Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Prinsip Dasar dari neraca massa (bahan) adalah Hukum Kekalan Massa :
Yang prinsipnya, bahwa didalam suatu proses yang dilakukan dengan cara apapun
tidak ada massa yang hilang percuma.
Jadi total massa bahan yang masuk kedalam suatu proses itu harus = total massa
yang keluar dari proses ditambah akumulasi di dalam proses (apabila terdapat
akumulasi)
Persamaan neraca massa secara umum :
Input
yang terakumulasi massa
dalam dalamOutput
sistem batasan sistem
massa dalam batasan sistem dalam
terregenerasi terkonsumsi
sistem dalam sistem
= - + -
(3.1)
Keterangan:
Sistem adalah sebagian atau seluruh dari proses yang dipilih untuk analisa. Adapun
sistem ini dapat dibedakan menjadi :
a. Sistem terbuka dimana bahan-bahan berpindah melewati sistem, maksudnya
bahan- bahan masuk kedalam sistem meninggalkan sistem atau kedua-duanya
b. Sistem tertutup, yaitu sistem dimana tak ada perpindahan melewati
sistem selama interval waktu tertentu (yang diambil)
Bahwa persamaan umum neraca massa di atas berlaku untuk setiap bahan baik yang
mengalami reaksi kimia ataupun yang tidak.
Dan persamaan tersebut berlaku untuk suatu interval waktu yang diinginkan
termasuk : tahun, jam, detik atau bisa juga waktu deferensial.
Yang dimaksud dengan generasi dan konsumsi dalam persamaan diatas adalah
terbentuknya atau terpakainya bahan karena reaksi kimia.
Hal-hal yang khusus:
1. Untuk bahan-bahan yang tidak mengalami generasi
dan konsumsi dalam sistem maka generasi dan
konsumsi = 0
Persamaan di atas menjadi:
akumulasi = input output ................................. (3.2)
Hal ini terjadi dalam neraca massa :
Hal ini terjadi misalnya jika mengisi reaktor dengan reaktan-reaktan dan mengambil
produk dari reaktor, setelah reaksi selesai. Maka bila reaktor dipilih sebagai sistem
dan bila interval waktu yang diambil adalah setelah pengisian selesai dan sebelum
produk dikeluarkan, maka sistem seperti ini adalah sistem tertutup.
Perhitungan neraca massa selalu dilakukan didalam industri kimia baik didalam
perancangan suatu proses maupun untuk merancang alat, juga dalam operasi pabrik
yang sudah berjalan. Neraca massa (bahan) dibuat dengan tujuan untuk mencari
kondisi optimum dari proses.
Didalam pabrik yang sudah berjalan, neraca massa digunakan untuk menguji
apakah pabrik atau proses masih dalam kondisi optimum.
Keadaan steady-state (keadaan mapan) yaitu keadaan atau kondisi dimana
akumulasi = 0.
Disini semua aliran laju dan kondisi tetap, tidak tergantung waktu lagi. Jadi
untuk keadaan steady state, neraca massa dapat dituliskan.
Input = Out put..(3.5)
Pada proses dimana tidak terjadi reaksi kimia, perhitungan neraca massanya
lebih sederhana karena tidak terjadi reaksi kimia. Sebagai contoh perhitungan neraca
massa pada proses filtrasi (penyaringan), destilasi, penguapan (evaporasi),
kristalisasi dan pada proses yang lain yang tidak terjadi reaksi kimia.
Contoh soal 1:
Suatu lumpur (slurry) mengandung 25 % massa padatan diumpankan ke dalam suatu
filter. Filter cake mengandung 90 % padatan dan filtratnya mengandung 1 %
padatan.
1) Buat neraca massa disekitar filter, jika laju air umpan 2000 kg/jam.
2) Dengan laju alir umpan diatas, berapa laju alir filtrat dan cake nya ?
Penyelesaiannya:
Basis perhitungan : karena proses kontinyu kita ambil basis: 1 jam operasi.
