Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Injeksi

Injeksi adalah sediaan steril y ang disuntikkan dengan cara merobek


jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lender. Umumnya
hanya larutan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena. Suspensi tidak
bisa diberikan karena bahaa hambatan pembuluh kapiler. Suspensi air, minyak dan
larutan minyak biasanya tidak dapat diberikan secara subkutan, karena akan
timbul rasa sakit dan iritasi. Jaringan otot mentolerasi minyak dan partikel-
partikel yang tersuspensi cukup baik, di dalam minyak sehingga jaringan tersebut
merupakan satusatunya rute yang biasanya cocok untuk minyak dan suspensi
dalam minyak.
Persyaratan dalam larutan injeksi : (Ansel, 1989)
1. Bebas dari mikroorganisme, steril atau dibuat dari bahan-bahan steril di bawah
kondisi yang kurang akan adanya kombinasi mikroorganisme (proses aseptik).

2. Bahan-bahan bebas dari endotoksin bakteri dan bahan pirogenik lainnya.

3. Bahan-bahan yang bebas dari bahan asing dari luar yang tidak larut.

4. Sterilitas

5. Bebas dari bahan partikulat

6. Bebas dari Pirogen

7. Kestabilan

8. Injeksi sedapat mungkin isotonis dengan darah.

2.1.1 Injeksi Intramuskular (IM)


2.2 Ampul

Ampul merupakan wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang
memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar. Ukuran nominalnya adalah
1, 2, 5, 10, 20 kadang-kadang juga 25 atau 30 ml. Ampul adalah wadah takaran
tunggal, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan pemakaian dalam satu kali
pemakaiannya untuk satu kali injeksi. Menurut peraturan ampul dibuat dari gelas
tidak berwarna, akan tetapi untuk bahan obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan
gelas berwarna coklat tua. Ampul gelas berleher dua ini sangat berkembang pesat
sebagai ampul minum untuk pemakaian peroralia (R. Voigt hal. 464).

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada sediaan ampul :

1. Tidak perlu pengawet karena merupakan takaran tunggal


2. Tidak perlu isotonis

3. Diisi melalui buret yang ujungnya disterilkan terlebih dahulu dengan


alkohol 70 %

4. Buret dibilas dengan larutan obat sebelum diisi

Wadah dosis tunggal adalah suatu wadah yag kedap udara yang
mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian
parenteral sebagai dosis tunggal, dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat
kembali dengan jaminan tetap steril. Wadah dosis berganda adalah wadah kedap
udara yang memungkinkan pengambilan isinya secara berulang tanpa terjadi
perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian pada bagian yang tertinggal (Ansel,
1989).

Wadah dosis tunggal biasanya disebut ampul, tertutup rapat dengan


melebur wadah gelas dalam kondisi aseptis. Wadah gelas dibuat mempunyai leher
agar dapat dengan mudah dipisahkan dari bagian badan wadah tanpa terjadi
serpihan-serpihan gelas. Sesudah dibuka, isi ampul dapat dihisap kedalam alat
suntik dengan jarum hipodermik. Sekali dibuka, ampul tidak dapat ditutup dan
digunakan lagi untuk waktu kemudian, karena sterilitas isinya tidak dapat
dipertanggungjawabkan lagi. Beberapa produk yang dapat disuntikkan dikemas
dalam alat suntik yang diisi sebelumnya dengan atau tanpa cara pemberian khusus
(Ansel, 1989).

Tipe wadah yang digunakan untuk kemasan sediaan injeksi antara lain :
1. Gelas
Gelas digunakan untuk sediaan parenteral dikelompokkan dalam
tipe I, Tipe II, dan Tipe III (tabel 8). Tipe I adalah mempunyai derajat yang
paling tinggi, disusun hampir ekslusif dan barosilikat (silikon dioksida),
membuatnya resisten secara kimia terhadap kondisi asam dan basa yang
ekstrim. Gelas tipe I, meskipun paling mahal, ini lebih disukai untuk
produk terbanyak yang digunakan untuk pengemasan beberapa parenteral.
Gelas tipe II adalah gelas soda-lime (dibuat dengan natrium sulfit atau
sulfida untuk menetralisasi permukaan alkalinoksida), sebaliknya gelas
tipe III tidak dibuat dari gelas soda lime. Gelas tipe II dan III digunakan
untuk serbuk kering dan sediaan parenteral larutan berminyak. Tipe II
dapat digunakan untuk produk dengan pH di bawah 7,0 sebaik sediaan
asam dan netral. USP XXII memberikan uji untuk tipe-tipe gelas berbeda
(Martindale, 1982).

