Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PRAKTIKUM IV
PENENTUAN KOMPOSISI BOTANIS
NAMA : TENSI
NIM : I111 15 020
KELOMPOK : XV (LIMA BELAS)
GELOMBANG : IV (EMPAT)
ASISTEN : RIPANDI
Pakan hijauan yang diberikan pada ternak dapat diperoleh dari berbagai
ini telah ditanami rumput unggul dan atau legume (jenis rumput/ legume yang
tahan terhadap injakan ternak). Tujuan utama dalam pembua tanpa dan
Pengukuran pada pasture merupakan cara evalusi yang cukup akurat baik
Padang Penggembalaan ?
4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan cara cuplikan ?
5. Apakah rumput pakan itu ?
6. Apakah legum hijauanitu ?
7. Bagaimanakah yang dimaksud dengan gulma ?
didaerah mereka.
TINJAUAN PUSTAKA
tumbuh tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak yang merenggutnya
memadai, dimana lahan tersebut harus mampu menyediakan hijauan pakan yang
cukup bagi kebutuhan ternak. Selain itu faktor kesuburan tanah, ketersediaan air,
iklim dan topografi juga turut berpengaruh (Sawen dan Junaidi, 2011).
penggembalaan alami sebagai sumber pakan hijauan sudah lama dilakukan oleh
rendah adalah factor utama penyebab ketidakcukupan nutrient bagi ternak. Upaya
penggembalaan harus memenuhi beberapa prasarat, antara lain cukup air, tanah
subur, spesies dan varietas tumbuhan tanaman pakan ternak yang cocok dengan
kondisi tanah dan iklim sehingga dapat beradaptasi pada lingkungan serta
tatalaksana padang (pasture management) berwawasan holistic (Jarmani dan
Haryanto, 2015).
sepertikesuburan tanah, ketersediaan air, dan naungan dari tajuk sawit (cahaya)
(Marga, 2016).
kualitas hijauan pakan. Analisis komposisi botani merupakan suatu metode yang
konstan, hal ini disebabkan karena adanya perubahan susunan akibat adanya
pengaruh iklim, kondisi tanah dan juga pemanfaatannya oleh ternak. Padang
penggembalaan yang memiliki spesies hijauan yang bervariasi antara rumput dan
dari 53% rumput, 13% legum dan hijauan lain 34% untuk lokasi Sorong
sedangkan di Fakfak terdiri dari 56% rumput 30% legum dan hijauan lain 14%.
yang dapat dikonsumsi dan 12 - 17% hijauan lain yang tidak dapat dikonsumsi
dalam suatu ekosistem padangan. Komposisi suatu padangan tidak konstan, hal ini
kondisi tanah dan juga pemanfaatannya oleh ternak. Padang penggembalaan yang
memiliki spesies hijauan yang bervariasi antara rumput dan leguminosa terutama
(grazing) dalam mendukung efisiensi tenaga kerja dalam budidaya ternak. Dengan
sistem ternak diumbar di lahan tertentu pada periode tertentu, ternak bebas
ketersediaan daya dukung pakan yang semakin terbatas, saat ini telah berkembang
optimal, sehingga inputproduksi menjadi lebih rendah (low input) dengan tidak
rumput, 40% leguminosa dengan tidak ada invasi gulma. Jika invasi gulma
mencapai 40 % dari total vegetasi maka daerah padang dapat dikatakan telah
rusak dan memerlukan upaya rehabilitasi. Salah satu cara yang dapat ditempuh
maupun ketidakhadran spesies dalam suatu komunitas dapat dilihat sebagai daya
Cara Cuplikan
1. Dengan pengacakan
2. Dengan stratifikasi
3. Secara sistematik (dimulai dari titik yang telah ditentukan dan kemudian
frame ( 0,5 x 0,5 ) m . Jumlah cuplikan per hektar adalah 60 kaki. Dengan
demikian setiap areal rumput alam di hutan produksi per desa obyek survai
kemudian petak cuplikan ke dua diambil pada jarak lurus 13,14 m dari petak
cuplikan pertama dengan luas yang sama. Kemudian antara petak. Cuplikan
tempatcuplikan. Koordinat tersebut tidak per lu dimulai dari sudut pastura sebagai
titik nol tetapi dapat dimulai dari letak cuplikan yang sebelumnya. Jumlah
cuplikan yang diperlukan tergantung dari ketidak seragaman pastura, alat -alat
grazing dan rumput potong. Rumput grazing adalah rumput yang dikonsumsi oleh
meter di atas permukaan tanah, tahan terhadap injakan, serta tahan terhadap
renggutan ternak. Sementara rumput potong adalah rumput yang dikonsumsi oleh
ternak ruminansia melalui perantara peternaknya (dengan istilah cut and carry).
