Вы находитесь на странице: 1из 8

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Manusia merupakan


paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual. Dinamika manusia tidak
tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selaku mengaktivitaskan dirinya.
Manusia sebagai makhluk material merupakan makhluk yang tercipta dengan
berbagai perubahan. Misalnya perubahan usia, fisik, mental,dll. Perubahan usia
pada manusia bertahap yaitu massa neonatus, batita, balita, pra sekolah, sekolah,
remaja, dewasa muda, dewasa tua, dan lansia.
Lansia merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan fisik, mental dan spiritual dan juga proses menurunnya
daya tahan tubuh terhadap rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
Seseorang memiliki beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih
dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya dibandingkan kebutuhan yang lain.
Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya adalah istirahat dan tidur. Tidur adalah
suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam tidur terjadi proses
pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan
semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi
segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh
tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan
cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. Kondisi tidur dapat memasuki
suatu keadaan istirahat periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap alam
menjadi terhenti, sehingga tubuh dapat beristirahat.

Otak memiliki sejumlah fingsi, struktur, dan pusat-pusat tidur yang mengatur
siklus tidur dan terjaga. Tubuh pada saat yang sama menghasilkan substansi yang
ketika dilepaskan ke dalam aliran darah akan membuat mengantuk. Proses
tersebut jika diubah oleh stres, kecemasan, gangguan dan sakit fisik dapat
menimbulkan insomnia. Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia adalah gejala yang dialami

1
oleh orang yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari
tidur, dan tidur singkat atau tidur nonrestoratif. Penderita insomnia mengalami
ngantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak
cukup. Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang sulit untuk memulai
tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur.
Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit
untuk tidur kembali. Insomnia merupakan ganggguan tidur yang paling sering
dikeluhkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari Lansia?
2. Bagaimana pengertian dari Insomnia?
3. Apa metode penelitian yang dilakukan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lansia
2. Untuk mengetahui dari insomnia
3. Untuk mengetahui metode penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan

A. Ringkasan Topik Pertama

Lansia mengalami penurunan kondisi dan fungsi tubuh salah satunya


penurunan kualitas tidur yaitu insomnia. Terapi music adalah salah satu
bentuk penyembuhan dengan distraksi secara nonfarmakologi untuk
mengobati atau mengurangi gejala insomnia. Mendengarkan music sampai
saat ini menjadi metode relaksasi yang sering dilakukan untuk mengatasi
kesulitan tidur karena music merupakan cara yang mudah untuk
mengalihkan perhatian , music lebih sederhana, mudah dimengerti dan
hampir semua orang menyukainya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi music


terhadap kualitas tidur penderita insomnia pada lanjut usia (lansia) dipanti
jompo. Terapi music dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Oleh
karena itu disarankan untuk dilakukannya penelitian yang bersifat aplikasi
aspek biokimia pada lansia yang mengalami gangguan tidur.

B. Ringkasan Topik Kedua

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada


keinginan untuk melakukannya. Gejala insomnia mencakup kesulitan
dalam memulai tidur, sering terbangun, terbangun pada dini hari, keluhan
sakit kepala pada siang hari dan badan terasa lemas. Prevalensi penderita
insomnia pada lansia di Indonesia cukup tinggi. Terapi music dapat
mengurangi gangguan tidur, membuat rileks dan mampu menghilangkan
perasaan yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pemberian terapi music terhadap penurunan gejala
insomnia pada lansia.

3
C. Ringkasan Topik Ketiga

Salah satu aspek utama dari peningkatan kesehatan untuk lansia


adalah pemeliharaan tidur untuk memastikan pemulihan fungsi tubuh
sampai tingkat fungsional yang optimal. Salah satu terapi nonfarmakologi
yang mudah dilakukan untuk penyembuhan insomnia terapi relaksasi otot
progresif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi
otot progresif terhadap perubahan tingkat insomnia pada lansia.

