Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKENARIO
PT ARWN yang berdomisili di daerah ogan ilir Sumatera Selatan memiliki pekerja 300 orang
dimana 50% dari pekerja berasal dari laur daerah OI. PT ARWN memiliki produk bahan bangunan
dan marmer dimana produksi pembuatan bahan bangunan dibuat langsung di pabrik. Marmer
umumnya tersusun atas mineral kalsit atau kalsium karbonat (CaCO 3) dengan kandungan mineral
minor lainnya yaitu kuarsa, mika, klorit, tremolit, silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan
limonit. Nilai komersil marmer bergantung kepada warna dan tekstur.
Adapun urutan kerja pada proses pengolahan terdiri dari beberapa tahapan dengan alat-alat
pengolahan sebagai berikut:
1. Gergaji besar (block-cutter machine). Gergaji besar digerakkan oleh tenaga listrik dengan
cara kerja pemotongan awal pada bagian atas dari blok marmer sehingga didapatkan
bagian yang rata.
2. Mesin potong ujung (cross-cutting machine). Hasil pemotongan dari mesin block-cutter
berupa lembaran marmer dengan ukuran tersebut, selanjutnya dimuat dengan whell-
loader ke tempat mesin potong ujung dengan tujuan untuk meratakan kedua ujung dari
lembaran marmer tersebut. Proses ini menggunakan air sebagai media pembilas.
3. Mesin pembagi (multi-blades splitting machine). Mesin ini berfungsi membagi hasil
pemotongan lembaran marmer menjadi dua bagian.
4. Kaliberasi ketebalan dan penghalusan (grinding machine). Pada proses ini lembaran
marmer yang telah terbagi tersebut kemudian dikupas/dihaluskan permukaannya untuk
mendapatkan ketebalan yang pas dan sesuai permintaan.
5. Pengeringan, pendempulan, dan pemanasan (plastering line). Proses ini terdiri dari 3
tahapan dimana lembaran marmer yang ada telah melewati proses penghalusan kemudian
dikeringkan dengan menggunakan angin yang berasal dari blower. Kemudian lubang
didempul dengan tenaga manusia, setelah itu lembaran marmer melewati dua buah oven
yang bertujuan untuk mempercepat proses pengerasan.
6. Pemolesan (polishing machine). Proses pemolesan dikerjakan dengan mesin poles yang
terdiri dari beberapa batu poles dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Untuk
mendapatkan kilap yang sempurna batu poles diatur disusun berurutan sesuai dengan
tingkat kehalusan serta pengaturan tekanan yang sesuai.
7. Mesin potong pas (double hydraulic squaring machine). Proses ini dilakukan dengan dua
tahapan yaitu tahap pertama pemotongan untuk panjang yang diinginkan, kemudian
masuk ke tahap kedua yaitu pemotongan untuk lebar yang diinginkan.
8. Mesin pengering dan pembersih (drying and clearing machine). Setelah melalui proses
potong pas, pekerjaan selanjutnya adalah pada mesin poles wax yang gunanya sebagai
prsoes pembersihan dan pengeringan. Bagian bawah dari marmer yang telah kering
kemudian dilem yang berguna untuk menghindari rembesan semen pada waktu marmer
1
akan dipasang dan sekaligus sebagai proses akhir dari beberapa proses pemotongan dalam
pabrik.
9. Proses packing. Proses in idilakukan secara manual yang bertujuan untuk meratakan
permukaan serta pinggiran- pinggiran dari marmer untuk mendapatkan hasil yang lebih
indah. Proses selanjutnya adalah pemeriksaan quality control dimana proses ini
bertujuan untuk memisahkan marmer berdasarkan kelasnya.
2
II. KLARIFIKASI ISTILAH
No Istilah Klarifikasi
.
1. marmer batuan kristal yang kasar yang berasal dari batu kapur atau
dolomit.
4. Whell loader Alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan
dimuat ke dalam dump truck atau memindahkan material ke
tempat lain.
6. Grinding
3
7. Conveyor Sistem mekanik yang mempunyai fungsi untuk memindahkan
barang
9. Coliform Golongan bakteri intestinal yaitu yang hidup dalam saluran
poencernaan manusia yang lazim digunakan sebagai indikator
dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan
suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak.