2. Container / wadah
Tipe wadah yang paling umum digunakan untuk sediaan parenteral
volume kecil adalah gelas atau vial polietilen dengan penutup karet dan
besi. Gelas ampul digunakan paling banyak untuk sistem pengemasan
parenteral volume kecil, tetapi jarang digunakan sekarang karena masalah
aprtikel gelas ketika leher ampul dibuka. Masing-masing pembedahan dan
wadah catridge mempunyai peningkatan popularitas dan penggunaan
karena kenyamanan mereka dibandingkan vial dan ampul. Vial dan ampul
menginginkan kemunduran produk dari kemasan. Injeksi, sebaliknya
produk-produk dalam pembedahan dan catridge adalah siap untuk
diberikan. Keduanya digunakan untuk parenteral volume besar (LVP).
2.3 Praformulasi

1) Thiamin HCl (Vitamin B1)

A. Tinjauan farmakologi

Indikasi
Untuk pengobatan penyakit jantung dan gangguan
saluran cerna (Farmakologi & Terapi ed.5.p.773)
Pencegahan dan pengobatan berbagai jenis neuritis
yang disebabkan defisiensi thiamin/ antineuritikum (FI
III, p 599)
Menurunkan kadar kolestrol dengan membentuk
kompleks yang tidak larut asam empedu (MD 28
p.1639)
Untuk pasien defisiensi vitamin B1, seperti beri-beri
(MD 34 p.1445)
Efek samping
Pemberian secara injeksi dapat menimbulkan reaksi
anafilaktik dari ringan sampai shock anafilaktik dan
akan meningkat dengan sesaat lewat rute paarenteral
dan terjadinya reaksi alergi/ hipersensitivitas (MD
28,p.1639)
Kontraindikasi
Injeksi thiamin melalui inta vena tidak diberikan pada
pasien beri-beri dengan kerusakan kardiak. (MD 28th, p
1639)
Hipersensitivitas terhadap vitamin B1 dan pada ibu
menyusui. (MD 34, p.1445)

B. Tinjau sifat fisikokimia


Rumus Molekul : C12H17ClN4OS,HCl
Berat Molekul : 337,27
Organoleptis:
Bentuk : Serbuk Hablur atau Hablur kecil
Bau : Khas lemah mirip ragi
Warna : Putih
Rasa : Pahit
Titik lebur : 248oC
pH Thiamin HCl: 2.7-3.4
pH Injeksi Thiamin HCl: 2.5-4.5

Kelarutan
1 : 1 dalam air, 1 : 100 dalam alkohol, 1 : 20 dalam
gliserol, larut dalam methyl alkohol, praktis tidak larut
dalam aseton, alkohol dehydrat dan eter. (MD 28th,
p.1639)
Mudah larut dalam air, larut dalam glycerin, seukar
larut dalam etanol,tidak larut dalam eter dan benzen (FI
IV,p.784)
Stabilitas
Terhadap cahaya :
Tidak stabil, disimpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya (FI IV,p.785)
Mudah teroksidasi oleh cahaya (AHFS 97,p.2818)
Terhadap suhu :
Tidak stabil pada suhu tinggi,sebaiknya suhu
penyimpanan dibawah 40C sekitar 15C-20C (AHFS
97,p.2818)
Tidak stabil pada suhu tinggi, melebur pada suhu
248C disertai peruraian (FI IV,p.764)
Terhadap pH :
pH stabil thiamin HCl injeksi 2,5 4,5 (AHFS
(97,p.2818)
pH stabil 4, pada pH 4 kehilangan aktivitasnya,
sangat lambat (MD 34,p.1455)
Terhadap oksigen :
Tidak stabil terhadap udara, mudah terdegradasi
(MD34,p.1455)
OTT (Inkompatibilitas) (MD 28th, p 1634)
Dengan zat atau substansi pengoksidasi dan pereduksi,
HgCl, iodida karbonat, asetat dan ferri sulfat, asam
ionat, ferri ammonium sitrat, OTT dengan Na-
ohenobarbitane. Thiamin HCl dapat dirusak oleh ion
logam. OTT dengan riboflavin dalam larutan benzyl
penisilin, dekstro injeksi dan zat tambahan dengan
kandungan metabisulfat.
Cara penggunaan dan dosis
Parenteral injeksi : 100-200 mg/ml (AHFS 97,p.2805)
Dosis terapetik : 10-100 mg/hari peroral dan jika
perlu i.m dalam defisiensi diberikan hingga 600 mg/hari
(MD 28,p.1639)
Dosis profilaksis (oral,im) 5-10 mg/hari; Dosis terapi
(oral,im,iv) 10-100 mg/hari (FI III,p.991)

2) Vitamin B6 (Piridoksina Hidroklorida)

Piridoksina hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan


tidak lebih dari 102,0% C8H11NO3.HCl, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan. (FI Ed IV).

