Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam pelaksanaan praktikum dan penulisan
laporan ini adalah:
1. Mampu melakukan sampling pekerjaan melalui prosedur yang benar dengan
menggunakan/memanfaatkan tools yang ada.
2. Mampu menghitung jam kerja produktif tenaga kerja dari hasil sampling .
3. Mampu melakukan perhitungan waktu baku dari elemen-elemen pekerjaan
dan beban kerja dari sistem kerja tersebut.
4. Mampu menggunakan data jam kerja produktif dan beban kerja untuk
menghitung produktivitas tenaga kerja dan penetapan kebutuhan tenaga kerja
standar.
1.4.2 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam prakitkum modul VII ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengamat yang melakukan pengukuran harus dalam keadaan sehat dan baik.
2. Operator bekerja dengan usaha yang baik untuk pengukuran.
3. Operator yang diukur dalam kondisi yang konsisten dan sempurna pada saat
pengukuran.
4. Alat yang digunakan berada dalam kondisi yang baik dan tidak rusak.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sampling atau biasa disebut work sampling adalah suatu teknik untuk
mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin,
proses dan pekerja/operator. Pengukuran kerja ini diklasifikasikan sebagai
pengukuran kerja langsung karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus
dilakukan secara langsung ditempat kerja yang akan diteliti. Sampling kerja
sangat cocok digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang
sifatnya tidak berulang dan memiliki siklus waktu yang relatif panjang. Sampling
dilakukan secara sesaat pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Oleh
karena itu penggunaan tabel acak (random) sangat diperlukan dalam metode ini
[1].
Teknik work sampling ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana
Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktivitas penelitiannya di industri textil.
Metode work sampling telah terbukti sangat efektif dan efisien untuk digunakan
dalam mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau operatornya. Hal ini
dikarenakan cara ini akan dapat dipakai untuk penentuan waktu longgar
(allowance time) yang tersedia untuk suatu pekerjaan, pendayagunaan mesin dan
penetapan waktu baku. Metode work sampling lebih efisien karena informasi yang
dikehendaki akan didapat dalam waktu yang relatif lebih singkat dan biaya yang
tidak terlalu mahal [2].
Metode work sampling dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas,
karena itulah pengamatan suatu objek tidak perlu dilakukan secara menyeluruh
melain cukup dengan menggunakan sampel yang diambil secara acak (random)
[1].
Terdapat beberapa hal dasar yang penting dan perlu dipahami dalam
melakukan pengukuran waktu kerja dengan work sampling. Hal-hal yang
mendasar dan perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran waktu dengan
work sampling adalah sebagai berikut [3]:
1. Pengamatan yang dilakukan pada dasarnya adalah mengamati apakah
operator sedang dalam kondisi kerja atau menganggur.
2. Pengamatan tidak dilakukan secara terus menerus, melainkan hanya sesaat
pada waktu yang telah ditentukan secara
5 acak (random).
6
............................................................................(2.1)
2. Allowance
Penetapan allowance diperlukan untuk mengantisipasi waktu dimana
seorang operator tidak dalam keadaan bekerja. Pada kenyataannya operator
sering menghentikan pekerjaanya dan membutuhkan waktu-waktu khusus dan
alasan-alasan lain di luar kontrol. Adapun daftar tabel untuk waktu longgar
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2 [1].
(2.3)
...............................................................(2.4)
...............................................................(2.5)
Keterangan:
pi = persentase produktif di hari ke-i
ni = jumlah pengamatan yang dilakukan pada hari ke-i
k = harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
k 2 (1 p)
N'
S2p
.......................................................................(2.6)
Keterangan:
N = Jumlah data teoritis
k = Harga mutlak berdasarkan tingkat keyakinan
s = tingkat ketelitian
p = presentase produktif hari ke-i
Keterangan:
JKP = Jam kerja produktif
P = Presentase produktif
RF = Rating FactorI
All = Allowance (kelonggaran)
Ws = Waktu siklus
Wn = Waktu normal
2.4 Produktivitas
Produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam
memproduksi output (barang atau jasa). Produktivitas tidak sama dengan
13
2. Kedisiplinan
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah
laku peroerangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau
ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang
berlaku.
3. Etos kerja
14
Etos kerja mrupakan salah satu faktor penentu produktivitas, karena etos
kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan
suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik
dalam setiap pekerjaan.
4. Keterampilan
Faktor keterampilan baik keterampilan teknis ataupun managerial sangat
menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian, setiap
individu dituntut untuk terampil dalam menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
5. Pendidikan
Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur formal
maupun nonformal. Karena setiap pengguanaan teknologi hanya akan
dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
handal.
Pengukuran produktivitas secara umum terbagi menjadi dua macam yaitu [7]:
1. Produktivitas total
Merupakan perbandingan total keluaran (output) dengan total masukan
(input) per satuan waktu. Dalam perhitungan produktivitas total, semua
faktor masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) terhadap total
keluaran harus diperhitungkan.
