Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(A1C309050)
ARISTARCHUS
A. SEJARAH HIDUP
Sekitar 1700-1800 tahun kemudian barulah ada ilmuan yang sependapat dengan dia
yaitu Copernicus. Dimana teori ini lebih dikenal sebagai teori Copernicus karena
beliau yang pertama menulis teori heliosentris ini.
Satu-satunya karya Aristarchus yang masih utuh (walaupun catatan aslinya hilang)
adalah teorinya tentang bentuk bumi serta jarak bumi dengan matahari dan bulan.
Aristarchus percaya bahwa Matahari adalah pusat alam semesta. Ia orang pertama
yang menghitung ukuran relatif Matahari, Bumi dan Bulan. Ia menemukan bahwa
diameter bulan lebih dari 30% diameter Bumi (sangat dekat dengan nilai
sebenarnya yaitu 0,27 kali diameter bumi). Ia juga memperkirakan bahwa Matahari
memiliki diameter 7 kali diameter Bumi. Ini kira-kira 15 kali lebih kecil dari
ukuran sebenarnya yang kita ketahui saat ini. Seorang sebagai astronom, maka
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
C. PENGEMBANGAN KONSEP
Bumi berotasi pada porosnya dan juga berevolusi mengelilingi matahari. Begitulah
salah satu konsep yang dikemukakan oleh aristarchus. Rotasi bumi pada porosnya
disebut dengan gerakan harian, yang lamanya 24 jam dalam sekali berotasi.
Sedangkan evolusi bumi dalam mengelilingi matahari disebut gerakan tahunan
yang lamanya 365,25 hari dalam satu kali berevolusi. Demikian pula planet-planet
lainnya yang juga berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari.
1. Ukuran Bulan
2. Jarak Bulan
Dalam menentukan jarak bulan dilakukan dengan melihat koin dengan satu mata
sampai koin itu menutupi semua bagian bulan. Ini terjadi ketiak mata kita berjarak
110 diameter koin tersebut, sehingga perbandingan diameter koin dengan jarak
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
koin adalah 1/10. Jadi, jarak kebulan adalah 110 kali diameter bulan. Pengukuran
aristarchus terhadaap diameter bulan ini semua diperlukan untuk menghitung jarak
anatara bumi dan matahari.
3. Jarak Matahari
Aristarchus menemukan cara untuk menentukan jarak bumi dan matahari dengan
membuat perkiran kasar. Dia melihat tahap bulan ketika bulan tepat setengah
bersinar dengan matahari masih terlihat jelas di langit. Kalau ditarik garis antara
bumi-bulan, bulan-matahari dan matahari-bumi akan membentuk segitiga seperti
gambar berikut:
Bulan
90o
Matahari
Bumi
Aristarchus mengetahui jarak dari bumi ke bulan. Kemudian sudut yang dibentuk
oleh garis Bulan-Bumi dan garis Bulan-Matahari adalah 90 o pada saat bulan
setengah bersinar. Sudut yang dibentuk oleh garis Bumi-Bulan dan garis Bumi-
Matahari sangat sulit ditentukan, namun Aristarchus memperkirakan bahwa sudut
antara garis Matahari-Bulan dan garis Matahari-Bumi sangat kecil. Dengan
demikian secara trigonometri, matahari akan sangat besar jaraknya dari bumi. Aris
tarchus mengatakan bahwa jarak Bumi-Matahari adalah 20 kali jarak Bumi-Bulan,
faktanya adalah 400 kali jarak Bumi-Bulan.
4. Ukuran Matahari
Dalam menentukan ukuran atau diameter matahari dapat menggunakan cara seperti
pada pengukuran diameter bulan, yaitu dengan melihat koin pada satu mata sampai
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
koin menutup matahari. Dengan cara ini juga diperoleh perbandingan antara
diameter koin dengan jarak koin dari mata kita adalah 1/10. Dengan demikian,
maka perbandingan antara diameter matahari dan jaraknya dari bumi adalah juga
1/110. Dari perbandingan tersebut juga diperoleh bahwa diameter matahari adalah
1/110 kali jarak matahari dari bumi.
5. Ukuran Bumi
D. APLIKASI KONSEP
1. Hukum Keppler
Hukum I keppler
setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada
salah satu titik fokusnya.
Elips adalah suatu kurva tertutup sedemikian sehingga jumlah jarak dari
sembarang titik P pada kurva ke kedua titik tetap (disebut titik fokus F1
dan F2) selalu tetap. Jadi, F1 P + F2 P selalu sama untuk setiap titik P pada
kurva
Hukum II keppler
setiap planet bergerak sedemikian sehingga jika suatu garis khayal di
tarik dari matahari ke planet tersebut akan menyapu daerah yang sama
pada selang waktu yang sama.
Planet bergerak lebih cepat pada orbit yang lebih dekat dengan matahari.
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
2. Aberasi Bintang
Gravitasi bumi merupakan salah satu ciri bumi, yaitu benda-benda ditarik
ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan
gaya gravitasi bumi. Berdasarkan pengamatan, Newton membuat
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
kesimpulan bahwa gaya tarik gravitasi yang bekerja antara dua benda
sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda. Kesimpulan ini dikenal sebagai hukum
gravitasi Newton. Hukum ini dapat dituliskan sebagai berikut.
G.m1 .m2
F
r2
Keterangan:
F : gaya tarik gravitasi (N);
m1, m2 : massa masing-masing benda (kg);
r : jarak antara kedua benda (m);
G : konstanta gravitasi umum (6,673 x 1011 Nm2/kg2)
Gaya gravitasi yang bekerja antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi.
