Вы находитесь на странице: 1из 17

Askep Bronchopneumonia Pada Anak

BAB I
LANDASAN TEORITIS MEDIS
A. Defenisi
Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang mengenai
parenkim paru. Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa
lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat (Whalley and Wong, 1996).
Bronchopneumina adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yang
lama,tanda dan gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat
(Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru
yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur
dan benda asing.
Pneumonia pada anak dibedakan menjadi :
1. pneumonia lobaris
2. pnuemonia intertisial
3. bronko pneumonia

Bronko pneumonia disebut juga pnuemonia lobaris, yaitu radang paru paru yang
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan benda benda asing.
B. Etiologi
Umumnya adalah bakteri, yaitu streptococcus pneumonia dan Haemophillus Influenza
pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococus aureus sebagai penyebab pneumonia yang
berat, serius dan sangat progresif dengan mortilitas tinggi. Bronchopenomonia ada juga yang
disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik dan ada
juga yang disebabkan oleh jamur, yaitu Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas,
Blastomices Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma
Pneumonia. Aspirasi benda asing.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya tahantubuh yang
menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan
antibiotik yang tidak sempurna.

C. Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus
penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan
broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi
demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai
alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas
ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan
sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema (tertimbunnya
cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis
mngakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi
sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Secara singkat
patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses sebagai berikut:
Gambaran patofisiologi
D. Gejala Klinis
Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi saluraran nafas bagian atas selama
beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai 39-40c. Anak sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat
dan dangkal disertai dengan pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.
Batuk biasa nya tidak di jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk setelah
beberapa hari, dimna pada awlanya berupa batuk kering kemudian menjadi batuk produktif.

E. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan
test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya.
b. Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 40.000 / m dengan pergeseran LED
meninggi.
c. pemeriksaan darah: Hb di bawah 12 gr %,
d. Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika
pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.

F. Penatalaksaan medis
o Oksigen 1-2L/menit
o IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500 ml cairan ,jumlah cairan sesuai BB,
kenaikan suhu ,status dehidrasi.
o jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik
dengan feeding drip.
o koreksi ganguan asam basa elektrolit

G. Komplikasi
Komplikasi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut:
a. Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan
akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
b. Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di
satu tempat atau seluruh rongga pleura.
c. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
d. Infeksi sitemik.
e. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
f. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.

BAB II
LANDASAN TEORISTIS KEPERAWAATAN

A. DATA DASAR PENGKAJIAN


Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah, kelelahan, insomia
Tanda : letargi penurunan toleransi terhadap aktivitas
Sirkulasi
Gejala: riwayat adanya/ GJK kronik
Tanda : takikardi tampak kemerahan atau pucat
Itegritas ego
Gejala : adanya stresor, masalah finansial
Makanan atau cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual/muntah riwaya DM
Tanda : distensi abdomen, hipertensi bunyi usus, kulit kering dengan tugor buruk tampak malnutrisi
Neuro sensori
Gejala : sakit kepala daerah prontal/infuenza
Tanda : perubahan mental/bungung/somolen.
Nyeri kenyamanan
Gejala : sakit kepala nyeri dada/plauritik, meningkatkan oleh batuk
Tanda : melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada posisi yang sakit untuk membatasi gerak.
Pernafasan
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, PPOM, merokok, takipnea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal,
penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.
Tanda : sputum merah muda berkarat atau puruler, perkusi pekak diatas area yang kosolidasi dan premitus
taktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsulidasi bunyi nafas menurun tidak ada diatas
area yang terlibat.
Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam 38,5-39 0C
Tanda : berkeringat mengigil beulang, gemetar.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan akohol kronis.
Pertimbangan : dorongan menunjukan lama dirawat 6-8 hari
Rencana pemulangan : bantuan perawatan diri tugas pemeliharaan rumah.
BAB III
LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS ANAK

Nama : An. Agil


Anak ke : 3 Dari 3 Bersaudara
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 2 Tahun
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 8 Januari 2011
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2011
Diagnosa Medis : BP

