Вы находитесь на странице: 1из 9

Maria Vica Silitonga/140421188/D/TG12

A. SEJARAH ASURANSI
Konsep asuransi sebenarnya sudah dikenal sejak jaman sebelum
masehi dimana manusia pada masa itu telah menyelamatkan jiwanya dari
berbagai ancaman, antara lain kekurangan bahan makanan.

Salah satu cerita mengenai kekurangan bahan makanan terjadi


pada jaman Mesir Kuno semasa Raja Firaun berkuasa. Suatu hari sang raja
bermimpi yang diartikan oleh Nabi Yusuf bahwa selama 7 tahun negeri
Mesir akan mengalami panen yang berlimpah dan kemudian diikuti oleh
masa paceklik selama 7 tahun berikutnya. Untuk berjaga-jaga terhadap
bencana kelaparan tersebut Raja Firaun mengikuti saran Nabi Yusuf
dengan menyisihkan sebagian dari hasil panen pada 7 tahun pertama
sebagai cadangan bahan makanan pada masa paceklik.

Dengan demikian pada masa 7 tahun paceklik rakyat Mesir


terhindar dari risiko bencana kelaparan hebat yang melanda seluruh
negeri.

Pada tahun 2000 sebelum masehi para saudagar dan aktor di Italia
membentuk Collegia Tennirium, yaitu semacam lembaga asuransi yang
bertujuan membantu para janda dan anak-anak yatim dari para anggota
yang meninggal.

Perkumpulan serupa yaitu Collegia Nititum, kemudian berdiri


dengan keranggotakan para budak belian yang diperbantukan pada
ketentaraan kerajaan Romawi.
Setiap anggota mengumpulkan sejumlah iuran dan bila salah
seorang anggota mengalami nasib sial (unfortunate) maka biaya
pemakamannya akan dibayar oleh anggota yang bernasib baik (fortunate)
dengan menggunakan dana yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Perkumpulan semacam ini merupakan salah satu konsep awal timbulnya
asuransi, yaitu orang-orang yang beruntung atau bernasib baik
membantu orang-orang yang tidak beruntung.

B. PENGERTIAN ASURANSI

Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, yang dalam


bahasa Indonesia telah menjadi popular dan diadopsi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dengan padanan kata pertanggungan.Echols dan
Shadilly memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, (b) jaminan.
Dalam bahasa belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi)
dan verzekering (pertanggungan)

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246


dijelaskan bahwa yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak tentu (onzeker
vooral)

Definisi asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1 Pasal 1:
"Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak
atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri kepada penanggung,
dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang di pertanggungkan. "

Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan
manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainya yang
dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.

Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack :


Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan,
dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang
memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan.
Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka
yang tergabung.

Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green:


Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi
risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan
sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut
secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu.

Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M.


Heins,
yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang
dilakukan oleh seorang penanggung.
Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang
atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian
finansial.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi


asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang :
Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada
perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang
terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup
besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian
yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak
dalam gabungan itu.

C. UNSUR-UNSUR ASURANSI

1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang


premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-
angsur.

2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah


uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara
berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur
tak tertentu.

3. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui


sebelumnya).

4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian


karena peristiwa yang tak tertentu.

Istilah asuransi

1. Tertanggung, yaitu anda atau badan hukum yang memiliki atau


berkepentingan atas harta benda.
2. Penanggung, dalam hal ini perusahaan asuransi, merupakan pihak
yang menerima premi asuransi dari tertanggung dan menanggung
risiko atas kerugian/musibah yang menimpa harta benda yang
diasuransikan.

Tujuan asuransi

1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang


diderita satu pihak

2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus


mengadakn pengamanan dan pengwasan untuk memberikan
perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.

3. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya


yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/ membayar
sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak
pasti

4. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank


memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh
peminjam uang

5. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak


asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini
khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

6. Menutup Loss of Earning Power seorang atau badan usaha pada


saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja)

D. PRODUK ASURANSI
Menurut Undang Undang nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian, pada pasal 3 dijelaskan produk Asuransi, yaitu :
a. Asuransi Kerugian
Asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
a. Asuransi Jiwa
Asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan.
c. Usaha Reasuransi
Asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap
risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau
Perusahaan Asuransi Jiwa.