C adalah laju alir massa filter cake dan F adalah laju alir massa filtrat.
Karena sistem beroperasi pada keadaan mantap (steady state), maka tidak terjadi
akumulasi, sehingga jumlah massa yang masuk sama dengan jumlah massa yang
keluar. Karena ada dua faktor yang tidak diketahui (C dan F), maka dibutuhkan dua
persamaan independent, dalam hal ini dipilih neraca massa total dan neraca massa
cairan.
Neraca total: Filtrat keluar + Cake keluar = Lumpur masuk
F + C = 2000 Kg/j ..( l )
Neraca Cairan : {cairan dlm filtrat}+ { cairan dlm cake} ={ cairan dlm lumpur }
0,99 F + O,1 C = 0,75 (2000) ..( 2 )
gram NaHC O3
100 gram H 2 O
60 16,40
50 14,45
40 12,70
30 11,10
20 9,60
10 8,15
Penyelesaian .
Basis = 10.000 kg larutan jenuh pada 60oC.
Setelah dihitung diperoleh x = 26,67 oC, sehingga supaya diperoleh Kristal seberat
500 kg, maka larutan jenuh tersebut harus didinginkan sampai suhu 26,67 oC.
Kondensor
D=?
Feed = 1000 kg D = destilat
Etanol = 35 % Etanol 85%
Kolom distilasi
H2O = 65 % H2O 15 %
Bottom waste
W =?
Batasan sistem Etanol= 0,05%
Atau 5 %
H2O 95 %
Gambar 3.4. Skema proses destilasi
F=x
x kg
H2SO4 12,43 % P=y
H2O 87,57 % Batas sistem Asam aki yang baru y kg
H2SO4 18,63 %
H2O81,37 %
Larutan MEA = R
CO2= 3 %
Pemanas
Gas umpan, G= Larutan MEA = 97%
10 kg
H2 = 20 %
massa
Flue gas,
CO2 Dry flue gas on Orsat analysis
Stack gas
CO SO2 free basis or dry basis
Or O2
Wet basis N2
SO2
Gambar 3.8.
H2OPerbandingan analisa gas pada basis yang berbeda
c. Theoretical air (or theoretical oxygen)/udara teoritis (oksigen teoritis)
adalah jumlah udara (oksigen) yang dibutuhkan untuk proses pembakaran
secara sempurna (secara teoritis).
d. Excess air (or excess oxygen)/kelebihan udara (kelebihan oksigen)
adalah kelebihan udara (oksigen) terhadap kebutuhan untuk proses
pembakaran sempurna atau kebutuhan secara teoritis.
Yang dimaksud pembakaran sempurna adalah pembakaran secara teoritis artinya
pembakaran yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan secara stoichiometri, bukan
reaksi samping atau pembakaran tidak sempurna. Sebagai contoh untuk pembakaran
Carbon dengan Oksigen akan menghasilkan CO dan CO2. Pada kasus tersebut yang
dimaksud pembakaran sempurna adalah apabila semua C terbakar menjadi CO 2
bukan menjadi CO sehingga untuk menghitung excessnya dihitung apabila semua C
terbakar menjadi CO2 walaupun kenyataannya dalam reaksi ada yang membentuk
CO.
H20 dari reaksi (2) = 0.1 x 80 kgmole C2H6 x (3 mol H2O/mol C2H6)
= 24 kgmole H20.
Tota1 H2O yang terbentuk = (192 + 24) kgmole = 216 kgmole.
Menghitung kebutuhan O2 yang dipakai :
Dari reaksi ( 1) :
3,5 kgmole O2
80 kgmol C 2 H 6
1 kgmole C 2 H 6
x 0,8 = 224 kgmole
Dari reaksi (2) :
2,5 kgmole O2
80 kgmol C 2 H 6
1 kgmole C 2 H 6
x 0,1 = 20 kgmole
Total = 244 kgmole
O2 yang keluar bersama gas hasil pembakaran :
780 + 20 - 224 = 556 kgmole.