D. Ringkasan Topik Keempat

Angka kejadian insomnia akan meningkat seiring bertambahnya


usia. Dengan kata lain, gejala insomnia sering terjadi pada orang lanjut
usia (lansia), bahkan hamper setengah dari sejumlah lansia dilaporkan
mengalami kesulitan memulai tidur dan mempertahankan tidurnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian gangguan tidur
atau insomnia pada lansia serta factor factor gangguan tidur atau
insomnia pada lansia dipanti social.

2.2 Metode

A. Metode pencarian jurnal


Sebelum mencari jurnal kelompok mencari Keyword dengan
menggunakan konsep PICO, karena kelompok tidak menemukan
perbandingan maka kelompok menggunakan PIO, Populasi Lansia,
Intervensi Terapi Musik, Outcome Insomnia. Dalam pencarian referensi
kelompok ini mencari melalui yang pertama google lalu masuk ke-laman
portal garuda ( IPI) kemudian ketik pada search dokumen dengan
keyword insomnia, terapi music, insomnia pada lansia ditemukan 17
article yang muncul.
B. Keyword
Insomnia pada lansia dengan menggunakan terapi music.

No. Penulisan Responden Randomisasi Intervensi Outcome Hasil


Jurnal Perlakuan control (ya/tidak)

4
1. Arina Ya Terapi Musik Insomnia Analisis biv
Merianti menggunaka
paired t test
menunjukka
bahwa ada
pengaruh ter
musik terhad
kualitas tidu
sebelum dan
sesudah.
2. Anaya tidak Terapi Musik Insomnia ada pengaru
Resha terapi musik
Supriyadi, terhadap
dkk. penurunan g
insomnia pa
lansia.
3. Yuliana Ya Terapi Insomnia adanya peng
R. Relaksasi Otot terapi relaks
Kanender, Progresif otot progres
dkk. terhadap
perubahan
tingkat inso
pada lansia

4. Putu tidak Faktor-faktor Insomnia kesulitan


Arysta yang memulai ata
Dewi, mempengaruhi mempertaha
dkk. insomnia tidur atau
merupakan t
yang tidak
adekuat.

2.3 Ringkasan Studi

5
2.4 Manfaat untuk praktek keperawatan

Untuk mengetahui intervensi yang berpengaruh pada lansia yang


mengalami gangguan insomnia yaitu dengan cara menggunakan terapi musik.
Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi musik merupakan obat yang
baik untuk meredakan rasa sakit, mengurangi stress, menurunkan tekanan darah ,
memperbaiki mood, serta menyembuhkan gangguan insomnia terutamanya pada
orang lanjut usia (lansia).

6
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Lansia mengalami penurunan kondisi dan fungsi tubuh, salah satunya


penurunan kualitas tidur yaitu insomnia. Insomnia adalah ketidakmampuan untuk
tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Gejala insomnia mencakup
kesulitan dalam memulai tidur, sering terbangun, terbangun pada dini hari,
keluhan sakit kepala pada siang hari dan badan terasa lemas. Angka kejadian
insomnia akan meningkat seiring bertambahnya usia. Dengan kata lain, gejala
insomnia sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia), bahkan hampir setengah
dari sejumlah lansia dilaporkan mengalami kesulitan memulai tidur dan
mempertahankan tidurnya. Terapi music adalah salah satu bentuk penyembuhan
dengan distraksi secara nonfarmakologi untuk mengobati atau mengurangi gejala
insomnia. Mendengarkan music sampai saat ini menjadi metode relaksasi yang
sering dilakukan untuk mengatasi kesulitan tidur karena music merupakan cara
yang mudah untuk mengalihkan perhatian, music lebih sederhana, mudah
dimengerti dan hampir semua orang menyukainya. Salah satu aspek utama dari
peningkatan kesehatan untuk lansia adalah pemeliharaan tidur untuk memastikan
pemulihan fungsi tubuh sampai tingkat fungsional yang optimal.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini.

7
Daftar Pustaka

http://id.portalgaruda.org/?
ref=search&mod=document&select=title&q=insomnia+pada+lansia&button=Sear
ch+Document

Вам также может понравиться