Benda 1 menarik benda 2 dan sebagai reaksinya benda 2 menarik benda 1.
Menurut hukum III Newton, kedua gaya tarik ini sama besar tetapi
berlawanan arah (Faksi = Freaksi).
1. Siapakah Aristarchus?
Jawaban:
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
Aristarchus adalah seorang astronom dan matematikawan Yunani kuno yang lahir
di Pulau Samos pada tahun 320 SM. Ia juga merupakan penulis buku tentang ilmu-
ilmu astronomi (ilmu bintang).
Jawaban:
Jawaban:
Sebuah bukti yang serius bahwa Aristarchus telah melakukan pengukuran relative
terhadap jarak matahari dan bulan dari bumi adalah sebuah buku yang pernah
ditulisnya tentang astronomi (ilmu bintang) yang berjudul On The Size and
Distance Of The Sun and Moon. Dalam bukunya ini mengatakan bahwa
Aristarchus mencoba mengukur besarnya matahari dan bulan dengan trigonometri.
Jawaban:
Jawaban:
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
Jawaban:
Jawaban:
Pemikiran awal Aristarchus yaitu ia mendukung ide Philolaus tentang Bumi yang
bergerak, Aristarchus menambahkan bahwa Bumi juga berotasi. Ia juga
memikirkan untuk mengukur diameter matahari dan berhasil mengukur
diametenya. Walau hasil yang diperolehnya saat itu melenceng jauh dari hasil
pengukuran modern saat ini, setidaknya pada zaman itu mereka sudah mempunyai
gambaran tentang ukuran relatif benda-benda langit.
Jawaban:
Dalam menentukan jarak bulan dilakukan dengan melihat koin dengan satu mata
sampai koin itu menutupi semua bagian bulan. Ini terjadi ketika mata kita berjarak
110 diameter koin tersebut, sehingga perbandingan diameter koin dengan jarak
koin adalah 1/10.
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
Jawaban:
Aristarchus menentukan jarak bumi dan matahari dengan membuat perkiraan kasar
yaitu dengan melihat tahap bulan ketika bulan tepat setengah bersinar dengan
matahari masih terlihat jelas di langit, dia membuat 3 garis penghubung antara
bumi-bulan, bulan-matahari, dan matahari-bumi yang akhirnya membentuk segitiga
dengan sudut 90 .
Jawaban:
Aristarchus membandingkan ukuran bulan dengan bumi yaitu pada saat ia melihat
gerhana bulan. Pada saat terjadi gerhana bulan ia melihat bahwa bagian bumi yang
dikena sinar matahari membuat sebuah bayangan dan bulan melewati kedalam
bayangan ini, kemudian ia menemukan bahwa lebar bayangan bumi terhadap bulan
adalah 2,5 diameter bulan, namun bayangan bumi melonjong seperti pada saat
gerhana matahari. Pada saat itu bumi menangkap bahwa bulan sebesar satu
diameter bulan. Hingga akhirnya dia menentukan bahwa diameter bulan adalah
1/3,5 diameter bumi.
Jawaban:
Dari hasil pengukuran Aristarchus, ia memperoleh diameter bulan adalah 1/3,5 kali
diameter bumi, dan sekarang diameter bulan yang diterima adalah 3.640 km.
12. Bagaimana hasil pengukuran Aristarchus tentang jarak Matahari dari bumi?
Jawaban:
Setelah Aristarchus mengetahui jarak dari bumi ke bulan, kemudian sudut yang
dibentuk oleh garis Bulan-Bumi dan garis Bulan-Matahari adalah 90o pada saat
bulan setengah bersinar. Sudut yang dibentuk oleh garis Bumi-Bulan dan garis
Bumi-Matahari sangat sulit ditentukan, namun Aristarchus memperkirakan bahwa
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
sudut antara garis Matahari-Bulan dan garis Matahari-Bumi sangat kecil. Dengan
demikian secara trigonometri, matahari akan sangat besar jaraknya dari bumi.
Aristarchus mengatakan bahwa jarak Bumi-Matahari adalah 20 kali jarak Bumi-
Bulan, faktanya adalah 400 kali jarak Bumi-Bulan.
Jawaban:
Aplikasi konsep Aristarchus mengacu pada Hukum Keppler, Aberasi bintang, dan
Hukum Gravitasi Newton.
Jawaban:
Posisi bintang selalu tetap pada suatu titik di langit, tetapi dari pengamatan
astronomi, ditemukan bahwa posisi bintang seolah-olah mengalami pergeseran dari
titik awalnya, Mari kita perhatikan gambar dibawah.
NON adalah 0, tetapi dalam kenyataannya sudut NON tidak nol. Hal ini adalah
menunjukkan bahwa memang bumi bergerak.
Jawaban:
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK, mungkin saja kita bisa
mengetahui berapa luas jagat raya ini. Perubahan jagat raya yang berangsung
secara terus-menerus yang ditunjukkan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi
matahari di matahari, bintang dan galaksi dan dari sinilah, tidak menutup
kemungkinan kita dapat menemukan suatu planet baru yang juga beredar
mengelilingi matahari, mungkin tidak hanya planet yang dapat kita temui nantinya,
tapi bisa juga jenis komet baru, asteroid baru atau bahkan jenis meteor baru.
Irma Oktaviani W. (A1C309050)
Sejarah Fisika
Oleh
IRMA OKTAVIANI
A1C309050