Вы находитесь на странице: 1из 21

STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN


CERITA RAKYAT PADA KELAS VII H SEMESTER I SMP NEGERI 1
KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK
Oleh: Nurnaini, S.Pd
NIP 197101171998022003
Abstract

Nurnaini. 2016. "Strategies for Learning Map Concept Model Chain incident

Based on observations made, learning skills to write short stories average grade students of SMP N 1
Kebonagung Demak has not met the KKM. Barriers were found to be caused by internal and external factors.
By learning strategy map concept model chain of events in the teaching of writing short stories based on
folklore can help students to express their creativity in writing.
The purpose of this study is as follows (1) Describe the process of learning the skills to write a short
story based on folklore through learning strategy map concept model chain of events ; (2) describe the results
obtained an increase in students in learning to write short stories obtaining the teaching of writing short
stories based on folklore through learning strategy map concept model of the chain of events; (3) describe
changes in behavior of students in learning to write short stories
This study design using classroom action research. This research was conducted in two cycles. In the
first cycle of learning the skills to write short stories based on folklore has not achieved the expected results so
as to be improved in the second cycle. Test data can be known to the average value of the first cycle of 64.4 in
the category enough. After the action on the second cycle obtained an average grade of 77.08 in either
category or an increase of 12.73 or 20%. Students also responded positively to the learning skills of writing
short stories based on folklore through learning strategy map concept model of the chain of events.

PENDAHULUAN mengalami kesulitan saat melanjutkan


Dalam pembelajaran di sekolah paragraf pertama, menjadi sebuah cerita
terdapat pembelajaran menulis karya sastra pendek. Berdasarkan masalah yang
berupa cerpen. Keterampilan menulis ini dihadapi siswa, dibutuhkan pemecahan
cenderung sulit dikuasai dan dikatakan masalah agar siswa dapat menguasai
membosankan oleh siswa. Banyak masalah keterampilan menulis cerpen dengan baik.
yang dialami siswa dalam menulis cerpen Untuk mengetahui tingkat
mulai dari ide cerita hingga keterampilan siswa dalam pembelajaran
mengembangkannya menjadi sebuah cerita menulis cerpen di sekolah, peneliti
yang utuh (Anggraini 2010:i). Menurut melakukan observasi dan wawancara.
Nurhayati (2011), mereka (siswa) akan Setelah melakukan wawancara dan
observasi ditemukan permasalahan menulis cerita pada siswa kelas VII H

pembelajaran menulis di SMP Negeri 1 SMP Negeri 1 Kebonagung belum

Kebonagung kelas VII H keterampilan menunjukan hasil yang diharapkan, ini

menulis cerpennya rendah. Ini terbukti disebabkan beberapa faktor yakni faktor

dengan adanya sebagian besar siswa yaitu internal dan eksternal.

24 dari 32 siswa (75%) yang bercerita Berdasarkan uraian tersebut,

bahwa mereka hanya menulis ketika diperlukan upaya untuk mengubah

mendapatkan tugas dari guru. perilaku terhadap pembelajaran menulis

Berdasarkan uraian di atas guru cerpen, sehingga pada akhirnya dapat

dan siswa perlu pengenalan pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa.

strategi belajar peta konsep agar Dalam proses pembelajaran, peran

pembelajaran keterampilan menulis cerita seorang guru sangatlah besar. Guru

berdasarkan dongeng menemukan angin dituntut senantiasa mampu menuntun dan

segar. Dari hal tersebut peneliti mengarahkan kegiatan - kegiatan

mengambil pilihan penelitian yang siswanya.

berjudul Strategi Belajar Peta Konsep Dengan demikian, dapat ditarik benang

Model Rantai kejadian Untuk merah dalam meningkatkan keterampilan

Meningkatkan Keterampilan Menulis menulis cerita pada siswa peran aktif dari

Cerpen Berdasarkan Cerita Rakyat Pada guru juga diperlukan.

