Вы находитесь на странице: 1из 38

8

BAB III
LANDASAN TEORI
A. Aspek-Aspek Teoritis
1. Teori Umum Transmisi
Transmisi adalah komponen pemindah daya yang terdiri dari hubungan dan
perbandingan roda gigi, yang berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan,
memperlambat kecepatan dan menambah momen puntir serta mengatur arah maju
dan mundur kendaraan.
Kendaraan akan melaju dengan kecepatan dan momen yang besar,
disesuaikan dengan daerah yang ditempuh. Pada saat kendaaran melalui daerah
yang datar momen yang diperlukan sangat kecil, tetapi kecepatan yang dihasilkan
besar namun daya angkat beban menjadi berkurang. Berbeda dengan kendaraan
saat melalui daerah tanjakan dan pada saat start momen yang diperlukan sangat
besar karena daya angkat beban kendaraan sangat besar meskipun kecepatan yang
dihasilkan kecil. Maka dari itu transmisi digunakan untuk memenuhi hal diatas
dengan cara menghubungkan perbandingan roda gigi untuk meneruskan putaran
dari mesin yang dipindahkan ke roda-roda pengerak dengan momen dan
kecepatan yang disesuaikan dengan medan yang di tempuh.
Transmisi memerlukan oli pelumasan dimaksudkan untuk menjaga keadaan
komponen dan kinerja transmisi. Pelumasan yang digunakan pada transmisi
manual khususnya tipe RG, memakai tipe pelumas Gear Oil. Dengan kekentalan
(SAE- 90) disesuaikan dengan keadaan suhu daerah, kapasitas pengisisan untuk
gera box sekitar 11,5 liter.

2. Syarat penting Transmisi


Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut
1. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya.
2. Dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
3. Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan.
4. Harus ekonomis dan mempunyai efisiensi yang tinggi.
5. Mempunyai kemampuan yang tinggi (kuat)
6. Harus mudah untuk perawatan
3. Macam Macam Transmisi
Secara umum pembagian transmisi pada mobil dapat digolongkan seperti
bagan dibawah ini :
9

Gambar 3.1 Macam Macam Transmisi

Namun yang termasuk transmisi manual adalah pada no.I dan II, yaitu
Selective and Planetary Gear Transmission.
a. Selective Gear Transmission
Selective Gear Transmission terdiri dari beberapa model, yaitu : model
Sliding Mesh, Constant Mesh dan Syncromesh. Selective Gear Transmission
mempunyai konstruksi yang sederhana, kesukaran yang timbul juga relatif
ringan, biaya produksinya rendah, dan dewasa ini banyak sekali digunakan
pada kendaraan bermotor (mobil). Sebaliknya, pada transmisi model ini
terdapat beberapa kerugian, diantaranya perbandingan gigi-giginya tidak
continue dilakukan dalam beberapa tingkat (dari 3 sampai 5 tingkat) diperlukan
setiap kali pemindahan gigi apabila keadaan jalan berubah dan menimbulkan
suara.
1) Tipe Sliding Mesh
Model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding gear) dari
berbagai macam ukuran yang terpasang pada poros outputnya. Dengan
meluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear)
untuk memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan dapat
diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini adalah 3 sampai 5
tingkat ke depan/maju dan 1 tingkat untuk mundur.
10

Gambar 3.2 Selective Gear Transmission

Gambar diatas memperlihatkan konstruksi transmisi model sliding


mesh 3 tingkat/percepatan untuk maju dan 1 tingkat untuk mundur. Apabila
garpu pengatur gigi transmisi (gear shift fork) digerakkan ke arah 1 oleh tuas
pengatur gigi (gear shift lever), sliding gear (2) yang terpasang pada output
shaft (1) tertarik ke depan agar berkaitan dengan low speed gear (9) pada
counter shaft (8), menimbulkan perputaran input shaft yang dipindahkan
dengan urutan (6) (9) (2) untuk memutarkan output shaft. Pengaturan gigi
ini adalah salah satu yang menghasilkan kecepatan terendah dari input shaft
dan transmisi dapat dikatakan low (gigi 1) apabila pada keadaan seperti ini.
Apabila garpu pengatur gigi (gear shift fork) digerakkan ke arah 2, (2) dan (9)
tidak berkaitan dengan second sliding gear (3) didorong ke belakang agar
berkaitan dengan second speed gear (10). Perputaran input shaft dipindahkan
dengan (6) (10) (3) untuk memutarkan output shaft. Dalam keadaan
seperti ini disebut second atau kedua (gigi 2).
Apabila garpu pengatur gigi digerakkan ke arah 3, (3) dan (10) tidak
berkaitan, tetapi (3) dengan clutch (4) berkaitan, dengan demikian input dan
output shaft menjadi satu dan berputar bersamaan. Pada posisi ini transmisi
disebut posisi top (gigi 3). Apabila garpu pengatur gigi digerakkan ke arah
depan R, sliding gear (2) digerakkan ke belakang berkaitan dengan reverse
idle gear (12). Perputaran input shaft dipindahkan dalam urutan (6) (7)
(11) (12) (2) untuk memutarkan output shaft dalam arah putaran mundur

2) Tipe Constant Mesh


Pada transmisi model ini, roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak
pada putaran yang sama. Jika tidak, gigi-gigi akan berbunyi dan tidak
berkaitan dengan mudah. Model constant mesh telah dikembangkan untuk
membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar berikut menunjukkan
sebuah transmisi yang gigi 3 dan 4 nya (ketiga dan ke empatnya) terdiri dari
model constant mesh. Pada model ini, gigi input shaft dan counter gear ada
dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ke-3 pada output shaft
dikondisikan dapat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear)
diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa (pada poros output) sehingga
11

dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan alur pada roda
gigi constant mesh yang selalu berputar pada dudukannya. Sebagai contoh,
apabila gigi-gigi ingin dipindahkan pada tingkat 3, gigi kopling didorong
kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros
output. Kemudian, momen mesin akan berpindah dalam urutan : input shaft
counter shaft gigi ketiga (pada output shaft) clutch gear output shaft.

