Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
tampak ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam yang
serius, terutama pada jantung, otot atau otak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Medikolegal
Kematian oleh arus listrik biasanya tidak disengaja dari peralatan listrik
rusak atau kelalaian dalam penggunaan peralatan. Dalam industri, kematian dapat
dihasilkan dari kontak dengan kabel yang berarus, atau dari alat-alat penerangan,
alatalat elektronik, ataupun saklar-saklar.1 Kematian dapat terjadi selama terapi
kejang untuk pasien dengan gangguan jiwa namun kasus tersebut jarang, kecuali
sebagai kasus bunuh diri, dan bahkan pembunuhan telah terjadi.1 Organ dalam
harus dianalisis untuk mengetahui apakah korban telah rusak pada saat
kecelakaan. Bunuh diri jarang terjadi. Orang biasanya menggulung kawat ke
pergelangan tangan atau jari-jarinya, yang kemudian dihubungkan ke arus listrik,
dimana saklar terlihat dalam posisi on.
Kurang dari setengah korban sambaran petir meninggal. Mati akibat petir
adalah selalu akibat dari kecelakaan. Kadang-kadang, mayat korban luka petir
terlihat sebagai korban kekerasan. Korban tersebut dapat ditemukan di lapangan
terbuka dengan gambaran memar, luka robek, dan fraktur. Pada kasus ini,
diagnosis harus ditegakkan berdasarkan riwayat badai petir di wilayah lokal
tersebut, bukti adanya efek dari sambaran petir, dan magnetisasi terhadab bahan
logam.1,3,5
2.2 Definisi
Listrik menyebabkan kerusakan yang dibedakan karena arus, api, dan
ledakan. Luka listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik, yang
2
merupakan jenis trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan benda
yang memiliki arus listrik, sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat
berubahnya energi listrik menjadi energi panas. Aliran listrik menjalar disepanjang
bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah; dalam hal ini cairan.
Kerusakan yang diakibatkan oleh trauma listrik disebabkan oleh dua mekanisme
yaitu terjadinya pemanasan dan aliran listrik itu sendiri yang melewati jaringan.
Pemanasan akan menyebabkan nekrosis koagulatif dan aliran listrik pada jaringan
akan menyebabkan kerusakan membran sel. Kerusakan terbesar biasanya pada
sel-sel saraf pembuluh darah terutama pada tunika intima dan otot sehingga
menyebabkan gangguan sirkulasi ke distal. Seringkali kerusakan berada jauh dari
lokasi kontak, baik kontak dengan sumber arus maupun ground. 1-4,7, 10
2. Perusakan otot, saraf dan jaringan oleh arus listrik yang melewati
tubuh.
Pada umumnya tanda utama trauma listrik adalah luka bakar pada kulit.
3
listrik bertegangan rendah disebut electrical mark. Dalam studi kasus kematian,
hanya sekitar 55% yang menunjukan electrical mark. Luka listrik biasanya dapat
diamati di titik masuk (entry point) maupun titik keluar (exit point).2
2.3 Etiologi
Trauma listrik terjadi saat seseorang menjadi bagian dari sebuah perputaran
aliran listrik atau bisa disebabkan pada saat berada dekat dengan sumber listrik.
Secara umum ada 2 jenis tenaga listrik, yaitu :4
1. Tenaga listrik alam, seperti petir
2. Tenaga listrik buatan, seperti arus listrik searah (DC) contohnya baterai dan
arus listrik bolak balik (AC) contonya listrik PLN di rumah atau pabrik
2.4 Patofisiologi
Secara umum, energi listrik membutuhkan aliran energi (elektron-
sebagai penghambat arus listrik yang alami dari sebuah aliran listrik. Kulit
basah memiliki resistensi sekitar 1000 ohm, dan kulit yang tebal kira-kira
sebesar 2.000.000 ohm. Anak dengan kulit yang tipis dan kadar air tinggi
alat tubuh bagian dalam diperkirakan sekitar 500-1000 ohm, termasuk tulang,
tendon, dan lemak memproduksi tahanan dari arus listrik. Pembuluh darah,
sel saraf, membran mukosa, dan otot adalah penghantar listrik yang baik.
kerusakan jaringan.