Kelas VII H Semester I SMP Negeri 1 B. Pembatasan Masalah

Kebonagung Kabupaten Demak. Berdasarkan latar belakang dan

A. Identifikasi Masalah identifikasi masalah yang dipaparkan

Berdasarkan observasi yang telah diatas, masih banyak permasalahan yang

dilakukan, pembelajaran keterampilan muncul dalam pembelajaran bahasa

2
Indonesia khususnya dalam pembelajaran mendapat pembelajaran menulis

menulis cerpen. Masalah yang muncul cerpen berdasarkan cerita rakyat

sangat kompleks dan perlu diatasi. Maka melalui strategi belajar peta konsep

dari itu, penulis akan membatasi model rantai kejadian?

permasalahan pada upaya peningkatan 3) Bagaimana perubahan perilaku siswa

keterampilan menulis cerita pendek dalam pembelajaran menulis cerpen

dengan ide cerita rakyat pada siswa kelas kelas VII H SMP N 1 Kebonagung

VII H SMP Negeri 1 Kebonagung, setelah mendapat pembelajaran

dengan menggunakan strategi belajar peta menulis cerpen berdasarkan cerita

konsep model rantai kejadian. rakyat melalui strategi belajar peta

C. Rumusan Masalah konsep model rantai kejadian?

Berdasarkan latar belakang di

atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:
D. Tujuan Penelitian
1) Bagaimana proses pembelajaran
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai
keterampilan menulis cerpen berikut:
1) Mendeskripsikan proses pembelajaran
berdasarkan cerita rakyat melalui
keterampilan menulis cerpen
strategi belajar peta konsep model
berdasarkan cerita rakyat melalui
rantai kejadian pada kelas VII H SMP
strategi belajar peta konsep model rantai
N 1 Kebonagung?
kejadian pada siswa kelas VII H SMP N
2) Bagaimana peningkatan hasil belajar
1 Kebonagung.
yang diperoleh siswa dalam
2) Mendeskripsikan peningkatan hasil
pembelajaran menulis cerpen kelas VII
belajar yang diperoleh siswa dalam
H SMP N 1 Kebonagung setelah
pembelajaran menulis cerpen kelas VII

3
H SMP N 1 Kebonagung setelah strategi belajar peta konsep model

mendapat pembelajaran menulis cerpen rantai kejadian.

berdasarkan cerita rakyat melalui


2. Secara praktis, penelitian ini
strategi belajar peta konsep model rantai
diharapkan bermanfaat bagi sekolah,
kejadian.
guru,peserta didik dan peneliti.
3) Mendeskripsikan perubahan perilaku

siswa dalam pembelajaran menulis

cerpen kelas VII H SMP N 1

Kebonagung setelah mendapat

pembelajaran menulis cerpen

berdasarkan cerita rakyat melalui

strategi belajar peta konsep model rantai

kejadian
LANDASAN TEORI
E. Manfaat Penelitian
1. Hakikat Menulis
Penelitian ini diharapkan dapat
Kegiatan menulis merupakan
memberikan manfaat secara teoretis dan
salah satu keterampilan berbahasa.
praktis.
menulis merupakan suatu keterampilan
1. Secara teoretis, penelitian ini
berbahasa yang digunakan untuk
diharapkan mampu memberikan
berkomunikasi secara tidak langsung,
inovasi dalam pengembangan teori
tidak secara tatap muka dengan orang lain
pembelajaran membaca khususnya
(Tarigan 1983:3-4). Sumardjo dkk
menulis cerita pendek berdasarkan
(1991:37-38) juga berpendapat bahwa
dongeng atau cerita pendek di
menulis merupakan suatu proses
SMP/MTs dengan menggunakan
melahirkan tulisan yang berisi gagasan.

4
Banyak yang melakukannya dengan pendek yang berbentuk yang hanya

spontan, tetapi ada pula yang berkali-kali berisi sebuah konflik cerita dan

mencobanya dan melakukan koreksi dan memiliki ruang lingkup permasalahan

penulisan kembali. Menulis adalah yang terbatas yang mencakup

kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif. maksimal 5 ribu kata dan dapat dibaca

Dengan menulis, seseorang dapat lebih tuntas dalam sekali duduk.

