Вы находитесь на странице: 1из 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik, Hidayah serta
Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami memiliki kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan sepenuhnya kepada baginda
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman Jahiliah ke zaman
islamiah yang modern seperti saat ini. Dan juga kepada keluarganya, Sahabat, Tabiin,
Tabiit-tabiin serta para pengikut-pengikutnya hingga akhir kiamat nanti.
Ucapkan terimakasih, penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang membahas tentang CSR yaitu Corporate Social Responsibility
Demikianlah makalah ini disusun, penulis menyadari bahwa di dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, akan tetapi penulis berharap dengan
dibuatnya makalah ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan untuk semuanya.
Aamiin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................i
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
a. Latar Belakang...................................................................................................1
b. Rumusan Masalah..............................................................................................1
c. Tujuan................................................................................................................2
Bab II Pembahasan..................................................................................................3
a. Pengertian CSR .................................................................................................3
b. Sejarah CSR ......................................................................................................4
c. Dasar Hukum CSR ...........................................................................................5
d. Alasan Terkait CSR dengan Bisnis.....................................................................5
e. Prinsip-prinsip yang Harus Dipegang Dalam melakukan CSR.........................6
f. Indicator Keberhasilan CSR.............................................................................6
Bab III Analisis Perusahaan Program CSR..........................................................7
a. Program CSR PT Daese Garmin dibidang Lingkungan ...................................7
b. Kelestarian Lingkungan Perusahaan .............................................................7
c. Pembangunan Sumber Daya Manusia ............................................................7
Bab IV Penutup........................................................................................................9
a. Kesimpulan.........................................................................................................9
b. Saran...................................................................................................................9
Daftar Pustaka..........................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanggung Jawab Sosial Korporasi / Corporate Social Responsibility (CSR) telah
menjadi pemikiran para pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan dalam Kode Hammurabi
(1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai
dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam
Kode Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang
menyalahgunakan ijin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan
pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain.
Secara umum, perhatian para pembuat kebijakan terhadap CSR saat ini telah
menunjukkan adanya kesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari suatu
kegiatan usaha. Dampak buruk tersebut tentunya harus direduksi sedemikian rupa sehingga
tidak membahayakan kemaslahatan masyarakat sekaligus tetap bersifat kondusif terhadap
iklim usaha. Konsep dan praktik CSR sudah menunjukkan gejala baru sebagai keharusan
yang realistis diterapkan. Para pemilik modal tidak lagi menganggap CSR sebagai
pemborosan. Masyarakat pun menilai hal tersebut sebagai suatu yang perlu, ini terkait dengan
meningkatnya kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Guna untuk memahami latar blakang masalah di atas, dan mempersempit/memperjelas
materi yang akan dibahas, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
a. Pengertia Corporate Social Responsibility (CSR) ?
b. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)?
c. Dasar hokum Corporate Social Responsibility (CSR)?
d. Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan bisnis?

C. Tujuan
Dalam dunia pertambangan, isu Corporate Social Responsibility (CSR) semakin
menarik perhatian kalangan perusahaan. Ide dasar CSR sebenarnya sederhana, yaitu
pentingnya sikap sosial perusahaan tambang kepada masyarakat disekitar wilayah
pertambangan. Ide ini tentu tergolong mulia, sebab umumnya perusahaan penambangan
terkesan lebih banyak berurusan dengan permasalahan permodalan dan kalkulasi target
keuntungan.
CSR lahir dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan tersebut diatas yang biasanya
mengabaikan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan penduduk sekitar wilayah
penambangan. Latar belakang inilah yang dimaksudkan sebagai bahan diskusi dan
pembahasan dalam tulisan ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan


mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi
mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana,
2005).
Menurut Zadek, Fostator, Rapnas,CSR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi
bersaing jagka panjang yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik.
CSR (Program Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan
lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2
mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi, dan
ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara
tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang
tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal.
Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik.
Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan
pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang
sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.

Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan
perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik bahwa perusahaan
maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan ataupun penanam
modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan
pihak lain yang terkait.

B. Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)


Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini menjawab
keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa jadi penawar kesan
buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di
cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan
lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR pengusaha tidak
perlu diganggu perasaan bersalah.
CSR merupakan tanggung jawab aktivitas sosial kemasyarakatan yang tidak berorientasi
profit.
John Elkington dalam buku Triple Bottom Line dengan 3P tipe yaitu:
Profit Mendukung laba perusahaan
People Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Planet meningkatkan kualitas lingkungan
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen
tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk
pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan.
Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR
adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan
community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau
pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy
bermotif kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan tebar pesona,
community development lebih bernuansa pemberdayaan.
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin
populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in
21st Century Business (1998) karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting
sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social
equity yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED)
dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit,
planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka
(profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan
kesejahteraan masyarakat (people).

C. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)


Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam:
UU. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi
yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan & CSR.
Penjelasan pasal 15 huruf b UU Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

D. Alasan Terkait CSR dengan Bisnis


Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader
Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam
membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap
karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan &
brand image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari
opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran
perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah
ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.

E. Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR


Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan berarti
perusahaan akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat. Tetapi, program
yang dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR berbeda dengan donasi
bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat di prediksi. Itu menjadi aktivitas
kedermawanan dan bagus.
Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan mesti menyadari
bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari lingkungan di
sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah wujud pemeliharaan relasi yang baik
dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat untuk mendongkrak popularitas atau
mengejar profit.
Perinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik secara
ekonomi, lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan
mempertimbangkan sampai kedampaknya.
Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam cost
structure perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan
ditransformasikan ke harga jual produk. CSR yang benar tidak membebani konsumen.

F. Indikator Keberhasilan CSR


Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi
perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi
masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan
melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Satu hal yang perlu diingat, Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR
adalah jika masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong
orang lain.

BAB III
Analisis Perusahaan Program CSR

a. Program CSR PT Daese Garmin dibidang Lingkungan


PT. DAESE GARMIN, didirikan pada 15 Maret 1988, perusahaan patungan dengan
Segye Corporation (Daewoo Group), Korea. Selama pertumbuhannya, perusahaan patungan
itu berakhir pada tahun 1992 dan perusahaan induk, Metro Group, mengambil alih
manajemen sepenuhnya sejak saat itu. Produk utama kami adalah suit Pria, di mana kami
memiliki pengalaman yang sangat panjang dan mendalam. Di Indonesia, kami yang pertama
dan pembuat jas pria terbaik ini. Karena kebutuhan pasar, kami juga memproduksi mantel
dan rompi pria. Hari ini, perusahaan kami, adalah salah satu manufaktur yang paling dapat
diandalkan dan eksportir untuk Suits tinggi kualitas pria.

PT.Daese Garmin Mempunyai program tanggung jawab sosial (Corporate Social


Responsibility atau "CSR") yang merefleksikan misi Perseroan yakni "Memberikan
kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan". Landasan
tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program CSR Perseroan adalah: Menciptakan
Keselarasan yang baik, yang kemudian dituangkan ke dalam lima pilar CSR yaitu
Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas,
Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas Kemanusiaan.

