Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB 3.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)


Persero
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan di Bandung
pada 5 Februari 1958 dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan
pegawai pensiunan militer yang awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan
Militer (BAPEMIL). Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan
Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer dengan status usaha sebagai
perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para
anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yaitu membantu meringankan
beban ekonomi para pensiunan, baik pensiunan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia maupun pensiunan sipil yang pada masa itu pada umumnya sangat
kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir. Berkat kepercayaan yang tinggi
dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan
BAPEMIL membentuk PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan ijin usaha
sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan untuk melanjutkan
kegiatan usaha BAPEMIL.
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998)
yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua, yaitu: Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat maka pada tahun 1993 status Bank
Tabungan Pensiunan Nasional diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum
melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank Tabungan
Pensiunan Nasional tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd
tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum.
Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank
Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993,
Bank Tabungan Pensiunan Nasional memiliki aktivitas pelayanan operasional
kepada Nasabah baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank
Tabungan Pensiunan Nasional tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para
pensiunan dan pegawai aktif karena target pasar Bank Tabungan Pensiunan
Nasional adalah para pensiunan.
Tahun 2008 merupakan tahun penting bagi BTPN. Berbagai pengembangan
dan pencapaian signifikan dilakukan. Pada 12 Maret 2008 BTPN sukses
melakukan go public dengan melepas saham milik pemerintah c.q. PT Perusahaan
Pengelola Aset (PPA) sebesar 28,39%. Pada 14 Maret 2008, TPG Nusantara,
S.a.r.l. mengakuisisi 71,6% saham BTPN, sehingga menjadi pemegang saham
utama.
Selain terus mengembangkan bisnis inti di pangsa pasar pensiun yang telah
menjadi tulang punggung selama 50 tahun, pada akhir 2008 BTPN telah
mengembangkan usahanya di pangsa pasar Usaha Mikro Kecil dan Unit Usaha
Syariah, dengan membuka 46 cabang btpn l mitra usaha rakyat di seluruh
Indonesia dan 2 Cabang Syariah di Bandung dan Jakarta.Dalam rangka
memperluas kegiatan usahanya, Bank Tabungan Pensiunan Nasional bekerja sama
dengan PT Taspen sehingga Bank Tabungan Pensiunan Nasional tidak saja dapat
memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman tetapi juga dapat
melaksanakan Tri Program Taspen yaitu Pembayaran Tabungan Hari Tua,
Pembayaran Jamsostek, dan Pembayaran Uang Pensiun. Kini, BTPN dikenal
sebagai bank publik skala menengah bereputasi prima dan salah satu bank dengan
kinerja keuangan terbaik di Indonesia, yang telah meraih berbagai pengakuan
dalam bentuk penghargaan dari lembaga-lembaga terkemuka dan terpercaya.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan


3.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi bank mass market terbaik (segmen masyarakat berpenghasilan
rendah dan segmen usaha mikro & kecil), mengubah hidup berjuta rakyat
Indonesia.
3.2.2 Misi Perusahaan
Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup berjuta rakyat
Indonesia.

3.3 Struktur Organisasi, Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab


3.3.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya
menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan
posisinya dalam suatu organisasi tersebut. Dengan kata lain, dalam struktur
organisasi yang baik tidak akan terjadi penyalahgunaan wewenang dan
pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau bagian lain.
Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan usaha dalam
organisasi sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan sejalan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui
kewajiban dan tanggung jawab tiap orang sehingga akan jelas bagi mereka dalam
menjalankan kewajibannya tersebut.
Setiap PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional di Indonesia masing-masing
memiliki stuktur organisasi yang berbeda-beda. Demikian juga dengan PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Jember yang memiliki struktur organisasi
yang melibatkan seluruh sumber daya yang ada dan bertangung jawab terhadap
maju mundurnya organisasi. Hal ini dimaksudkan agar tujuan yang diharapkan
organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Struktur organisasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Jember
digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
3.3.2 Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab
Dari struktur organisasi diatas dapat diketahui job description dari setiap
jabatan-jabatan pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang
Jember. Semua tugas, wewenang dan tanggung jawab berfungsi untuk mendukung
kelancaran dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Jember.
Wewenang, tugas dan tanggung jawab dari jabatan yang tercantum dalam struktur
organisasi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Jember pada gambar
3.1 adalah:
1. Kepala Penjualan dan Distribusi (Sales dan Distribution Head)

a) Berwewenang mengimplementasikan rekomendasi audit dan panduan


praktikal dari kantor regional.