meresapi suatu hal. 3. Hakikat Cerita Rakyat

2. Hakikat Cerpen Cerita rakyat adalah sastra

Secara etimologis cerpen pada yang hidup ditengah-tengah

dasarnya adalah karya fiksi atau sesuatu masyarakat (Fang 1991:3). Cerita

yang dikonstruksikan, ditemukan, dibuat rakyat merupakan bagian dari prosa

atau dibuat-buat. Hal itu berarti bahwa fiksi lama yang hidup ditengah-tengah

cerpen tidak terlepas dari fakta. Fiksi masyarakat. Dalam cerita yang

yang merujuk pada pengertian rekaan berkembang ditengah-tengah

atau konstruksi dalam cerpen terdapat masyarakat penyebarannya dilakukan

pada unsur fisiknya. Sementara fakta dari mulut kemulut.

yang merujuk pada realitas dalam cerpen


4. Strategi Belajar Peta Konsep Model
terkandung dalam temanya. Dengan Rantai Kejadian

demikian, cerpen dapat disusun Peta konsep adalah salah satu

berdasarkan fakta yang dialami atau dari strategi belajar. Strategi dapat

dirasakan oleh penelitinya (Nuryatin diartikan sebagai suatu keterampilan

2010:2). mengatur suatu kejadian. Salah satu

Sehingga dapat disimpulkan alasan menggunakan pengajaran

bahwa cerpen adalah cerita karangan langsung dalam mengajarkan strategi

5
belajar adalah karena pengajaran kegiatan menulis. Selain itu siswa

langsung diciptakan secara khusus terminimalisir untuk lupa pada jalan

untuk mempermudah siswa dalam cerita yang akan ditulis. Sehingga cerita

mempelajari pengetahuan deklaratif rakyat yang ditulis kembali menjadi

dan prosedural yang telah sebuah cerpen dapat tersampaikan dalam

direncanakan dengan baik serta dapat cerita yang utuh.

mempelajarinya selangkah demi Selanjutnya kerangka pemikiran

selangkah (Arends dalam Nur 2000b: pada tulisan ini dapat disajikan dalam
Hasil belajar siswa
46).Kondisi Sebelum alur seperti gambar
masihberikut
rendahini:
awal menggunakan
Model Peta
Dari pendapat diatas dapat
konsep
SIKLUS I
disimpulkan strategi belajar peta Pembelajaran
Guru memanfaatkan Metode
Tindakan Peta Konsep
konsep adalah memanfaatkan
strategi belajar
Metode Peta
Konsep
organisasi yang menggambarkan dan SIKLUS II
Pembelajaran
menghubungkan konsep-konsep yang memanfaatkan Metode
Diduga dengan Peta Konsep
Kondisi memanfaatkan Metode
penting
Akhirdalam membantu siswa belajar
Peta Konsep
dapat meningkatkan
mandiri dalam memahami dan siswa
hasil belajar

mengingat suatu informasi dalam

rangka memecahkan masalah dengan METODE PENELITIAN

kreatif A. Tempat dan Waktu Penelitian

A. Kerangka Pikir Tempat Penelitian

Penggunaan strategi pembela- Penelitian ini dilaksanakan di

jaran peta konsep model rantai kejadian SMP Negeri I Kebonagung Kabupaten

dalam pembelajaran menulis cerpen Demak Provinsi Jawa Tengah.

bermanfaat bagi siswa dalam melakukan Waktu Penelitian

6
Waktu penelitian berlangsung tindakan, pelaksanaan tindakan,

selama 3 bulan, mulai bulan pengamatan dan refleksi. Namun sebelum

September 2016 sampai dengan bulan diadakan siklus I, observasi awal

November 2016. Jadwal kegiatan dilakukan agar dapat mengetahui kondisi

penelitian ini secara rinci dapat ditulis siswa di dalam kelas dan kesulitan-

seperti pada tabel berikut ini. kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa.

B. Subyek Penelitian Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian

Subyek penelitian adalah siswa ini ditunjukkan seperti gambar berikut ini :

kelas VII H SDN SMP Negeri I Refleksi SIKLUSPelaksanaan


I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUSPelaksanaan
II

Pengamatan

?
Kebonagung Kabupaten Demak Tahun
D. Alat Dan Teknik Pengumpulan Data
Pelajaran 2016/2017 sejumlah 32 siswa
Data yang diungkap dalam penelitian
yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16
ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel
perempuan.
Keterampilan Menulis Cerpen dan Variabel
C. Prosedur Penelitian
Strategi Belajar Peta Konsep Model Rantai
Prosedur penelitian tindakan kelas
Kejadian.
ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus

terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan

7
Sedangkan teknik pengumpulan adalah tes hasil cerpen sesuai dengan

datanya menggunakan teknik Tes dan teknik isi cerita rakyat, dengan

Non tes. memperhatikan diksi, alur, dan

penokohan, serta ejaan yang benar. Tes

E. Teknik Analisis Data dilakukan pada akhir kegiatan menulis

Teknik pengumpulan data cerpen berdasar cerita rakyat pada satu

adalah cara yang digunakan oleh pertemuan siklus I maupun siklus II.

