Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Aku memandangi caramel machiato dengan hiasan hati. Sudut bibirku terangkat dan
mendesah pelan. Aku mengangkat cangkir berisi latte machiato, menghirup aromamya
kemudian menyesap perlahan dengan penuh perasaan. Aku membeli dua machiato dengan
rasa yang beda, satu untukku dan yang satu nya untukku juga.
Saturday night adalah agendaku dengan diriku sendiri, memanjakan diriku dengan sesuatu
hal yang kusukai. Sepasang remaja yang duduk di depanku, membuatku mengernyitkan dahi
berkali-kali.
Sudah pukul jam sembilan malam. Aku mendesah pelan, semakin malam cafe ini terlalu
ramai bagiku. Aku meninggalkan caramel machiato yang masih terisi penuh.
Aku terus melangkahkan kaki ku keluar cafe. Sendiri bagiku hal terbiasa.
1. SIAL
Aku berkali-kali menggigit bibir bawahku dan kembali menekan backspace pada papan
keybord laptop. Sudah 5 jam aku berada di cafe untuk mengerjakan laporan untuk besok. Sial
beribu sial, manager baru memintaku untuk membuat laporan untuk bulan depan. Ck, padahal
ini bukan