Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Injeksi
3. Bahan-bahan yang bebas dari bahan asing dari luar yang tidak larut.
4. Sterilitas
7. Kestabilan
Ampul merupakan wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang
memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar. Ukuran nominalnya adalah
1, 2, 5, 10, 20 kadang-kadang juga 25 atau 30 ml. Ampul adalah wadah takaran
tunggal, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan pemakaian dalam satu kali
pemakaiannya untuk satu kali injeksi. Menurut peraturan ampul dibuat dari gelas
tidak berwarna, akan tetapi untuk bahan obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan
gelas berwarna coklat tua. Ampul gelas berleher dua ini sangat berkembang pesat
sebagai ampul minum untuk pemakaian peroralia (R. Voigt hal. 464).
Wadah dosis tunggal adalah suatu wadah yag kedap udara yang
mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian
parenteral sebagai dosis tunggal, dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat
kembali dengan jaminan tetap steril. Wadah dosis berganda adalah wadah kedap
udara yang memungkinkan pengambilan isinya secara berulang tanpa terjadi
perubahan kekuatan, kualitas atau kemurnian pada bagian yang tertinggal (Ansel,
1989).
Tipe wadah yang digunakan untuk kemasan sediaan injeksi antara lain :
1. Gelas
Gelas digunakan untuk sediaan parenteral dikelompokkan dalam
tipe I, Tipe II, dan Tipe III (tabel 8). Tipe I adalah mempunyai derajat yang
paling tinggi, disusun hampir ekslusif dan barosilikat (silikon dioksida),
membuatnya resisten secara kimia terhadap kondisi asam dan basa yang
ekstrim. Gelas tipe I, meskipun paling mahal, ini lebih disukai untuk
produk terbanyak yang digunakan untuk pengemasan beberapa parenteral.
Gelas tipe II adalah gelas soda-lime (dibuat dengan natrium sulfit atau
sulfida untuk menetralisasi permukaan alkalinoksida), sebaliknya gelas
tipe III tidak dibuat dari gelas soda lime. Gelas tipe II dan III digunakan
untuk serbuk kering dan sediaan parenteral larutan berminyak. Tipe II
dapat digunakan untuk produk dengan pH di bawah 7,0 sebaik sediaan
asam dan netral. USP XXII memberikan uji untuk tipe-tipe gelas berbeda
(Martindale, 1982).
2. Container / wadah
Tipe wadah yang paling umum digunakan untuk sediaan parenteral
volume kecil adalah gelas atau vial polietilen dengan penutup karet dan
besi. Gelas ampul digunakan paling banyak untuk sistem pengemasan
parenteral volume kecil, tetapi jarang digunakan sekarang karena masalah
aprtikel gelas ketika leher ampul dibuka. Masing-masing pembedahan dan
wadah catridge mempunyai peningkatan popularitas dan penggunaan
karena kenyamanan mereka dibandingkan vial dan ampul. Vial dan ampul
menginginkan kemunduran produk dari kemasan. Injeksi, sebaliknya
produk-produk dalam pembedahan dan catridge adalah siap untuk
diberikan. Keduanya digunakan untuk parenteral volume besar (LVP).
2.3 Praformulasi
A. Tinjauan farmakologi
Indikasi
Untuk pengobatan penyakit jantung dan gangguan
saluran cerna (Farmakologi & Terapi ed.5.p.773)
Pencegahan dan pengobatan berbagai jenis neuritis
yang disebabkan defisiensi thiamin/ antineuritikum (FI
III, p 599)
Menurunkan kadar kolestrol dengan membentuk
kompleks yang tidak larut asam empedu (MD 28
p.1639)
Untuk pasien defisiensi vitamin B1, seperti beri-beri
(MD 34 p.1445)
Efek samping
Pemberian secara injeksi dapat menimbulkan reaksi
anafilaktik dari ringan sampai shock anafilaktik dan
akan meningkat dengan sesaat lewat rute paarenteral
dan terjadinya reaksi alergi/ hipersensitivitas (MD
28,p.1639)
Kontraindikasi
Injeksi thiamin melalui inta vena tidak diberikan pada
pasien beri-beri dengan kerusakan kardiak. (MD 28th, p
1639)
Hipersensitivitas terhadap vitamin B1 dan pada ibu
menyusui. (MD 34, p.1445)
Kelarutan
1 : 1 dalam air, 1 : 100 dalam alkohol, 1 : 20 dalam
gliserol, larut dalam methyl alkohol, praktis tidak larut
dalam aseton, alkohol dehydrat dan eter. (MD 28th,
p.1639)
Mudah larut dalam air, larut dalam glycerin, seukar
larut dalam etanol,tidak larut dalam eter dan benzen (FI
IV,p.784)
Stabilitas
Terhadap cahaya :
Tidak stabil, disimpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya (FI IV,p.785)
Mudah teroksidasi oleh cahaya (AHFS 97,p.2818)
Terhadap suhu :
Tidak stabil pada suhu tinggi,sebaiknya suhu
penyimpanan dibawah 40C sekitar 15C-20C (AHFS
97,p.2818)
Tidak stabil pada suhu tinggi, melebur pada suhu
248C disertai peruraian (FI IV,p.764)
Terhadap pH :
pH stabil thiamin HCl injeksi 2,5 4,5 (AHFS
(97,p.2818)
pH stabil 4, pada pH 4 kehilangan aktivitasnya,
sangat lambat (MD 34,p.1455)
Terhadap oksigen :
Tidak stabil terhadap udara, mudah terdegradasi
(MD34,p.1455)
OTT (Inkompatibilitas) (MD 28th, p 1634)
Dengan zat atau substansi pengoksidasi dan pereduksi,
HgCl, iodida karbonat, asetat dan ferri sulfat, asam
ionat, ferri ammonium sitrat, OTT dengan Na-
ohenobarbitane. Thiamin HCl dapat dirusak oleh ion
logam. OTT dengan riboflavin dalam larutan benzyl
penisilin, dekstro injeksi dan zat tambahan dengan
kandungan metabisulfat.
Cara penggunaan dan dosis
Parenteral injeksi : 100-200 mg/ml (AHFS 97,p.2805)
Dosis terapetik : 10-100 mg/hari peroral dan jika
perlu i.m dalam defisiensi diberikan hingga 600 mg/hari
(MD 28,p.1639)
Dosis profilaksis (oral,im) 5-10 mg/hari; Dosis terapi
(oral,im,iv) 10-100 mg/hari (FI III,p.991)
A. Tinjauan Farmakologi
Indikasi : Antidote, agen pemulihan kekurangan vitamin
B6, suplemen nutrisi.
Efek samping : Sakit kepala, mual & muntah, penurunan
konsentrasi serum anti folat, gangguan saluran nafas, reaksi
alergi. (Farmakologi UI)
Interaksi obat :
Menurut FI Ed III :
RM/BM : C10H14N2Na2O8/336,21
Pemerian : Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut
dalam etanol (95%), larut 1 dalam 11 bagian air.
Kegunaan : Pengawet dan pengkhelat
Sterilisasi : Otoklaf
Inkompaktibel : Incomp dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat,
ion logam polivalen seperti besi, nikel.
Kestabilan :.Sedikit stabil dalam bentuk padat, lebih stabil dalam
bentuk basa bebas, mengalami dekarboksilasi jika dipanaskan di atas suhu
150 0C. Kehilangan air kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120 0C.
Sedikit higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembaban.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.
pH : 4,3-4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida
bebas air
Menurut FI IV, air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang
disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung
bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya (Depkes RI, 1995).
Ansel, Howard. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta :
Universitas Indonesia