Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
FIFI APRILIA NURUL AINI NIM: 041624253005/ KELAS
B
TUSTA CITTA IHTISAN TRI PRASIDYA NIM: 041624253009/
KELAS B
SESILIA ADRIANA ARIF NIM: 041624253012/ KELAS
B
Kurva Isoprofit
Merupakan suatu fungsi yang mendefinisikan kombinasi output semua
perusahaan yang menghasilkan tingkat laba yang sama. Kurva isoprofit digunakan
untuk meringkas laba suatu perusahaan pada Oligopoli Cournot.
Pada gambar diatas menyajikan fungsi reaksi untuk perusahaan 1 (r 1), bersama
dengan tiga kurva isoprofit (berlabel 0,1, dan 2). Empat aspek yang perlu
dipahami pada gambar diatas yaitu:
1. Setiap titik pada kurva isoprofit menghasilkan tingkat laba yang sama
diperusahaan 1. Misalnya, titik F,A, dan G semua terletak pada kurva
isoprofit berlabel 0, dengan demikian, setiap titik memiliki laba 0 untuk
perusahaan 1.
2. Kurva isoprofit yang terletak lebih dekat dengan output monopoli QM2
perusahaan 1 berhubungan dengan laba yang lebih tinggi bagi perusahaan
itu. Misalnya, kurva isoprofit 2 menyiratkan laba yang lebih tinggi
daripada 1, dan 1 menunjukkan laba yang lebih tinggi daripada 0.
Dengan kata lain, saat kita bergerak menuruni fungsi reaksi perusahaan 1
dari titik A ke titik C, laba perusahaan 1 meningkat.
3. Kurva isoprofit untuk perusahaan 1 mencapai puncaknya ketika memotong
fungsi reaksi perusahaan 1 Misalnya, puncak kurva isoprofit 0 terletak
pada titik A, dimana ia memotong r1; puncak 1 adalah titik B, di mana ia
memotong r1, dan seterusnya.
4. Kurva isoprofit tidak berpotongan satu sama lain.
Gambar : Respon terbaik Perusahaan 1 atas Output yang diproduksi
Perusahaan 2
Untuk memaksimalkan laba, perusahaan 1 mendorong kurva isoprofit
sejauh mungkin ke bawah (sedekat mungkin ke titik monopoli), namun
hanya sampai bersinggungan dengan output tertentu perusahaan 2. Titik
singgung ini terjadi pada titik C pada gambar diatas.
Kolusi
Perhatikan daerah berbentuk lensa yang diarsir pada gambar 9-9, ini
merupakan tingkat keluaran untuk dua perusahaan yang menghasilkan laba yang
lebih tinggi bagi kedu perusahaan dibanding yng mereka peroleh dalam
keseimbangan cournot. Misalnya pada titik D setiap perusahaan menghasilkan
keluaran lebih sedikit dan menikmati laba yang lebih besar, karena masing-masing
kurva isoprofit perusahaan di titik D lebih dekat dengan titik monopili masing-
masing. Akibatnya, jika setiap perusahaan setuju untuk membatasi keluaran,
perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan laba yang
lebih tinggi. Jika setiap perusahaan setuju untuk menghasilkan keluaran yang
secara total setara dengan output monopoli, perusahaan akan berakhir disuatu
tempat pada garis yang menghubungkan titik A dan B. Dengan kata lain, setiap
kombinasi keluaran sepanjang garis AB akan memaksimalkan total laba industri.
Jika perusahaan berkolusi dengan membatasi output dan membagi laba
monopoli, mereka akan berakhir di titik D, mendapatkan laba yang lebih besar
dari 1collude dan 2collude. Pada titik ini, harga pasar dan output identik dengan harga
pasar dan keluaran berdasarkan monopoli. Kolusi mengarah ke harga yang
melebihi biaya marginal, keluaran dibawah tingkat optimal secara sosial, dan
kerugian beban baku. Namun, perusahaan-perusahaan yang berkolusi menikmati
laba yang tinggi daripada yang mereka dapatkan jika mereka bersaing sebagai
oligopoli cournot.
Oligopoli Bertrand
Ciri pasar bertrand oligopoly adalah :
1. Hanya ada beberapa perusahaan yang melayani banyak konsumen.
2. Perusahaan-perusahaan memproduksi produk yang persis sama pada
marginal cost yang kontan (tetap).
3. Perusahaan bertarung pada persaingan harga, dan bereaksi optimal
terhadap harga yang dibuat oleh pesaingnya.
4. Konsumen mendapat informasi yang cukup eadaan pasar, dan tidak ada
biaya transaksi.
5. Bariertoentryexist.
Contestable Market
Ciri contestable Market yaitu :
1. Semua produsen memiliki akses teknologi yang sama
2. Konsumen merespons dengan cepat terhadap perubahan harga
3. Perusahaan yang ada tidak dapat secara cepat merespon persaingan dengan
menurunkan harga
4. Tidak ada biaya tertanam
Jika empat kondisi tersebut dipertahankan, perusahaan yang berkuasa tidak
memiliki kekuatan pasar atas konsumen, artinya harga keseimbangan sesuai
dengan biaya marginal, dan perusahaan mendapatkan laba ekonomi nol.
Satu kondisi yang penting bagi contestable market adalah tidak adanya biaya
tertanam. Biaya tertanam didefinisikan sebagai biaya yang harus ditanggung
pendatang baru yang tidak dapat diperoleh kembali setelah keluar pasar.
Harg
a
P*
* MC0
P*
Karena penurunan harga minyak
MC1
0 Q* Q*
MR Kuantitas
*
Bensin
Figur 9-13
Kekakuan Harga dalam Oligopoli Sweezy
Harg
a
P*
MC0
MC1
0
Q* MR Kuantitas
Bensin
Karena kolusi bukan harga bensin di beberapa tempat tidak turun ketika
biaya marginal bensin merosot, seseorang mungkin penasarn apa yang dapat
dijelaskan perilaku harga pasar. Salah satu penjelasannya adalah produsen-
produsen bensin tersebut meupakan oligopoli Sweezy. Oligopoli sweezy
beroperasi pada asumsi bahwa apabila ia menaikkan harganya, para pesaingnya
akan mengabaikan perubahan. Namun apabila ia menurunkan harganya,
semuanya akan mengikutinya dan menurunkan harga mereka. Gambar 9-13
menunjukkan bahwa oligopoly sweezy tidak akan mengurangi harga bensin ketika
baiya marginal turun dari MC0 ke MC1. Mereka tahu bahwa mereka tidak dapat
meningkatkan laba mereka atau pangsa pasar dengan menurunkan harga mereka
karena semua para pesaing mereka akan menurunkan harga jika mereka
melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Baye, Michael R. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis. Jakarta; Salemba
Empat. Edisi delapan, Buku Dua.