2. GENOGRAM
Ket :
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

:pasien

:tinggal serumah

3. RIWAYAT MASA LAMPAU

Penyakit yang pernah diderita : Deman biasa, Batuk, Pilek


Alergi : Udang
Kecelakaan : Belum Pernah mengalami
Imunisasi : Campak(+), TT(-), BCG(-), DPT (-), POLIO(-).
Tidakan yang dilakukan : Tidak Ada
Pernah dirawat : Belum pernah
Lama dirawat : Tidak ada

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Orang Tua : Thypus
Saudara Kandung : 6 Bersaudara Si ibu anak ke 4
Penyait Keturunan : Tidak ada
Anggota Klrg yg meninggal : Kakak Pasien
Penyebab : Setelah 4 (empat) hari Post Operasi

5. POLA KEBIASAAN SEHARI HARI


N SEBELUM SESUDAH
JENIS KEBUTUHAN
O MASUK RS MASUK RS
A. NUTRISI
a. Makanan yang di sukai Sejenis Makanan Tidak ada nafsu
b. Makanan yang tidak di sukai ringan makan
c. Makanan Pantangan
d. Nafsu Makan Udang Permen, minyak
e. Porsi Makan yang di habiskan Selaera makan Anoreksia
f. Alat Makan yang di pakai ada Tidak ada nafsu
sikit, tapi sering makan
Piring, Tangan Piring, di sulang
oleh ibu nya
B. Minuman
a. Jumlah Minuman dalam sehari 4 gelas sehari Input cairan 3
b. Minunam Kesukaan gelas sehari
Minuman yang
tidak streril (X-
tea, montea dan
c. Hal hal yang menghambat dalam sebagai nya)
pemenuhan cairan Kurang minum

C. Pola Tidur
a. Tidur siangjam 5 jam Tidak tentu
b. Tidur malamjam 8 jam Pola tidur
terganggu
c. Kebiasaan tidur Sering ngigau Gelisah
D. Kebersihan Diri
a. Mandi
o Mandix/hari 2x sehari Belum ada
o Peralatan mandi yang dipakai Sabun Air hangat
(menyeka)
o Dibantu oleh keluarga/ perawat/
mandiri Ibunya Belum ada sama
sekali
b. Rambut

o Cuci rambut
o Pakai shampoo 2x sehari Tidak ada
Jhonson kid Tidak ada
c. Sikat Gigi
o Berapa x/ hari
2x sehari Tidak ada
o Memakai odol
Pepsoden Tidak ada
d. Mengganti pakaian
o Berapa x/ hari
2x sehari 1x
E. Eliminasi
a. BAB
o Berapa kali sehari Tidak teratur Belum ada BAB
o Warna BAB Coklet Belum ada BAB
o Konsistensi kehitaman Belum ada BAB
Padat, sedikit
o Bau mengejan Belum ada BAB
Khas
b. BAK
o Berapa kali sehari Sering Sering
o Warna BAK Kuning Kuning
6. PEMERIKSAAN FISIK
1. TB/BB :83 cm/10,5 kg

2. Kepala
a. Bentuk : normal
b. Rambut : normal, tidak kering

3. Mata
a. Pupil : normal
b. Seklera : anemis
c. Konjungtiva : pucat
d. Ketajaman Penglihatan : 6/6 normal
e. Reflek Cahaya : ada
f. Pemakaian alat bantu : tidak dijumpai

4. Hidung
a. Polip : tidak dijumpai
b. Pendarahan : tidak dijumpai
c. Penciuman : normal
d. Peradangan : tidak dijumpai
e. Fungsi Penciuman : normal

5. Mulut
a. Bau :(-)
b. Mukosa gusi : merah
c. Peradangan : tidak dijumpai
d. Gigi : kurang baik
e. Perdarahan : tidak dijumpai
f. Kebersihan : ya
g. Pungsi pengecapan : di jumpai
h. Kemampuan menelan : aktif