b) Bertugas sebagai perantara nasabah dengan unit-unit kerja yang terkait


untuk memastikan pelayanan terpenuhi dengan baik.

c) Bertugas membantu Team Sales Head dengan menyediakan berbagai data


statistik perdagangan dan mengkonsolidasikan: umpan balik dari nasabah,
informasi mengenai berbagai sektor industri dan kompetitor/ pesaing.

d) Bertanggung jawab melakukan kajian terhadap aktivitas trade and supply


guna memberikan masukan kepada team sales head dalam memantau
penggunaan fasilitas trade dalam memastikan bahwa Bank mendapatkan
perolehan aktivitas bisnis nasabah yang sesuai.

e) Bertanggung jawab mengelola resiko operasional penjualan dan


persediaan, termasuk di antaranya: melakukan identifikasi resiko,
melakukan pengujian, mitigasi dan kontrol risiko, identifikasi kerugian
serta pelaporan.

2. Kepala Kedaerahan Jatim 2 (Regional Head Jatim 2)


a) Berwewenang mengotorisasi disposisi ijin proses/ penolakan pada memo.
b) Berwewenang memberi keputusan kredit.
c) Berwewenang menandatangani persetujuan keputusan kredit.
d) Bertugas melakukan wawancara terhadap debitur (peminjam kredit).
e) Bertanggung jawab atas legalisasi pemberian kredit.
3. Kepala Operasional Daerah (Regional Operation Head)
a. Berwewenang merekrut dan membina Branch Manager yang berada
dibawah koordinasinya.
b. Bertugas melakukan segmentasi pasar untuk ekspansi perusahaan di
wilayah pemasaran.
c. Bertugas memetakan penjualan produk berdasarkan wilayah pemasaran.
d. Bertanggung jawab terhadap pencapaian budget premi dan forto polio
polis.
e. Bertanggung jawab mengelola operasional wilayah secara efisien.
f. Bertanggung jawab akan sarana dan prasarana wilayah berikut
perawatannya.
g. Bertanggung jawab kepada Manager Marketing Kantor Pusat.
4. Kepala Operasional Cabang (Branch Operation Manager)
a. Berwewenang melakukan pengawasan dan pengendalian atas prosedur
kerja dan pelaksanaan seluruh kegiatan operasional cabang untuk
memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar sesuai dengan
ketentuan atau prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan.
b. Berwewenang melakukan pengawasan terhadap seluruh transaksi yang
disetujui atau disahkan sesuai dengan kewenangannya guna menjamin
kelengkapan data, ketepatan dan kebenaran pencatatan dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Berwewenang melakukan koordinasi dan kerja sama di tingkat cabang
sesuai dengan kewenangan di bidang tugasnya dan membina hubungan
baik dengan pihak ketiga untuk melancarkan pencapaian target yang
ditetapkan sesuai dengan kewenangannya.
d. Bertugas mengkoordinir, memonitor serta mengevaluasi perkembangan
operasional kantor cabang untuk mendukung perkembangan bisnis cabang
dan memastikan pencapaian target operasional kantor cabang sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
e. Bertugas mengarahkan, mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan
tindak lanjut audit di tingkat cabang sesuai dengan kewenangan bidang
tugasnya untuk memastikan tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai
tanggapan positif atas temuan audit.
f. Bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pengendalian atas
prosedur dan pelaksanaan pengadministrasian data dan barang jaminan
kredit.
g. Bertanggung jawab memonitor dan melaporkan kredit bermasalah untuk
ditindak lanjut oleh unit bisnis guna proses restrukturisasi kredit
bermasalah atau tindak lanjut lainnya.
5. Kepala Bisnis Area (Area Business Leader)
a. Berwewenang memimpin dalam area bisnis.
b. Berwewenang membangun divisi-divisi sehat dalam perusahaan.
c. Bertugas memantau perkembangan bisnis dari dalam maupun luar
perusahaan.
d. Bertugas membangun portfolio kredit yang sehat.
e. Bertugas menghubungkan komunikasi antar area perusahaan.
f. Bertanggung jawab memastikan operasional cabang berjalan lancar dan
dilakukan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku.
6. Manajer Personal Bankers (Personal Bankers Manager)
a) Berwewenang memimpin dan mengelola sales team yang terdiri dari