Gambar 3.3 Tipe Constant Mesh

3) Tipe Synchromesh
Transmisi model ini, mempunyai banyak keuntungan untuk
memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa
menimbulkan bahaya pada gigi-gigi dan tidak memerlukan pelayanan dengan
kopling ganda (double clutching).
a) Prinsip Konstruksi Transmisi Sinkromesh

Gambar 3.4 Prinsip Konstruksi Transmisi Sinkromesh

Melihat pada gambar diatas memindahkan gigi-gigi dari tingkat yang


lebih tinggi ke tingkat yang rendah pada saat mobil berjalan, pertama
12

kopling dibebaskan dan gigi diposisikan pada netral (bebas). Bagian-


bagiannya terdiri dari: gigin susun (counter gear) dan gigi 3 berada pada
kecepatan asli yang tertinggi tetapi kecepatan gigi 3 dalam hubungan
dengan clutch hub sleeve ada lebih rendah dan menjadi lebih lambat
dengan perlahan-lahan karena adanya berbagai macam tahanan.
Sebaliknya, clutch hub sleeve dan out put shaft yang disatukan untuk
menggerakan roda disesuaikan dengan kecepatan kendaraan dan tidak
akan menjadi lambat. Karena itu, terjadi perbedaan putaran yang besar
pada clutch hub sleeve dan gigi 3. Dalam hal ini, pada sliding gear type,
putaran gigi ke 3 akan bertambah oleh adanya kopling ganda untuk
disesuaikan dengan putaran clutch hub sleeve. Pada type sinkromes,
sebagai ganti mempertinggi putaran mesin dilakukan dengan hub sleeve.
Sebuah kopling dengan bentuk kerucut (conical clutch) disebut
synchronizer ring digunakan untuk menghasilkan gaya gesek antara clutch
hub sleeve dan gigi 3 yang berputar pada kecepatan yang sama kemudian
gigi (alur-alur) akan berkaitan. Ini adalah prinsip kerja transmisi
sinkromesh.

b) Bagian-bagian utama transmisi sinkromesh

Gambar 3.5 Bagian-bagian utama transmisi sinkromesh


- Clutch hub berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya.
- Clutch hub sleeve berkaitan dengan bagian luar. Dilengkapi dengan alur
bagian luar untuk garpu pengatur (shift fork).
- Synchronizer ring, berada disamping bagian gigi yang tirus pada output
shaft. Ring ini terbuat dari tembaga paduan.
13

- Baji sinkromesh (synchromesh shifting key), dipasangakn di tiga


tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh pegas-pegas
pada hub sleeve.
c) Cara kerja transmisi sinkromesh

Gambar 3.6 Cara kerja transmisi sinkromesh


Dalam keadaan netral, gigi-gigi dalam keadaan perkaitan yang
tetap dengan gigi susun tetapi dapat berputar bebas pada output shaft.
Output shaft, clutch hub, dan clutch hub sleeve masing-masing beralur.
Dengan demikian, semua dapat berputar sama. Ring-ring sinkromesh
berada dalam keadaan bebas, tetapi ujung-ujung shifting key ditempatkan
pada tiga tempat dari tiap ring-ring.
Apabila gigi-gigi berhubungan (shifting gear) :

Gambar 3.7 Diagram Cara Kerja Sinkromes


1. Apabila tuas pengatur didorong menurut arah panah, clutch hub, dan
shifting key agar berkaitan pada bagian yang menonjol di bagian
tengahnya. Dengan demikian, tenaga akan berpindah ke shifting key.
Kemudian, shifting key akan mendorong synchronizer ring pada gigi tirus
(core gear) yang mana gigi-gigi ini mulai cepat putarannya. Dalam waktu
yang bersamaan synchronizer ring akan ditarik oleh gigi. Dengan
14

demikian, clutch hub dan synchronizer ring akan saling berhadapan


dengan bagian-bagian yang menonjol keluar dari jajaran
2. Apabila shift lever didorong sedikit keras, clutch digeserkan lebih lanjut,
maka clutch tidak berkaitan dengan shifting key (keras). Synchronizer ring
selanjutnya akan diseret dan mengakibatkan clutch hub synchronizer ring
saling mendorong dengan kuat seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Selama tenaga dipindahkan, putaran gigi ke 3 akan bertambah, hingga
akhirnya clutch hub dan gigi ke 3 berada pada kecepatan yang sama
3. Apabila tuas pengatur didorong lebih lanjut, dan apabila clutch hub
disinkronisasikan dengan gigi 3, synchronizer ring menjadi bebas dalam
arah putarannya. Dengan demikian, clutch hub telah berkaitan dengan gigi
ke 3

b. Planetary Gear Transmission


Transmisi model ini biasanya disebut transmisi otomatis. Yang termasuk
transmisi model ini adalah Overdrive Transmission. Overdrive adalah suatu
bagian untuk meningkatkan kecepatan yang memungkinkan propeller shaft
berputar lebih cepat dari putaran mesin. Overdrive yang diuraikan ini berkisar
pada overdrive yang digunakan Toyota pada Crown Deluxe.

4. Tipe Transmisi menurut jenis pengoprasiannya


a. Tranmisi Otomatis
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan
gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada
sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan
minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari
berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada
roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi
otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini,
khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah
seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama
terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.
15

Gambar 3.8 Tranmisi Otomatis

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas


percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun
mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari
atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci
pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda
dalam keadaan bebas.
D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan
1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada
saat mengendarai pada medan yang sangat curam.
3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan
berpindah pada posisi gir atas.
O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi
terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.

b. Transmisi Manual
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang
memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada
sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi
percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak
gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi
percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1
16

gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada


kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi
percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian
pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan,
pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Gambar 3.9 Transmisi Manual

5. Fungsi Dan Jenis Mekanisme Pengoperasian Transmisi


Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan
hubungan antara pengemudi dengan bekerjanya transmisi. Sehingga
mekanisme pengoperasian merupakan sarana untuk mengendalikan bekerjanya
transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian pengemudi dapat memilih gigi
kecepatan yang dianggap sesuai dengan kondisi kecepatan dan beban
kendaraan. Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu sistem
handel langsung, system handel pada kemudi, dan sistem menggunakan kabel
baya elastis.
a. Sistem Pemindah Langsung
Pada tipe ini tuas pemindah berhubung langsung dengan garpu
pembebas. Digunakan pada mobil Mini Bus dan Sedan
17

Gambar 3.10 Transmisi Pemindah Langsung


b. Sistem Pemindah Column Shift
Sistem ini dipergunakan agar samping pengemudi ruangannya dapat
dipergunakan untuk tempat duduk. Contoh pada kendaraan adalah
dipergunakan pada mobil Mitsubishi L300. Sistem pemindah gigi handel
pada kemudi konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.11 Transmisi Pemindah Column Shift

c. Sistem pemindah Kabel Baja (Floor Shift)


Pada tipe ini tuas pemindah diletakkan di lantai dekat tempat duduk
pengemudi. Sistem ini menggunakan kabel baya elastis untuk
menggerakkan garpu pembebas transmisi. Tipe ini dipergunakan pada
kendaraan sedan dengan front wheel drive dan mesin me-lintang. Sistem ini
lebih fleksibel dan mampu untuk menjangkau posisi transmisi yang sulit
yang tidak memungkinkan digunakan kedua sistem sebelumnya.
18

Gambar 3.12 Transmisi Pemindah Kabel Baja

6. Komponen Transmisi dan Fungsinya


Splitter Change 3rd / 7th
4th / 8th 1st / 5th Reverse Gear
2nd / 6th Range Change

