Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Metoda Geomagnet
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga
elemen medan magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas
kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal
yang dihitung dari utara menuju timur
Inklinasi (I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke
bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang
horizontal.
Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Jika dua kutub magnet dengan kuat kutub m1 dan m2 terpisah sejauh r,
maka gaya tarik menarik diantara keduanya adalah berbanding lurus dengan
m1 dan m2 dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Secara
matematis dapat diekspresikan sebagai berikut :
F = (m1 m2) / (4p m r2) ............ (II-20)
Pada persamaan tersebut di atas :
m = permeabilitas magnet dari medium antara m1 dan m2
m1,m2= pole strength
r = jarak m1 dan m2
Gambar 1 Garis fluks magnetik di sekitar batang magnet
Perhatikan gambar II-8. Di sekitar batang magnet terdapat fluks magnet yang
ditunjukkan dengan garis fluks (pada gambar berwarna merah) yang memusat
menuju kutub magnet. Jumlah fluks per satuan luas disebut Densitas Fluks
atau notasinya B dengan satuan webwe/m2 = teslas. B disebut juga induksi
magnet. Karena terlalu besar, maka pada praktek pengukuran tidak
dipergunakan satuan teslas melainkan nanotesla dimana 1 nT = 10-9 T.
1. Diamagnetik
Dalam batuan diamagnetik atom-atom pembentuk batuan mempunyai
kulit elektron yang telah jenuh yaitu tiap elektron berpasangan dan
mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat medan
magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan membuat putaran yang
menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi.
Dengan demikian dapat dikatakan material magnetik tadi mempunyai sifat :
suseptibilitas k negatif dan kecil
suseptibilitas k tidak tergantung kepada medan luar H.
2. Paramagnetik
Didalam bahan paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum
jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada
arah spin yang sama. Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut
akan membuat putaran menghasilkan medan magnet yang mengarah
searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi
momen magnetik yang terbentuk terorientasi acak oleh agitasi termal.
Oleh karena itu, bahan tersebut dapat dikatakan mempunyai sifat:
3. Ferromagnetik
Pada bahan ferromagnetik terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi
oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar. Keadaan ini
diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan berspin searah yang
membentuk dipol-dipol magnet (domain) mempunyai arah searah, apalagi
jika di dalam magnet magnet luar. Sifat bahan ferromagnetik :
susepbilitas positif dan jauh lebih besar dari satu
susepbilitas bergantung pada temperatur contoh: besi, nikel, kobalt.
4. Antiferromagnetik
5. Ferrimagnetik
- Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada
bidang horizontal.
- Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.