Вы находитесь на странице: 1из 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Sasaran : Masyarakat di Desa Sidomulyo
Tempat :
Hari/tanggal : .....2017
Jam/waktu : : selesai WIB

A. Latar Belakang
ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang melibatkan salah satu atau lebih dari organ
saluran pernapasan, hidung, sinus, faring dan laring. ISPA mencakup: tonsilitis (amandel),
sinusitis, rhinitis, laringitis, faringitis. Infeksi ini biasa terjadi sampai 14 hari lamanya. ISPA
seringkali menjangkit dan rentan kepada anak-anak, lanjut usia serta ibu hamil karena daya tahan
tubuh yang memang sudah rendah terutama anak balita.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan masyarakat mengetahui dan memahami
kondisi lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan bisa mencegah dari
penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar masyarakat sehat sejahtera.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat :
a. Mampu menyebutkan pengertian dari infeksi saluran pernapasan akut.
b. Mengetahui dan memahami penyebab dari infeksi saluran pernapasan akut.
c. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari seseorang yang terinfeksi saluran
pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya pencegahan dari infeksi saluran
pernapasan akut.
d. Mengetahui kegunaan dari masker dan cara serta waktu menggunakannya.
D. Garis-Garis Besar Materi
a. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut .
a). Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
b). Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
c). Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
d). Penatalaksanaan ISPA.
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Metode
a). Ceramah
b). Tanya jawab
b. Media dan Alat Peraga
a). Leaflet
c. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 menit Pembukaan Menjawab salam,
a. Memberi salam
mendengarkan,
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi/pokok bahasan yang merespon pemateri.

akan disampaikan
2 20 Menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan pengertian dan penyebab a. Mendengarkan
dari infeksi saluran pernapasan, tanda dan dan menyimak
gejala dari infeksi saluran pernapasan, upaya b. Mengajukan
pencegahan dan pengobatan dari infeksi pertanyaan
saluran pernapasan. c. Mendengarkan
b. Memberikan kesempatan bertanya
c. Menjawab pertanyaan
3 5 Menit Penutup
a. Tes akhir a. Menjawab
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan b. Aktif bersama
c. Memberi salam penutup menyimpulkan
c. Membalas salam
E. Evaluasi
a. Evaluasi Persiapan
a). Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
b). Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan
b. Evaluasi Proses
a). Masyarakat memperhatikan penjelasan penyaji
b). Masyarakat aktif bertanya.
c). Media dapat digunakan secara efektif.
c. Evaluasi Hasil
a). Masyarakat mengerti tentang ISPA dan dapat mencegah dan menanggulangi penyakit
ISPA.
b). Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 15 orang.

E. Materi
Terlampir

MATERI PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN (ISPA)

A. Pengertian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah infeksi akut yang terjadi pada saluran napas
termasuk adneksanya. Akut adalah berlangsung sampai 14 hari, Adneksa yaitu sinus, rongga
telinga dan pleura.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran pernapasan yang
berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan meliputi organ mulai dari hidung sampai
gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan bagian atas dan
saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan bersifat ringan,
misalnya batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun demikian
jangan dianggap enteng, bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat menyebabkan
anak menderita pneumoni yang dapat berujung pada kematian.
Menurut Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA, penyakit ISPA dibagi menjadi dua
golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibedakan atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia
tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas
bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.

B. Penyebab
ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Mayoritas penyebab ISPA adalah virus
dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas, sedangkan ISPA untuk bagian bawah
frekuensinya lebih kecil (WHO, 1995). Dalam Harrisons Principle of Internal Medicine di
sebutkan bahwa penyakit infeksi saluran nafas akut bagian atas mulai dari hidung, nasofaring,
sinus paranasalis sampai dengan laring hampir 90% disebabkan oleh viral, sedangkan infeksi
akut saluran nafas bagian bawah hamper 50 % diakibatkan oleh bakteri streptococcus pneumonia
adalah yang bertanggung jawab untuk kurang lebih 70-90%, sedangkan stafilococcus aureus dan
H influenza sekitar 10-20%.
Saat ini telah diketahui bahwa infeksi saluran pernapasan akut ini melibatkan lebih dari
300 tipe antigen dari bakteri maupun virus tersebut (WHO, 1995). Beberapa faktor lain yang
diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan
antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
C. Tanda dan Gejala
Badan pegal (myalgia), batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, beringus, demam ringan,
tekanan di muka, bersin. Gejala biasanya tampak setelah 1-3 hari setelah terpapar patogen
microbial. Penyakit ini biasa berlangsung selama 7-10 hari.
Gejala ISPA yang disebabkan oleh streptpcoccus adalah sakit leher tiba-tiba, sakit saat
menelan dan demam tanpa diikuti hidung beringus, suara berubah atau batuk. Kadang kala,
gejala ISPA dibarengi sakit dan tekanan di kuping yang disebabkan oleh infeksi telinga tengah
(otitis media) dan mata merah disebabkan oleh virus conjuvitis.