Range Unit

Oil pump Idle Gear


Gambar 3.13 Komponen Transmisi

a. Synchromesh

Gambar 3.14 Synchromesh


Fungsi synchromesh untuk menghubungkan dan memindahkan
shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan dengan cara
mengadakan pengereman.
b. Transmission Gear/Gigi transmisi
19

Gambar 3.15 Gear Transmission


Fungsi gigi transmisi untuk menentukan gear ratio yang terjadi
pada tranmisi yang akan merubah kecepatan/momen yang keluar dari
tranmisi.
c. Shift fork

Gambar 3.16 Shift Fork


Fungsi shift fork batang untuk memindah gigi atau syncroniser pada
porosnya sehingga memungkinkan untuk dipasang/dipindah.
d. Input Shaft

Gambar 3.17 Input Shaft


Fungsi input shaft meneruskan tenaga putar dari kopling ke transmisi.
e. Counter Gear
20

Gambar 3.18 Counter Gear


Fungsi counter gear berfungsi untuk untuk memindahkan tenaga
putar dari input shaft ke gigi percepatan.

f. Output Shaft

Gambar 3.19 Output Shaft


Fungsi output shaft untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari
tranmisi yang selanjutnya akan dipindahkan ke propeler shaft.

g. Transmission Case

Gambar 3.20 Transmission Case


Fungsi transmission case/rumah tranmisi adalah sebagai dudukan
bearing tranmisi dan poros-poros serta sebagai wadah oli tranmisi.

h. Idle Gear
21

Gambar 3.21 Idle Gear


Fungsi idle gear untuk merubah arah putaran output shaft sehingga
berlawanan dengan putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundu
i. Bearing

Gambar 3.22 Bearing Transmission


Fungsi bearing untuk mengurangi gesekan antara permukaan benda
yang berputar didalam sistem tranmisi.

j. Hub Sleeve

Gambar 3.23 Hub Sleeve


Fungsi Hub Sleeve untuk menghubungkan gigi-gigi percepatan
dengan clutch hub.

k. Gear Shift Lever


22

Gambar 3.24 Gear Shift Lever


Fungsi gear shift lever untuk menggerakan shift fork agar gigi bisa
berpindah.
7. Proses Pemindahan Tenaga pada Gigi Transmisi
Saat mesin dihidupkan, tenaga putar dari mesin dipindahkan ke counter
shaft melalui hubungan gigi penggerak pada input shaft dengan counter gear.
Kemudian counter gear yang lainnya berhubungan dengan roda gigi percepatan
pasangannya, yang bergerak dengan bebas pada poros utama. Ketika tuas
pemindah dimasukan sehingga menimbulkan reduksi serta menghasilkan putaran
pada output shaft dan diteruskan ke roda-roda penggerak melalui propeler shaft.
a. Pada Posisi Neutral

Gambar 3.25 Posisi neutral

Dimana pada posisi neutral, clutch hub sleeve neutral (berada ditengah-
tengah) maka tenaga yang dihasilkan mesin dipindahkan ke transmisi adalah input
shaft transmisi dihubungkan dengan main drive gear menggerakan counter gear
dihubungkan ke gigi satu, gigi dua, gigi tiga, gigi empat, gigi lima dan gigi enam.
Akan tetapi pada saat neutral output shaft tidak berputar.

b. Pada posisi gigi satu


23

Gambar 3.26 Aliran tenaga pada saat gigi 1


Aliran tenaga pada saat gigi 1: putaran masuk ke poros input lalu ke
roda gigi pembanding utama lalu poros counter gear ke roda gigi pembanding 1
ke roda gigi tingkat 1 ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.
c. Posisi gigi percepatan 2

Gambar 3.27 Aliran tenaga pada saat gigi 2

Aliran tenaga pada saat gigi 2: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama lalu poros gigi counter gear lalu ke roda gigi
pembanding 2 lalu ke roda gigi tingkat 2 unit synchromesh lalu keluar ke poros
output.
d. Aliran tenaga pada saat gigi 3
24

Gambar 3.28 Aliran tenaga pada saat gigi 3

Aliran tenaga pada saat gigi 3: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama lalu ke poros counter gear ke gigi pembanding 3 ke roda
gigi tingkat 3 ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.

e. Aliran tenaga pada saat gigi 4

Gambar 3.29 Aliran tenaga pada saat gigi 4

Aliran tenaga pada saat gigi 4: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama lalu ke poros counter gear ke gigi pembanding 4 ke roda
gigi tingkat 4 ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.
f. Aliran tenaga pada saat gigi 5

Gambar 3.30 Aliran tenaga pada saat gigi 5

Aliran tenaga pada saat gigi 5: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama ke poros counter gear ke gigi pembanding 5 ke roda gigi
tingkat 5 ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.
g. Aliran tenaga pada saat gigi 6
25

Gambar 3.31 Aliran tenaga pada saat gigi 6


Aliran tenaga pada saat gigi 6: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama ke poros counter gear ke roda gigi pembanding 6 ke h gigi
tingkat 6 ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.
h. Aliran tenaga pada saat mundur

Gambar 3.32 Aliran tenaga pada saat mundur


Aliran tenaga pada saat mundur: putaran masuk ke poros input lalu ke roda
gigi pembanding utama ke counter gear ke roda gigi pembanding R ke roda gigi
tingkat R ke unit synchromesh lalu keluar ke poros output.

8. Hubungan Roda Gigi


a. Hubungan Gigi Gerak Maju
Gambar sistem transmisi dibawah ini ialah hubungan roda gigi gerak maju
transmisi pada kendaraan kecil merk Toyota yang gigi penggeraknya lebih kecil
dibandingkan dengan hubungan roda gigi gerak maju untuk transmisi kendaraan
Bus Hino tipe RG dengan gigi penggeraknya lebih besar, akan tetapi prinsip
kerjanya sama dimana dua pasangan roda gigi dihubungkan, dimaksudkan agar
diperoleh putaran yang searah antara putaran input shaft dengan putaran output
shaft. Seperti gambar dibawah ini.
26

Gambar 3.33 Hubungan gigi gerak maju

b. Hubungan Gigi Gerak Mundur


Putaran mesin tidak dapat berbalik arah dengan langsung, dikarenakan
dibatasi dengan transmisi itu sendiri. Maka roda idle reverse gear dipasang
diantara dua roda gigi mundur, yang berada diantara roda counter shaft gear dan
roda output shaft gear. Bertujuan untuk merubah arah putaran dari mesin agar
dapat berjalan mundur, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.34 Hubungan gigi gerak mundur

9. Bagian-Bagian inti dari Transmisi Manual tipe RG


Prinsip kerja dasar dari transmisi sama, namun yang membedakan dari
bentuk dan susunan roda gigi percepatan berpariasi, tergantung dari tipenya.
27

Untuk transmisi manual tipe RG yang menggunakan double synkro, pada ujung
input shaft depan ditahan oleh bantalan dari ujung belakang poros engkol. Maka
posisi antara poros engkol, input shaft dan output shaft terbentuk sejajar. Seperti
gambar dibawah ini.