sejumlah Personal Banker.
b) Bertugas untuk mencapai target funding melalui akuisisi dan retensi.
c) Bertanggung jawab memberikan layanan prima terhadap seluruh nasabah.
7. Kepala Bisnis Area Jember (Area Business Head Jember)
a. Berwewenang mengevaluasi dan memutus kredit atas permohonan
pemberian fasilitas kredit individual sesuai dengan Batas Wewenang
Memutus Kredit (BWMK).
b. Bertugas menyusun kebijakan dan strategi pencapain target.
c. Bertanggung jawab meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan,
khususnya terkait dengan proses pemberian fasilitas kredit.
8. Manajer Area Pendukung (Area Support Manager)
a. Berwewenang menetapkan dan mengubah kebijakan perusahaan cabang.
b. Berwewenang meminta laporan pertanggung jawaban dari bagian yang
ada dibawah pimpinannya.
c. Bertugas menyusun rencana kerja perusahaan cabang yang dipimpinnya.
d. Bertugas bekerja dengan divisi-divisi yang dibawahnya untuk menyusun
anggaran keuangan perusahaan cabang.
e. Bertugas menciptakan dan membina hubungan kerja yang harmonis
diantara karyawan-karyawan perusahaan yang dipimpinnya.
f. Bertugas mewakili perusahaan cabang menjalin kerja sama dengan
perusahaan cabang lainnya.
g. Mempertanggung jawabkan pekerjaannya pada direktur.
h. Bertanggung jawab mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kerja serta
anggaran keuangan yang telah ditetapkan.
i. Bertanggung jawab secara periode membuat laporan pertanggung jawaban
keuangan perusahaan cabang untuk diserahkan pada kantor pusat.
9. Staf Area Pendukung (Area Support Staff)
a) Berwewenang melakukan back up terhadap data-data transaksi perbankan
yang ada di dalam sistem secara berkala
b) Bertugas menangani komputerisasi pengolahan data perusahaan.
c) Bertanggung jawab langsung kepada Area Support Manager.
d) Bertanggung jawab atas perancangan, penerapan, dan pengontrolan atas
sistem komputerisasi perusahaan.
10. Kepala Cabang (Branch Manager)
a. Berwewenang memimpin dan membawahi manajer atau kepala bagian
yang ada dibawah wewenangnya untuk mencapai sasaran dari tugas
pokoknya.
b. Bertugas mengadakan hubungan yang baik antar cabang yang dipimpinnya
dengan cabang-cabang lain yang dalam satu kesatuan unit organisasi bank.
c. Bertanggung jawab memberikan laporan berkala kepada direksi mengenai
keadaan, perkembangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh cabang yang
dipimpinnya.
11. Pengawas Penerimaan Kredit (Credit Acceptance Supervisor)
a. Berwewenang menganalisa perkembangan portofolio kredit pensiun, dan
melakukan follow up yang diperlukan terhadap laporan kredit pensiun
yang dibuat oleh Credit Customer Service.
b. Berwewenang memberikan pengarahan atau coaching dan counseling
kepada Credit Acceptance Officer sesuai kebutuhan guna meningkatkan
produktivitas.
c. Berwewenang memastikan seluruh proses transaksi yang dilakukan oleh
Credit Acceptance Officer sesuai dengan sistem prosedur, internal,
memorandum, peraturan BI sehingga proses operasional berjalan sesuai
ketentuan.
d. Berwewenang melakukan rencana terhadap pengembangan Credit
Acceptance Officer meliputi rencana kerja, pelatihan, dan pengembangan
lainnya sehingga mendapatkan kesempatan untuk development.
e. Bertugas memastikan setiap Credit Acceptance Officer membuat rencana
aktivitas maintaining nasabah kredit pensiun.
f. Bertugas mengidentifikasi dan mencegah terjadinya operation loss,
potensial fraud dicabang serta memastikan tercapainya hasil penilaian
audit yang memuaskan.
g. Bertanggung jawab memonitor kualitas kredit pensiun termasuk
diantaranya perencanaan penanganan kolektibilitas dengan mengevaluasi
batas waktu pinjaman kredit pensiun per jangka waktu.
h. Bertugas melakukan koordinasi dengan Sales Marketing Supervisor dalam
meningkatkan portofolio nasabah, sehingga portofolio cabang dapat
meningkat.
i. Bertanggung jawab melakukan monitoring terhadap pelayanan yang
diberikan oleh Credit Acceptance Officer sehingga pelayanan yang
diberikan sesuai dengan standar layanan PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (Persero).
