Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelas X
Semester I
1|Page
Kata pengantar
Modul praktikum fisika untuk kelas X (Sepuluh) semester I ini di susun untuk
mempermudah siswa dalam malakukan percobaan fisika.
Dalam modul ini siswa di berikan suatu teori dasar yang sederhana, untuk lebih
memahami teorinya siswa di haruskan membaca buku referensi sesuai dengan
judul percobaan. Dengan modul ini diharapkan siswa lebih aktif dalam melakukan
percobaan, dan siswa dapat dengan mudah melakukan pelaporan praktikum.
Penyusunan modul ini jauh dari sempurna, untuk itu perbaikan-perbaikan akan
terus dilakukan. Saran untuk modul ini sangat di harapkan agar modul ini menjadi
lebih baik lagi.
Akhirnya semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
2|Page
Mengukur panjang
3|Page
Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap
1 kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala
nonius memiliki skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50 =
0.01 mm (Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya x
x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm
Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis
skala utama adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24.
maka nilai x = 7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 0,005) mm
B. Jangka Sorong
Rahang geser
Skala Utama
Benda Skala Nonius
4|Page
1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada
nonius. Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2.
angka tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.
Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 0,005) cm
IV. Cara kerja
a) Mengukur panjang batang (papan) kayu
a. ukur panjang batang kayu denagn mistar sentimeter
b. lakukan pengukuran denagn posisi mata sebagai berikut, seperti
terlihat pada gambar berikut. 1 2 3
5|Page
c) Mengukur tebal kertas
a. ukurlah tebal kertas dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan
dapat dilihat pada teori dasar)
b. lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
c. lakukan 5 kali pengukuran
d. tuliskan data yang didapat pada tabel data
e. ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
6|Page
Ketidakpastian
pengukuran
Error
x
dan perentase error perhitungan ( x x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
7|Page
x
xi
x
xi x
n n
xi
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
8|Page
VII. Kesimpulan
9|Page
Mengukur Massa
10 | P a g e
emas. Semua kegiatan tersebut menggunaka alat ukur yang berbeda. Namun pada
hakekaktnya semua kegiatan ini merupakan pengukuran massa. Masing-masing
pengukuran membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di
gunakan berbeda pula (Nursyamsudin,2004)
11 | P a g e
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Error
x
(x) dan perentase error perhitungan ( x x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
12 | P a g e
x
xi
x
xi x
n n
xi
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
13 | P a g e
VII. Kesimpulan
14 | P a g e
Mengukur Volume
III.Teori dasar
Archimenes pernah pernah kebingungan ketrika ia diminta oleh kaisar untuk
menentukan apakah mahkota kerajaan tersebut erbuat dari emas asli atau imitasi.
Kemudian, ia menghitung massa jenisnya dengan mengukur perbandingan massa
dan volumemahkota tersebut. Oleh karena bentuk mahkota buklan merupakan
bentuk yang teratur seperti silinder atauboladan sejenisnya, maka ia mencelupkan
mahkota tersebutkedalam zat cair. Dari pekerjaan inilah ia merumuskan
bagaiaman menentukan massa jenis emas (Nursyamsudin,2004).
15 | P a g e
b. hitung volume kelereng dengan menggunakan rumus volume benda.
c. Tulis data yang didapat pada tabel data pengamatan.
16 | P a g e
pengukuran
Error
V
(V) dan perentase error perhitungan ( V x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
V
V i
V
Vi V
n n
17 | P a g e
Dengan V = rata-rata hasil pengukuran
V = ketidak pastian pengukuran
V i
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
VII. Kesimpulan
18 | P a g e
Komponen Vektor
F1 F2
F3
19 | P a g e
F2x = 9 N F2y = 3 N
F3x = 4 N F3y = 2 N
Sesuai gambar (buatlah gambar terlebih dahulu), maka akan didapatkan bahwa:
F2x - F3x =9-4 = 5 N
F1 + F2y + F3y = 6 + 3 + 2 = 11 N
F1
Sehingga denagn menggunakan rumus
phytagoras kita dapat menemukan FR
resultan ketiga vektor gaya sebagai berikut F3
FR F F
X
2
Y
2
F2
5 11
2 2
12,1N
b. Kaitkan neraca pegas pada tiap ujung tali sehingga membentuk gambar
berikut.
20 | P a g e
F1
e. catat hasil yag di tunjukan oleh neraca 1 sebagai F1 dan neraca 2 sebagai
F2, catat pula hasil yang di tunjukan oleh neraca 3 sebagai F3.
f. Ukurlah sudut yaitu sudut antara vektor F dengan F1
g. Lakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan merubah salah satu paku
payung ( merubah-ubah sudut .
h. Masukan data kedalam tabel
21 | P a g e
pengukuran
Error
pengukuran
V
(V) dan perentase error perhitungan ( V x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
V
V i
V
Vi V
n n
V i
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
22 | P a g e
23 | P a g e
VII. Kesimpulan
24 | P a g e
I. Tujuan : menemukan resultan dua buah vektor dalam bentuk rumus
kosinus
II. Alat dan bahan
a. neraca pegas 3 buah
b. benang
c. kertas grafik
d. papan triplek
e. paku payung
f. busur derajat
III.Teori dasar
Resultan dua buah vektor dapat di hitung dengan rumus tertentu yang di hasilkan
oleh percobaan ini. Pada bagian lain, resulta vektor dapat di hitung melalui
analisis vektor yaitu dengan cara menguraikan vektor menjadi komponen-
komponennya.
Resultan vektor akan menjadi bagian penting dalam pelajaran fisika misalnya
mekanika. Melalui analisis vektor, persoalan mekanika dan dinamika yang sulit di
visualisasikan dapat di sederhanakan untuk analisis penyelesaian masalah.
b. Kaitkan neraca pegas pada tiap ujung tali sehingga membentuk gambar
berikut.
25 | P a g e
F1
F3
F2
c. Siapkan papan tripleks, tancapkan paku payung kemudian kaitkan dua
neraca pegas pada paku payung. Tarik neraca pegas ketiga, ikat pada
paku payung. Catat ketiga gaya tersebut, masukan ke dalam tabel. Lalu
gambarkan garis penghubung seperti pada gambar berikut.
FR
F3
F2
26 | P a g e
1. Hasil pengukuran volume kelereng secara matematis
Pengukuran ke F1 F2 FR F 12 F22 Cos 2F1 F2 Cos F12 +F22
(N) (N) (N) +2F1 F2 Cos
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Error
pengukuran
V
dan perentase error perhitungan ( V x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
V
V i
V
Vi V
n n
27 | P a g e
V = ketidak pastian pengukuran
V i
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
VII. Kesimpulan
28 | P a g e
Percepatan Gravitasi
29 | P a g e
d. beban (bola besi, kertas)
Titik jatuh
30 | P a g e
Pengukuran ke x t t2 g
(m) (s) (s2) (2x/t2)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian pengukuran
Error pengukuran
31 | P a g e
1. Dari hasil pengukuran percepatan gravitasi dari tiga benda ersebut apakah
ada perbedaan?jelaskan.
2. Apakah massa benda dapat mempengaruhi percepatan gravitasi?
3. Apakah tinggi jarak jatuh (x) mempengaruhi gravitasi? Jelaskan baik
melalui percobaan maupun rumus.
V
dan perentase error perhitungan ( V x100%) pada tiap-tiap data
pengukuran. Gunakan persamaan berikut:
V
V i
V
Vi V
n n
V i
= jumlah data hasil pengukuran
n = banyaknya pengulangan
Jawab.
32 | P a g e
VII. Kesimpulan
33 | P a g e