Gambar 3.35 Transmisi manual tipe RG

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa, pada transmisi manual tipe
RG terdiri dari bagian-bagian komponen seperti berikut :
a. Clutch housing
Clutch housing adalah sebagai penutup mekanisme kopling, juga sebagai
penghubung antara Transmisson case dengan body mesin.
b. Transmission case
Transmission case terdiri dari dua bagian utama yakni bagian atas terdiri
dari gear shift unit terdapat poros dan empat garpu pemindah dan bagian
bawah transmisi terdapat counter shaft dan counter gear.
c. Input shaft
Input shaft ialah poros yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari
poros engkol ke counter shaft. Pada input shaft terdapat satu buah roda gigi
penggerak (over drive gear).
d. Counter shaft dan gear
Dalam counter shaft mempunyai beberapa roda gigi yang disebut dengan
counter gear yang berkaitan langsung dengan masing-masing roda gigi
pecepatan pasangannya, yang berada pada output shaft. Counter shaft dan gear
shaft ini ialah sebagai poros dan gigi pembalik putaran, agar antara putaran
output shaft dengan putaran input shaft searah.
28

e. Output shaft
Output shaft merupakan poros utama, yang meneruskan hasil reduksi
kecepatan ke roda-roda penggerak belakang. Pada output shaft terdapat beberapa
roda gigi pecepatan yang berada tetap dengan roda gigi pada poros lawan, yang
disertai dengan synchromesh kecepatan rendah dan synchromesh kecepatan tinggi.
f. Reverse idle gear
Reverse idle gear ialah roda gigi yang berfungsi untuk mengubah arah
putaran pada saat kendaraan bergerak mundur.
g. Gear shift unit
Gear shift unit ialah mekanisme yang berfungsi untuk mengontrol pada
saat pimindahan gigi percepatan.
10. Poros Gigi Susun, Poros Gigi Perantara dan Roda Gigi

Gambar 3.36 Poros gigi susun, poros gigi perantara dan roda gigi
Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-19)
Keterangan :
1. Seal cover 10. Trust washer
2. Cylindrical bearing 11. Lock plate
3. Retainer ring 12. Reverse idle gear
4. Counter drive gear 13. Needle roller bearing
5. Counter 5th gear 14. Reverse idle shaft
6. Counter 4th gear
7. Counter 3rd gear
8. Woodruf key
9. Counter shaft
29

11. Komponen Sychronizer


Sebuah kopling yang berbentuk conical clutch yang disebut synchronizer
ring berfungsi untuk menyamakan putaran serta menciptakan gaya gesekan antara
clutch hub sleeve dengan roda gigi percepatan sehingga pada kecepatan yang
sama gigi (alur-alur) akan berkaitan dengan halus dan lembut.
a. Bagian-Bagian Utama Synchronizer

Gambar 3.37 Bagian-bagian utama synchronizer


Sumber : Hino Trainning Text Program Mekanik Kelas B (07:11)

1. Clutch hub (B), berkaitan langsung dengan output shaft pada alur-
alurnya.
2. Clutch hub sleeve (A), berkaitan dengan bagian luar (spline).
Dilengkapi dengan alur bagian luar untuk shift fork.
3. Synchronizer ring (C), di samping bagian gigi-gigi yang tirus pada
output shaft.
4. Synchronizer head (D), dipasangkan di tiga tempat pada bagian
luar diameter clutch hub dan ditekan oleh synchronizer key ke clutch hub
sleeve.
12. Bagian-Bagian Utama Double Synchro

Gambar 3.38 Bagian-bagian utama double synchro


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD
30

a. Bush, dipasang untuk mengunci bagian dari gigi percepatan.


b. Inner Cone, berkaitan dengan bush yang dilengkapi dengan alur dibagian
luarnya.
c. Double cone, dipasangkan diatas inner cone yang di gunakan sebagai bantalan
synchronizer ring juga untuk mengunci langsung pada gigi percepatan.
d. Synchronizer ring, diatas double cone serta dibagian samping gigi percepatan.
e. Pin, digunakan sebagai batalan pada inner cone.

1. Cara Kerja Synchromesh


Posisi tuas neutral, keadaan perkaitan gigi-gigi tetap dengan gigi susun
serta dapat berputar dengan bebas. Output shaft, clutch hub dan clutch hub sleeve
dapat berputar dengan bersamaan. Ujung synchronizer head dipasang di tiga
tempat pada tiap ring-ring serta keadaan dari synchronizer ring berada dalam
keadan neutral.

Gambar 3.39 Synchromesh operation neutral


Sumber : Hino Trainning Text Program Mekanik Kelas B (07:09)

a. Bila shift fork ditekan kesebelah kanan, maka terjadi gerakan pada sleeve
dalam arah lurus, synchronizer key bergerak bersama-sama, penguncian
menekan synchronizer ring dan merapat ke kones gigi poros utama (cone
main shaft gear) dengan adanya gaya gesek pada permukaan kones,
synchronizer ring tertarik ke dalam putaran gigi poros utama.

Gambar 3.40 Synchromesh operation first stage


sumber : Hino Trainning Text Program Mekanik Kelas B (07:10)
31

b. Karena adanya dorongan sleeve menekan ke bawah, maka synchronizer pin


gigi menekan kones dan synchronizer ring merapat ke gigi poros utama.
Selama tenaga dipindahkan, putaran gigi percepatan bertambah sampai clutch
hub dan gigi percepatan berputar pada kecepatan yang sama.

Gambar 3.41 Synchromesh operation second stage


Sumber : Hino Trainning Text Program Mekanik Kelas B (07:10)

c. Dengan merapatnya synchronizer ring, hambatan dalam arah putaran gigi


utama menjadi kecil, kemudian sleeve mendesak synchronizer pin kedepan
untuk menyatu dengan alur poros gigi utama. Lengkaplah pengoperasian pada
gigi percepatan.