C2H6 sisa = 80 x 0.1 = 8 kgmole.
Tota1 gas keluar pembakaran :
Basis basah :
CO2 = l28 kgmole komposisi : CO2 = (128/3854) x l00 % = 3,32 %
CO = l6 kgmole CO = (16/3854) x l00 % = 0,42 %
H2O = 2l6 kgmole H2O = (216/3854)x I00% = 5,10%
O2 = 556 kgmole O2 = (556/3854) x l00 % = 14,43 %
C2H6 = 8 kgmole C2H6 = ( 8/3854)x 100% = 0.21 %
N2 = 2930 kgmole N2 = (2930/3854) x 100 % = 76,02 %
Jumlah = 3854 kgmole jumlah = 100 %
Basis Kering (untuk gas umumnya dengan basis kering (H2O tidak diikutkan).
Neraca massa :
Massa masuk
C2H6 = 80 kgmole x 30 kg/kgmole = 2400 kg.
O2 = (20 + 780) kgmole = 800 kgmole = 800 x 32 kg/kgmole = 25600 kg.
N2 = 2930 kgmole = 2930 kgmole x 28 kg/kgmole = 82040 kg
Jumlah = 110040 kg
Massa keluar
CO2 = l28 kgmole = l28 kgmole x 44 kg/kgmole = 5632 kg
CO = l6 kgmole = 16 kgmole x 28 kg/kgmole = 448 kg
H2O = 2l6 kgmole = 216 kgmole x 18 kg/kgmole = 3888 kg
O2 = 556 kgmole = 556 kgmole x 32 kg/kgmole = 17792 kg
C2H6 = 8 kgmole = 8 kgmole x 30 kg/kgmole = 240 kg
N2 = 2930 kgmole = 2930 kgmole x 28 kg/kgmole = 82040 kg
Jumlah = 3854 kgmole Jumlah = 110040 kg
'Tie component' atau 'tie element' adalah element atau material yang dari aliran
yang satu ke a1iran yang lain tidak mengalami perubahan (tidak bertambah atau
berkurang), ada kemungkinan lebih dari satu element yang tidak mengalami
perubahan. Pilih salah satu yang paling memudahkan perhitungan.
Contoh soal 8. Penyelesaian dengan metode tie element
Suatu pulp kertas basah mengandung 71 % air. 60% dari air yang ada dapat
teruapkan dalam proses pengeringan
Hitunglah : Air teruapkan = 0,6 x 0.71 kg = 0,426 kg
a). Komposisi pulp yang sudah dikeringkan
b). Air yang menguap tiap pengeringan 1 kg pulp basah.
Pulp 0,29 kg
Penyelesaian : Pengeringan
X = Pulp kering kkkekering kKering
Air 0,71 kg
Modul Ajar ATK-1 52
Batasan sistem
Gambar 3.10. Skema Proses Pengeringan
Recycle
Proses Produk
Proses Feed
Bahan masuk/
Freesh feed
Bypass
Proses
Proses Produk
Bahan masuk/Proses Feed
Freesh feed
Recycle
Recycle
Buangan
(purged)
Proses
Proses
Produk
Bahan
Bahan masuk/
masuk/ Proses Feed
Proses Feed
Freesh feed Pemisah
Freesh feed
Gambar 3.13 . System recycle disertai dengan aliran buangan (purged)
2 3
Proses
Untuk menyelesaikan soal dengan recycle. diperlukan beberapa neraca massa pada :
