Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
CHAPTER 12
Evaluation of Processes and Results
1. Pendahuluan
proses evaluasi sering diabaikan oleh seorang professional OD dan kliennya. Dalam
pembahasan bab ini akan dijelaskan mengenai pentingnya evaluasi, serta saran bagaimana
evaluasi dapat dilakukan sehingga bisa memberikan pertimbangan atas sebuah permasalahan.
Banyak pendekatan untuk mengevaluasi dengan memiliki kelebihan dan kekurangnya
masing-masing. Evaluasi merupakan fase penting yang sering dilupakan oleh praktisinya.
Kesulitan dalam melakukan evaluasi yang layak sering disebut-sebut sebagai alasan mengapa
evaluasi tidak dilakukan. Dalam bab kali ini akan membahas alasan dalam melakukan
evaluasi, pro dan kontra dari berbagai pendekatan evaluasi yang paling popular dan cara
untuk melakukannya.
Menurut model ODP, tahap evaluasi mengikuti pada fase implementasi. Keterkaitan
antara fase interbensi dan evaluasisangat penting karena evaluasi bersifat formatif, yang
artinya evaluasi harus dilakukan secara berkelanjutan atau berkepanjangann sebagai upaya
untuk perubahan dan sebagai proses akhir. Tujuan evaluasi ini adalah agar professional OD
dan organisasi klien dapat melakukan penyesuaian dalam proses penerapnnya serta
menetukan upaya perubahan yang harus dilakukan di seluruh organisasi (mengadopsi).
Evaluasi digunakan untuk menentukan keefektifan dari professional OD. Professional OD
hanya dapat melakukan apa yang klien izinkan untuk melakukannya. Evaluasi OD secara
konsisten dipandang sebagai fase penting dalam penerapan professional OD. Evaluasi telah
terbukti sulit dilakukan dengan cara yang hasilnya dapat diterima secara luas, kesulitan dalam
melakukan evaluasi dapat menyebabkan kegagalan.
menurut Fitzpatrick, sandersm dan Worthen (2004), tidak ada definisi yang ditetapkan
secara bersama-sama tentang apa arti dari evaluasi tersebut. Pendapat merka melanjutkan
untuk mendefinisikan evaluasi sebagai identifikasi, klarifikasi dan penerapan kriteria yang
dapat dipertahankan untuk menentukan nilai objek evaluasi (layak atau tidaknya) dalam
kaitannya dengan kriteria tersebut. Pendapat lain dikemukakan oleh Beckhard dan Harris
(1977) dengan mendefinisikan evaluasi sebagai sekumpulan aktivitas terencana,
pengumpulan informasi dan analisis yang dilakukan untuk diberikan klien berupa penilaian
yang memuaskan mengenai dampak atau kemajuan perubahan usaha.
5. Longitudinal evaluation
Evaluasi longitudinal sangat penting dalam memahami kemampuan sebuah organisasi
untuk mempertahankan upaya perubahan yang diciptakan melalui intervensi OD dan untuk
mencegah kecenderungan organisasi untuk mundur kembali ke keadaan sebelum intervensi.
Evaluasi longitudinal tidak memerlukan pendekatan evaluasi yang berbeda daripada metode
yang diulas pada bagian evaluasi pada bab ini. Namun. Hal ini memerlukan komitemen
organisasi untuk terus mengumpulkan informasi agar mengetahui apakah dampak perubahan
tersebut tetap ada, evaluasi longitudinal juga mempermudah identifikasi perubahanpada
bagian organisasi yang tidak secara langsung menjadi sasaran intervensi.
Evaluasi longitudinal merupakan sebagai dasar penilaian secara regular untuk
perencanaan tindakan dan intervensi di masa depan. Beberapa peringatan yang diperlukan
bagi organisasi yang mempertimbangkan evaluasi longitudinal. Yang pertama karyawan atau
pihak lain yang terlibat dalam evaluasi akan menjadi bosan degan proses tersebut jika selalu
diulang karena waktu yang sedikit sehingga memerlkukan respon yang aktif. Masalah lainnya
adalah karena perubahan beta atau gamaa seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya,
dengan perubahan yang seperti apa ditentukan dari variabel apa pergeseran itu terjadi dan
seberapa penting dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
McLean, Gary N. 2006. Organization Development. Berrett-Koehler Publishers Inc. San
Fransisco.