13. Komponen Pemindah Gigi


Transmisi tipe RG, terdapat sebuah bagian yang disebut unit pemindah
gigi, terdiri dari dua bagian yakni bagian rumah poros pengungkit dan rumah
pemindah gigi. Unit pemindah ini berfungsi untuk mengatur pada saat
pemindahan gigi percepatan yang menghasilkan gaya gerak antara garpu
pemindah gigi dengan clutch hub sleeve.
a. Bagian-Bagian Rumah Poros Pengungkit

Gambar 3.42Rumah poros pengungkit


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-8)
32

Keterangan :
1. Housing 4. Shaft 7. Lever
2. Seal oil 5. Key 8. Cover
3. Boot 6. Wire 9. Switch Neurtal

14. Bagian-Bagian Rumah Pemindah Gigi

Gambar 3.43 Rumah pemindah gigi


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-9)

Keterangan :
1. Expanssion plug 15. Revearse shift fork
2. 3rd-4th shift shaft 16. Revearse shift shaft
3. Interlock plunger 17. 1st-2nd shift head
4. 3rd-4th shift fork 18. 1st-2nd shift shaft
5. Pin 19. 1st-2nd shift fork
6. Bushing 20. Compression spring
7. Interlock poros 21. Steel ball
8. 5th-6th shift shaft
9. 4th-6th shift fork
10. 5th-6th shift head
11. Transmision case sover
12. Back up lamp switch
13. Air breather
14. Reverse shift head
33

15. Cara Kerja Interlock Pin

Gambar 3.44 Cara kerja interlock pin transmisi 6 speed


Sumber : Volume 2 Hino RG

Posisi tuas pemindah digerakan kearah kiri belakang maka batang


pengendali menggerakan poros pemindah, dimana akan menarik poros pemindah
dan menekan kepala pemindah gigi kesebelah kanan. Sehingga menggerakan shift
fork dan terjadi hubungan gigi satu. Begitu juga dengan gigi dua, tiga, empat,
lima, enam dan R (mundur), hanya tergantung dari arah gerak tuas pemindah.
Kerja dari shift fork bekerja dengan teratur tidak saling bersamaan, dikarenakan
adanya plunjer interlock dan interlock pin yang terdapat diantara shift fork shaft.
34

B. Proses Produksi
Hasil On Job Training yang telah penulis lakukan di PT. MGI Cibiru
Bandung pada Transmisi manual bus Hino tipe RG, dapat diperoleh data-data
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Hasil penelitian

Ukuran Standar Pemeriksaan dan


No Nama komponen keterangan
dan data teknis Pengukuran
1. Synchronizer ring Terdapat goresan Ganti

2. Gigi percepatan Tidak retak dan


aus
3. Spelling antara Harus ada efek Tidak ada efek Ganti
Synchronizer ring pengereman pengereman
dengan
Synchronizer cone
4. Pilot bearing Aus dan retak Ganti
5. Input shaft bearing - Goplah Ganti
- Putaranya kasar

1. Pembahasan
Gangguan yang terdapat pada gigi transmisi sukar berhubungan pada saat
mesin dijalankan, disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, sebagai berikut :
a) Aus Pada Synchronizer Ring
Ausnya pada synchronizer ring disebabkan, karena terjadinya interaksi
antara permukaan synchronizer hub sleeve dengan synchronizer ring pada saat
pemindahan gigi dilakuakan secara langsung (tiba-tiba) sehingga terjadi hentakan.
Tidak menutup kemungkinan synchronizer ring tersebut mengalami keausan,
mengakibatkan pada saat pemindahan gigi percepatan sukar dimasukan.

b) Aus Pada Bearing


35

Ausnya pada pilot bearing dan input shaft bearing, menyebabkan tidak
seimbangnya putaran poros gigi, sehingga terjadi bunyi. Ini disebabkan karena
faktor mutu dari oli pelumasan kurang baik, juga disebabkan karena terjadinya
hentakan secara tiba-tiba saat pemindahan gigi.
Kendaraan memerlukan perawatan dan perbaikan pada sistem transmisi.
Untuk mengerjakan hal tersebut diperlukan langkah awal yakni penganalisaan
masalah terlebih dahulu, sebelum melakukan pembongkaran dan perbaikan
(truobleshooting). Sehingga dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Adapun
langkah pembongkaran dan perbaikan seperti dibawah ini:

2. Langkah Melepas Transmisi dari Mobil


Sebelum melakukan langkah pembongkaran ada hal-hal yang harus di
perhatikan terlebih dahulu antara lain:
a. Lepaskan kabel listrik
b. Lepaskan kabel speedometer
c. Lepaskan saluran hydrolik

Gambar 3.45 Melepas bagian penting


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-7)

3. Poin Penting Melepas Transmisi


a. Lepaskan baud-baud bawah disekeliling rumah kopling
b. Lepaskan baud-baud propeller shaft
c. Pasangkan tackel pada badan transmisi
d. Tempatkan dongkrak transmisi dibawah transmisi
e. Lepaskan baut rumah kopling
f. Tarik transmisi kebelakang turunkan tackle
36

g. Tarik keluar transmisi dari bawah bus


h. Sebelumnya keluarkan oil transmisi

Gambar 3.46 Cara melepas transmisi


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-8)

4. Melepas Mur Pengunci Input Shaft


a. Melepas pengunci kendorkan tekukan bibir mur terlebih dahulu.
b. Gunakan alat khusus atau sejenisnya untuk melepas mur pengunci.

Gambar 3.47 Melepas mur pengunci output shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-13)

5. Melepas Input Shaft


Gunakanlah alat khusus untuk melepaskan input shaft, tarik keluar poros
masuk dengan bantalannya.

Gambar 3.48 Melepas input shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-13)
6. Melepas Bantalan Belakang Output Shaft
37

a. Sebelumnya keluarkan terlebih dahulu cicin penjamin dari bantalan.


b. Pasangkan alat khusus ke bantalan.

Gambar 3.49 Cara melepas bantalan input shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-13)

7. Mengeluarkan Kelengkapan Output Shaft dari Kotak Transmisi


a. Pasangkan penahan diujung output shaft.
b. Pasangkan alat pengait atau yang sejenisnya disekeliling hub sleeve gigi
tiga atau gigi empat dan perhatikan keselamatan kerja saat mengangkat
output sahft dari transmisi.
c. Sebelumnya keluarkan terlebih dahulu synchronizer ring dan synchronizer
cone output gear.

Gambar 3.50 Mengeluarkan kelengkapan output shaft dari kotak transmisi


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-13)

8. Mengeluarkan Gigi satu, Gigi dua dan Bushing dari Output Shaft
Pada permukaan depan gigi dua dan tekan ujung poros utama melalui
bushing, gigi satu, synchronizer unit, gear dan roller bearing serta gigi ditahan.
38

Gambar 3.51 Mengeluarkan gigi satu, gigi dua dan bushing dari output shaft
Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-14)
9. Langkah Pemeriksaan dan Perbaikan
a. Pemeriksaan Synchronizer Ring
Periksa keadaan synchronizer ring dari kemungkinan aus dan retak
dengan cara dilihat dan di raba dari keadaan alur pada sinkromesh. Setelah
dilakukan pemeriksaan keadaan synchronizer aus dan tidak ada efek
pengereman.

Gambar 3.52 Pemeriksaan cincin sinkromesh


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-18)

b. Pemeriksaan Gigi
Periksa gigi percepatan terlalu banyak aus atau retak, dengan cara
dilihat keadaanya, setelah dilakukan pemeriksaan tidak terjadi aus dan retak.