10. Open dumping Sistem pembuangan paling sederhana dimana sampah dibuang
tanpa perlakuan lebih lanjut
11. ISPA (Infeksi Saluran Napas Akut) adalah penyakit yang
diakibatkan adanya infeksi pada saluran pernapasan atas.
12. MSDs Gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh otot
yang menerima beban statis secara berulang dan terus
menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen,
dan tendon.
13. Hand and arm Pemaparan yang bersifat segmental yaitu hanya bagian tubuh
vibration tertentu (lengan dan bahu) yang mengalami kontak dengan
sumber getaran.
14. Noise Dalam hal ini industrial noise atau occupational noise adalah
istilah yang biasanya digunakan dalam relasinya pada
kesehatan dan keamanan lingkungan daripada dengan
gangguan, dimana paparan yang terus menerus dapat
menyebabkan kerusakan pendengaran yang permanen.
16. Health risk assessment HRA atau penilaian risiko kesehatan yang merupakan suatu
prosedur yang tersistematis untuk mengidentifikasi potensi
dari bahaya kesehatan, mengevaluasi dari paparan secara
subjektif dan atau objektif, serta bertujuan untuk menetukan
dan menilai efektifitas dari pengendalian yang dibutuhkannya.
4
III. IDENTIFIKASI MASALAH
No Pernyataan O-E Concern
.
1. PT ARWN yang berdomisili di daerah ogan ilir Sumatera Selatan V
memiliki pekerja 300 orang dimana 50% dari pekerja berasal dari
laur daerah OI. PT ARWN memiliki produk bahan bangunan dan
marmer dimana produksi pembuatan bahan bangunan dibuat
langsung di pabrik. Marmer umumnya tersusun atas mineral kalsit
atau kalsium karbonat (CaCO3) dengan kandungan mineral minor
lainnya yaitu kuarsa, mika, klorit, tremolit, silikat lainnya seperti
graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer bergantung
5
kepada warna dan tekstur.
2. Adapun urutan kerja pada proses pengolahan terdiri dari beberapa VV
tahapan dengan alat-alat pengolahan sebagai berikut:
1. Gergaji besar (block-cutter machine). Gergaji besar
digerakkan oleh tenaga listrik dengan cara kerja
pemotongan awal pada bagian atas dari blok marmer
sehingga didapatkan bagian yang rata.
2. Mesin potong ujung (cross-cutting machine). Hasil
pemotongan dari mesin block-cutter berupa lembaran
marmer dengan ukuran tersebut, selanjutnya dimuat
dengan whell-loader ke tempat mesin potong ujung
dengan tujuan untuk meratakan kedua ujung dari
lembaran marmer tersebut. Proses ini menggunakan air
sebagai media pembilas.
3. Mesin pembagi (multi-blades splitting machine). Mesin
ini berfungsi membagi hasil pemotongan lembaran
marmer menjadi dua bagian.
4. Kaliberasi ketebalan dan penghalusan (grinding
machine). Pada proses ini lembaran marmer yang telah
terbagi tersebut kemudian dikupas/dihaluskan
permukaannya untuk mendapatkan ketebalan yang pas
dan sesuai permintaan.
5. Pengeringan, pendempulan, dan pemanasan (plastering
line). Proses ini terdiri dari 3 tahapan dimana lembaran
marmer yang ada telah melewati proses penghalusan
kemudian dikeringkan dengan menggunakan angin yang
berasal dari blower. Kemudian lubang didempul dengan
tenaga manusia, setelah itu lembaran marmer melewati
dua buah oven yang bertujuan untuk mempercepat
proses pengerasan.
6. Pemolesan (polishing machine). Proses pemolesan
dikerjakan dengan mesin poles yang terdiri dari
beberapa batu poles dengan tingkat kehalusan yang
berbeda-beda. Untuk mendapatkan kilap yang sempurna
batu poles diatur disusun berurutan sesuai dengan
tingkat kehalusan serta pengaturan tekanan yang sesuai.
7. Mesin potong pas (double hydraulic squaring machine).
6
Proses ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap
pertama pemotongan untuk panjang yang diinginkan,
kemudian masuk ke tahap kedua yaitu pemotongan
untuk lebar yang diinginkan.