6. Gigi
a. Jumlah : 28
b. Gigi berlubang : ada
c. Caries : tidak dijumpai

7. Tonsil
a. Peradangan : tidak dijumpai
b. Lidah : bercak putih
c. Bibir : kering

8. Telinga
a. Seruman : ada
b. Cairan : tidak dijumpai
c. Peradangan : tidak dijumpai
9. Jantung
a. Bunyi jantung : S1, S2 (veskuler)
b. Irama jantung : lub dub lub dub
c. Nyeri dada : tidak dijumpai

10. Leher
a. Kelenjar getah bening : ada
b. Kelenjar tiroid : ada tapi pelan
c. Vena jugularis : teraba

11. Paru-paru
a. Bentuk paru : normal
b. Bunyi nafas : wheezing, ronkhi
c. Irama pernafasan : ireguler
d. Kembangkan : tidak mengembang secara sempurna

12. Abdomen
a. Inspeksi : simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri
c. Perkusi : gembung
d. Auskultasi : tidak terdengarnya bising usus dengan
menggunanakan stetoskop

13. Genetalia : normal

14. Kulit : normal

15. Ekstrimitas
a. Bentuk kekuatan : ada
b. Rentang gerak : aktif
c. Refeks : babiski ( - ), patella (+)

16. Tanda-tanda vital :


17. Kepandaian anak sekarang :motorik keras
18. Tanda-tanda vital sign :
19. Tingkat kesadaran :composmentis
20. Kesadaran umum :

BAB III
LAPORAN KASUS
A. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. Ds: Penumpukan secret di Bersihan jalan nafas
o ibu mengatakan An.Agil batuk jalan nafas tidak efektif
berdahak.
Do:
o RR : 36 x/i
o Wheezing (+)
o Sianosis (-)
o Ronki basah (+)
o Batuk (+)
o O2 = 2 L / i
o Dahak (+)
o Adanya cairan encer berwarna putih
o Nebule ventolin A & Nacl 0,9 %
(1:1)
o Klien terpasang O2 1-2L/menit

2. Ds: Proses inflamasi Hipertermi


o Ibu ps mengatakan An. Agil demam
Do:
o Temp : 38,5 C
o Mengigil (-)
o Kejang (-)
o Klien tampak lemah , pucat
o Klien tidak dapat ber aktifitas
o Klien tidak bisa merespon perawat
dengan baik
o Batuk (+)
o Rewel

Ds:
o ibu ps mengatakan An. Agil jarang
minum
Do :
3. Tidak adekuat intake Kurang nya volume
o N : 98x/i dan output cairan cairan tubuh
o RR : 26X/I
o BB: 10 Kg
o Turgor Kulit Kering
o Mukosa bibir kering
o Lemah, pucat (+)
o Jumlah inteke 1 liter
o Jumlah auput 1 liter
Ds:
o Ibu mengatakan An. Agil tidak ada
nafsu makan selama di RS
Do:
o Lemas Perubahan nutrisi
4. o Porsi pirin anoreksia
kurang dari
o penurunan volume feses
o Distensi Abdomen kebutuhan tubuh
o Berat badan sebelum masuk RS
13kg. sesudah masuk RS 10,5 kg.
o Diet yang diberikan M2
o Muntah (-)

B. PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di tandai dengan
batuk produktif.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah & pucat.
3. Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan Integritas kulit.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
N DIAGNOSA RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
O KEPERAWA TUJUAN INTERVENSI
TAN
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan o kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada. o Meliha
nafas tidak perawatan selama 3x 24 jam o Anjurkan ibu memberikan posisi senyaman o Meleg
efektif. Bersihan jalan nafas kembali mungkin.
efektif dgn kriteria hasil : o Observasi karekteristik batuk. o Memp
sekret dapat keluar. o Berikan Expectoran 3x1 sehari . o Memb

