Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak
Metode elektromagnetik VLF memanfaatkan medan elektromagnetik yang dibangkitkan
pemancar-pemancar gelombang radio VLF berdaya besar yang dioperasikan untuk
kepentingan militer, terutama untuk berkomunikasi dengan kapal selam. Medan magnetik dan
medan listrik yang dibangkitkannya disebut sebagai medan primer. Medan primer
membangkitkan medan sekunder sebagai akibat adanya arus induksi yang mengalir pada
benda-benda konduktor di dalam tanah. Medan sekunder yang timbul bergantung pada sifat-
sifat medan primer, sifat listrik benda-benda di dalam tanah dan medium sekitarnya, serta
bentuk dan posisi benda-benda tersebut. Untuk mengetahui cara akuisisi, pengolahan, dan
interpretsi data metode VLF, maka dilakukan pengukuran metode VLF pada lapangan merah
Universitas Padjadjaran. Pengukuran dilakukan menggunakan Envi VLF Scintrex dengan
jumlah lintasan pengukuran yaitu 4 dimana panjang lintasan 360 m. Lintasan ke 2, 3, dan 4
berjarak 20 meter tiap lintasannya. Tiap titik pengukuran pada setiap lintasan memiliki spasi
pengukuran 20 meter. Dari hasil prosesing data menggunakan filter freaser dan filter KH-jelt,
didapatkan bahwa pada lapangan merah Universitas Padjadjaran memiliki lapisan soil yang
cukup tebal, yaitu mencapai 40 meter dan dilanjutkan oleh lapisan batuan lempung.
Kata kunci: Metode elektromagnetik VLF, Akuisisi data, filter freaser, filter KH-jelt
Abstract
VLF electromagnetic method utilizing electromagnetic fields generated transmitters VLF radio
waves operated large power for military purposes. The magnetic field and the electric field
generated by the transmitter is referred to as the primary field. The primary field generate
secondary field as a result of the induced current that flows on the conductor objects in the
subsurface. Secondary field arising depends on the properties of the primary field, the
electrical properties of the objects in the ground and the surrounding medium, and the shape
and position of these objects. To find out how the acquisition, processing, and data
interpretation methods VLF, VLF method of measurement has been performed on a red field
Padjadjaran University. Measurements were made using VLF Envi Scintrex with the number
of acquisition line are 4, wherein the line length of 360 m. lines 2, 3, and 4 have a distance of
20 meters each of the line. Each measurement point on every line has a space measuring 20
meters. From the results of data processing using freaser filter and KH-jelt filter, it was found
that the red field Padjadjaran University has a thick enough layer of soil, which reaches 40
meters, followed by a layer of shale rocks.
Keywords: VLF electromagnetic method, data acquisition, freaser filter, KH-jelt filter
2. Pengaruh Atmosfer
Sumber noise yang utama adalah radiasi
medan elektromagnetik akibat kilat
atmosfer baik di tempat dekat atau jauh dari
lokasi pengukuran. Pada frekwensi VLF Gambar 3.1 Envi VLF Scintrex
radiasi medan ini cukup dapat melemahkan
sinyal yang dipancarkan oleh pemancar. Pengukuran dilakukan di daerah sekitar
lapangan merah Universitas Padjadjaran,
dengan menggunakan 4 lintasan, yang pada nilai konduktivitas bawah permukaan,
lintasan ke 2, 3, dan 4 berjarak 20 meter tiap digunakan metode krigging pada software
lintasannya. Tiap titik pengukuran pada Surfer 11.
setiap lintasan memiliki spasi pengukuran
20 meter. Adapun gampar lintasan IV. Hasil
pengukuran sebagai berikut 4.1 Pengolahan Data
Hal pertama yang pada pengolahan data
lintasan pada penelitian ini yaitu pemfilteran data.
9233700 L1 Filter dilakukan untuk dapat melihat grafik
9233600 konduktifvitas pada permukaan lintasan
Series2
9233500 pengukuran. Terdapat dua filter yang
9233400 L2 dilakukan, yatu filter freaser dan filter KH-
9233300
Series4 jelt. Filter yang dilakukan pertama yaitu
9233200
806500 806700 L3 filter freaser. Rumus yang dilakukan untuk
melakukan pemfilteran adalah filter freaser
Gambar 3.1 Lintasan pengukuran dengan rumus Fi=(Inphase1+Inphase2)-
(Inphase3-Inphase4). Hasil dari filter ini
Adapun tahapan pada saat akuisisi data kemudian dimasukkan kedalam grafik.
adalah: Filter freaser ini dilakukan untuk melihat
1. Menentukan lokasi tiap lintasan ada atau tidaknya anomali pada satu
pengukuran, beserta jarak tiap titik lintasan yang dapat dilihat pada grafik filter
pengukuran pada tiap lintasan freaser. Adapun hasilnya untuk masing-
2. Mengkalibrasi alat dengan cara setting masing lintasan adalah:
alat, dengan cara mencari sinyal VLF
yang berasal dari pemancar yang paling - Line 1
dekat dengan lokasi pengukuran, lalu
memilih sinyal VLF paling baik
3. Mengukur di tiap titik pengukuran yang
sebelumnya telah ditandai terlebih
dahulu. Pengukuran dilakukan dengan
cara menghadap 20 terhadap arah utara
4. Mencatat harga Inphase, quadrature,
total field, tilt, Q, dan S yang didapat
dari alat, juga mencatat waktu, posisi
dan elevasi pada tiap titik pengukuran
- imaginer
Line 2
- real
- imaginer
Line 3
- real
- imaginer
Line 4
- Real
- Imaginer
Gambar 4.2 Penampang konduktivitas bawah permukaan real dan imaginer untuk line 1
sampai 4
Dengan legenda:
5.2 Saran
1. Jarak antar titik pengukuran lebih
dipersenpit untuk mendapatkan
kualitas data yang lebih baik
2. Untuk dapat lebih memastikan struktur
bawah permukaan, dapat dilakukan
pengolahan data kembali, yaitu filter
KH-Jelt untuk data Total field dan tilt.
Daftar Pustaka
http://nursina.blogspot.com/2012/11/meto
de-very-low-frequency-vlf_7.html
http://berkaryaselalu.blogspot.com/2013/0
4/metode-vlf-em-very-low-
frequency.html
http://rilgeofisika.blogspot.com/2012/07/m
etode-elektromagnetik-vlf.html
https://www.academia.edu/5934594/Lapor
an_VLF_