Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Otak memiliki sejumlah fingsi, struktur, dan pusat-pusat tidur yang mengatur
siklus tidur dan terjaga. Tubuh pada saat yang sama menghasilkan substansi yang
ketika dilepaskan ke dalam aliran darah akan membuat mengantuk. Proses
tersebut jika diubah oleh stres, kecemasan, gangguan dan sakit fisik dapat
menimbulkan insomnia. Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia adalah gejala yang dialami
1
oleh orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari
tidur, dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif. Penderita insomnia mengalami
ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak
cukup. Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang sulit untuk memulai
tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur.
Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit
untuk tidur kembali. Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering
dikeluhkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan
3
C. Ringkasan Topik Ketiga
2.2 Metode
4
1. Arina Ya Terapi Musik Insomnia Analisis biv
Merianti menggunaka
paired t test
menunjukka
bahwa ada
pengaruh ter
musik terhad
kualitas tidu
sebelum dan
sesudah.
2. Anaya tidak Terapi Musik Insomnia ada pengaru
Resha terapi musik
Supriyadi, terhadap
dkk. penurunan g
insomnia pa
lansia.
3. Yuliana Ya Terapi Insomnia adanya peng
R. Relaksasi Otot terapi relaks
Kanender, Progresif otot progres
dkk. terhadap
perubahan
tingkat inso
pada lansia
5
2.4 Manfaat untuk praktek keperawatan
6
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
7
Daftar Pustaka
http://id.portalgaruda.org/?
ref=search&mod=document&select=title&q=insomnia+pada+lansia&button=Sear
ch+Document