peneliti dalam mengumpulkan data Teknik Nontes

penelitiannya. Penelitian tindakan kelas Data nontes pada penelitian ini

digunakan untuk mengetahui respon

siswa terhadap pembelajaran menulis

cerpen berdasar pada cerita rakyat

dengan memperhatikan diksi, alur,

penokohan serta ejaan yang benar

pada siklus I maupun siklus II, melalui

observasi, catatan harian, wawancara,

dan dokumentasi foto.

Analisis dan pengolahan data


ini menggunakan alat pengumpulan data yang ditempuh peneliti dalam
yang berbentuk tes dan nontes. penelitian ini menggunakan teknik
Teknik Tes kuantitatif dan teknik kualitatif. Data

Teknik tes digunakan untuk yang berasal dari data tes akan dianalisis

memperoleh data akurat. Teknik tes secara kuantitatif, sedangkan data yang

yang digunakan dalam penelitian ini

8
bersumber dari data nontes akan siswa dan guru, hasil wawancara, dan

dianalisis secara kualitatif. dokumentasi foto.

a) Proses Pembelajaran Menulis


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Cerpen Berdasarkan Cerita
A. Hasil Penelitian
Rakyat Melalui Strategi
Hasil penelitian tindakan kelas
Belajar Peta Konsep Model
ini diperoleh dari hasil tes dan non tes
Rantai Kejadian Siklus I
pada siklus I, maupun siklus II dalam

bentuk kuantitatif. Hasil tes tindakan Proses pembelajaran menulis

siklus I dan siklus II berupa keterampilan cerpen berdasarkan cerita rakyat melalui

siswa dalam menulis cerpen berdasarkan strategi belajar peta konsep model rantai

cerita rakyat menggunakan strategi kejadian pada siklus I. Sebagian besar

belajar peta konsep model rantai siswa memperhatikan guru ketika

kejadian. memberikan masukan dan merefleksi

bersama siswa. Pembelajaran yang telah


1. Hasil Penelitian Siklus I
dilakukan rata-rata pencapaian aspeknya
Tindakan siklus I dilaksanakan
pada siklus ini adalah 24,4 atau 76,25%
sebagai upaya untuk memperbaiki dan
atau pada kategori baik. Hal ini dapat
memecahkan masalah menulis cerpen
dilihat dalam tabel berikut ini;
yang dihadapi pada waktu pra siklus.
N Aspek Fre Prosent
Hasil tes yaitu hasil nilai tes
o. k
keterampilan siswa dalam menulis 1 Intensifnya proses 28 87,50%

internalisasi
cerpen berdasarkan cerita rakyat. Hasil
penumbuhan
nontes meliputi hasil observasi, jurnal
minat- minat siswa
untuk menulis

9
cerpen menyadari
2 Proses diskusi 26 81,25%
kekurangan saat
siswa dalam
proses
mengidentifikasi
pembelajaran dan
unsur- unsur cerita
mengetahui apa
rakyat dan
yang dilakukan
penemuan pokok-
setelah proses
pokok cerita serta
pembelajaran
pembuatan peta = 24,4

konsep terlaksana atau

secara kondusif 76,25%


3 Intensifnya siswa 28 87,50%

dalam proses
b) Hasil Tes Menulis Cerpen
menulis cerpen
dengan Berdasarkan Cerita Rakyat pada

memperhatikan Siklus I Hasil menulis cerpen


diksi, alur, serta
berdasarkan cerita rakyat melalui
penokohan dari
pengembangan strategi belajar peta konsep model

pokok-pokok yang rantai kejadian siklus I dapat dilihat


telah ditemukan
4 20 62,50% pada tabel berikut ini.
Kondusifnya
kondisi siswa saat
Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan
proses menyunting
Menulis Cerpen Siklus I
cerpen dengan
memperhatikan Katego Rentan Frekue Bo
aspek kebahasaan No ri Skor nsi bot % Rata
5 Terbangunnya 20 62,50%
Sangat 6,2
suasana reflektif 1. Baik 85-100 2 172 5
saat kegiatan 2060
18,
refleksi pada akhir 2. Baik 70-84 6 448 75
32
pembelajaran
3. Cukup 55-69 16 1012 50
sehingga siswa bisa =