Gambar 3.53 Pemeriksaan gigi


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-18)
39

c. Pemeriksaan Spelling Synchronizer Ring dan Synchronizer Cone


Periksa keadaan speling synchronizer ring dan synchronizer cone
dengan mengunakan mistar dan feeler gauge. Ganti synchronizer unit bila
perlu.
Standar : Gigi 2 1,1-2,55 mm
Gigi 3 dan 4 1,1-1,8 mm
Gigi 6 (input gear) 1,1-1,9 mm
Limit : 0,2 mm

Gambar 3.54 Pemeriksaan spelling synchronizer ring dan synchronizer cone


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

d. Pemeriksaan Cylindrical Bearing dan Ball Bearing


Periksa keadaan cylindrical bearing dan ball bearing dengan cara
visual (dilihat) dan diputar-putar oleh tangan. Ganti bila perlu.

Gambar 3.55 Pemeriksaan cylindrical bearing dan ball bearing


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-18)

e. Pemeriksaan Roller Bearing


Periksa keadaan roller bearing kemungkinan lepas dari ikatannya dengan
cara dilihat. Ganti bila perlu.
40

Gambar 3.56 Pemeriksaan roller bearing


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD (TM-18)

10. Langkah Pemasangan


a. Pemasangan Synchronizer Unit
Pasangkan synchronizer spring, dengan menekan bagian pegas,
masukan synchronizer head dan kemudian synchronizer key

Gambar 3.57 Pemasangan synchronizer unit


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

b. Pemasangan Gigi dua dan Synchronizer Unit


1. Pasangkan gigi dua
2. Pasangkan Bush, innercone, double cone dan pin

Gambar 3.58 Pemasangan gigi dua dan synchronizer unit


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD
41

c. Pemasangan Gigi satu, Bushing Gigi satu dan Bushing Gigi Mundur
1. Panaskan komponen synchronizer dan bushing dengan air kira-kira
mencapai 125oC (257oF)
2. Pasangkan komponen synchronizer dan komponen lain pada output
shaft
3. Pasangkan bagian bushing pada output shaft hingga ujungnya rapat

Gambar 3.59 Pemasangan gigi satu, bushing gigi Satu


dan bushing gigi mundur
Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

d. Pemasangan Gigi Mundur


1. Pasangkan needle roller bearing dan gigi mundur
2. Pasangkan synchronizer hub dan synchronizer sleeve
3. Pegang synchronizer hub dengan JIG

Gambar 3.60 Pemasangan gigi mundur


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

e. Pemasangan Gigi tiga dan Gigi empat


1. Pasangkan needel roller bearing dan gigi tiga
2. Pasangkan komponen synchronizer gigi tiga dan gigi empat
3. Pasangkan pin pada gigi empat, needel roller bearing dan bushing
42

Gambar 3.61 Pemasangan gigi tiga dan gigi empat


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

f. Pemasangan Retainer Ring ke Alur Masing-Masing Posisi


pada Output Shaft
1. Pilih retainer ring yang masih baik
2. Pasangkan retainer ring, pastikan cincin duduk pada tempat
3. Periksa spelling (celahnya)

Gambar 3.62 Pemasangan retainer ring ke alur


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

g. Pemasangan Roller Bearing Input Shaft


1. Oleskan gemuk pada bearing
2. Tempatkan semua roller beraing
3. Pasangkan ring penahan

Gambar 3.63 Pemasangan roller bearing input shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD
43

h. Pasang Kelengkapan Output Shaft kedalam Kotak Transmisi


1. Tempatkan pengait disekeliling sinkro sleeve gigi tiga atau gigi empat
hati-hati saat menurunkan output shaft kedalam kotak
2. Posisi gigi-gigi output shaft harus pas dengan gigi-gigi susun
3. Apabila memasang kelengkapan output shaft, pasang ring dan
synchronizer cone input shaft (As Kopling)

Gambar 3.64 Pemasangan kelengkapan output shaft kedalam kotak transmisi


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

i. Memasang Bantalan Input Shaft


1. Tekan ujung belakang poros masuk melalui bantalan
2. Hati-hati saat menekan poros dan gigi gigi jangan sampai rusak
3. Pasang cincin penjamin kedalam alurnya pilih retainer ring yang masih
baik
4. Pasangkan retainer ring, pastikan retainer ring duduk pada tempatny
5. Periksa spelling (celahnya)

Gambar 3.65 Memasang bantalan input shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD
44

j. Memasang Penahan Rear Bearing


1. Oleskan sealer pada permukaan tutup transmisi atau tutup penjamin
2. Oleskan sealer pada ulir baut A

Gambar 3.66 Memasang penahan bantalan belakang


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

k. Memasang Baut Pengunci Output Shaft


1. Sebelum mengencengkan baut pengunci masukan gigi dua agar poros
tidak berputar
2. Pasangkan baut pengunci output shaft dan kencangkan

Gambar 3.67 Memasang baut pengunci output shaft


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD

l. Menekuk Bibir Mur Pengunci Kedalam Alur Poros


Harus masuk kedalam alurnya agar tidak mudah lepas

Gambar 3.68 Menekuk bibir mur pengunci kedalam alur poros


Sumber : Workshop Manual Chasis Electrical RG Hino Motors, LTD
45

C. Pembahasan Ulasan
Transmisi adalah komponen pemindah daya yang terdiri dari hubungan
dan perbandingan roda gigi, yang berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan,
memperlambat kecepatan dan menambah momen puntir serta mengatur arah maju
dan mundur kendaraan.
Pemeliharaan dan perawatan transmisi manual, tidak terlalu rumit namun
memerlukan ketelitian.
1. Memeriksa kebebasan gerak tuas pemindah.
Kebebasan yang berlebihan disebabkan oleh keausan baut-baut
penyambung, kerusakan bushing sambungan, atau penyetelan-nya. Secara
visual/pengamatan langsung permasalahan tersebut dapat dilakukan.
2. Memeriksa pelumasan transmisi.
Pelumasan pada transmisi sangat penting, mengingat transmisi terdiri
dari banyak komponen yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya.
Pelumasan diperlukan untuk menghindari terjadinya keausan sebagai akibat
kontak langsung antar logam komponen transmisi. Transmisi pada umunya
menggunakan minyak pelumas dengan viscositas SAE 80 atau SAE 90,
namun demikian dalam menggunakan minyak pelumas untuk transmisi perlu
melihat manual masing-masing produk kendaraan. Karena dimungkinkan
terdapat perbedaannya. Setiap 1500 km perlu dikontrol mengenai jumlahnya.
3. Pemeriksaan terhadap gejala-gejala kerusakan.
Pemeriksaan ini terkait dengan kinerja transmisi, yaitu apakah transmisi
dapat melakukan fungsinya dengan baik. Untuk melakukan pemeriksaan ini,
berarti kendaraan harus dijalankan atau sering disebut dengan tes jalan.

