Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Eskatologi Yesus
Eskatologi, oleh Paulus dipahami sebagai yang sudah dan yang belum,
sebagai suatu rahasia yang terungkap yang dinyatakan dalam Yesus, Rom 16:27.
Zaman akhir telah tiba. Dalam Rom 8:25 ada ketegangan antara sudah dan
belum dalam zaman ini sudah terlaksana zaman yang akan datang karena
kebangkitan Yesus. Terdapat gagasan bahwa eskatologi semacam itu
mempersatukan hidup secara keseluruhan ( Rom 13:12-14).
Eskatologi Paulus
1. Kitab-kitab sinoptisi
kitab-kitab ini menekankan secara dialektik kedua segi dari
kedatangan kerajaan Allah.
2. Paulus
Demikian pula dalam surat-surat paulus, adanya tuntunan etis
selalu berlandaskan prinsip-prinsip eskatologis.seperti kita
telah lihat, misalnya, dalam Rom. 6 :1-11, jelas disitu terdapat
implikasi etis dari eskatologi Paulus. Bahwa hal mati dan
bangkit dengan Kristus telah memungkinkan dan menuntut
suatu kehidupan yang taat dan dengar-dengaran kepada
Tuhan, sumber kehidupan eskatologis itu. Dengan demikian,
etika benar-benar adalah kristosentris : berpusat pada karya
Kristus. Di sini nyata adanya suatu tuntunan untuik
menyesuikan diri denmgan harapan eskatologis itu.
Dalam hubungan etika dan eskatologis ini, telah luas diterima
bahwa Paulus, dalam tulisdan-tulisannya, tidak pernah
menganjurkan suatu perubahan sosial yang radikal
( berdasarkan semangat eskatologis itu ). Hal itu disebabkan
karena didalam pemikiran (Teologi Paulus ), eskaton telah
sangat dekat, sehingga tidak cukup waktu untuk perubahan
seperti itu hal ini antara lain kita lihat misalnya tatkala Paulus
berbicara tentang ketaatan kepada pemerintah (Rom 13:1dst).
Sikapnya disini sangatlah positif padahal Paulus sendiri
mengalami sendiri bagaimana kekuasaan pemerintah Romawi
yang sewenag-wenang, yang mestinya tak pantas ditaati (Kis
8:2dll). Demikian juga tatkala diperhadapkan dengan masalah-
masalah yang bobrok di korintus, pada dasarnya, Paulus tidak
bermaksud merubah suatu status quo. Ia tidak menganjurkan
suatu pembaruan mendasar (1kor 7,dll). Ya, karena waktu telah
singkat (ayt 29).
Begitulah menjadi jelas peranan eskatologis bagi etika Paulus.
Hal ini sapat dimengerti sebab jemaat mula-mula itu hidup
dalam ketegangan eskatologis diantara segi sudah dan
belum kerajaan Allah (Flpi 3;12-14). Keberadaan jemaat
sebagai ciptaan baru (2Kor 5 : 17) menuntut suatu ketaatan
yang baru pula, tuntutan mana dihayati sebagai sesuatu yang
urgen sekarang.