tanaman dilahan kering sangat ditentukan oleh musim, produksi antara musim
hujan dan musim kemarau sangat berbeda.Produksi rumput pakan ternak yang
ditanam di bibir/tampingan teras sangat berbeda antara musim hujan dan musim
kemarau, pada musim kemarau produksinya hanya sepertiga dari produksi musim
Rumput, baik rumput lokal maupun rumput unggul, terdiri atas akar,
batang yang lunak, daun dan bunga. Sebagian rumput ada yang tumbuh
permukaan tanah), dan ada juga yang memiliki rizoma (rimpang) yaitu batang
yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Dari buku-buku stolon dan
rizoma ini tumbuh akar serabut. Semua rumput berakar serabut. Daun rumput
biasanya berbentuk pita, yaitu tulang daun yang sejajar dan ujungnya lancip, baik
rumput yang kecil (rumput kawat) maupun rumput yang besar (rumput gajah).
Namun ada juga yang daunnya berbentuk lanset atau tombak (Bambang,
dkk.2012).
Legum adalah kelompok hijauan lain yang merupakan unsur utama dalam
rumansia. Secara umum bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan
oleh hewan atau ternak, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa
fisik dan kimia, serta penggunaannya secara internasional dibagi menjadi delapan
kelas yaitu: 1) pasture, tanaman padangan, atau tanaman pakan ternak yang
sengaja ditanam untuk diberikan pada ternak dalam keadaan segar, 2) hijauan
kering dan jerami, 3) silase hijauan , 4) bahan pakan sumber energi dari biji-bijian
atau hasil samping penggilingan, 5) sumber protein yang berasal dari hewan, biji-
bijian, bungkil, 6) sumber mineral, 7) sumber vitamin dan 8) aditif (Supriadi dan
Musofie, 2012).
kritis. Hijauan leguminosa, baik herba maupun pohon, adalah hijauan yang
protein kasarnya juga tinggi, selain itu juga mengandung mineral yang dibutuhkan
Gulma
diakibatkan oleh gulma dibagi dalam 3 kelompok : kerusakan ringan, sedang, dan
berat. Kerusakan ringan adalah kerusakan yang diakibatkan oleh gulma yang
mencakup 10-30% total lahan. Kerusakan sedang adalah ketika gulma telah
merusak tatanan padang penggembalaan 31-50% dari total lahan. Kerusakan berat
terjadi ketika gulma telah merusak tatanan padang penggembalaan sebesar 51-
optimal. Akan tetapi metode tersebut membutuhkan tenaga manusia yang tidak
Smith (1983) mengemukakan bahwa efek gangguan gulma yang berat dan
biasa terjadi adalah kehilangan hasil karena kompetisi gulma di lahan padi.
Kehilangan hasil dipengaruhi oleh efisiensi kompetitif dari gulma dan padi,
spesies atau golongan gulma, kerapatan gulma, lama kompetisi antara gulma
dan padi, cara tanam, kultivar padi, tingkat kesuburan tanah, pengelolaan air,
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, R.P.,dkk. 2012. Hijauan Pakan Ternak untuk Lahan Sub-Optimal.
Jurnal peneilitian. IAARD Press
Hasan, S., Rusdy, M., Nompo, S., Nohong, B. 2015. Bahan Praktikum Ilmu
Tanaman Pakan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Jones, R.J. and R.L. Sandland, 1974. The Relation between Animal Gain and
Stocking Rate. J.Agric.Sci., 83, 335-52.
Praptiwi, I.I, dkk. 2017. Potensi berbagai jenis vegetasi sebagai hijuan pakan
ternak di padang penggembalaan kampng Sota, Kabupateng Marauke.
Agricola. Vol.7. p-ISSN :2088-1673
Sawen, D dan Junaidi, M. 2011. Potensi padang penggembalaan alam pada dua
kabupaten di Provinsi Papua Barat. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner.Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Supriadi, dan Musofie, A. 2012. Hijauan Pakan dan Kegunaan lainnya di Lahan
Kering. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.