12. Petugas Penerimaan Kredit (Credit Acceptance Officer)
a. Berwewenang menyetujui atau menolak permohonan kredit yang diajukan
oleh debitur.
b. Bertugas memeriksa dokumen nasabah yang akan meminjam.
c. Bertanggung jawab menandatangani berkas-berkas kredit sebelum
ditandatangani oleh Manajer.
13. Pengawas Penjulan Pemasaran (Sales Marketing Supervisor)
a. Berwewenang memberikan pengarahan kepada Sales Marketing Officer
sesuai kebutuhan guna meningkatkan produktivitas.
b. Berwewenang memastikan setiap Sales Marketing Officer membuat
rencana aktivitas maintaining nasabah kredit pensiun.
c. Bertugas melakukan perencanaan terhadap pengembangan Sales
Marketing Officer meliputi perencanaan kerja, pelatihan, dan
pengembangan lainnya sehingga mendapatkan kesempatan untuk
development.
d. Bertanggung jawab memastikan Sales Marketing Officer mematuhi
prinsip-prinsip mengenai nasabah sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh unit permohonan.
14. Petugas Penjulan Pemasaran (Sales Marketing Officer)
a. Berwewenang memonitor dan memenuhi target pemasaran.
b. Bertugas menginformasikan kepada masyarakat tentang produk-produk
yang dikeluarkan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Persero).
c. Bertugas mencapai target nasabah, penambahan nasabah per bulan.
d. Bertanggung jawab mengikuti dan mematuhi kebijakan operasional yang
ada.
e. Bertanggung jawab meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
15. Petugas Pemasaran Lapangan (Direct Sales)
a. Berwewenang membantu proses penyelesaian untuk kredit-kredit
bermasalah.
b. Berwewenang mengelola dan menangani proses permohonan kredit dalam
perusahaan.
c. Bertugas menyediakan data-data pendukung untuk menyusun daftar
prospek nasabah potensial.
d. Bertugas melaksanakan proses pemberian kredit umum kepada nasabah
existing dan nasabah baru.
e. Bertanggungg jawab menyusun laporan bulanan operasional pemasaran.
f. Bertanggung jawab melakukan penagihan kredit kepada nasabah untuk
memastikan tingkat kolektibilitas.
16. Pengawas Pelayanan (Service Supervisor)
a. Berwewenang atas seluruh aktivitas pelayanan sesuai dengan standar
layanan front office.
b. Bertugas melaksanakan fungsi dan aktivitas pelayanan.
c. Bertanggung jawab atas proses pelaksanaan administrasi harian.
17. Kasir (Teller)
a. Berwewenang melakukan pemeriksaan jumlah saldo awal dengan dana
tunai yang ada di kotak uang.
b. Bertugas memberikan pelayanan kepada nasabah dalam melakukan
transaksi perbankan.
c. Bertugas melakukan pembukuan hasil transaksi harian pada buku kas
harian.
d. Bertanggung jawab meneliti keabsahan bukti kas yang diterima.
e. Bertanggung jawab mengelola dan menyetorkan fisik kas kepada atasan
baik selama jam pelayanan kas maupun akhir hari.
f. Bertanggung jawab melakukan penghitungan saldo akhir harian (teller
exchange) serta memeriksa kesesuaian jumlah uang tunai hasil transaksi
dan sisa di mesin uang.
18. Juru Bayar
a. Berwewenang menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas
perusahaan yang bersifat umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah
pengeluaran yang telah ditetapkan.
b. Bertugas melaksanakan kebijaksanaan (policy) perusahaan, sistem dan
prosedur akuntansi serta pengawasan internal dengan baik dan benar.
c. Bertugas memeriksa dan menandatangani laporan harian kas/ bank dan
laporan rekonsiliasi bank sebelum diserahkan kepada Finance Manager.
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan keuangan perusahaan
meliputi arus kas masuk dan kas keluar, pengendalian internal keuangan,
pengontrolan atas anggaran keuangan (cash flow) perusahaan dan
melaksanakan sinkronisasi data atau dokumen administrasi keuangan
dengan data atau dokumen akuntansi sesuai dengan sistem dan prosedur
yang telah ditetapkan.
e. Bertanggung jawab memeriksa kelengkapan dan keabsahan bukti
pengeluaran kas/bank sebagai media pembayaran perusahaan berikut
dokumen pendukungnya sebelum diserahkan kepada Finance Manager
atau Direksi untuk disetujui dan ditandatangani (authorized).