8. Mesin pengering dan pembersih (drying and clearing
machine). Setelah melalui proses potong pas, pekerjaan
selanjutnya adalah pada mesin poles wax yang gunanya
sebagai prsoes pembersihan dan pengeringan. Bagian
bawah dari marmer yang telah kering kemudian dilem
yang berguna untuk menghindari rembesan semen pada
waktu marmer akan dipasang dan sekaligus sebagai
proses akhir dari beberapa proses pemotongan dalam
pabrik.
9. Proses packing. Proses in idilakukan secara manual yang
bertujuan untuk meratakan permukaan serta pinggiran-
pinggiran dari marmer untuk mendapatkan hasil yang
lebih indah. Proses selanjutnya adalah pemeriksaan
quality control dimana proses ini bertujuan untuk
memisahkan marmer berdasarkan kelasnya.
3. Di dalam proses produksinya, pabrik menggunakan boiler 1000oc VVV
untuk melakukan pemansan, proses grinding, penghalusan pasir
yang dicampur bebrapa bahan kimia, dan mesin-mesin dengan
fasilitas conveyor. Mesin-mesin di pabrik belum memiliki safety
guard sehingga tidak berhenti otomatis apabila ada tangan
termasuk ke dalam mesin. Pada proses packing, marmer yang
telah di packing disusun kembali ke dalam satu kotak yang lebih
besar, ada proses angkat-angkut pada saat memindahkan marmer
dari mesin conveyor ke pembungkusan yang lebih besar dan pada
saat diletakkan di gudang. Packing kecilberisi 6 buah mamrer
dengan berat 15 kg, dan satu kardus besar berisi 10 packing kecil.
Shift kerja 8 jam sehari dengan 6 hari dalam satu minggu. Pabrik
memiliki kerja sama dengan pihak kantin yang menjajahkan
makanannya untuk seluruh pekerja tanpa sertifikat dan kokinya
belum pernah dilakukan tes kesehatan.
4. PT ARWN tidak memiliki fasilitas air dari perusahaan air, PT ini VVV
membuat sumur sendiri, mengandalkan air tanah yang
7
mengandung Ferum (Fe) dan Mnaganese (Mn) dan penampungan
dari air hujan untuk air mereka yang tentu saja terdapat kandungan
bakteri alami di air tanah ini. Berdasarkan hasil analisa bakteri
ditemukan coliform. Pengelolaan limbah perusahaan berupa open
dumping dan limbah cair dialirkan ke kolam khusus. PT ARWN
memiliki klinik sendiri dengan jam kedatangan dokter hanya di
hari kamis hingga jam 12 siang, data di klinik menunjukan 5 besar
penyakit dalam satu tahun adalah: 1. ISPA, 2. MSDs, 3. DBD, 4.
Diare dan 5. Luka dan terjepit.
5. Pada hasil pengamatan dari disnaker, PT ARWN memiliki noise VVV
rata-rata 90 Db dan di dalam pabrik bisa mencapai 120 dB.,
getaran 4m/det2 pada hand and arm vibration. Daerah OI
merupakan salah satu daerah endemik demam berdarah. Di
wilayah OI juga memiliki frekuensi kasus narkoba dan alkohol
yang tinggi.
2. Adapun urutan kerja pada proses pengolahan terdiri dari beberapa tahapan dengan
alat-alat pengolahan sebagai berikut:
a. Gergaji besar (block-cutter machine). Gergaji besar digerakkan oleh tenaga
listrik dengan cara kerja pemotongan awal pada bagian atas dari blok marmer
sehingga didapatkan bagian yang rata.
8
b. Mesin potong ujung (cross-cutting machine). Hasil pemotongan dari mesin
block-cutter berupa lembaran marmer dengan ukuran tersebut, selanjutnya
dimuat dengan whell-loader ke tempat mesin potong ujung dengan tujuan
untuk meratakan kedua ujung dari lembaran marmer tersebut. Proses ini
menggunakan air sebagai media pembilas.
c. Mesin pembagi (multi-blades splitting machine). Mesin ini berfungsi membagi
hasil pemotongan lembaran marmer menjadi dua bagian.
d. Kaliberasi ketebalan dan penghalusan (grinding machine). Pada proses ini
lembaran marmer yang telah terbagi tersebut kemudian dikupas/dihaluskan
permukaannya untuk mendapatkan ketebalan yang pas dan sesuai permintaan.