Вам также может понравиться

  • Transmisi Kendaraan Ringan
    Transmisi Kendaraan Ringan
    Документ8 страниц
    Transmisi Kendaraan Ringan
    ali usman
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi
    Sistem Transmisi
    Документ17 страниц
    Sistem Transmisi
    Barondt DupphSlash PeccandduNikkotinddt
    Оценок пока нет
  • Makalah Transmisi Manual
    Makalah Transmisi Manual
    Документ6 страниц
    Makalah Transmisi Manual
    Putu Wawan Darmawan
    100% (1)
  • Jobsheet Transmisi
    Jobsheet Transmisi
    Документ30 страниц
    Jobsheet Transmisi
    Js Putra
    Оценок пока нет
  • Tugas Casis
    Tugas Casis
    Документ10 страниц
    Tugas Casis
    Nhaoci Oci
    Оценок пока нет
  • Tipe
    Tipe
    Документ5 страниц
    Tipe
    Aidifadli Robbani
    Оценок пока нет
  • Modul Sistem Transmisi Manual Xi TKR PDF
    Modul Sistem Transmisi Manual Xi TKR PDF
    Документ45 страниц
    Modul Sistem Transmisi Manual Xi TKR PDF
    Joh Menang
    100% (1)
  • Transmisi Manual Roda Gigi
    Transmisi Manual Roda Gigi
    Документ16 страниц
    Transmisi Manual Roda Gigi
    RonnaNaojulni
    0% (1)
  • Makalah Transmisi Manual
    Makalah Transmisi Manual
    Документ20 страниц
    Makalah Transmisi Manual
    Fery Pradana
    Оценок пока нет
  • Transmisi FR
    Transmisi FR
    Документ25 страниц
    Transmisi FR
    RINA
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ8 страниц
    Transmisi Manual
    Apip Pamudji
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ36 страниц
    Transmisi Manual
    zulbadri
    100% (1)
  • CASIS Sistem Transmisi
    CASIS Sistem Transmisi
    Документ15 страниц
    CASIS Sistem Transmisi
    wennyhizkia16176
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ12 страниц
    Transmisi Manual
    Muhardi Eden Hazard
    Оценок пока нет
  • Materi Bab 2 Transmisi
    Materi Bab 2 Transmisi
    Документ27 страниц
    Materi Bab 2 Transmisi
    popo riri
    Оценок пока нет
  • Prinsip Kerja Transmisi Manual
    Prinsip Kerja Transmisi Manual
    Документ12 страниц
    Prinsip Kerja Transmisi Manual
    trikusnanto62
    Оценок пока нет
  • Transmisi Pada Roda Gigi
    Transmisi Pada Roda Gigi
    Документ8 страниц
    Transmisi Pada Roda Gigi
    Ober Yance Paulus Mesin
    Оценок пока нет
  • Constantmesh Dan Sliding Mesh
    Constantmesh Dan Sliding Mesh
    Документ8 страниц
    Constantmesh Dan Sliding Mesh
    Atha Fawwaz Rudiyanto
    Оценок пока нет
  • Cara Kerja Transmisi Manual TKR
    Cara Kerja Transmisi Manual TKR
    Документ11 страниц
    Cara Kerja Transmisi Manual TKR
    Eny Rosyidah
    Оценок пока нет
  • Makalah Transmisi Manual
    Makalah Transmisi Manual
    Документ14 страниц
    Makalah Transmisi Manual
    Jo Bria
    Оценок пока нет
  • Makalah Transmisi
    Makalah Transmisi
    Документ33 страницы
    Makalah Transmisi
    dwi_dop19
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual Pada Kendaraan Roda 4 Mobil
    Transmisi Manual Pada Kendaraan Roda 4 Mobil
    Документ12 страниц
    Transmisi Manual Pada Kendaraan Roda 4 Mobil
    Dimir Tarjo
    Оценок пока нет
  • Makalah Transmisi
    Makalah Transmisi
    Документ33 страницы
    Makalah Transmisi
    Taufikriska
    84% (19)
  • Reck Up 1
    Reck Up 1
    Документ31 страница
    Reck Up 1
    OGy Risky
    Оценок пока нет
  • Konstruksi Transmisi
    Konstruksi Transmisi
    Документ19 страниц
    Konstruksi Transmisi
    Pandu Prakoso
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual Wahyu
    Transmisi Manual Wahyu
    Документ35 страниц
    Transmisi Manual Wahyu
    Nino Bayu Pamungkas
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ7 страниц
    Transmisi Manual
    Iwan Toni
    Оценок пока нет
  • Poros
    Poros
    Документ10 страниц
    Poros
    M Ainul Asrul
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi
    Sistem Transmisi
    Документ5 страниц
    Sistem Transmisi
    Rizal Budiyanto
    Оценок пока нет
  • Transmisi FF
    Transmisi FF
    Документ25 страниц
    Transmisi FF
    RINA
    Оценок пока нет
  • Transmisi FF
    Transmisi FF
    Документ26 страниц
    Transmisi FF
    Adven Simbolon
    Оценок пока нет
  • Laporan Resume Kelompok 6 Transmisi-Dikonversi
    Laporan Resume Kelompok 6 Transmisi-Dikonversi
    Документ9 страниц
    Laporan Resume Kelompok 6 Transmisi-Dikonversi
    Akhmad Efendi
    Оценок пока нет
  • Fungsi Manual Elemen
    Fungsi Manual Elemen
    Документ16 страниц
    Fungsi Manual Elemen
    M.SADDIKIN
    Оценок пока нет
  • 3 16 Mendiagnosis Kerusakan Transmisi MAnual
    3 16 Mendiagnosis Kerusakan Transmisi MAnual
    Документ17 страниц
    3 16 Mendiagnosis Kerusakan Transmisi MAnual
    BisaEdan
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi
    Sistem Transmisi
    Документ37 страниц
    Sistem Transmisi
    Adam Farzanna Rahman
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi
    Sistem Transmisi
    Документ60 страниц
    Sistem Transmisi
    zulbadri
    Оценок пока нет
  • Transmisi Tipe Sincromesh
    Transmisi Tipe Sincromesh
    Документ9 страниц
    Transmisi Tipe Sincromesh
    Satria Spa
    Оценок пока нет
  • Pengertian TRANSMISI DAN BAGIANNYA
    Pengertian TRANSMISI DAN BAGIANNYA
    Документ10 страниц
    Pengertian TRANSMISI DAN BAGIANNYA
    gigih
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi
    Sistem Transmisi
    Документ12 страниц
    Sistem Transmisi
    Rahman Brightside
    Оценок пока нет
  • Materi TGL 30-9-2021
    Materi TGL 30-9-2021
    Документ15 страниц
    Materi TGL 30-9-2021
    Kamal Mustafa
    Оценок пока нет
  • Maniek Kawamei - Tugas 5 - Sistem Pemindah Daya
    Maniek Kawamei - Tugas 5 - Sistem Pemindah Daya
    Документ3 страницы
    Maniek Kawamei - Tugas 5 - Sistem Pemindah Daya
    Maniek Kurnia
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ10 страниц
    Transmisi Manual
    doni
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual PDF
    Transmisi Manual PDF
    Документ10 страниц
    Transmisi Manual PDF
    doni
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ15 страниц
    Transmisi Manual
    ekobudi setyawan
    Оценок пока нет
  • Sistem Pemindah Tenaga
