Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Di masa sekarang ini, perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang
lain adalah merupakan suatu hal yang biasa. Tekhnologi yang mendukung dan akses
transportasi yang memadai serta adanya kepentingan individu lah yang mendasari
perpindahan itu terjadi. Bahkan batas-batas geografis suatu negara terkadang terasa seperti
tidak ada. Sekarang ini, dunia serasa menjadi satu dan batas-batas negara seolah hanya
Salah satu contoh dari perpindahan itu ialah imigrasi. Imigrasi sendiri berarti
perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga
negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh
seseorang. Dan seseorang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Imigran sendiri ketika
memasuki wilayah suatu negara harus dengan cara yang sah dan harus mempunyai
dokumen-dokumen yang sah pula untuk identitas dirinya. Jika tidak, maka ia akan dianggap
Era globalisasi yang ada saat ini membuka peluang untuk terbukanya pasar bebas
lintas antar negara. Masing-masing negara memiliki peluang besar untuk saling mengisi
kebutuhan di dalam negeri, baik dari segi infrastruktur maupun suprastruktur. Globalisasi
kian meningkat sehingga membuat batas-batas antar negara semakin semu. Jalur lalu lintas
Indonesia, sebagai negara kepulauan memang banyak memiliki celah yang dapat
di manfaatkan para imigran gelap sebagai jalan akses masuk ke dalam wilayah negara kita.
1
Para imigran gelap ini memang tidak serta merta mempunyai tujuan yang sama. Ada yang
hanya transit di negara kita sebelum bertolak lagi menuju Australia, ada pula yang memang
ingin tinggal di sini. Kebanyakan dari mereka juga datang dari negara yang mempunyai
masalah. Mereka juga ingin mendapatkan kehidupan yang layak. Maka dari itu, dalam paper
B Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar tentang Imigran dan teori Askep Imigran
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Imigran
tentang pengertian dari imigrasi dahulu, lalu setelah itu kita akan membahas tentang apa itu
imigran gelap dan sebagainya. Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara ke
negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan
untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk
jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman
(umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi.
PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3%
dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya
(http://mugetsuryan.blogspot.com/2012).
kategori migrasi. Sedangkan proses migrasi sendiri sudah berlangsung sejak jaman dahulu
kala dalam sejarah kebudayaan manusia. Gerak perpindahan dari suku bangsa ke suku
bangsa lainnya atau dari satu tempat ke tempat lainnya di muka bumi. Migrasi tentu juga
akan menyebabkan terjadinya pertemuan antar manusia dengan kebudayaan yang berbeda-
beda. Dengan bertemunya unsur kebudayaan yang berbeda-beda maka akan terjadi proses
akulturasi (http://mugetsuryan.blogspot.com/2012).
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan manusia / orang pelakukan
aktifitas migrasi :
3
1) Alasan Politik / Politis, Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak
akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan
paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan
3) Alasan Agama atau Kepercayaan, Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama
4) Alasan Ekonomi, Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari
peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang
5) Alasan lain, Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan
thought/ ).
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan
(http://organisasi.org/penyebab_atau_alasan_terjadinya_migrasi_atau_perpindahan_penduduk
_desa_kota_negara_dan_lain_lain_geografi).
a. Cara I : Mempertahankanbudaya
4
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model). Model ini menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat
sebagai
landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien. Pengelolaan asuhan
1. Pengkajian
5
kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar,
Model" yaitu :
atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
6
status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, dan
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
keperawatan lintas budaya . Pada tahap ini hal-hal yang dikaji meliputi :
7
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor
perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis
2. Diagnosa keperawatan
proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses
memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang
sesuai dengan latar belakang budaya klien. Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam
8
keperawatan transkultural yaitu : mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila
budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila
budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila
kelompok
9
Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya
budaya mereka. Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul
rasa tidak percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien
terapeutik.
4. Evaluasi
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki
klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar
10
DAFTAR PUSTAKA
http://mugetsuryan.blogspot.com/2012/06/definisi-ham-hak-asasi-manusia-menurut.html
http://jakaroni.wordpress.com/2011/03/16/implementasi-hak-asasi-manusia-di-indonesia-2/
20:08 )
http://organisasi.org/penyebab_atau_alasan_terjadinya_migrasi_atau_perpindahan_penduduk_de
11