Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPOGLIKEMIA
PENDAHULUAN
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RISIKO
Turunnya gula darah dibawah nilai fisiologis (< 4,5 mmol/L / 81 mg/dL)
supresi sekresi insulin uptake glukosa perifer & produksi glukosa hati
mengembalikan kadar gula ke normal.
Catatan : terdapat reseptor yang dapat mengenali perubahan kadar
gula darah :
o Hipotalamus (glucose responsive neurons), bagian lain otak.
o Daerah viseral (termasuk vena portal) mengirim sinyal ke CNS
melalui (1) nervus cranial (parasimpatis aferen) visceral sensory
system terutama n.vagus (2) nervus spinalis (simpatis aferen) juga
mungkin.
o arteri sel pankreas.
1 mmol/L = 18 mg/dL
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
MANIFESTASI KLINIK
Gejala autonomik :
o Dimediasi oleh epinefrin (dari medula adrenal) & norepinefrin (dari
postganglionik nervus simpatik)
Anxietas.
Palpitasi, takikardia.
Berkeringat.
Mulut kering
Tremor, restlessness.
Transient episodes of dizziness.
Konsentrasi yang lemah.
Dilatasi pupil.
o Dimediasi oleh kolinergik
Diaphoresis.
Lapar.
Paresthesia.
Gejala neuroglycopenic :
o Confusion (sinkop karena hipoglikemia dikarakteristikan dengan
kelemahan otot & mental confusion daripada kehilangan
kesadaran).
o Letargi.
o Impaired performance.
o Kesulitan berbicara.
o Sakit kepala.
o Perubahan tingkah laku (irrasional, kemarahan, agresif).
o Paresthesia.
o Gangguan penglihatan, diplopia & hemiparesis (kelainan fokal
neurologis sementara).
o Koma & kematian kalau tidak ditindaklanjuti.
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
Syarat :
o Sebelum dilakukan, pasien dalam 3 hari harus mengkonsumsi diet
karbohidrat minimal 150 g / hari.
o Test hanya dapat diberikan kepada pasien baik yang sehat,
ambulatory, namun bebas dari penyakit akut / kronik yang dapat
mempengaruhi toleransi karbohidrat.
o Tidak boleh sedang mengkonsumsi obat2an yang dapat menaikkan
gula darah / mengganggu hasil kadar glukosa lab.
OGTT harus dilakukan setelah melakukan puasa (minimal 10 jam ;
maksimal 16 jam), air putih diperbolehkan pada periode puasa ini ;
pasien dalam posisi duduk ; tidak boleh merorok selama di tes.
Glukosa yang diadministrasi harus 75 g (1,75 g / kgBB IDEAL) 100 g
(u/ diabetes gestasional).
Prosedur : darah diambil setelah puasa 10 jam diberikan glukosa (biasa
dimasukkan dalam minuman) jam ke 0 dimulai saat pasien mulai
minum darah diambil lagi pada jam ke , 1 , 2 , dan 3.
Standart OGTT = 3 HOUR procedure.
Jika dicurigai reactive hypoglycemia test harus ditunda waktunya
sampai gula darah mulai naik.
Test glukosa dalam urin sudah tidak dianggap signifikan (kecuali test
secara kualitatif masih dapat dipakai).
CATATAN :
o Seiring umur, toleransi glukosa pada orang dewasa berkurang, jadi
ada yang menambahkan 10 mg/dL pada setiap batas atas (namun
hal ini tidak begitu dipakai secara luas).
o Terdapat penyebab nondiabetik yang dapat mengacaukan test ini
penyebab ini HARUS DIANGGAP NONDIABETIK SAMPAI DIBUKTIKAN
SEBALIKNYA dengan cara retest setelah keadaan pasien normal &
kegiatan fisik sudah dapat dijalankan.
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
DIAGNOSIS UMUM
Anamnesis
o Jika terdapat gejala2 seperti yang tertera pada manifestasi klinis,
tanyakan mengenai waktu saat terjadi gejala (setelah makan /
sebelum makan).
Fasting hipoglikemia terjadi pada pagi hari sebelum makan /
siang hari (jika pada pagi hari tidak mengkonsumsi
makanan).
Postprandial hipoglikemia biasanya terjadi 2 4 jam setelah
makan (khususnya karbohidrat simpleks dalam jumlah
besar).
o Riwayat kehilangan kesadaran hipoglikemia reactive jarang
menyebabkan gula darah sebegitu rendah s.d. menyebabkan gejala
neuroglycopenia jadi jika riwayat ini +, perlu dipikirkan etiologi
lain.
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
o Alimentary hypoglycemia
Gula darah puasa N.
Hiperglikemia saat - 1 jam OGTT.
Glukosa normal jam ke 2 OGTT.
Hipoglikemia jam ke 3 5 OGTT.
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
Aktivitas
o Pasien dengan fasting hipoglikemia hindari kegiatan fisik yang
berlebihan (karena pembakaran karbohidrat yang berlebihan dapat
sensitivitas insulin).
o Pasien dengan reactive hipoglikemia SEBALIKNYA, gejala
membaik kebanyakan setelah melakukan program olahraga rutin.
Medikamentosa
o Inhibitor sekresi insulin
Diazoxide (Hyperstat)
Octreotide (Sandostatin)
Pada kondisi dengan hypoglycemic anawareness diperlukan
pembalikan keadaan dengan 3 minggu diusahakan tidak mengalami
keadaan hipoglikemi.
RULE OF 15 dapat dilakukan pada pasien sendiri :
o Mengkonsumsi 15 g karbohidrat (dalam bentuk glukosa yang cepat
diserap seperti glucose gel, soda yang mengandung glukosa, tablet
glukosa).
o Dapat adar gula darah 50 mg/dL dalam 15 menit.
PASIEN SADAR
o Dapat diberikan jus orange, dan hal lain yang mengandung glukosa
KECUALI PURE FRUCTOSA (krn tidak dapat melalui blood-brain-
barrier).
PASIEN TIDAK SADARKAN DIRI
o ORAL FEEDING CONTRAINDICATED pada pasien dengan stupor /
kehilangan kesadaran.
o 50 ml 50% glukosa IV dalam 3 5 menit hanya oleh tenaga ahli.
o 1 mg glukagon IM dapat dilakukan keluarga membuat sadar
dalam waktu 10 15 menit dilanjutkan dengan pemberian oral
glukosa.
o Jika glukagon tidak ada madu, sirup, gel glukosa dalam jumlah
sedikit dapat diusapkan pada mukosa buccal.
o Administrasi rectal sirup atau madu 30 ml / 500 ml air hangat
terbukti efektif.
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
PREVENSI
REFERAT HIPOGLIKEMIA | RANNIE KUSUMA
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/122122-overview
http://www.emedicinehealth.com/low_blood_sugar_hypoglycemia/article_em.htm
De Galan BE, Schouwenberg BJJW, Tack GJ, Smits P. Pathophysiology and Management of
Recurrent Hypoglycemia Hypoglycemia Anawareness in Adults. The Netherlands Journal
of Medicine. 2006.
Briscoe VJ, Davis SN. Hypoglycemia in Type 1 and Type 2 Diabetes : Physiology,
Pathophysiology, and Management. CLINICAL DIABETES Volume 24, Number 3, 2006
Cryer PE, Davis SN, Shamoon H. Hypoglycemia in Diabetes. Diabetes Care 26:1902
1912, 2003
Service FJ. Hypoglycemia Disorders. THE NEW ENGLAND JOURNAL OF MEDICINE April 27,
1995.
Algoritme Diagnosis