Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROGRESIVITAS KANKER
ABSTRAK
prekursor hormon steroid poten, yaitu kalsitriol, dengan fungsi yang tersebar luas
Walaupun penelitian epidemiologis dan uji klinis tentang topik ini masih belum
dilakukan secara konsisten, dan belum terdapat suatu uji kontrol acak yang
dilakukan pada manusia yang dapat memberikan data konklusif untuk mendukung
peran positif dari vitamin D, namun kumpulan berbagai hasil penelitian preklinis
dapat menjadi suatu cara yang aman dan hemat untuk mengurangi insidensi
H
asil dari beberapa penelitian observasional, preklinis, maupun
hipotesis ini. Jika konsentrasi vitamin D dalam jumlah yang adekuat memang
yang praktis, ekonomis, dan aman untuk mengurangi insidensi dan mortalitas
kanker. Status vitamin D, yang ditentukan oleh paparan sinar matahari, diet, serta
suplemen, dapat mengurangi risiko terjadinya kanker. Selain itu, regulasi yang
dalam strategi pengobatan kanker. Dalam review kali ini, kami akan membahas
kanker payudara, prostat, dan kolon, yang merupakan jenis kanker dengan data
suportif yang cukup kuat untuk mendukung hipotesis vitamin D tersebut dari
beberapa penelitian ilmu dasar dan preklinis, serta terdapat temuan yang cukup
beragam dari data penelitian epidemiologis dan uji klinis. Kami juga akan
kandungan vitamin D dalam diet mereka sehari-hari. Oleh karena itu, saat ini
merupakan saat yang tepat untuk mengulas data yang menjadi landasan dasar bagi
hipotesis ini. Berbagai review terkini tentang vitamin D dan kanker telah banyak
ditulis oleh para peneliti, dan telah terdapat suatu buku yang ditulis oleh beberapa
orang ahli yang secara panjang lebar menjabarkan tentang berbagai aksi vitamin D
hormon steroid poten, yaitu kalsitriol (yang dikenal juga sebagai 1,25-dihidroksi-
jaringan di dalam tubuh manusia. Vitamin D dapat disintesis dalam jumlah yang
adekuat di kulit dengan menggunakan energi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar
bukanlah suatu elemen esensial yang berasal dari diet. Sebenarnya, sebagian besar
telah difortifikasikan, yang berarti bahwa manusia sangat bergantung pada sinar
tubuhnya. Namun, banyak orang yang tidak dapat memperoleh paparan sinar
matahari dalam jumlah yang adekuat, akibat berbagai faktor, termasuk pekerjaan
sinar matahari karena khawatir akan risiko kanker kulit; domisili di wilayah yang
jauh dari garis khatulistiwa, dengan tingkat paparan cahaya matahari yang rendah,
tubuh secara keseluruhan; dan memiliki jenis kulit yang cenderung gelap yang
dapat menghambat masuknya sinar matahari. Akibat dari berbagai faktor ini
adalah sangat banyaknya jumlah individu di berbagai belahan dunia yang terbukti
penting dalam proses mineralisasi tulang. Namun, dalam dua dekade terakhir ini,
terbukti bahwa vitamin D juga memiliki banyak fungsi di ekstraskeletal. Terdapat
banyak data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D dapat
terdapat banyak peneliti dan dokter yang menyetujui hipotesis ini, namun terdapat
beberapa peneliti lainnya yang dengan alasan tertentu tidak dapat menerima
hipotesis tentang peran positif dari vitamin D tersebut tanpa adanya konfirmasi
data yang meyakinkan dari uji klinis acak (randomized clinical trial atau RCT)
pada manusia. Lebih jauh lagi, perlunya data RCT tersebut juga ditekankan dalam
dan penyakit lainnya tanpa adanya data RCT (Kotak 1). Kesimpulan dari laporan
memperbaiki status vitamin D pada populasi (Kotak 1). Masalah lainnya adalah
bahwa jika memang vitamin D dapat mengurangi insidensi kanker dan penyakit
lainnya, apakah fungsi anti-kanker ini membutuhkan jumlah vitamin D yang lebih
tulang? Dengan tidak adanya data definitif tersebut, IOM hanya menetapkan
dan bukan kanker, walaupun kebutuhan akan vitamin D untuk kesehatan tulang
dengan melakukan suatu RCT yang terstruktur dengan baik pada manusia.
hormonalnya yang poten, yaitu kalsitriol, melalui dua tahapan hidroksilasi yang
darah dan dapat terukur pada pemeriksaan darah dan secara klinis digunakan
(cut-points) untuk defisiensi vitamin D yang ditetapkan oleh IOM adalah sebesar
20 ng per mL (50 nmol per L), sedangkan oleh Endocrine Society adalah sebesar
30 ng per mL (75 nmol per L) (Kotak 1). Walaupun terdapat bukti ilmiah yang
serta memiliki fungsi yang sebagian besar menyerupai vitamin D 3 namun dengan
vitamin D yang mengalir dalam sirkulasi darah, 25(OH)D 3 dan 25(OH)D2, tidak
dapat membedakan kedua bentuk tersebut, dengan kata lain pemeriksaan tersebut
akan melaporkan jumlah total keduanya. Oleh karena itu, kami akan merujuk
kalsitriol.
