Вы находитесь на странице: 1из 3

Berapa Lama Narkoba Bertahan dalam Darah?

Senin, 22 Februari 2016 | 11:58 WIB


KOMPAS.com - Tidak semua zat psikotropika meninggalkan jejak di dalam sirkulasi
tubuh dengan durasi yang sama.

Begitu narkoba kita konsumsi, baik itu dihirup, ditelan, atau dihisap, tubuh kita akan
langsung memecahnya.

Dalam prosesnya, hasil sisa metabolisme dari obat itu akan tinggal di dalam darah
atau urine, bahkan di rambut, beberapa lama setelah efek narkoba itu dirasakan.

Mencari jejak dari metabolisme ini adalah apa yang dilakukan oleh sebuah alat tes.
Tujuannya untuk mengetahui apakah seseorang menggunakan narkoba atau
mereka secara tak sengaja kontak dengan zat tersebut.

Jenis tes yang paling akurat sebenarnya analisa arambut. Tes darah dan urine
kurang bisa mendeteksi mayoritas jenis narkoba, terutama jika seseorang tidak
mengonsumsinya sekitar satu minggu. Misalnya saja heroin yang sudah tidak
terdeteksi di urine setelah 3-5 hari.

Berapa lama sebuah zat narkoba tinggal di dalam darah? Yang paling lama ternyata
ganja, karena ia bisa bertahan sampai 5 hari. Sementara itu kokain, barbiturates,
dan MDMA bisa bertahan sampai 48 jam.

Obat golongan methamphetamin bertahan selama 37 jam, sedangkan alkohol,


amfetamin, dan heroin bertahan 12 jam. Morfin bertahan hanya 8 jam dan LSD 3
jam.

Untuk urine, jendela deteksinya sedikit lebih luas. Misalnya saja untuk LSD, MDMA
dan heroin yang bisa dideteksi sampai 3-4 hari. Sementara alkohol, morfin, dan
methamhetamine 5-6 hari, dan mariyuana sampai 30 hari.

Untuk tes deteksi menggunakan analisa rambut, kita bisa melacak penggunaan
alkohol, amfetamin, heroin, ganja, sampai morfin dalam 90 hari terakhir.

Вам также может понравиться