2. Produktivitas parsial
15
Pi = ..(2.11)
Dengan formulasi ini, peningkatan produktivitas akan terjadi bilamana
output berhasil naik (bertambah besar) atau tetap dan di sisi lain input dalam hal
ini bisa lebih ditekan seminimal mungkin. Naiknya produktivitas ternyata akan
membawa konsekuensi terhadap penurunan biaya produksi per unitnya, sehingga
penurunan biaya produksi dapat dirumuskan sebagai berikut [7]:
BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
19 12:59
20 13:08
21 13:25
22 13:47
23 14:18
24 14:21
25 14:29
26 14:35
27 15:20
28 15:32
29 15:45
30 15:50
Jumlah 28 2 29 1 29
Sumber : Data Pengamatan
Adapun rating faktor untuk kunjungan hari pertama adalah sebagai berikut
Faktor Kelas Bobot
Keterampilan superskill +0.06
Usaha Good C2 +0.03
Kondisi kerja Good C +0.02
Konsistensi Good C +0.01
Jumlah +0.12
Memeriksa jumlah
Kelelahan mata 4
4 pengisian bensin
Keadaan
Normal 3
5 temperatur
Keadaan
Bunyi berisik 3
6 lingkungan
Adanya debu dan bau-
Keadaan atmosfir 4
7 bauan
Kelonggaran untuk
kebutuhan pribadi 1.3
8 (pria)
Jumlah 23.3
2. Hari Kedua
Data pengamatan sampling kerja hari kedua di SPBU Teupin Siron adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Data pengamatan sampling kerja hari kedua
Waktu Operator 1 Operator 2 Operator 3
No
Pengukuran W I W I W I
1 08:17
2 08:34
3 08:45
4 08:50
Tabel 3.4 Data pengamatan sampling kerja hari kedua (Lanjutan)
5 08:58
6 09:21
7 09:26
8 09:32
9 10:45
10 10:49
11 10:59
12 11:15
13 11:28
14 11:42
15 11:51
16 12:23
17 12:34
18 12:48
19 12:53
20 13:13
21 13:36
21
22 13:42
23 14:09
24 14:28
25 14:30
26 14:26
27 15:35
28 15:40
29 15:44
30 15:58
Jumlah 29 1 29 1 29 1
Sumber : Data Pengamatan
Adapun rating faktor untuk kunjungan hari kedua adalah sebagai berikut:
Faktor Kelas Bobot
Keterampilan superskill A1 +0.15
Usaha Good C2 +0.03
Kondisi kerja Good C +0.02
Konsistensi Good C +0.01
Jumlah +0.21
3. Hari Ketiga
Data pengamatan sampling kerja hari ketiga di SPBU Teupin Siron adalah
sebagai berikut:
Jumlah 28 2 29 1 29 1
Sumber : Data Pengamatan
Adapun rating faktor untuk kunjungan hari ketiga adalah sebagai berikut:
Faktor Kelas Bobot
Keterampilan superskill A1 +0.15
Usaha Good C2 +0.03
Kondisi kerja Good C +0.02
Konsistensi Good C +0.01
Jumlah +0.21
3.1.5 Jumlah Objek Yang Dilayani Dan Jumlah Tenaga Kerja Dalam
Periode Pengamatan
24
Adapun jumlah tenaga kerja dan objek yang dilayani dalam periode
pengamatan yang di amati pada setiap stasiun dan pengamatan selama tiga hari
adalah sebagi berikut:
Tabel 3.8 Data Pengamatan Objek yang dilayani dan Jumlah Tenaga
Kerja dalam Periode Pengamatan
Aktivitas Stasiun Jumlah %P
Hari
1 2 3
Produktif 28 29 29 86
1 Non produktif 2 1 1 6 95.5
Jumlah 30 30 30 90
Produktif 29 29 29 87
2 Non produktif 1 1 1 3 96.6
Jumlah 30 30 30 90
Produktif 28 29 29 86
3 Non produktif 2 1 1 6 95.5
Jumlah 30 30 30 90
Volume pekerjaan produktif yang dilakukan
259 288.7
operator selama pengamatan (Yi)
0.955(1 0.955)
30
= 0.955 + 2
= 1.03
p (1 p)
pk
n
BKB =
0.955(1 0.955)
30
= 0.955 - 2
= 0.88
(k / a ) 2 (1 p )
(2 / 0.05) (1 0.955)
2
p 0.955
N =
= 75.39
Karena N < N (75.39 < 180 ) maka data dinyatakan cukup dan tidak perlu
melakukan pengamatan lagi.
2. Hari kedua
Berdasarka data yang telah diamati , maka perlu pengjian keseragaman
data dan kecukupan data untuk setiap operator pada masing-masing
stasiun kerja pada hari kedua.