Kalsitriol berfungsi dengan cara berikatan pada dan mengaktivasi reseptor vitamin
ditemukan pada hampir seluruh sel di dalam tubuh dan kalsitriol secara langsung
maupun secara tidak langsung mengatur sekitar 3-5% genom manusia, maka
aktivitas vitamin D juga tersebar secara luas di seluruh tubuh, dimana vitamin ini
manusia dan tampaknya juga dapat membatasi progresivitas dari berbagai jenis
penyakit, termasuk kanker. Di antara berbagai jenis gen yang diinduksi oleh
gen yang paling penting; dimana gen ini mengkode enzim yang mengkatalis
proses inaktivasinya sendiri. Efek samping yang diprediksi dapat terjadi akibat
absorpsi kalsium intestinal. Oleh karena itu, analog struktural vitamin D yang
yang ekuipoten atau justru lebih besar saat ini sedang dikembangkan sebagai salah
mineral dan tulang (Gambar 1). Walaupun ginjal merupakan sumber utama
vivo pada banyak jaringan normal dalam tubuh manusia, pada sistem imun, dan
pada sel-sel kanker untuk meregulasi jalur non-skeletal dan non-mineral. Oleh
karena itu, kalsitriol dapat berfungsi baik secara endokrin (sistemik) maupun
secara intrakrin, autokrin, atau parakrin saat disintesis secara lokal (Gambar 1).
Berbeda dengan enzim renal tersebut, CYP27B1 ekstrarenal tidak diregulasi oleh
hormon kalsiotropik yang terlihat dalam proses homeostasis mineral, melainkan
substrat 25(OH)D3 dalam sirkulasi darah. Adanya CYP27B1 pada sel-sel kanker
menunjukkan bahwa vitamin D dalam diet dapat digunakan untuk terapi kanker,
karena dapat dikonversi dengan mudah menjadi 25(OH)D 3 oleh hepar, dan
menjalankan aksi anti-kankernya (Gambar 1). Jalur ini telah terbukti dapat
dengan kemungkinan yang lebih kecil untuk menyebabkan efek samping sistemik
berupa hiperkalsemia.
Kadar ekspresi basal enzim katabolik CYP24A1 yang cukup tinggi secara
terhadap aksi kalsitriol. Suatu studi hibridisasi gen komparatif pada pasien dengan
Upregulasi spontan dari CYP24A1 ditemukan pada beberapa jenis kanker yang
berhubungan dengan luaran klinis yang buruk. Inhibisi fungsi CYP24A1 dapat
aksi biologis dari kalsitriol dan dapat mengubah sel-sel yang bersifat resisten
atau tidak mengalami perubahan apapun, tergantung pada organ dan derajat
yang berdiferensiasi-buruk dan bersifat sangat agresif. Oleh karena itu, regulasi
CYP27B1 pada sel-sel kanker kemungkinan bergantung pada jenis jaringan dan
stadium tumornya. Penurunan ekspresi CYP27B1 yang terlihat pada beberapa sel
penurunan perkembangan kanker dan bahwa kalsitriol yang bekerja melalui VDR
Pada seluruh kasus, adanya VDR pada sel-sel kanker merupakan hal yang
sangat penting bagi aktivitas kalsitriol dan vitamin D. Ekspresi VDR yang tinggi
pada tumor payudara dan prostat berkaitan dengan penurunan risiko kematian
akibat kanker dan perbaikan prognosis. Pasien dengan kanker prostat yang
memiliki ekspresi VDR tumor yang lebih tinggi menunjukkan penurunan risiko
kematian akibat kanker sebesar 60%, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor-
Aksi biologis kalsitriol dimediasi oleh VDR, terutama melalui aksi genomik
berbagai regio regulator yang terletak di situs promotor dan distal gen target serta
secara cepat melalui jalur non-genomik juga telah ditemukan. Salah satu dari jalur
GRP58), terbukti terlibat dalam efek protektif kalsitriol untuk melawan kerusakan
menuju garis keturunan makrofag. Sejak saat itu, aksi anti-neoplastik kalsitriol
telah terbukti pada berbagai jenis keganasan, baik secara in vitro maupun in vivo.