10
64,37 siswa, untuk karakter dan hasil
5
4. Kurang 40-54 8 428 25 perilaku siswa pada siklus I dijelaskan
(Cuku
p)
pada Tabel 3 berikut ini
Tidak
5. baik 40 0 0 0

J
u
m
32 2060 100
l
a
h

Data pada Tabel 2 Tabel 3. Perilaku Siswa setelah


Mengikuti Pembelajaran
menunjukkan bahwa hasil tes
Aspek yang Frekue Persentas
diamati nsi e
keterampilan menulis cerpen
(%)
1. Keaktifan siswa 23 71,88
berdasarkan cerita rakyat melalui
2. Keantusiasan siswa 26 81,25
strategi belajar peta konsep model
Keberanian dan
rantai kejadian mencapai jumlah nilai 3. kepercayaan diri siswa 17 53,13
mempresentasikan hasil
2060, dengan rata-rata 64,38 termasuk diskusi kelompok

Kemandirian siswa dalam


dalam kategori cukup. 4. pengembangan cerita 21 65,63

Tanggung jawab siswa


5. dalam menyunting 15 46,88
c) Hasil Perubahan Perilaku Siswa

setelah Mengikuti Pembelajaran


2. Hasil Penelitian Siklus II
Menulis Cerpen Berdasarkan Cerita
Pada siklus II penelitian
Rakyat Melalui Strategi Belajar Peta
dilaksanakan dengan rencana dan
Konsep Model Rantai Kejadian Siklus I persiapan yang lebih matang dari pada
Perubahan perilaku siswa pada siklus I. Tindakan pada siklus II ternyata
siklus I menjelaskan lima karakter dapat mengatasi masalah-masalah yang

11
ada dalam pembelajaran siklus I. Hal ini

dibuktikan dengan terdapatnya beberapa

siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori sangat baik. Selain

meningkatnya hasil tes menulis cerpen

siswa, diikuti juga dengan perubahan

proses pembelajaran dan perilaku siswa Tabel 4. Proses Siswa setelah


Mengikuti Pembelajaran
yang lebih kondusif, aktif dan serius
Aspek Freku Persen
dalam mengikuti pembelajaran menulis No ensi tase

cerpen berdasarkan cerita rakyat melalui Intensifnya proses


internalisasi penumbuhan
stretegi belajar peta konsep model rantai 1 minat-
minat siswa untuk menulis 29 90,63%
cerpen
kejadian. Hasil selengkapnya mengenai
Proses diskusi siswa dalam
proses pembelajaran, data tes dan data 2 mengidentifikasi unsur-
unsur cerita rakyat dan
nontes pada siklus II diuraikan secara penemuan pokok-pokok
cerita
rinci berikut ini. serta pembuatan peta 28 87,50%
konsep terlaksana secara

a) Proses Pembelajaran Menulis Cerpen Kondusif

Berdasarkan Cerita Rakyat Melalui Intensifnya siswa dalam


3 proses menulis cerpen dengan
memperhatikan diksi, alur,
Strategi Belajar Peta Konsep Model
serta penokohan dari 29 90,63%
pengembangan pokok-pokok
Rantai Kejadian Siklus II yang telah ditemukan

Proses pembelajaran menulis Kondusifnya kondisi siswa


4 saat proses menyunting
cerpen berdasarkan cerita rakyat cerpen dengan 25 78,13%
memperhatikan aspek
kebahasaan
melalui strategi belajar peta konsep
Terbangunnya suasana
model rantai kejadian pada siklus II, 5 reflektif saat kegiatan refleksi
pada akhir pembelajaran
dapat dilihat dalam tabel berikut ini: sehingga siswa bisa

12
menyadari kekurangan saat
proses pembelajaran dan 25 78,13%
mengetahui apa yang akan
dilakukan setelah proses

pembelajaran.