A. Tinjauan Farmakologi
Indikasi : Antidote, agen pemulihan kekurangan vitamin
B6, suplemen nutrisi.
Efek samping : Sakit kepala, mual & muntah, penurunan
konsentrasi serum anti folat, gangguan saluran nafas, reaksi
alergi. (Farmakologi UI)
Interaksi obat :

Vitamin B6 Pil KB ; Vitamin B6 Estrogen ;


Vitamin B6 Hidralazin : dapat menghilangkan
Vitamin B6 dari tubuh sehingga kekurangan vitamin
Vitamin B6
Vitamin B6 Levodopa : Efek levodopa berkurang,
akibatnya kondisi yang diobati mungkin tidak
terkendali dengan baik.

Catatan: penggunaan sinemet akan mengurangi


interaksi.

Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap piridoksin atau


komponen lain
Perhatian : Sedang mendapatkan terapi Ledova. Hamil,
laktasi.
Dosis

Menurut Fornas : 1h = 50 150 mg

Menurut FI Ed III :

Penggunaan profilaksi : DL 1 X P = 2 mg (rute im;


iv)

Penggunaan terapi: (Rute im ; iv)


DL 1 X P = 10 150 mg
DL 1h = 30 450 mg
B. Tinjauan Fisiko-Kimia
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih atau hampir putih;
stabil di udara; secara perlahan lahan dipengaruhi oleh cahaya
matahari. (FI Ed IV)
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol
(95%); tidak larut dalam eter. Larutan mempunyai pH lebih
kurang 3. Menurut FI Ed IV
Jarak lebur antara 204 dan 208, disertai peruraian.
Keasaman kebasaan

Menurut FI Ed III dan IV : pH larutan lebih kurang 3

Menurut Fornas : stabil pada pH 2,0 3,8

Jenis sterilisasi : Cara Sterilisasi A atau C (Menurut Fornas)


OTT : Larutan alkalin, garam besi dan larutan pengoksidasi.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya.
Khasiat : komponen vitamin B kompleks, profilaksis.

3) Vitamin B12 (Sama kaya yg lidza SS)

pH : stabil pada pH 4 sampai dengan 7


Titik lebur : Melebur pada suhu 300C
Suhu stabilitas : Stabil pada suhu kamar Rusak pada suhu : 140 145oC
karena ikatan sianida melepas pada suhu tersebut.

4) Na2EDTA (Dinatrium Edetat ; Disodium edathamil ; tetracemate


disodium)

RM/BM : C10H14N2Na2O8/336,21
Pemerian : Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut
dalam etanol (95%), larut 1 dalam 11 bagian air.
Kegunaan : Pengawet dan pengkhelat
Sterilisasi : Otoklaf
Inkompaktibel : Incomp dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat,
ion logam polivalen seperti besi, nikel.
Kestabilan :.Sedikit stabil dalam bentuk padat, lebih stabil dalam
bentuk basa bebas, mengalami dekarboksilasi jika dipanaskan di atas suhu
150 0C. Kehilangan air kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120 0C.
Sedikit higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembaban.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.
pH : 4,3-4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida
bebas air

5) NaCl (Sama kaya yg lidza SS)

6) Aqua Pro Injectio

Menurut FI IV, air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang
disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung
bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya (Depkes RI, 1995).

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau


Sterilisasi : Kalor basah (autoklaf)
Kegunaan : Pembawa dan melarutkan
Fungsi : untuk melarutkan zat aktif dan zat-zat
tambahan
Cara pembuatan : didihkan aqua dan diamkan selama 30
menit, dinginkan.

Ansel, Howard. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta :
Universitas Indonesia

Department of Pharmaceutical Sciences. Martindale The Extra Pharmacopoeia,


twenty-eight edition. 1982. London : The Pharmaceutical Press.