e. Pengeringan, pendempulan, dan pemanasan (plastering line). Proses ini terdiri
dari 3 tahapan dimana lembaran marmer yang ada telah melewati proses
penghalusan kemudian dikeringkan dengan menggunakan angin yang berasal
dari blower. Kemudian lubang didempul dengan tenaga manusia, setelah itu
lembaran marmer melewati dua buah oven yang bertujuan untuk mempercepat
proses pengerasan.
f. Pemolesan (polishing machine). Proses pemolesan dikerjakan dengan mesin
poles yang terdiri dari beberapa batu poles dengan tingkat kehalusan yang
berbeda-beda. Untuk mendapatkan kilap yang sempurna batu poles diatur
disusun berurutan sesuai dengan tingkat kehalusan serta pengaturan tekanan
yang sesuai.
g. Mesin potong pas (double hydraulic squaring machine). Proses ini dilakukan
dengan dua tahapan yaitu tahap pertama pemotongan untuk panjang yang
diinginkan, kemudian masuk ke tahap kedua yaitu pemotongan untuk lebar
yang diinginkan.
h. Mesin pengering dan pembersih (drying and clearing machine). Setelah melalui
proses potong pas, pekerjaan selanjutnya adalah pada mesin poles wax yang
gunanya sebagai prsoes pembersihan dan pengeringan. Bagian bawah dari
marmer yang telah kering kemudian dilem yang berguna untuk menghindari
rembesan semen pada waktu marmer akan dipasang dan sekaligus sebagai
proses akhir dari beberapa proses pemotongan dalam pabrik.
i. Proses packing. Proses in idilakukan secara manual yang bertujuan untuk
meratakan permukaan serta pinggiran- pinggiran dari marmer untuk
mendapatkan hasil yang lebih indah. Proses selanjutnya adalah pemeriksaan
quality control dimana proses ini bertujuan untuk memisahkan marmer
berdasarkan kelasnya.
a. Apa saja jenis hazard yang terdapat paragraf di atas? 3 5 7
b. Bagaimana langkah-langkah Walk through Survey? 4 6 8
9
c. Apa manfaat dan tujuan Walk Through Survey? 5 7 9
4. PT ARWN tidak memiliki fasilitas air dari perusahaan air, PT ini membuat sumur
sendiri, mengandalkan air tanah yang mengandung Ferum (Fe) dan Mnaganese
(Mn) dan penampungan dari air hujan untuk air mereka yang tentu saja terdapat
kandungan bakteri alami di air tanah ini. Berdasarkan hasil analisa bakteri
ditemukan coliform. Pengelolaan limbah perusahaan berupa open dumping dan
limbah cair dialirkan ke kolam khusus. PT ARWN memiliki klinik sendiri dengan
jam kedatangan dokter hanya di hari kamis hingga jam 12 siang, data di klinik
menunjukan 5 besar penyakit dalam satu tahun adalah: 1. ISPA, 2. MSDs, 3. DBD,
4. Diare dan 5. Luka dan terjepit.
a. Bagaimana indikator kualitas air? 1 3
b. Apa makna pada hasil analisa bakteri ditemukan koliform? 2 4
c. Apa makna penggunaan air sumur sendiri, air tanah yang mengandung Fe dan Mn
serta penampungan air hujan? (dampak, kandungan) 3 5
d. Bagaimana water treatment yang baik pada suatu perusahaan? 4 6
e. Bagaimana jenis pengolahan limbah dan bagaimana kaitannya dengan kasus? 5 7
f. Bagaimana pengelolaan limbah cair yang baik dan kaitannya dengan kasus? 6 8
g. Apa makna dokter hanya datang di hari kamis hinga jam 12 siang? 7 9
10
h. Apa saja kemungkinan penyebab timbulnya 5 besar penyakit dalm satu tahun di
klinik perusahaan tersebut? 8 10
Lihat urutan anmal, trus yang 3 soal trakhir dibagi kayak LI, jadi pasti dapet salah satu
1. Sikam
2. ezra
3. thalia
4. corne
5. ade
6. aulek
7. rulit
8. ifa
9. eby
10. vien
11. U
IV. SINTESIS
V. KERANGKA KONSEP
VI. KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12