= 27,2
atau

85%
Tabel 5. Hasil Tes Keterampilan
Menulis Cerpen Siklus II

Berdasarkan hasil data tabel 7 di


Rentan Freku Bobot Prosen Rata -
atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran No Kategori Skor ensi Skor tase rata

menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat


Sangat
melalui strategi belajar peta konsep model 1. Baik 85-100 4 350 12,5
2446
rantai kejadian berlangsung dengan baik. 2. Baik 70-84 28 2096 87,5
32
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 3. Cukup 55-69 0 0 0
= 76,44
peningkatan rata-rata pencapaian aspek 4. Kurang 40-54 0 0 0
(Baik)
pada siklus II adalah 27,2 atau 85%. Hasil Tidak
5. baik 40 0 0 0
ini meningkat sebesar 8,75% dari siklus I
Jumlah 32 2446 100
dan termasuk dalam katagori baik.

b) Hasil Tes Menulis Cerpen Data pada Tabel 5 menunjukkan


Berdasarkan Cerita Rakyat pada
Siklus II bahwa hasil tes keterampilan menulis cerpen

Hasil menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat melalui strategi

berdasarkan cerita rakyat melalui belajar peta konsep model rantai kejadian

strategi belajar peta konsep model mencapai jumlah nilai 2446, dengan rata-rata

rantai kejadian siklus II dapat dilihat 76,44 termasuk dalam kategori baik.

pada tabel berikut ini.

13
c) Hasil Perubahan Perilaku Siswa setelah dalam pembelajaran menulis cerpen

Mengikuti Pembelajaran Menulis Cerpen berdasarkan cerita rakyat melalui strategi

Berdasarkan Cerita Rakyat Melalui belajar peta konsep model rantai

Strategi Belajar Peta Konsep Model Rantai kejadian.

Kejadian Siklus II

B. Pembahasan
Perubahan perilaku siswa pada
Pembahasan hasil penelitian
siklus II menjelaskan lima karakter
menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat
siswa, Hasil perilaku siswa pada
melelui strategi belajar peta konsep model
siklus II dijelaskan pada Tabel 20
rantai kejadian ini didasarkan dan
berikut.
dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu
Tabel 6. Perilaku Siswa setelah
Mengikuti Pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut pembahasan

Pers berdasarkan hasil penelitian siklus I dan


Aspek yang diamati Freku entas
No ensi e
siklus II.
(%)
1. Keaktifan siswa 27 84,4
1. Proses Pembelajaran Keterampilan
2. Keantusiasan siswa 30 93,75
Menulis Cerpen berdasarkan Cerita
Keberanian dan kepercayaan
Rakyat Melalui Strategi Belajar Peta
diri siswa mempresentasikan
3. hasil diskusi kelompok 24 75
Konsep Model Rantai Kejadian
Kemandirian siswa dalam
4. pengembangan cerita 25 78,13
Proses pembelajaran menulis

cerpen berdasarkan cerita rakyat


Tanggung jawab siswa dalam
5. menyunting 23 71,88
melalui strategi belajar peta konsep

model rantai kejadian dilakukan


Berdasarkan Tabel 20 diketahui
dalam dua siklus yaitu siklus I dan
sebagian siswa menunjukkan sikap positif
siklus II. Hasil proses pembelajaran

14
menulis cerpen siswa dari kedua penokohan dari
pengembangan
siklus tersebut dapat dijelaskan pada pokok pokok

Tabel 7 berikut. yang telah


ditemukan
Tabel 7. Hasil Proses Pembelajaran 4 Kondusifnya
Menulis Cerpen Siklus I dan kondisi siswa
Siklus II saat proses
penyunting
Rata Rata Peni 62,5 2 78,1 15,6
cerpen dengan 20
0 5 3 3
N Aspek yang Skor ngk memperhatikan
Siklus Siklus
o dimiliki atan aspek
1 2 kebahasaan
F % F % %
1 Intensifnya
5 Terbangunnya
proses
suasana
internalisasi
87,5 2 90,6 reflektidf saat
penumbuhan 28 3,13
0 9 3 kegiatan
minat-minat
refleksi pada
siswa untuk
akhir
menulis cerpen
2 Proses diskusi pembelajaran
siswa dalam sehingga
mengidentifikasi siswa bisa
62,5 2 78,1 15,6
unsur unsur menyadari 20
0 5 3 3
cerita rakyat kekurangan
rakyat dan saat proses
81,2 2 87,5 pembelajaran
penemuan 26 6,25
5 8 0
pokok-pokok dan
cerita serta mengetahui
membuat peta apa yang
konsep dilakukan
terlaksana setelah proses
secara kondusif pembelajaran
3 Intensifnya 28 87,5 2 90,6 3,13
siswa dalam 0 9 3
Berdasarkan Tabel 7 diketahui
proses menulis
cerpen dengan proses pembelajaran dalam pembelajaran
memperhatikan
diksi, alur, serta menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat

15
melalui strategi belajar peta konsep

model rantai kejadian mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Tabel 8. Hasil tes ketrampilan menulis


2. Peningkatan Keterampilan Menulis cerpen berdasarkan cerita
rakyat siklus I dan siklus II
Rata Peningkat
Cerpen berdasarkan Cerita Rakyat
N
Rata Skor an
Aspek Penilaian
Melalui Strategi Belajar Peta Konsep
o
kelas
Model Rantai Kejadian SI SII SII-SI %
1 Penemuan pokok-
pokok cerita 23
Hasil tes keterampilan menulis 72,5 89,4 16,9
rakyat yang ,3
dibaca
cerpen berdasarkan cerita rakyat 2 Pengembangan

melalui strategi belajar peta konsep pokok pokok


cerita menjadi
model rantai kejadian berupa nilai rata- cerita pendek 64,3 9,
70,6 6,3
dengan 8 7
rata masing-masing aspek pada siklus I
memperhatikan
dan siklus II, yang direkap dan diksi, alur dan
pertokohan
dihitung untuk mengetahui 3 Ketepatan
56,2 26
menggunakan 71,3 15,0
peningkatan menulis cerpen 5 ,7
bahasa / diksi
4 Nilai Rata
berdasarkan cerita rakyat melalui
Rata 64,4 77,08 12,73 20
strategi belajar peta konsep model
Klasikal
rantai kejadian. Peningkatan hasil tes Berdasarkan Tabel 8 tersebut secara

menulis cerpen dapat dilihat pada klasikal dapat diketahui hasil tes keterampilan

Tabel 22 berikut. menulis cerpen berdasarkan cerita rakyat

melalui strategi belajar peta konsep model

rantai kejadian mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 12,3 atau 20%

16
yaitu dari nilai rata-rata kelas pada siklus I kondusif dan menyenangkan.

sebesar 64,4 menjadi sebesar 77,08 pada Perubahan perilaku siswa dijelaskan

siklus II. pada Tabel 9 berikut.

3. Perubahan Perilaku Siswa setelah Tabel 9. Perilaku Siswa setelah


Mengikuti Pembelajaran
Mengikuti Pembelajaran Keterampilan Siklus I dan II
Rata-rata Skor Peni
ngka
Menulis Cerpen berdasarkan Cerita tan
Aspek yang diamati Siklus I Siklus II
Rakyat Melalui Strategi Belajar Peta (%)
F (%) F (%)
Konsep Model Rantai Kejadian 1. Keantusiasan
siswa 23 71,88 27 84,4 12,52
Peningkatan keterampilan
2. Keaktifan siswa 26 81,25 30 93,75 12,5
menulis menulis cerpen berdasarkan
3. Keberanian dan
kepercayaan diri
cerita rakyat melalui strategi belajar
siswa 17 53,13 24 75 21,87
mempresentasika
peta konsep model rantai kejadian n hasil diskusi

disertai pula perubahan perilaku siswa


4. Kemandirian
siswa dalam
dari siklus I ke siklus II. Hasil pengembangan
Cerita 21 65,63 25 78,13 15,5
observasi, wawancara, junal, dan

dokumentasi foto pada siklus I 5. Tanggung jawab


siswa dalam
menunjukkan bahwa masih ada menyunting 15 46,88 23 71,88 25

sebagian siswa yang menunjukkan

perilaku negatif. Akan tetapi, pada PENUTUP

siklus II perilaku siswa mengalami A. Simpulan

perubahan yang signifikan. Siswa Penelitian tindakan kelas ini dapat

mampu menunjukkan sikap aktif disimpulkan sebagai berikut:

dalam pembelajaran sehingga 1) Proses pembelajaran menulis cerpen

menciptakan suasana kelas yang berdasarkan cerita rakyat melalui

17
strategi belajar peta konsep model (5) terbangunnya suasana yang sangat

rantai kejadian kelas VII H SMPN 1 reflektif ketika kegiatan refleksi.