4
dan saraf, menginisiasi aliran listrik abnormal yang dapat menggangu irama
jantung dan otak, atau produksi energi listrik menyebabkan luka listrik dengan
Aliran sel yang melewati otak, baik tegangan tinggi atau tegangan
menyebabkan fibrilasi ventrikel jika aliran listrik melewati daerah dada. Hal ini
dapat terjadi saat aliran listrik mengalir dari tangan ke tangan, tangan ke kaki,
5
Kekuatan arus listrik diukur dalam ampere. 1 miliampere (mA) sama
dengan 1/1,000 ampere. Pada arus serendah 60-100 mA dengan tegangan
rendah (110-220 volt), AC 60 hertz yang mengalir melalui dada dalam
waktu sepersekian detik bisa menyebabkan irama jantung yang tidak
beraturan, yang bisa berakibat fatal. Arus bolak-balik lebih dapat
menyebabkan aritmia jantung dibanding arus searah. Arus dari AC pada
100 mA dalam seperlima detik dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel dan
henti jantung.
2. Tahanan/Resistensi
Resistensi adalah kemampuan tubuh untuk menghentikan atau
memperlambat aliran listrik. Tahanan tubuh bervariasi di masing - masing
jaringan, yang ditentukan oleh perbedaan kandungan air di masing - masing
jaringan. Tahanan yang terbesar terdapat pada kulit tubuh, akan
menurun besarnya pada tulang, lemak, urat saraf, otot, darah dan
cairan tubuh. Tahanan kulit rata - rata 500 - 10.000 ohm.
Di dalam lapisan kulit itu sendiri bervariasi derajat resistensinya, hal ini
bergantung pada ketebalan kulit dan jumlah relatif dari folikel rambut,
kelenjar keringat dan lemak. Kulit yang berkeringat lebih jelek daripada
kulit yang kering. Menurut hitungan Cardieu, bahwa berkeringat dapat
menurunkan tahanan sebesar 3000-2500 ohm. Pada kulit yang lembab
karena air atau saline, maka tahanannya turun lebih rendah lagi antara 1200-
1500 ohm. Tahanan tubuh terhadap aliran listrik juga akan menurun pada
keadaan demam atau adanya pengaruh obat-obatan yang mengakibatkan
produksi keringat meningkat. Pertimbangkan tentang transitional
resistance, yaitu suatu tahanan yang menyertai akibat adanya bahan-bahan
yang berada di antara konduktor dengan tubuh atau antara tubuh dengan
bumi, misalnya baju, sarung tangan karet, sepatu karet, dan lain-lain.1,2,5
6
Resistensi kulit yang tertusuk atau tergores atau resistensi selaput lendir
yang lembab (misalnya mulut, rektum atau vagina), hanya separuh dari
resistensi kulit utuh yang lembab.Resistensi dari kulit telapak tangan atau
telapak kaki yang tebal adalah 100 kali lebih besar dari kulit yang lebih
tipis. Arus listrik banyak yang melewati kulit, karena itu energinya banyak
yang dilepaskan di permukaan. Jika resistensi kulit tinggi, maka permukaan
luka bakar yang luas dapat terjadi pada titik masuk dan keluarnya arus,
disertai dengan hangusnya jaringan diantara titik masuk dan titik keluarnya
arus listrik. Tergantung kepada resistensinya, jaringan dalam juga bisa
mengalami luka bakar.
Tegangan tinggi (lebih dari 500V) dapat menyebabkan kematian
mendadak akibat dari henti jantung (cardiac arrest), tetapi untuk
tegangan rendah (110-380V, arus searah 50-60Hz) kematian biasanya
akibat dari fibrilasi ventrikel karena setelah memasuki tubuh listrik
akan keluar tubuh melalui sisi kontralateral sehingga listrik akan
melewati jantung. Sengatan listrik yang melewati jantung tersebut
akan mengganggu sistem kelistrikan jantung dan energi panas yang
ditimbulkannya akan merusak miokardium, hal ini ditandai dengan
adanya fibrilasi ventrikel dan ventrikel asistol yang akhirnya
menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh terganggu.
7
melepaskan konduktor atau sumberlistrik yang tersentuh, karena akibat arus
listrik dengan tegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan timbulnya
kontraksi otot, termasuk otot yang tersentuh aliran listrik tersebut.1,2,5
Tetapi, jika seseorang tersambar petir, jarang mengalami luka bakar yang
karena
berat (luar maupun dalam) kejadiannya berlangsung sangat cepat
sehingga arus listrik cenderung melewati tubuh tanpa menyebabkan
kerusakan jaringan dalam yang luas. Meskipun demikian, sambaran petir bisa
menimbulkan konslet pada jantung dan paru-paru dan melumpuhkannya serta
bisa menyebabkan kerusakan pada saraf atau otak.
mA Efek
1,0 Sensasi, ambang arus
1,5 Rasa yang jelas, persepsi arus
2,0 Tangan mati rasa
4,0 Parestesia lengan bawah
15,0 Kontraksi otot-otot fleksor mencegah terlepas dari
aliran listrik
40,0 Kehilangan kesadaran
75-100 Fibrilasi ventrikel
8
tangan, kemudian kepala; dan paling sering keluar dari kaki.