3.4 Produk Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Persero


Komitmen jajaran manajemen dalam pengembangan bidang usaha Bank
Tabungan Pensiunan Nasional juga telah diwujudkan dengan menetapkan
berbagai kebijakan, antara lain peningkatan dalam bidang teknologi informasi
yang diyakini akan mampu mendukung percepatan dalam mencapai layanan
perbankan real-time & on-line.
Sejalan dengan misi Bank Tabungan Pensiunan Nasional, secara
berkesinambungan telah dilaksanakan program-program sebagai upaya dalam
mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang semakin luas. Bank Tabungan Pensiunan Nasional tidak hanya menghimpun
dana masyarakat dalam bentuk simpanan tetapi juga menyalurkan pinjaman.
Adapun produk-produk yang diberikan oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional
yaitu :
a. Bisnis Pendanaan, yaitu:
1) Tabungan
- BTPN Taseto Premiun
Tabungan yang dirancang khusus untuk nasabah perorangan,
dengan tingkat pengembalian investasi yang optimal karena setara
dengan deposito BTPN Tabungan Citra Plus.
- BTPN Taseto Bisnis
Tabungan yang dirancang khusus untuk nasabah perusahaan,
dengan tingkat pengembalian investasi yang optimal karena setara
dengan deposito.
- BTPN Tabungan Citra
Merupakan tabungan yang memberikan kenyamanan bertransaksi.
2) Deposito
- BTPN Deposito Berjangka
Simpanan berjangka dengan pilihan periode penempatan dana yang
fleksibel, memberikan rasa aman serta tingkat pengembalian investasi
yang optimal dan relatif lebih tinggi.
- BTPN Deposito Bonus
Simpanan berjangka yang memberikan tingkat pengembalian
optimal, dengan tambahan bonus dalam bentuk cash back.
- BTPN Deposito Fleksi
Simpanan berjangka yang dapat dicairkan kapan saja, bebas
penalty, dan tetap mendapatkan bunga sesuai dengan periode
pencairannya.
- BTPN Deposito Maxima
Simpanan berjangka yang bunganya bisa didapatkan pada awal
penempatan.
3) GIRO
Rekening giro ini dapat dimiliki oleh nasabah pererongan atau
badan usaha dengan jasa giro yang menarik. BTPN Giro adalah mitra
bisnis yang dapat diandalkan untuk mendukung kelancaran transaksi usaha
secara efektif dan efisien.

