Вы находитесь на странице: 1из 4

Stephani Lidya N.

381986

AUDITING AND ASSURANCE SERVICES


CHAPTER 2. THE CPA PROFESSION

A. Akuntan Publik Bersertifikat


Berdasarkan hukum, hak untuk melakukan audit diberikan kepada perusahaan
akuntan publik bersertifikasi (CPA) sesuai dengan peraturan masing-masing
negara.
Kantor Akuntan Publik (KAP) juga menyediakan berbagai layanan jasa bagi para
kliennya, seperti pajak dan jasa konsultasi.
KAP juga terus mengembangkan produk dan layanan baru seperti perencanaan
keuangan, penilaian bisnis, dan teknologi informasi.
Jenis-jenis KAP:
a) Big four
b) Nasional atau regional
c) Lokal
Big Four adalah sebutan untuk empat KAP terbesar di Amerika dan dunia yang
tentunya sudah bersertifikasi. Terdiri dari: Deloitte, PwC, Ernst & Young, dan
KPMG. Keempat KAP tersebut memiliki beberapa kantor di sebagian kota di
Amerika dan di banyak kota di seluruh dunia.
Kegiatan Kantor Akuntan Publik Bersertifikat (KAP):
a) Akuntansi dan jasa pembukuan
b) Jasa perpajakan
c) Jasa konsultasi manajemen

B. Struktur Kantor Akuntan Publik Bersertifikat


Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi dari KAP:
1. Kebutuhan akan kebebasan dari klien
2. Pentingnya struktur untuk mendorong kompetensi
3. Peningkatan risiko litigasi yang dihadapi oleh auditor
Struktur Organisatoris KAP:
a) Proprietorship: perusahaan yang hanya memiliki satu pemilik
b) General Partnership: perusahaan yang memiliki beberapa pemilik (mirip
dengan proprietorship)
c) General Corporation: pemegang saham hanya bertanggungjawab sebatas
investasi (saham) yang mereka miliki. Kebanyakan KAP tidak berbentuk
general corporation karena dilarang oleh hukum di hampir seluruh negara.
d) Professional Corporation: menyedikan pelayanan profesional dan dimiliki
oleh satu atau lebih pemegang saham
e) Limited Liability Company: gabungan dari general corporation dan general
partnership, memiliki struktur dan pengenaan pajak seperti general partne-
rship tetapi pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas
f) Limited Liability Partnership: memiliki satu atau lebih mitra kerja. Memiliki
struktur dan pengenaan pajak seperti general partnership namun tanggung
jawab pribadi lebih sedikit daripada general partnership dan juga LLC.
Perusahaan KAP seperti Big Four dan perusahaanKAP kecil lainnya sekarang
beroprasi dalam bentuk LLP
Hirarki dalam Perusaahan KAP:
1. Staff assistant (pengalaman: 0-2 tahun)
Stephani Lidya N.
381986

melakukan sebagian pekerjaan audit secara rinci


2. Senior or in-charge auditor (pengalaman: 2-5 tahun)
Bertanggungjawab terhadap pekerjaan lapangan audit termasuk
mengawasi pekerjaan staf
3. Manager dan senior manager (pengalaman: 5-10 tahun)
Membantu perencanaan audit, mengelola audit, mengulas pekerjaan,
dan bekerja dengan klien.
4. Partner (pengalaman: 10 tahun lebih)
Mengulas pekerjaan audit dan membuat keputusan audit yang
signifikan

C. Sarbanes-Oxley Act dan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik


Sarbanes-Oxley Act (SOX): Undang-undang ini dianggap oleh banyak pengamat
menjadi UU yang paling penting yang mempengaruhi profesi audit sejak 1933
dan Securities Act tahun 1934.
Ketentuan dalam UU tersebut berlaku untuk perusahaan secara umum dan
perusahaan audit.
Sarbanes-Oxley Act kemudian melahirkan Public Company Accounting
Oversight Board (PCAOB) atau Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik.
PCAOB melakukan inspeksi terhadapt perusahaan akuntansi yang terdaftar dan
menilai apakah mereka sudah sesuai dengan peraturan PCAOB dan SEC.

D. Securities and Exchange Commission (Komisi Sekuritas dan Bursa)


Tujuan keseluruhan dari Securities and Exchangen Commision (SEC) adalah
untuk membantu investor menyediakan informasi terpercaya untuk membuat
keputusan investasi.
Perhatian khusus untuk auditor adalah laporan spesifik yang sesuai dengan
ketentuan pelaporan securities acts:
1) Form S-1
2) Form 8-K
3) Form 10-K
4) Form 10-Q

E. American Institue of Certified Public Accountants (AICPA)


AICPA menetapkan persyaratan profesional untuk CPA/KAP, melakukan
penelitian, dan menerbitkan berbagai bahan mata pelajaran terkait akuntansi,
audit, pengesahan dan jasa asuransi, manajemen jasa, dan konsultasi pajak.
AICPA diberi kewenangan untuk menetapkan standar atau aturan yang harus
dipatuhi atau diikuti oleh seluruh anggota CPA/KAP.
Empat aturan utama yang ditetapkan AICPA antara lain:
1) Auditing Standards (Standar Auditing)
2) Compilation and Review Standards (Standar Kompilasi dan Review)
3) Other Attestation Standards (Standar Atestasi Lainnya)
4) Code of Professional Conduct (Kode Etik Profesional)