1. Seluruh proses. termasuk recycle.
2 Titik pencampuran antara umpan masuk dengan recycle.
3 Sistem disekitar proses.
4. Titik pemisahan produk dengan aliran recycle.
Neraca massa seluruh proses tidak dipengaruhi aliran recycle, sehingga neraca ini
merupakan neraca yang sangat penting. Untuk analisa proses yang lengkap, seluruh
neraca massa harus diselesaikan
V =8.000 kg/j
0,95 Benzena
0,05 toluen
F R
Batasan system untuk
0,05 neraca massa keseluruhan
toluen
R
10000 kg/j
0,5 benzena
0,5 toluena
0,04 benzena
0,96 toluena
Neraca Total
F= D + W
10.000 = D + W.. (1)
D = 10000 - W
Neraca komponen (benzena):
V = R + D
8000 = R+ 5050
R = 2950 kg/j
R/ D = 2950/5050 = 0,584
Contoh Soal 12. Penyelesaian dengan recycle yang disertai dengan aliran
buangan
Reaktor Condensor
Fress Feed
100 lb mole N2 + H2 NH3 liquid
0,2 lbmole argon
Recycle x lbmole N2 + H2
Gambar 3. 16. Skema proses perhitungan neraca massa yang disertai dengan
aliran buangan
Suatu proses mengolah limbah yang mengandung 500 ppm zat pengotor. Proses
dapat menurunkan kadar kotoran hingga 10 ppm. Jika limbah dengan kadar kotoran
l00 ppm boleh dibuang ke sungai. Beberapa bagian dari limbah yang perlu di "by
pass" untuk mengurangi beban proses.
Penyelesaian:
Bypass C
Feed B
Proses D
E
A
10 ppm 100 ppm
500 ppm
1. Jelaskan perbedaan antara analisa flue gas, orsat analysis, basis basah (wet basis)
dan dry basis untuk suatu gas.
2. Karbon murni dibakar dengan oksigen dengan hasil analisa flue gas sbb : 75 %
CO2 , 14 % CO, 11% O2. Berapa % ekses oksigen yang masuk proses?
4. Suatu gas hanya terdiri atas CH 4 dan N2 dibakar dengan udara menghasilkan
suatu flue gas yang mempunyai komposisi analisa orsat sebagai berikut: 8,7%
CO2, 1% CO; 3,8% O2; dan 86,5% N2.
Hitunglah :
- % ekses udara yang digunakan dalam pembakaran
- Komposisi campuran CH4 N2
5. Suatu bahan bakar terdiri atas etana dan methana yang tidak diketahui
komposisinya, dibakar dalam suatu dapur (furnace) dengan udara yang
diperkaya dengan oksigen (50% mole O2). Analisa orsat hasil pembakaran
sebagai berukut : 25% CO2; 60% H2 dan 15% O2.
Tentukan :
- Komposisi bahan bakar dalam % mole
- Mole udara yang telah diperkaya dengan O2 yang digunakan per mole bahan
bakar
Toluena Toluena
0,99 Benzena 0,05 Benzena
P2D
F1
0,4 Toluena
0,4 Benzena
0,2 Xylena P2B
F2 0,1 Toluena
0,9 Benzena
Gambar 3.L1. Skema dua rangkaian proses destilasi
8. Suatu proses yang sederhana untuk memproduksi SO3 yang akan digunakan
dalam pabrik asam sulfat digambarkan sebagaimana gambar dibawah ini,
dimana sulfur dibakar dengan udara ekses 100% didalam burner, dengan reaksi.
S + O2 SO2 konversi yang dicapai hanya 90%.
Didalam konventer, oksidasi berlanjut dengan konversi SO 2 menjadi SO3 sebesar
95%. Hitunglah :
1. Lb udara yang dibutuhkan per 100 lb sulfur yang dibakar
2. Komposisi gas yang keluar burner dan konventer
SO2, O2
N2
Udara SO2
BURNER CONVENTER SO3
O2
N2
S
S tidak terbakar
S tidak terbakar
Gambar 3.L2. Skema proses produksi SO3 dalam burner dan konverter
9. Flowsheet yang sederhana untuk pabrik gula digambarkan sebagaimana gambar
dibawah ini. Tebu dimasukkan kedalam mill dan diperas untuk mengeluarkan
niranya (sirup) dan menghasilkan bagasse yang mengandung 80% pulp nira (E),
Air
D
D 13% gula 15% gula
14% Pulp
Baggase Padatan G
80% Pulp 95% Pulp
10. Natrium hidroksida biasanya diproduksi dari garam dengan proses elektrolisa.
Sistem prosesnya ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
% konversi garam menjadi Sodium Hidroksida?