b. Bisnis Pensiun
1. BTPN Tabungan Citra Pensiun
Pembayaran gaji pensiunan awal bulan di BTPN merupakan
moment yang dinanti sebagian para pensiunan, kemudahan bertransaksi
dalam pengambilan gaji melalui Tabungan Citra Pensiun dengan
persyaratan yang mudah yaitu setoran awal nol dan saldo harian nol
dirasakan manfaatnya oleh pensiunan karena opersional pengambilan gaji
tidak ditentukan hanya untuk awal bulan namun sebulan penuh. Manfaat
lainnya bagi Sahabat pensiunan adalah tersedianya ruang tunggu yang
luas yang dirancang khusus bagi pensiunan yang menunggu saat
pengambilan uang. Fasilitas ruang tunggu tersebut dilengkapi pula
dengan air conditioner, televisi serta snack gratis pada awal bulan yang
memberikan nuansa kekeluargaan seperti di rumah kedua pensiunan.
2. Kredit Pensiun
Mudah dan fleksibel merupakan salah satu keunggulan fasilitas
pinjaman BTPN kepada Sahabat pensiunan, dalam mewujudkan rencana
besar pensiunan dibatasi oleh gaji yang diterima oleh karena itu BTPN
hadir memberikan solusi yang memudahkan Sahabat Pensiunan untuk
meminjam sesuai kebutuhan yang direncanakan.
c. Bisnis Usaha Mikro dan Kecil
BTPN Mitra Usaha Rakyat
BTPN mulai masuk ke segmen UMK pada akhir tahun 2008, seiring
dengan masuknya manajemen baru. Bisnis ini dirancang untuk melayani
Usaha Mikro & Kecil yang membutuhkan kredit antara Rp 2 juta hingga Rp
500 juta.
d. Bisnis Syariah
1. Gadai Emas
Fasilitas pembiayaan kepada nasabah berdasarkan prinsip Qardh
dengan jaminan barang berupa emas.
2. Pembiayaan Syariah
Fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip Mudharabah, atau
Murabahah ataupun Musyarakah yang bersifat retail yang diberikan
kepada pengusaha berskala menengah maupun kecil untuk pembiayaan
barang-barang kebutuhan modal kerja dan atau investasi dengan tujuan
membantu kelancaran dan pengembangan usaha.
3. Multi Jasa
Fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip Ijarah yang ditujukan
bagi pegawai aktif dalam pembelian/penyewaan atas manfaat suatu
barang atau jasa, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan
pariwisata.
4. Multi Guna
Fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip Murabahah kepada
pegawai aktif dalam pembiayaan barang-barang seperti pembelian alat-
alat/perabot rumah tangga, elektronik.
5. Giro
Nasabah sebagai pemilik dana yang dititipkan kepada bank dapat
mengambil dananya kapan saja (On Call), untuk itu tidak ada imbalan
yang dipersyaratkan
6. Tabungan Citra
Simpanan nasabah pada Bank (Mudharib), dimana hasil
keuntungan pengelolaan dana akan langsung diberikan kepada pemilik
dana dalam bentuk bagi hasil (Nisbah) yang telah disepakati dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
7. Tabungan Citra Pensiunan
Nasabah pensiun sebagai pemilik dana melakukan simpanan pada
Bank (Mudharib),
dimana hasil keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan dana akan
langsung diberikan kepada pemilik dana dalam bentuk bagi hasil (Nisbah)
yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
8. Deposito
Nasabah sebagai pemilik dana melakukan simpanan pada bank
(Mudharib), dimana hasil keuntungan yang diperoleh dalam pengelolaan
dana akan langsung diberikan kepada pemilik dana dalam bentuk bagi
hasil (Nisbah) yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.

