkan ekstrak yang paling lengkap.
Dengan memperhatikan penggunaan jenis pelarut ini, perbandingan ideal
alkohol air untuk ekstraksi bagian kayu atau kulit tanaman, akar dan biji,
berkhisar antara 7 : 3 atau 8 : 2.
Faktor yang mempengaruhi maserasi adalah:
1. Perbandingan simplisia-pelarut.
2. Proses pelarutan zat dai sel yang disintegrasi.
3. Imbibisi dari simplisia.
4. Proses pelarutan dari sel utuh.
5. Kecepatan tercapainya kesetimbangan.
6. Temperatur.
7. Ph (untuk sistem pelarut air).
8. Interaksi antara konstituen pelarut dan struktur bahan.
9. Lipofilisitas (dalam hal menggunakan pelarut campur).
4. Alkaloid sebagai model zat aktif

Formulasi ekstrak tanaman menjadi bentuk sediaan

Вам также может понравиться