Arus listrik yang mengalir dari lengan ke lengan atau dari lengan ke tungkai
bisa melewati jantung, karena itu lebih berbahaya daripada arus listrik yang
mengalir dari tungkai ke tanah. Letak titik masuk arus listrik (point of
entry) dan letak titik keluar bervariasi sehingga efek dari arus listrik tersebut
bervariasi dari ringan sampai berat. Arus listrik masuk dari sebelah kiri
bagian tubuh lebih berbahaya daripada jika masuk dari sebelah kanan.
Bahaya terbesar bisa timbul jika jantung atau otak berada dalam posisi
aliran listrik tersebut. Bumi dianggap sebagai kutub negatif. Orang yang
tanpa alas kaki lebih berbahaya kalau terkena aliran listrik,alas kaki dapat
berfungsi sebagai isolator, terutama yang terbuat dari karet.
dan paling sering keluar dari kaki. Arus listrik yang mengalir dari lengan
ke lengan atau dari lengan ke tungkai bisa melewati jantung, karena itu
tanah.
a. Kejang.
b. Pendarahan otak.
c. Kelumpuhan pernapasan.
9
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia, petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan -
jaringan yang lebih dalam.1 Membedakan luka bakar ringan dengan luka
bakar yang lebih serius tergantung dari tingkat kerusakan jaringan tubuh.
Adapun derajat luka bakar meliputi :2
a. Derajat 1
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan, hanya mengenai
lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Kulit biasanya memerah,
bengkak dan mungkin terasa sakit. Lapisan luar kulit tidak terbakar
semua.
b. Derajat 2
Luka bakar ini disebut juga partial thickness burn (luka bakar parsial),
artinya luka bakar mengenai sebagian dari ketebalan kulit (epidermis dan
sebagian dermis). Ditandai dengan munculnya lepuhan dan kulit
langsung menjadi merah dan muncul bercak - bercak. Rasa nyeri hebat
dan terjadi pembengkakan merupakan tanda dan gejala lainnya.
10
Gambar 2 Luka bakar derajat 2
c. Derajat 3
Luka bakar ini disebut juga full thickness burn, yang mengenai seluruh
ketebalan kulit (epidermis dan dermis, lebih dalam hingga mencapai
subkutan). Luka bakar ini yang paling serius. Pada luka bakar tingkat tiga
biasanya terdapat bagian yang hitam seperti arang. Orang tersebut akan
mengalami rasa sakit yang hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf
yang luas, ia cuma merasa sedikit sakit atau tidak sakit sama sekali.
11
5) Genetalia/perineum : 1%
1.
Bedasarkan derajat ringan luka bakar menurut American Burn Association:
(1,4,7,10)
a.
Luka Bakar Ringan
i.
Luka bakar derajat II < 5%
ii.
Luka bakar derajat II 10% pada anak
iii.
Luka bakar derajat II < 2%(1,3.6, 8)
b.
Luka Bakar Sedang
i.
Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
ii.
Luka bakar derajat II 10-20% pada anak-anak
iii.
Luka bakar derajat III < 10%(1,3.6, 8)
c.
Luka Bakar Berat
i.
Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
12
ii.
Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
iii.
Luka bakar derajat III 10% atau lebih
iv.
Luka bakar mengenai tangan, telinga, mata, kaki, dan
genitalia/perineum.
v.
Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma
lain. (1,4,7,10)
Cedera listrik utama adalah luka bakar.1 cedera Sekunder akibat trauma tumpul
dari jatuh atau terlempar dari sumber listrik oleh kontraksi otot intens. Luka bakar
listrik dapat diklasifikasikan menjadi6
a. kontak langsung
pemanasan elektrothermal
b. kontak tidak langsung
bunga api listrik (arc)
nyala api listrik (flame)
kilatan listrik (flash)
13
Pemanasan jaringan sekunder untuk menyebabkan arus luka bakar
electrothermal. Biasanya luka bakar ini adalah hasil dari aliran listrik bertegangan
rendah pada daerah yang terbatas. Aliran yang terus-menerus saat ini dapat
menyebabkan luka bakar yang signifikan di mana saja di sepanjang jalan saat ini.