Kalsitriol memiliki cakupan aksi yang sangat luas pada berbagai jenis sel kanker
(Kotak 2; Gambar 2). Selain itu, hormon ini juga meregulasi jalur persinyalan
spesifik pada jaringan payudara, kolon, dan prostat (Gambar 3), sehingga
jaringan-jaringan tersebut. Beberapa aksi kalsitriol pada sel kanker kolon dapat
Pada wanita yang telah melewati masa menopause, estrogen lokal yang
(Kotak 2), juga terdapat banyak aksi yang bermanfaat bagi wanita dengan kanker
melalui stimulasi AR, walaupun kadar androgen dalam sirkulasi mencapai kadar
androgen dan kalsitriol pada beberapa sel kanker prostat, yang meliputi: regulasi
kalsitriol, regulasi VDR oleh androgen, induksi pola ekspresi gen yang konsisten
dengan inhibisi pertumbuhan dan diferensiasi serta regulasi gen-gen yang terlibat
Hipotesis sel punca kanker atau cancer stem cell (CSC) menyatakan bahwa
suatu subset unik dari sel-sel tumor memiliki komponen mirip-sel punca dan
pada tikus percobaan yang menilai regresi dan regenerasi kelenjar prostat selama
sel asal dari kanker prostat masih belum diketahui sepenuhnya dan dapat
bervariasi pada berbagai subtipe kanker prostat yang berbeda, proses purifikasi sel
dari tumor prostat dengan menggunakan penanda PSC sangat dapat menyuburkan
normal, dan sel-sel ini bisa jadi merupakan sel asal kanker prostat saat terdapat
mutasi yang mengonversinya menjadi CSC. Oleh karena itu, dengan mengetahui
tentang aksi kalsitriol terhadap PSC normal dapat memperkaya pemahaman kita
membuktikan bahwa sel-sel yang mereka gunakan sebagai model untuk CSC
Lebih jauh lagi, kalsitriol dapat menginhibisi proliferasi PSC yang potensial ini,
dengan cara menginduksi fase istirahat serta penuaan pada siklus sel. Data Maund
dkk ini menunjukkan bahwa interleukin-1 dapat menjadi gen target VDR yang
penting pada PSC dan CSC, karena gen ini dapat meregulasi mekanisme penuaan
tersebut.
dalam tumor. Dalam tumor ini juga, CSC tersebut tampaknya sangat berkaitan
dengan sel punca jaringan yang normal. Data terkini menunjukkan bahwa jumlah
sel punca payudara yang terdapat dalam jaringan merupakan suatu faktor
prediktor yang kuat untuk memprediksi terjadi atau tidaknya perkembangan
kanker, dan hal ini lebih jauh lagi mendukung pendapat yang menyatakan bahwa
sel-sel ini merupakan sel asal untuk kanker payudara atau merupakan sel yang
sangat berkaitan dengan sel-sel asal tersebut. Beberapa penelitian telah menguji
terjadi akibat efek dari populasi CSC. Suatu penelitian yang menggunakan
PENJELASAN GAMBAR 1
Jalur endokrin renal dan jalur autokrin atau parakrin ekstrarenal sintesis
keterangan tambahan untuk memperjelas struktur karbon yang penting, yaitu pada
(1,25(OH)2D3)) dan metabolitnya ditentukan oleh dua enzim kunci sitokrom P450,
bervariasi pada berbagai jaringan lainnya. CYP27B1 renal diregulasi secara ketat
dan merupakan penentu yang sangat penting bagi konsentrasi kalsitriol dalam
sirkulasi darah, yang akan bekerja pada jaringan target untuk menghasilkan
kalsium dan fosfat di dalam tubuh. Regulator positif utama bagi CYP27B1 renal
konsentrasi kalsium serum. Regulator penting lainnya antara lain kalsitriol itu
sendiri, fosfat, dan yang baru diketahui belakangan ini faktor pertumbuhan
menentukan besarnya sintesis lokal. Oleh karena itu, jaringan ekstrarenal memiliki
parakrin, selain untuk menerima sinyal dari kalsitriol dalam sirkulasi darah yang
terhadap kalsitriol. Enzim ini mengkatalis proses hidroksilasi pada gugus C24 dari
25(OH)D3 untuk membentuk 24,25(OH)2D3 dan pada gugus C24 dari kalsitriol
yang merupakan suatu molekul dengan aktivitas biologis yang telah berkurang.
Regulasi CYP24A1 telah banyak diteliti, dan beberapa faktor, seperti kalsitriol itu
CYP24A1 dapat kembali dengan cepat ke kadar basalnya saat stimulus kalsitriol
Efek anti-proliferatif
transformasi- (TGF).
Modulasi jalur kinase intraseluler, seperti p38 MAPK, ERK, dan PI3K, serta
Induksi Apoptosis
Penundaan apoptosis sel epitel payudara pada tikus tanpa-reseptor vitamin D
BAX.
Pencetusan proses downstream yang dimediasi oleh jalur protease.
Stimulasi diferensiasi
yang bersifat kurang malignan, lebih normal dan matang, yang menunjukkan
induksi penanda diferensiasi seperti kasein, droplet lemak, dan protein adhesi
kanker prostat, serta induksi penanda diferensiasi sel epitel kolon pada sel-sel
kanker kolon.
Mekanisme pro-diferensiasi yang spesifik terhadap jenis sel meliputi regulasi
jalur persinyalan katenin-, JUN N-terminal kinase, PI3K, dan faktor nuklear-
Efek anti-inflamasi
Inflamasi berkontribusi dalam perkembangan dan progresivitas berbagai jenis
metalloproteinase 1 (TIMP1).
Peningkatan ekspresi E-chaderin suatu gen supresor tumor yang berbanding
Inhibisi Angiogenesis