JENIS ASURANSI

1. ASURANSI KERUGIAN (nonlife insurance) atau general insurance


yaitu asuransi yang usahanya memberikan jasa-jasa dalam
penanggulangan resiko kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung
jawab hukum kepada pihak ke tiga yang timbul dari peristiwa yang
tidak pasti.

a. Asuransi kebakaran, yaitu asuransi yang menanggung kerugian atas


kebakaran yang tidak sengaja
b. Asuransi pengangkutan, yang menjamin kerugian yang dialami akibat
kehilangan, kerusakan pada saat pelayaran
c. Asuransi Kendaraan Bermotor menanggung kerugian atas kerusakan dan
kehilangan.

2. ASURANSI JIWA (life insurance) adalah asuransi yang menanggung


yang berkaitan dengan jiwa atau kematian

Asuransi kematian
Asuransi masa depan atau tunjangan hari tua (pensiun)
3. ASURANSI KESEHATAN: menanggung risiko kalau sakit atau cacat.
4. ASURANSI KREDIT: memberikan jaminan atas kredit yang macet.
Khusus asuransi jiwa dapat dilakukan secara individual atau secara group.
Untuk yang group biasanya ada kaitannya dengan perusahaan

5. ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja) adalah asuransi yang menanggung


risiko atas kecelakaan atau meninggalnya tenaga kerja

6. REASURANSI (Reinsurance) adalah pertanggungan ulang. Tujuannya


untuk pemerataan risiko yang mungkin terjadi.

Manfaat asuransi bagi tertanggung

1. merasa aman dan mendapatkan perlindungan dari kemungkinan


terjadinya risiko

2. biaya premi dapat dialokasikan pada beban biaya perusahaan yang


adil. Semakin besar jumlah pertanggungan semakin besar pula
premi yang harus dibayar.

3. Sebagai tabungan untuk masa depan

4. Penyebar resiko

5. Tertanggung merasa lebih mantap untuk berusaha tidak ada


kekhawatiran.

PRINSIP ASURANSI

1. Resiko yang akan timbul tidak dapat diprediksi sebelumnya, kecuali


untuk jaminan masa tua. Risiko terjadi secara wajar dan fair tidak
diatur atau direncana

2. Adanya ITIKAT BAIK (Utmost Good Faith)


a. Dari kedua belah pihak
b. Harus tahu hak dan kewajibannya masing-masing
c. Kedua belah pihak harus mengungkapkan data atau fakta-fakta yang
transparan atau berprinsip duty of disclosure
d. Kedua belah pihak wajib mengungkapkan data-data yang penting, tidak
boleh disembunyikan
e. Dengan sengaja melakukan kebohongan, memberikan keterangan tidak
sesuai dengan kenyataan.
3. INDEMNITY artinya ganti rugi dilakukan dengan dinilai uang tunai,
penggantian atau perbaikan. Asuransi jiwa (kematian) penggantinya
adalah berupa uang.

4. SUBROGATION adalah hak penanggung untuk minta ganti rugi


kepada penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Ganti rugi yang
diberikan tidak boleh lebih dari ganti rugi yang diberikan kepad
tertanggung.

5. KONTRIBUSI adalah penanggung berhak meminta ganti rugi kepada


tertanggung lainnya yang ikut menanggung (treaty) yang besarnya
tergantung porsi yang diambil.

Hal-hal yang Perlu diketahui dalam asuransi


POLIS ASURANSI
adalah perjanjian tertulis antara penanggung dan tertanggung, dalam
perjanjian ini tertuang hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Polis merupakan alat bukti otentik untuk menuntut ganti rugi bila terjadi
peristiwa yang tidak terduga.
Polis asuransi memuat minimal:
a. Nomor polis
b. Nama dan alamta tertanggung
c. Uraian resiko
d. Jumlah pertanggungan
e. Jangka waktu pertanggungan
f. Besarnya premi, bea materai ongkos administrasi, dll
g. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
h. Uraian barang yang diasuransikan
PREMI ASURANSI
Adalah kewajiban tertanggung untuk membayar sejumlah uang yang telah
ditentukan dalam Polis. Premi ini wajib dibayar pada saat terjadi perjanjian
atau ada waktu yang telah diperjanjikan dalam polis. Tidak dibayarnya
premi asuransi dapat mengakibatkan batalnya polis (bila dalam polis
ditentukan batas waktu pembayaran premi).

Pertanyaan:
1. Yang bukan termasuk dalam manajemen resiko adalah:
a. Risk advoidance
b. Risk reduction
c. Risk retention
d. Insurable interest jawabannya
2. Manfaat asuransi adalah,kecuali
a. Rasa aman dan perlindungan
b. Tabungan dan sumber pendapatan
c. Alat penyebaran risiko
d. Meningkatkan kapasitas akseptasi jawabannya

Вам также может понравиться