D. PENATALAKSANAAN ISPA
Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan
strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya kematian karena pneumonia dan
turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit
ISPA).
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan
penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk
pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi
penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman
sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA. Penatalaksanaan ISPA
meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
a. Upaya pencegahan
a). Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
b). Immunisasi.
c). Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
d). Mencegah berhubungan dengan penderita ISPA.

b. Pengobatan dan perawatan


Prinsip perawatan ISPA antara lain:
a). Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
b). Meningkatkan makanan bergizi
c). Bila demam beri kompres dan banyak minum
d). Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang
bersih
e). Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
f). Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menetek.
Pengobatan antara lain:
a). Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi
dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6
jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya,
kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
b). Mengatasi batuk. Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan
tiga kali sehari.

Daftar Pustaka
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.
Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USA
Naning R,2002,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak) PSIK
FK UGM tidak dipublikasikan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Hari/tanggal :
Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Merokok
Sub Bahasan : Bahaya Merokok bagi kesehatan dan Lingkungan
Sasaran : Masyarakat di Desa Sidomulyo
Tempat :
A. Latar Belakang

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh
perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah
kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam
padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal
dan mata. Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap
tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Masyarakat dapat


mengerti tentang bahaya kebiasaan merokok.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Masyarakat dapat


menjelaskan tentang:

a. Pengertian merokok
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. Bahaya merokok
d. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
e. Alasan menghindari merokok
f. Cara mencegah merokok
g. Kiat-kiat berhenti merokok
h. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

D. MATERI

Terlampir

E. MEDIA

Leaflet

F. METODE

a. Penyuluhan
b. Tanya jawab
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan :

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan


memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan

2. 11 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.

Materi :

1. Pengertian merokok

2. Zat-zat yang terkandung dalam


rokok

3. Bahaya merokok

4. Cara mengurangi efek jelek dari


rokok

5. Alasan menghindarii merokok

6. Cara mencegah merokok

7. Alasan seseorang harus berhenti/


tidak perlu merokok
8. Cara/ langkah berhenti merokok
9. Pengaruh rokok terhadap
lingkungan

3. 5 menit Evaluasi Menyimak dan


mendengarkan
-Menyimpulkan inti penyuluhan

-Menyampaikan secara singkat materi


penyuluhan

-membiri kesempastan kepada


responden untuk bertanya

-memberi kesempatan kepada


responden untuk menjawab
pertantanyaan yang dilontarkan

4. 2 menit Penutup Menjawab salam

-menyimpulkan materi yang telah


disampaikan

-menyampaikan terima kasih atas


perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta

-Mengucapkan salam

H. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur.
a). Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b). Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Di
c). Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi Proses.
a). Masyarakat antusiasi terhadap materi penyuluhan
b). Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
c). Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Evaluasi Hasil.
a). Masyarakat mengerti tentang bahaya merokok terhadap lingkungan.
b). Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5orang.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Merokok

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan
bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan
rokok bagi kesehatan. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

B. Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia beracun
yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu
sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan
bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat
(naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide)
yang digunakan di kamar gas maut bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak
lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon monoksida. Tar
mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker
(karsinogen).
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir
satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia,
sakit jantung merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang
keempat. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan.
Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa
kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-
paru, saluran penghazaman, saluran darah, jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran
kencing dan pundi kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.

C. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok

a. Rambut rontok

Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap


penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.

b. Katarak

Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata
yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada
perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata
dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke
mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan
dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh
memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail.

c. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang
berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah.
Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.

d. Hilangnya pendengaran

Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh


darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok
dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih
mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk
terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh
disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang
yang tidak merokok.

e. Kanker kulit

Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang


menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan
kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita
Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada
kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok

f. Caries

Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang


berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko
kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.

g. Enfisema

Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan
rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap
oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk
membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan
sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi
penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.

h. Kerusakan paru

Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan
oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender
sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.

i. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung

Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian
tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan
bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya
kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.

j. Osteoporosis

Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas
buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga
kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang
pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan
penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah
tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung.
Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak
mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.

k. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara
yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun.
Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju
membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut
lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.

l. Tukak lambung

Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan


tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam
lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak
lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.

m. Diskolori jari-jari

Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.

n. Kanker uterus

Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan


timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa
kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko
kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau
abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga
untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang
menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok.
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan
pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang
menyebabkan terjadinya menopause dini.

o. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya
sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok
meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga
memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.

p. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan
mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.

C. Cara mengurangi efek jelek dari rokok


a. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
b. Jangan menghisap asap dalam-dalam
c. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
d. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
e. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.

D. Alasan harus menghindari rokok


a. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
b. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
c. Akan menghemat uang
d. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
e. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara
bersih.

E. Cara mencegah merokok


a. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
b. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar
dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
c. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
d. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita
menikmati
e. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat,
minum dengan teman, dan sesudah makan?
f. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut
diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
g. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
h. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
i. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan
masalah menarik yang sedang terjadi
j. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

F. Alasan Seseorang Harus Berhenti/ tidak Perlu Merokok


a. Kemungkinan/resiko anda untuk menderita serangan jantung dan kanker paru akan
berkurang.
b. Anda akan bernafas lebih mudah, lega dan nyaman
c. Keluhan batuk- batuk yang anda derita terutama pada pagi hari akan berkurang, bahkan
menghilang.
d. Anda dapat menghemat uang untuk keperluan lain yang lebih berarti dan bermanfaat.
e. Penampilan paras muka, bibir, kulit dan bau lebih baik
f. Stamina dan energy akan bertambah
g. Agar anda dapat mencapai kesehatan yang optimal
h. Anda terbebas dari belenggu perbudakan dan kecanduan rokok, sehingga anda akan
merasakan kepercayaan terhadap diri sendiri yang lebih mantap dan kuat.

G. Cara/langkah berhenti Merokok


a. Tancapkan niat dalam hati anda, kalau anda memiliki keinginan untuk berhenti merokok
b. Jika anda terbiasa menikmati rokok sewaktu merasa bosan, susah berkonsentarasi, untuk
istirahat sejenak, ngobrol dengan teman- teman atau sehabis makan, sekarang dengan
sengaja lakukan sesuatu pada situasi tersebut untuk merubah kebiasaan anda dari merokok
kegiatan/ kebiasaan lain seperti:
a). Bila anda merasa bosan, lakukan tugas- tugas yang anda tunda selama ini
b). Sulit berkonsentrasi, gigitlah tusuk gigi, kayu manis, wortel, ketimun atau buah
lainnya/ makanlah permen.
c). Istirahat sejenak dan minumlah segelas air jeruk
d). Sehabis makan, segera lakukan aktifitas yang tidak membuat anda ingin merokok,
misalnya membaca majalah, olahraga dipagi hari, berkebun dll.
c. Cari hobi/ kesibukan atau kegiatan yang anda senangi dan lakukan segera setelah anda
berhenti merokok seperti berenang, berkebun, membaca buku dll
d. Beritahu kepada keluarga dan teman- teman bahwa anda berniat untuk berhenti merokok.
Minta mereka mengingatkan anda apabila anda menyalakan rokok. Dan minta mereka
membantu untuk mengalihkan perhatian anda dari rokok dan mengajak untuk melakukan
kegiatan yang lebih bermanfaat.
e. Setiap kali anda ingin merokok, cobalah untuk menarik nafas panjang beberapa kali.
Kepalkan tangan anda dan lepaskan perlahan, perasaan keinginan untuk merokok akan
berkurang
f. Jauhkan diri anda dari tempat- tempat, teman- teman, pergaulan dan situasi dimana anda
mungkin tergoda untuk ingin merokok
g. Hilangkan dari sekitar lingkungan rumah anda dan ditempat kerja jika memungkinkan
seperti korek api, rokok, mencis, asbak dan semua hal yang menggoda untuk merokok,
seperti poster, gambar atau benda lain yang mengingatkan atau menggoda anda untuk
merokok kembali.
h. Jangan sekali- kali menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk mengatakan hanya
sebatang rokok saja.