3.5 Ketentuan Umum Penempatan Deposito Berjangka


Peraturan ini mengatur tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan
administrasi Deposito Berjangka yang ditetapkan oleh PT. BTPN Cabang Jember.
Deposito adalah simpanan dana nasabah pada bank dalam mata uang rupiah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu/menurut
perjanjian antara nasabah dengan bank. Ketentuan umumnya sebagai berikut :
a. Deposito diperuntukkan bagi perorangan atau non perorangan,
b. Nasabah mengisi formulir dan menyerahkan dokumen yang disyaratkan,
c. Nasabah yang baru pertama kali membuka rekening di Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, diwajibkan menandatangani buku syarat dan ketentuan
umum pembukaan dan penutupan rekening
d. Deposito tidak dapat dipindahtangankan (non-negotiable),
e. Tidak diperkenankan penempatan deposito secara gabungan antara
Perorangan dengan Badan atau Badan dengan Badan,
f. Rekening deposito tunduk pada ketentuan Know Your Customer (KYC)
Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT),
g. Jangka Waktu (tenor) deposito: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 18, 24
bulan,
h. Manajemen Bank menetapkan nominal deposito minimal Rp 8.000.000,00,
i. Bilyet Deposito sebagai bukti kepemilikan harus ditandatangani oleh Pejabat
Berwenang,
j. Penyerahan Bilyet Deposito kepada Nasabah harus menggunakan tanda
terima (log book),
k. Penempatan Deposito Antar Bank harus mendapat persetujuan dari Financial
Institution (FI)-untuk institusi kelembagaannya dan dari Treasury, Financial
Institution (FI) dan Public Sector (PS) Head,

l. Penitipan Bilyet Deposito harus dicatat pada log book penitipan yang dikelola
oleh customer service,

m. Petugas Funding wajib mencantumkan kode officer (RO & RA) sesuai
ketentuan, dan dilarang melakukan penggantian RO/RA tanpa persetujuan
tertulis pejabat berwenang/administrato,

n. Checklist Dokumen:

- Digunakan untuk memastikan kelengkapan dokumen persyaratan dan


memudahkan cabang melakukan pengenalan nasabah sesuai ketentuan
Know Your Customer (KYC) Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT),

- Checklist dokumen dibuat/diperiksa dan ditandatangani oleh customer


service (atau petugas funding pada pelayanan collecting dokumen),
diperiksa kembali dan ditandatangani oleh custodian funding,

- Checklist dokumen diarsipkan bersama dokumen Customer Information


System (CIF)/FPS-Deposito,

o. Kartu Contoh Tanda Tangan (E.KCT.1) rangkap 2


1) Digunakan sebagai contoh tandatangan (misalnya pada saat menerima
instruksi pencairan/perubahan pembayaran bunga),
2) Dibuat berdasarkan nomor Customer Information System (CIF), dan difile
berdasarkan nomor Customer Information System (CIF),
3) Pada pembukaan Deposito ke-2 dan seterusnya, harus tetap dilakukan
pemeriksaan Kartu Identitas asli dan/atau Anggaran Dasar/ akta
perubahannya, untuk memastikan tidak terdapat perubahan pihak yang
berwenang mewakili perusahaan/badan,
4) Apabila Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) dibuat per nomor bilyet,
pada Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) harus dicantumkan nomor
Customer Information System (CIF) dan Nomor Bilyet dan disimpan
dalam satu Customer Information System (CIF), secara urut nomor deposito,
5) Satu Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) disimpan pada card-dex (tempat
penyimpanan KCTT) dan satu Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT)
disimpan pada file Customer Information System (CIF),
6) Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) harus disetujui Pejabat Berwenang,

3.6 Kegiatan-Kegiatan pada Deposito Berjangka


a. Pembukaan rekening Deposito Berjangka

b. Penerimaan setoran Deposito Berjangka

c. Penarikan dana Deposito Berjangka

d. Penutupan rekening Deposito Berjangka

Вам также может понравиться