Kebonagung Kabupaten Demak sudah 2) Keterampilan menulis cerpen

berjalan dengan baik dan lancar sesuai berdasarkan cerita rakyat pada siswa

dengan rencana pelaksanaan kelas VII H SMPN 1 Kebonagung

pembelajaran (RPP). Proses Kabupaten Demak mengalami

pembelajaran menulis cerpen peningkatan setelah mengikuti

berdasarkan cerita rakyat melalui pembelajaran menulis cerpen

strategi belajar peta konsep model berdasarkan cerita rakyat melalui

rantai kejadian, yaitu: (1) intensifnya strategi belajar peta konsep model

proses internalisasi penumbuhan rantai kejadian. Peningkatan itu

minat-minat siswa untuk menulis terlihat dari hasil tes menulis cerpen

cerpen, (2) kondusifnya proses diskusi berdasarkan cerita rakyat antara siklus

siswa dalam mengidentifikasi unsur- I dan siklus II.

unsur cerita rakyat dan penemuan 3) Perilaku siswa kelas VII H SMPN 1

pokok-pokok cerita serta pembuatan Kebonagung Kabupaten Demak

peta konsep, (3) intensifnya siswa selama mengikuti pembelajaran

dalam proses menulis cerpen dengan menulis cerpen berdasarkan cerita

memperhatikan diksi, alur, serta akyat melalui strategi belajar peta

penokohan dari pengembangan pokok- konsep model rantai kejadian

pokok yang telah ditemukan, (4) mengalami perubahan ke arah yang

kondusifnya kondisi siswa saat proses lebih positif. Perilaku tersebut yaitu

menyunting cerpen dengan siswa mampu menunjukkan sikap

memperhatikan aspek kebahasaan, dan antusias selama proses pembelajaran,

18
siswa lebih aktif selama proses 1) Guru mata pelajaran bahasa dan

pembelajaran, siswa lebih berani dan sastra Indonesia hendaknya

percaya diri mempresentasikan hasil menggunakan strategi belajar peta

diskusi, siswa lebih mandiri dalam konsep model rantai kejadian dalam

pengembangan cerita yang ditulis, dan pembelajaran. Karena terbukti

siswa lebih bertanggung jawab dalam dapat meningkatkan keterampilan

menyunting. siswa dalam menulis cerpen

berdasarkan cerita rakyat. Selain


B. Saran
itu, pembelajaran tersebut dapat
Berdasarkan simpulan hasil penelitian
mengubah perilaku siswa menjadi
tersebut, saran yang diberikan
lebih antusias, aktif, berani dan
peneliti adalah sebagai berikut.
percaya diri, mandiri, serta

tanggung jawab dalam menyunting.

2) Bagi siswa, hendaknya dapat

mempraktikkan penggunaan peta

konsep dalam pelajaran lain dan

juga harus rajin membaca dan

berlatih menulis cerpen agar dapat

mengembangkan kreatifitas siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Anggie. 2010. Penggunaan


Media Animasi 3D untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis
Cerpen (Penelitian Tindakan Kelas
Terhadap Kelas X SMA Negeri 22

19
Bandung Tahun Ajaran 2009/2010).
Skripsi: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Fang, Liaw Yock. 1991. Sejarah


Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta:
Erlangga.

Nurhayati. 2011. Artikel. Inilah Alasan


Siswa Sulit Menulis Cerpen dalam
http://www.republika.co.id/ edisi 08
Desember 2011. Diunduh 17 Mei 2012
pukul 15:00

Nuryatin, Agus. 2010. Mengabadikan


Pengalaman dalam Cerpen. Rembang:
Yayasan Adhigama

Sumardjo, Jakob dan Saini.1991. Apresiasi


Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Tarigan, Hendry Guntur. 1982. Menulis


Sebagai Salah Satu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Hendry Guntur.1983. Menulis


Sebagai Salah Satu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

20
21

Вам также может понравиться