Biasanya lesi kulit luka bakar electrothermal yang berbatas tegas, deep- parsial
untuk luka bakar full-thickness . 6
Yang paling merusak dari cedera tidak langsung terjadi ketika korban terkena
dari percikan bunga listrik. Bunga api listrik adalah percikan yang terbentuk
antara dua benda bertegangan yang tidak bersentuhan satu sama lain, biasanya
merupakan sumber yang bertegangan tinggi dan tanah. Karena suhu bunga api
listrik adalah sekitar 2500 C, menyebabkan luka bakar yang sangat mendalam
pada titik di mana terjadi kontak dengan kulit. Dalam keadaan lengkung, luka
bakar dapat disebabkan oleh panas dari busur itu sendiri, pemanas electrothermal
akibat arus aliran, atau dengan api yang dihasilkan dari pembakaran pakaian.2
2.6 Gejala
Gejalanya tergantung kepada interaksi yang rumit dari semua sifat arus
listrik. Suatu kejutan dari sebuah arus listrik bisa mengejutkan korbannya
sehingga dia terjatuh atau menyebabkan terjadinya kontraksi otot yang
kuat. Kedua hal tersebut bisa mengakibatkan dislokasi, patah tulang dan
cedera tumpul. Kesadaran bisa menurun, pernafasan dan denyut jantung
bisa lumpuh. Luka bakar listrik bisa terlihat dengan jelas di kulit dan bisa
meluas ke jaringan yang lebih dalam.
14
tersebut, resistensi kulit mungkin sedemikian rendah sehingga tidak
terjadi luka bakar tetapi terjadi henti jantung (cardiac arrest) dan jika
tidak segera mendapatkan pertolongan, korban akan meninggal.
1. Fibrilasi ventrikel
Bergantung pada ukuran badan dan jantung. Dalziel (1961) memperkirakan
pada manusia arus yang mengalir sedikitnya 70 mA dalam waktu 5 detik dari
lengan ke tungkai akan menyebabkan fibrilasi. Yang paling berbahaya adalah
jika arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan kiri dan keluar melalui kaki
yang berlawanan/kanan. Kalau arus listrik masuk ke tubuh melalui tangan
yang satu dan keluar melalui tangan yang lain maka 60% yang meninggal
dunia.
2. Paralisis respiratorik
Akibat spasme dari otot-otot pernafasan, sehingga korban meninggal karena
asfiksia, sehubungan dengan spasme otot-otot karena jantung masih tetap
berdenyut sampai timbul kematian. Terjadi bila arus listrik yang memasuki
tubuh korban di atas nilai ambang yang membahayakan, tetapi masih di batas
15
bawah yang dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel. Menurut Koeppen,
spasme otot-otot pernafasan terjadi pada arus 25-80 mA, sedangkan ventrikel
fibrilasi terjadi pada arus 75-100 mA.
3. Paralisis pusat nafas
Jika arus listrik masuk melalui pusat di batang otak, disebabkan juga oleh
trauma pada pusat-pusat vital di otak yang terjadi koagulasi dan akibat efek
hipertermias. Bila aliran listrik diputus, paralisis pusat pernafasan tetap ada,
jantung pun masih berdenyut, oleh karena itu dengan bantuan pernafasan
buatan korban masih dapat ditolong. Hal tersebut bisa terjadi jika kepala
merupakan jalur arus listrik.
4. Luka bakar
Paparan arus yang dihasilkan oleh sumber tegangan rendah (termasuk sumber
listrik rumah tangga) dapat menyebabkan luka bakar di tisu cutaneus
disebabkan transformasi energi listrik kepada energi termal. Luka bakar dapat
berupa eritema lokal sehingga luka bakar derajat berat. Tingkat keparahan
luka bakar tergantung pada intensitas arus, permukaan daerah, dan durasi
paparan.
16
dan benar masih merupakan pengobatan utama untuk korban akibat listrik.
Jika korban tidak sadar atau telah mengalami cedera kepala,
dilakukan CT scan untuk memeriksa adanya kerusakan pada otak.
Usaha pertolongan ini dilakukan sampai korban menunjukkan tanda - tanda
hidup atau tanda-tanda kematian pasti.1,3
17
lama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat
pada electric mark dapat menjadi hitam hangus terbakar.