H. Pengaruh rokok terhadap lingkungan

Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa
penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap
merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan merupakan urusan
pribadi.

Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara
sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok terpaksa
harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para
perokok.

Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang menghirup udara
yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup seperti di
bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut mengkonsumsi
rokok beserta zat-zat yang terkandung di dalamnya disebut perokok pasif.

Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar,
mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri. Yang
lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakni perokok pasif terutama bayi dan anak-anak.
Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang
yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.
Daftar Pustaka

Bahan Kuliah II Kesehatan Reproduksi: Reproductive Health Program Faculty Of Public Health
University Indonesia

Вам также может понравиться

  • LP Keluarga Dengan Tekanan Darah Rendah
    LP Keluarga Dengan Tekanan Darah Rendah
    Документ6 страниц
    LP Keluarga Dengan Tekanan Darah Rendah
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Materi CPNS 5
    Materi CPNS 5
    Документ158 страниц
    Materi CPNS 5
    Septa Wyn
    88% (16)
  • Leaflet HIPERPIGMENTASI
    Leaflet HIPERPIGMENTASI
    Документ2 страницы
    Leaflet HIPERPIGMENTASI
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Data Mahasiswa Revisi
    Data Mahasiswa Revisi
    Документ2 страницы
    Data Mahasiswa Revisi
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Sap TBC Print 22
    Sap TBC Print 22
    Документ12 страниц
    Sap TBC Print 22
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Dapuss Esti
    Dapuss Esti
    Документ1 страница
    Dapuss Esti
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ112 страниц
    Bab 1
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Evaluasi Proses
    Evaluasi Proses
    Документ1 страница
    Evaluasi Proses
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Документ17 страниц
    LP Post Partum
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Poster 6 Langkah Cuci Tangan
    Poster 6 Langkah Cuci Tangan
    Документ1 страница
    Poster 6 Langkah Cuci Tangan
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • WOC Komunitas
    WOC Komunitas
    Документ3 страницы
    WOC Komunitas
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Bab 3 1
    Bab 3 1
    Документ45 страниц
    Bab 3 1
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • LP Persalinan Normal
    LP Persalinan Normal
    Документ35 страниц
    LP Persalinan Normal
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Nyeri Astry
    Nyeri Astry
    Документ11 страниц
    Nyeri Astry
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Laeflet 2 FIX
    Laeflet 2 FIX
    Документ2 страницы
    Laeflet 2 FIX
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Form Ujian Keluarga Fix
    Form Ujian Keluarga Fix
    Документ1 страница
    Form Ujian Keluarga Fix
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • ASUHAN
    ASUHAN
    Документ33 страницы
    ASUHAN
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Mengenai TBC Dilaksanakan Tanggal 9 Maret 2017
    Penyuluhan Mengenai TBC Dilaksanakan Tanggal 9 Maret 2017
    Документ1 страница
    Penyuluhan Mengenai TBC Dilaksanakan Tanggal 9 Maret 2017
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Sap TBC Print 22
    Sap TBC Print 22
    Документ12 страниц
    Sap TBC Print 22
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Maternitas
    Asuhan Keperawatan Maternitas
    Документ11 страниц
    Asuhan Keperawatan Maternitas
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Документ8 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan
    Sri Nur'Azmi Situmeang
    Оценок пока нет
  • ANGKET
    ANGKET
    Документ5 страниц
    ANGKET
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Poa
    Poa
    Документ4 страницы
    Poa
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • Leaflet Gs GG
    Leaflet Gs GG
    Документ1 страница
    Leaflet Gs GG
    Agus Arianto
    Оценок пока нет
  • SAP Cara Menggosok Gigi
    SAP Cara Menggosok Gigi
    Документ4 страницы
    SAP Cara Menggosok Gigi
    Irma Sulistyo Drg
    Оценок пока нет