Farmakope Indonesia Edisi III. 1979. Jakarta : Dirjen POM


Farmakope Indonesia Edisi IV. 1995. Jakarta : Dirjen POM

Formularium Nasional Edisi Kedua. 1978. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.

Вам также может понравиться

  • Rambu2 Di Rs
    Rambu2 Di Rs
    Документ2 страницы
    Rambu2 Di Rs
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • 6th Estimasi Waktu Sabtu
    6th Estimasi Waktu Sabtu
    Документ1 страница
    6th Estimasi Waktu Sabtu
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Kimed Kombinasi Obat
    Kimed Kombinasi Obat
    Документ5 страниц
    Kimed Kombinasi Obat
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Percakapan Konseling Pada Resep 2
    Percakapan Konseling Pada Resep 2
    Документ3 страницы
    Percakapan Konseling Pada Resep 2
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Konseling Suppos, Inhaler, Tts Mata
    Konseling Suppos, Inhaler, Tts Mata
    Документ6 страниц
    Konseling Suppos, Inhaler, Tts Mata
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Goeswin Agoes Teknologi Bahan Alam
    Goeswin Agoes Teknologi Bahan Alam
    Документ5 страниц
    Goeswin Agoes Teknologi Bahan Alam
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Kajian Farmasetik Dan Dosis
    Kajian Farmasetik Dan Dosis
    Документ10 страниц
    Kajian Farmasetik Dan Dosis
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Body Lotion
    Body Lotion
    Документ4 страницы
    Body Lotion
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • DEPIROGENISASI
    DEPIROGENISASI
    Документ3 страницы
    DEPIROGENISASI
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Kosmet Body Scrub
    Kosmet Body Scrub
    Документ12 страниц
    Kosmet Body Scrub
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Vitamin e
    Vitamin e
    Документ6 страниц
    Vitamin e
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Tinpus Elektroforesis Dan Spektro
    Tinpus Elektroforesis Dan Spektro
    Документ7 страниц
    Tinpus Elektroforesis Dan Spektro
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Tinpus Sampo Lemon
    Tinpus Sampo Lemon
    Документ13 страниц
    Tinpus Sampo Lemon
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Kimed RX Oksidasi Awal Banget
    Kimed RX Oksidasi Awal Banget
    Документ10 страниц
    Kimed RX Oksidasi Awal Banget
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • 2 New List Ingerdient
    2 New List Ingerdient
    Документ4 страницы
    2 New List Ingerdient
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Body Lotion
    Body Lotion
    Документ4 страницы
    Body Lotion
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Farmakoterapi Nausea & Vomiting
    Farmakoterapi Nausea & Vomiting
    Документ18 страниц
    Farmakoterapi Nausea & Vomiting
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Metodologi PCR
    Metodologi PCR
    Документ1 страница
    Metodologi PCR
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Na Benzoat 2
    Na Benzoat 2
    Документ4 страницы
    Na Benzoat 2
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • NEW TINPUS Masker Peel Off
    NEW TINPUS Masker Peel Off
    Документ19 страниц
    NEW TINPUS Masker Peel Off
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • 6 Reumatik
    6 Reumatik
    Документ22 страницы
    6 Reumatik
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • USP BUD 2def Lanjutan DR Nada
    USP BUD 2def Lanjutan DR Nada
    Документ2 страницы
    USP BUD 2def Lanjutan DR Nada
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • 3073 PDF
    3073 PDF
    Документ29 страниц
    3073 PDF
    Vidia Lestari
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Enzim
    Pembahasan Enzim
    Документ8 страниц
    Pembahasan Enzim
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Glikolisis Sel Darah Merah
    Glikolisis Sel Darah Merah
    Документ1 страница
    Glikolisis Sel Darah Merah
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • SRI S.degradasi L-Asam Askorbat
    SRI S.degradasi L-Asam Askorbat
    Документ3 страницы
    SRI S.degradasi L-Asam Askorbat
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет
  • Peragian Pembahasan
    Peragian Pembahasan
    Документ5 страниц
    Peragian Pembahasan
    Sri Sumartini
    0% (1)
  • Preformulasi Tablet
    Preformulasi Tablet
    Документ6 страниц
    Preformulasi Tablet
    Sri Sumartini
    0% (1)
  • Antioksidan Dan Oksidasi Biologi
    Antioksidan Dan Oksidasi Biologi
    Документ1 страница
    Antioksidan Dan Oksidasi Biologi
    Sri Sumartini
    Оценок пока нет