. Berapa jumlah gas khlorine yang dihasilkan per lb produk ?
Berapa air yang teruapkan dalam evaporator per lb produk ?
Cl2 H2
H2O
garam PRODUK
SYSTEM ELEKTROLISIS EVAPORATOR
DISSOLVER 50% NaOH
7% NaCl
H2O Larutan 43% H2O
30%
Gambar 3.L4. Skema proses elektrolisa untuk produksi natriun hidroksida
Recycle
4% garam
Air Terdesalinisasi (Produk), 500 ppm garam
12. Gas Boron Trichlorida (BCl3) diumpankan ke dalam aliran gas dan direaksikan
dengan silikon melalui reaksi sbb :
BCl3 + 3 Si 3 SiCl4 + 4B
Jika semua BCl3 yang tidak bereaksi di recycle. Berapa rasio mol yang direcycle
terhadap Si Cl4 yang keluar dari separator? Konversi per satu kali lewatan
reaktor sebesar 87% dari 1 mol per jam BCl3 yang dimasukkan ke reactor.
W
BCl3
REAKTOR SEPARATOR Feed, 10.000
SiCl4 kg/j
Larutan KNO3 20%
R
Lar. Jenuh 100 oF
M
14. Berdasarkan gambar (0,6 kg KNO3 /kg ))H2O)
KNO3 50% di bawah ini, hitunglah W, M, C dan R
CRYSTALIZER
W
Modul Ajar ATK-1 63
C Kristal mengandung 4% H2 O
(4 kg H2O/Kristal total +H2 )O)
EVAPORAT
OR
300
M
KNO3 50%
15. Suatu material (bahan) yang mengandung 75% air dan 25% padatan
diumpankan ke dalam suatu granulator pada rate (laju) 4.000 kg/jam. Umpan di
dalam granulator dicampur dengan recycle dari produk untuk pencampuran
awal sehingga total material dalam granulator komposisinya 50% air dan 50%
padatan. Produk yang meninggalkan dryer mengandung 16,7% air.
Di dalam dryer udara dilewatkan di atas padatan yang akan dikeringkan. Udara
masuk dryer mengandung 3% air (% massa) dan keluar dryer mengandung 6%
air.
Hitunglah laju (rate) recycle ke granulator?
Hitunglah laju (rate) aliran udara ke dryer pada dry basis (basis kering)
16. Dalam suatu produksi Acetylen murni (C2H2), metana murni (CH4) dan oksigen
murni direaksikan dalam burner, dimana reaksi yang terjadi:
CH4 + O2 2 H2O + CO2 (1)
CH4 + 1,5 O2 2 H2O + CO (2)
2CH4 C2H2 + 3H2 (3)
Gas gas dari burner didinginkan dalam suatu kondensor untuk mengambil
semua air nya. Analisa gas yang keluar kondensor sebagai berikut.
% mole
Solvent dari CO2 stipper dipompakan ke C2H2 stipper, yang mana semua C2H2
terambil sebagai produk murni.
a. Hitung rasio mole O2 terhadap mole CH4 yang masuk ke burner
b. Dengan basis 100 lb mole gas yang meninggalkan kondensor, Hitunglah
Lb air yang terambil (terkondensasi) oleh kondensor
c. Hitung % overall yield produk murni C 2H2 didasarkan pada karbon
dalam gas alam yang masuk dalam burner.
Gas Buangan
C2H2 murni
Fresh Solvent CO2 dan C2H2
H2O
BURNER ABSORBER STIPPER STIPPER
CO2 C2H2
kondensor
Boiler Boiler
Modul Ajar ATK-1 65
Hougen, OA, 1976, Chemical Process Principles, part 1 Second Edition, John Wiley
& Sons.