18
ditemukan pneumothorak, hal ini mungkin sekali disebabkan oleh
aliran listrik yang melalui paru kanan. Organ viscera menunjukkan
kongesti yang merata. Petekie atau perdarahan mukosa gastro
intestinal ditemukan pada 1 dari 100 kasus fatal akibat listrik.1,3
Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas, sedangkan pada tulang,
karena tulang mempunyai tahanan listrik yang besar, maka jika ada
aliran listrik akan terjadi panas sehingga tulang meleleh dan
terbentuklah butiran-butiran kalsium fosfat yang menyerupai mutiara
atau pearl like bodies.3,4 Otot korban putus akibat perubahan hialin.
Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat bintik-bintik
pendarahan. Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalami
nekrosis dan ruptur lalu terjadi pendarahan kemudian terbentuklah
gangren.1,3,4
c. Pemeriksaan Tambahan
19
Gambaran histologis luka petir
20
Gambar aborescent marking
- Magnetisasi. Logam yang terkena sambaran petir akan berubah
menjadi magnet. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik
(electrical burn).
21
Gambar metalisasi
c. Efek ledakan:
- Efek ledakan akibat sambaran petir (lightning / eliksem) terjadi akibat
perpindahan volume udara yang cepat & ekstrim. Setelah kilat
menyambar, udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara
kembali sehingga menimbulkan suara menggelegar/ledakan.
- Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar
sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul,
misalnya abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural
bleeding.
2. Aspek Medikolegal
Kematian oleh arus listrik biasanya tidak disengaja dari peralatan listrik
rusak atau kelalaian dalam penggunaan peralatan. Dalam industri, kematian
dapat dihasilkan dari kontak dengan kabel yang berarus, atau dari alat-alat
penerangan, alat-alat elektronik, ataupun saklar-saklar. Kematian dapat terjadi
selama terapi kejang untuk pasien dengan gangguan jiwa namun kasus
tersebut jarang, kecuali sebagai kasus bunuh diri, dan bahkan pembunuhan
telah terjadi. Organ dalam harus dianalisis untuk mengetahui apakah korban
telah rusak pada saat kecelakaan. Bunuh diri jarang terjadi. Orang biasanya
menggulung kawat ke pergelangan tangan atau jari-jarinya, yang kemudian
dihubungkan ke arus listrik, dimana saklar terlihat dalam posisi on.
Kurang dari setengah korban sambaran petir meninggal. Mati akibat petir
adalah selalu akibat dari kecelakaan. Kadang-kadang, mayat korban luka petir
terlihat sebagai korban kekerasan. Korban tersebut dapat ditemukan di
lapangan terbuka dengan gambaran memar, luka robek, dan fraktur. Pada
kasus ini, diagnosis harus ditegakkan berdasarkan riwayat badai petir di
wilayah lokal tersebut, bukti adanya efek dari sambaran petir, dan magnetisasi
terhadab bahan logam.
22
BAB 3
KESIMPULAN
23
1. Luka akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir
ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan
terganggunya fungsi organ dalam.
2. Klasifikasi luka listrik secara garis besar dibagi dua yaitu luka listrik akibat
kontak dengan alat listrik dan luka listrik petir.
3. Hal-hal yang mempengaruhi trauma listrik, antara lain tipe sirkuit (AC/DC),
lama kontak, resistensi (R), tegangan (V), kuat arus (I) jalannya arus dan
luas area kontak.
4. Penanganan trauma listrik pertama-tama yang harus dilakukan adalah
memutuskan aliran listrik selekas mungkin.
5. Kematian akibat listrik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan
berdasarkan tinggi-rendahnya tegangan listrik, yaitu tegangan listrik pada
kisaran rumah tangga, industri dan karena petir.
DAFTAR PUSTAKA
24
1. Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta. p 66-88
(editors) Grabb & Smits Plastic surgery. 6th Edition. US: Lippincott
http://www.medicinenet.com.
http://www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Forensik/Tr.%20Listrik.pdf
EGC, Jakarta
Dipenogoro. Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/23313/1/DWI_RAHAYU.pdf
Philadelphia. p 118-129
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus.
25
12. James H. Holmes., David M. heimbach. 2005. Burns, in :
p.189-216
Press.
http://forensicpathologyonline.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=61&Itemid=87 [diakses tanggal 4
Februari 2011]
26