Tabel 3.10 Nilai % Produktif Hari Kedua
Kegiatan Frekuensi Teramati
Produktifitas 87
Tabel 3.10 Nilai % Produktif Hari Kedua (Lanjutan)
Jumlah Pengamatan 90
Jumlah Pengamatan Siklus 30
% Produktif 96.6
Uji keseragaman data
p (1 p )
pk
n
BKA =
26
0.9661 0.966)
30
= 0.966 + 2
= 1.03
p (1 p)
pk
n
BKB =
0.966(1 0.966)
30
= 0.966 - 2
= 0.9
Uji kecukupan data
(k / a) 2 (1 p ) (2 / 0.05) 2 (1 0.966)
p 0.966
N =
= 56.31
Karena N < N (56.31< 180) maka data dinyatakan cukup dan tidak perlu
melakukan pengamatan kembali.
3. Hari ketiga
Berdasarka data yang telah diamati , maka perlu pengjian keseragaman
data dan kecukupan data untuk setiap operator pada masing-masing
stasiun kerja pada hari ketiga
Tabel 3.11 Nilai % Produktif Hari Ketiga
Kegiatan Frekuensi Teramati
Produktifitas 86
Jumlah Pengamatan 90
Jumlah Pengamatan Siklus 30
% Produktif 95.5
0.955(1 0.955)
30
= 0.955 + 2
= 1.03
p (1 p)
pk
n
BKB =
0.955(1 0.955)
30
= 0.955 - 2
= 0.88
Uji kecukupan data
(k / a ) 2 (1 p )
(2 / 0.05) (1 0.955)
2
p 0.955
N =
= 75.39
Karena N < N (75.39 < 180 ) maka data dinyatakan cukup dan tidak perlu
melakukan pengamatan lagi.
1. Hari pertama
P
JKP = x jumlah menit pengamatan
= 0.955 x (8 . 60 menit)
= 458.4 menit
2. Hari kedua
P
JKP = x jumlah menit pengamatan
= 0.966 x (8 . 60 menit)
= 463.68 menit
3. Hari ketiga
P
JKP = x jumlah menit pengamatan
= 0.955x (8 . 60 menit)
= 458.4 menit
2. Hari kedua
Ws = JKP / Yi
= 463.68 menit /259 Pengisian
=1.790 menit
Wn = Ws (1 + Rf)
= 1.790 menit (1+0,21)
=2.16 menit
Wb = Wn (1+allowance)
=2.16 menit ( 1+ 0.22)
=2.63 menit
3. Hari ketiga
Ws = JKP / Yi
= 458.4 menit / 259 Pengisian
= 1.76 menit/ Pengisian
Wn = Ws (1 + Rf)
= 1.76 menit (1+0,12)
= 1.13 menit
Wb = Wn (1+allowance)
= 1.13 menit/ Pengisian ( 1+ 23.3)
= 0.046 menit
= 0.51 orang
Jadi, jumlah kebutuhan pegawai yang diperlukan sebanyak 1 sampai 2
orang tenaga kerja.
BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI
Dengan pengamatan sampling kerja ini dapat diketahui berapa jam kerja
produktifitas para tenaga kerja, waktu menganggur (idle) serta seberapa besar
rating factor dan allowance dari setiap tenaga kerja, sehingga dapat dihitung
waktu standar yang diperlukan oleh tenaga kerja dalam melakukan pengisian
BBM. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh bahwa terdapat
perbedaan jam kerja produktif yang tidak terlalu signifikan pada masing-masing
operator. Perbedaan tersebut terjadi karena aktifitas produktifitas yang dihasilkan
berbeda-beda oleh setiap operator. Dari hasil penngolahan data, diperoleh jumlah
jam kerja produktif berdasarkan pengamatan selama tiga hari yaitu:
1. Jam kerja produktif hari pertama adalah 458.4 menit
2. Jam kerja produktif hari kedua adalah 463.68 menit
3. Jam kerja produktif hari ketiga adalah 458.4 menit
Untuk seluruh pekerjaan yang ada diperoleh waktu baku yang berbeda
pada setiap pekerjaan, ini dikarenakan rating factor maupun kelonggaran yang
dimiliki oleh setiap operator berbeda-beda meskipun pada kenyataannya operator
melakukan pekerjaannya berada pada tempat kerja yang sama. Hanya kelonggaran
pada kebutuhan pribadi setiap operator adalah berbeda-beda. Maka dari waktu
baku/standar yang telah 30 diperoleh dapat diketahui jumah tenaga kerja yang
32
seharusnya dipekerjakan untuk menyelesaikan proses pengisian BBM pada
kendaraan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Hasil yang diperoleh dalam penentuan waktu baku, yaitu:
33
DAFTAR PUSTAKA
34
[1] Ir. Amri, MT, dkk, Modul Pratikum Analisa Perancangan Kerja dan
Ergonomi, Lab APK Teknik Industri Unimal. 2016.
[2] Helander, A Guide to The Ergonomics of Manufacturing, 1995.
[3] Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja,
34