b. Kelestarian Lingkungan Perusahaan


PT.Daese Garmin terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
pelestarian lingkungan hidup melalui beberapa program yang berbasis lingkungan, antara lain
sebagai berikut:
Fasilitas Pengolahan Limbah. Guna memastikan agar limbah yang dihasilkan memenuhi
baku mutu yang telah ditetapkan, maka seluruh pabrik yang dimiliki oleh Perseroan
dilengkapi dengan dengan fasilitas pengolahan limbah.
Sebagai wujud upaya peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian
lingkungan hidup,PT.Daese Garmin melakukan beberapa kegiatan pada Hari Anak Nasional
yang melibatkan karyawan serta para pelajar dalam program Tanam Pohon dengan tema Let
It Grow, Save Our Future. Program ini merupakan upaya memotivasi karyawan dan anak-
anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengajak mereka berpartisipasi dalam
kegiatan berbasis lingkungan. Dalam kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan Hari Bumi
itu,PT.Daese Garmin melakukan penanaman pohon sebanyak sekitar 1000 pohon.
Khalayak yang dituju masyarakat sekitar karena masyarakat sekitar yang dapat menerima
langsung manfaat dari penanaman phon tersebut.
Menurut pendapat saya, program CSR PT. Daese Garmin sudah baik, karena selain
menguntungkan masyarakat. CSR juga menguntungkan perusahaan. karena program
kegiataan yang diselenggarakan perusahaan. agar mendapatkan hasil yang baik untuk kedua
belah pihak. Karena efek dari perusahaan yang merugikan masyarakat akibat polusi,
kerusakan dilingkungan.sehingga perusahaan membuat penanaman pohon agar udara yang
tercamar membuat polusi udara yang tercemar didaur ulang menjadi oksigen yang
bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Solusinya sebaiknya lebih ditingkatkan lagi program kegiatan ini, dan kegiatan tersebut
tidak hanya mengajak anak-anak, tetapi lebih di perluas lagi sehingga dapat juga mengajak
tingkatan orang dewasa. Agar orangtua dengan adanya program ini, bisa mengajarkan betapa
pentingnya lingkungan sehaat dengan menghargai tanaman-tanaman yang ada. Sehingga
anak-anak dapat menghargai lingkungan yang ada disekitar.
Selain itu sebaiknya perusahaan juga melakukan pelatihan kemandirian terhadap
masyarakat, melalui penanaman pohon ini. Yaitu dengan memanfaatkan tanaman menjadi
suatu nilai ekonomis. Misalnya memanfaatkan tanaman-tanaman yang menghasilkan nilai
ekonomis seperti memanfaatkan buahnya, bijinya dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat
tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan tetapi juga mendapatkan manfaat nilai
ekonomi .

c. Pembangunan Sumber Daya Manusia


Dengan berkembangnya perusahaan,dan meningkatnya produksifitas PT.Daese
garmin melakukan pelatihan menjahit terhadap masyarakat sekitar,dengan diadakan program
pelatihan menjahit memberikan manfaat untuk kedua belah pihak.Setelah diadakan pelatihan
dan seleksi penyaringan,peserta pelatihan yang dinyatakan lulus seleksi di angkat menjadi
karyawan PT.Daese Garmin.Dengan terlaksananya program ini membuat SDM di sekitar
mempunyai keahlian,membuat lapangan kerja dan mengurangi pengangguran serta
memberikan ke ahlian menjahit terhadap masyarakat.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan
pada dasarnya memiliki konsep dengan visi yang sama yang untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Konsep yang dikembangkan disesuiakan dengan dimensi-dimensi yang ingin
diterapakan oleh perusahaan. berbicara tentang visi keberlanjutan dari CSR, hal ini berkaitan
dengan proses-proses yang menjadi tahapan yang harus dilewati oleh perusahaan. Mislanya
dari segi CSR untuk pemeberdayaan masyarakat penerapan CSR dimulai dari pengokohan
perusahaan untuk mencapai keberhasilan dari segi finansial, kemudian ekonomi, sehingga
dapat berdampak pad sosial dan lingkungan. Sementara itu, adanya isue-isue yang
berkembang dalam penerapan CSR ini juga menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika
isue yang dimaksud lebih kepada pemaksimalan damapak negatif adanya

B. Kritik dan Saran


Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Demikianlah makalah singkat tentang
Corporate Social Responsibility) yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat banyak
kesalahan atau kekurangan di dalam penulisan makalah ini,dikarenakan terbatasnya informasi
dan ilmu pengetahuan dalam penerapan hal tersebut,jadi kebanyakan kami kutip dari media
sosial seperti Internet, sudi kiranya kami (Penulis) mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://i-makalah.blogspot.com/2013/02/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-csr.html,
01 Desember 2014
http://romannaart.blogspot.com/2013/05/makalah-csr.html,
01 Desember 2014
http://warnetblacktoili12.blogspot.com/2013/07/makalah-csr.html,
01 Desember 2014
http://www.indofood.com/id-id/csr/mission.aspx,
01 Desember 2014
https://antoniuspatianom.wordpress.com/2009/07/19/latar-belakang-corporate-social-
responsibility-dan-community-development-di-bidang-pertambangan/, 02 Desember
2014

Вам также может понравиться