    Sistem Pemindah Tenaga
    Документ17 страниц
    Sistem Pemindah Tenaga
    Bayu Aji
    Оценок пока нет
  • Laporan Transmisi
    Laporan Transmisi
    Документ14 страниц
    Laporan Transmisi
    hamid nur
    Оценок пока нет
  • Sistem Transmisi Mobil Manual Toyota Kijang Kapsul Standar
    Sistem Transmisi Mobil Manual Toyota Kijang Kapsul Standar
    Документ27 страниц
    Sistem Transmisi Mobil Manual Toyota Kijang Kapsul Standar
    Hermanto Sianturi 1807113063
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Transmisi Manual
    Pembahasan Transmisi Manual
    Документ19 страниц
    Pembahasan Transmisi Manual
    JericoFlorianSihombing
    Оценок пока нет
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ3 страницы
    Transmisi Manual
    Muhammad Ihwan Anshori
    Оценок пока нет
  • Transamisi Manual
    Transamisi Manual
    Документ6 страниц
    Transamisi Manual
    cahpekok916
    Оценок пока нет
  • Transmisi 230811014442 Fecb5bd4
    Transmisi 230811014442 Fecb5bd4
    Документ20 страниц
    Transmisi 230811014442 Fecb5bd4
    David Yanuar Ade Saputra davidyanuar.2020
    Оценок пока нет
  • Pemindahan Daya Pada Kendara, An 1
    Pemindahan Daya Pada Kendara, An 1
    Документ69 страниц
    Pemindahan Daya Pada Kendara, An 1
    Rahmad Rahmad
    Оценок пока нет
  • Power Train PDF
    Power Train PDF
    Документ26 страниц
    Power Train PDF
    Rivan Suhaya II
    100% (1)
  • Jenis & Komponen Transmisi Manual
    Jenis & Komponen Transmisi Manual
    Документ4 страницы
    Jenis & Komponen Transmisi Manual
    yoga wahab
    0% (1)
  • Transmisi Manual
    Transmisi Manual
    Документ13 страниц
    Transmisi Manual
    Wigih Adi Wibawa
    Оценок пока нет
  • Materi Transmisi
    Materi Transmisi
    Документ25 страниц
    Materi Transmisi
    Marjan Husni
    Оценок пока нет
  • Trransmisi Manual 5k
    Trransmisi Manual 5k
    Документ31 страница
    Trransmisi Manual 5k
    Anonymous H66UN3R
    Оценок пока нет
  • Asep Ngagawekwun
    Asep Ngagawekwun
    Документ5 страниц
    Asep Ngagawekwun
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Resum Buku
    Resum Buku
    Документ8 страниц
    Resum Buku
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Electrical System 2
    Electrical System 2
    Документ7 страниц
    Electrical System 2
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Asep Ngagawekwun
    Asep Ngagawekwun
    Документ5 страниц
    Asep Ngagawekwun
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Soal Uts Electrikal Sistem
    Soal Uts Electrikal Sistem
    Документ1 страница
    Soal Uts Electrikal Sistem
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Muki Asli
    Muki Asli
    Документ51 страница
    Muki Asli
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • S TM 0902051 Chapter3
    S TM 0902051 Chapter3
    Документ30 страниц
    S TM 0902051 Chapter3
    Yovie Fernando
    Оценок пока нет
  • 6daftar Isi
    6daftar Isi
    Документ2 страницы
    6daftar Isi
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Dua Diagram Fase Tekanan
    Dua Diagram Fase Tekanan
    Документ8 страниц
    Dua Diagram Fase Tekanan
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • PDF
    PDF
    Документ108 страниц
    PDF
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Avo Meter
    Avo Meter
    Документ5 страниц
    Avo Meter
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Ujng Krpeh
    Ujng Krpeh
    Документ2 страницы
    Ujng Krpeh
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PKL Teknik Otomotif
    LAPORAN PKL Teknik Otomotif
    Документ73 страницы
    LAPORAN PKL Teknik Otomotif
    Mohammed Iqbal Pujo Zakti
    80% (20)
  • Analisis Mekanisme Katup, Trouble Shooting Dan Variasi Celah Katup Masuk Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Isuzu C190
    Analisis Mekanisme Katup, Trouble Shooting Dan Variasi Celah Katup Masuk Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Isuzu C190
    Документ75 страниц
    Analisis Mekanisme Katup, Trouble Shooting Dan Variasi Celah Katup Masuk Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Isuzu C190
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Bab II Tinjauan Pustaka
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Документ14 страниц
    Bab II Tinjauan Pustaka
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ38 страниц
    Bab Iii
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Jilid
    Jilid
    Документ8 страниц
    Jilid
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Manifold Gauge
    Manifold Gauge
    Документ32 страницы
    Manifold Gauge
    Siti Sintia
    0% (1)
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ3 страницы
    Bab Iv
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Isi4203844652232 Panji
    Isi4203844652232 Panji
    Документ14 страниц
    Isi4203844652232 Panji
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Cara Kerja Sistem Pengisian Kunci Kontak On Mesin Mati
    Cara Kerja Sistem Pengisian Kunci Kontak On Mesin Mati
    Документ6 страниц
    Cara Kerja Sistem Pengisian Kunci Kontak On Mesin Mati
    Siti Sintia
    75% (4)
  • Abtraksi Cadangan
    Abtraksi Cadangan
    Документ2 страницы
    Abtraksi Cadangan
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Perbaikan Sistem Rem
    Perbaikan Sistem Rem
    Документ51 страница
    Perbaikan Sistem Rem
    Anhisa Ajha
    Оценок пока нет
  • 5 - Ot477 Tek Sepeda Motor
    5 - Ot477 Tek Sepeda Motor
    Документ2 страницы
    5 - Ot477 Tek Sepeda Motor
    Agus Kristanto
    Оценок пока нет
  • Analisa Kerusakan Injection Pump Edi Susanto 03 081 031
    Analisa Kerusakan Injection Pump Edi Susanto 03 081 031
    Документ88 страниц
    Analisa Kerusakan Injection Pump Edi Susanto 03 081 031
    firman
    100% (9)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ19 страниц
    Bab Ii
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • To 12 C
    To 12 C
    Документ2 страницы
    To 12 C
    Siti Sintia
    Оценок пока нет
  • Rangkuman Wiranto Arismunandar
    Rangkuman Wiranto Arismunandar
    Документ2 страницы
    Rangkuman Wiranto Arismunandar
    Siti Sintia
    Оценок пока нет