Fungsi AICPA lainnya:


1) Membuat dan menilai ujian CPA
2) Mendukung peneliatian staf dan memberikan beasiswa kepada orang lain
3) Menerbitkan bebrapa materi
Stephani Lidya N.
381986

4) Memberikan seminar dan pendidikan berbagai materi

F. Standar Audit Internasional dan Amerika


International Standards on Auditing (ISAs) dikeluarkan oleh IAASB
(International Auditing and Assurance Standards Board) dari IFAC (International
Federation of Accounting).
IFAC adalah organisasi dunia bagi profesi akuntansi.
IFAC ada untuk meningkatkan keseragaman praktik audit dan layanan terkait di
seluruh dunia.

G. Organisasi dari Standar Audit Amerika


Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) menyediakan kerangka kerja
untuk membantu auditor memenuhi dua tujuan berikut ketika melakukan audit
laporan keuangan:
1) Memeroleh keyakinan yang masuk akal bahwa laporan keuangan bebas dari
pernyataan yang salah
2) Melaporkan laporan keuangan dan mengomunikasikan seperti yang
disyaratkan oleh GAAS sesuai dengan yang ditemukan oleh auditor
Ketika prinsip tidak diharuskan dan tidak memiliki otoritas tertentu, mereka
menggunakan kerangka kerja:
1) Tujuan dari audit (purpose)
2) Tanggung jawab pribadi seorang auditor (responsibilities)
3) Tindakan auditor dalam melakukan audit (performance)
4) Pelaporan (reporting)
Purpose: Tujuan dari audit adalah untuk menyediakan pemilik laporan keuangan
dengan pendapat dari auditor bahwa laporan keuangan tersebut disajikan secara
jujur, dalam seluruh hal yang material sesuai dengan kerangka laporan keuangan
yang belaku.
Responsibilities: auditor dalam tanggung jawabnya melaksanakan audit harus
memiliki kualitas pribadi yang:
- Memiliki Kompetensi dan kemampuan yang tepat
- Memenuhi persyaratan etika yang relevan
- Mempertahankan skeptisisme dan melakukan penilaian yang profesional
Performance: tanggung jawab yang berhubungan dengan kinerja audit berkaitan
dengan tindakan auditor menyangkut akumulasi bukti dan kegiatan lainnya
selama pelaksaan audit
- Perencanan dan pengawasan yang memadai
- Menentukan dan menerapkan tingkat materialitas
- Menilai risiko penyajian material
- Bukti yang cukup dan tepat
Reporting: auditor bertanggungjawab untuk mengeskpresikan pendapatnya dalam
laporan tertulis tentang apakah laporan keuangan disajikan dengan sejujurnya,
dalam seluruh aspek material, sesuai dengam kerangka laporan keungan yang
berlaku.
Prinsip dibandigkan dengan standar auditing: prinsip-prinsip yang mendasari
standar auditing terlalu umum untuk memberikan pedoman yang berarti, sehingga
auditor beralih ke SASs yang dikeluarkan oleh AICPA dan stadar audit PCAOB
untuk pedoman yang lebih spesifik.
Stephani Lidya N.
381986

Klasifikasi standar audit: Seluruh SASs yang dikeluarkan oleh AICPA memiliki
dua klasifikasi, yaitu SAS dan AU-C yang mengindikasi lokasi dari kodifikasi
standar audit.
Standar kinerja: walaupun standar audit memiliki pedoman otoriter bagi para
anggota, mereka menyediakan petunjuk atau arahan yang kurang bagi
auditordaripada yang diasumsikan.

H. Quality Control
Bagi perusahaan KAP, kontrol kulitas terdiri dari metode yang digunakan untuk
memastikan perusahaan memenuhi tanggung jawab profesional untuk klien dan
lainnya.
Kontrol kualitas mirip namun berbeda dengan standar auditing.
Elemen dari kontrol kualitas:
a) Tanggung jawab kepemimpinan untuk kualitas perusahaan
b) Ketentuan etika yang relevan
c) Penerimaan dan kelanjutan dari hubungan klien dan perjanjian tertentu
d) Sumber Daya Manusia (HR)
e) Pelaksanaan perjanjian
f) Pengawasan
Praktik pengawasan yang juga dikenal sebagai peer review dari KAP kepada
KAP lainnya dilakukan sesuai dengan sistem kontrol kualitas.
Manfaat dari adanya praktik pengawasan (peer review) adalah membantu
perusahaan menemukan kontrol kualitas standarnya, yang mana pada gilirannya
memberi manfaat melalui peningkatan kinerja praktisi dan kualitas audit yang
lebih tinggi.
Antara standar auditing, kontrol kualitas (quality control), AICPA Practice
Centers, dan praktik pengawasan (peer review) memiliki hubungan yang saling
terkait satu sama lain.
AICPA telah mendirikan praktik audit dan pusat mutu kualitas sebagai pusat atau
tempat untuk meningkatkan kualitas praktik audit.

Вам также может понравиться