2. Hipertermi. o Kaji perubahan vital sign. o Untuk


Setelah dilakukan tindakan o Anjurkan berikan paracetamol 3x1 sehari. demam
perawatan selama 3x 24 jam
o Berikan konpress air hangat. o Untuk
hipertermi teratasi dgn kriteria
o Anjurkan pasien untuk beristirahat. o Menur
hasil: suhu tubuh kembali
normal. sirkul
o Memb
3. Kurang
volume cairan o berikan penkes pada keluarga pasien agar
tubuh. Setelah dilakukan tindakan pasien di beri minum sesering mungkin. o Untuk
perawatan selama 3x 24 jam o Berikan cairan oral sedikit nya 2500/hari atau menu
dehidrasi teratasi dgn kriteria sesuai kondisi individual. o Indika
hasil: volume cairan elektrolit o Kaji turgor kulit, kelembaban , membran cairan
dalam tubuh terpenuhi. mukosa(Bibir,lidah). o Adany
o Catat laporan mual dan muntah. o Menila
o Kaji tanda vital,tanda dan gejala dehidrasi. asam
o Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif. o Pembe
penye
4.
Perubahan Setelah dilakukan tindakan o Kaji status nutrisi pasien. o Untuk
nutrisi kurang perawatan selama 3x 24 jam o Anjurkan pasien untuk sering makan. o Untuk
dari kebutuhan masalah teratasi dgn kriteria o Tanyakan makanan kesukaan pasien. o Untuk
tubuh. hasil: asupan nutrisi adekuat. o Timbang berat badan pasien. o Untuk
o Kolaborasi ahli gizi. o Untuk
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N No. Dx Hari/Tgl/Ja Implementasi Evaluasi


o m
1 I Senin/10- o menganjurkan pada keluarga Ps untuk S:
01- melakukan batuk efektif dgn menekan dada. o Ibu ps menyetujui anjuran penkes d
2011/11.20 o Menganjurkan keluarga ps berikan posisi O:
wib senyaman mungkin pada An agil dgn posisi o keluarga ps mempraktekkan po
semi fowler. wizeeng (+) ronkhi kering (+) batu
o Ajarkan keluarga ps untuk melakukan o Keluarga ps melakukan
fisioterapi dada. memperaktekannya.
o Anjurkan pada kluarga untuk minum air o Keluarga ps antusias dan k
hangat. memberikan penkes.
o Klien terpasang O2 1-2L/Menit A:
o Kaji TTV, pernafasan, irama dan kedalaman o Masalah jalan nafas belum teratasi.
nafas P:
o Intervensi di lanjutkan
o kaji ulang batuk, penumpukan sekre
o Berikan posisi senyaman mungkin.
o Kaji ulang TTV

2 II Senin/10-1- o Menganjurkan kelurga ps memberikan minum S :


. 2011/10.40 sesering mungkin pada An agil. o Keluarga ps menerima anjuran atau
wib o Menganjurkan keluarga ps untuk memberikan O :
kompres air hangat. o T:37,5
o Menganjurkan keluarga ps memberikan
paracetamol 3x1 sehari. o RR:28X/i
o Menganjurkan kelurga ps menyeka o Lemah, pucat (+), tidak dapat berak
ekstrimitas atas maupun bawah. o Keluarga ps kooperatif dalam mem
o Bekerja sama dengan tim medis tuk perawat.
memberikan anti piretik pada pasien A:
o Masalah belum teratasi
P:
o Melanjutkan pengkajian pada ps An
o Anjurkan kelurga ps memberikan
mungkin pada An agil.
o anjurkan keluarga ps untuk membe
hangat.

Kolaborasi dengan tim medis dalam

3 III senin/11-1- o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk S:


. 2011/10.40 memberikan minum sesering mungkin. o Keluarga ps mengatakan An agil ku
Wib o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk O:
banyak mengkonsumsi buah yang o BB : 10.5 kg
mengandung vit E(Apel, bengkoang). o Pengeluaran urin lancar
o Kaji berat badan o Tugor kulit jelek
o Mengkaji turgor kulit setelah dan sebelum o Lemah (+)
diberikan masukan cairan. o Pucat (+)
o Kolaborasi dgn dokter dan perawat ruangan A:
yang sedang bertugas o Masalah belum teratasi
P:
o intervensi di lanjutkan
o kaji turgor kulit ps
o anjurkan pda keluarga untuk mi
dengan air hangat
o Pantau masukan dan pengeluaran ca
o Kolaborasi dengan tim medis
4 IV Senin /12-1-o mengkaji status nutrisi S:
. 2011/09.45 o menganjurkan pasien untuk sering makan. o Ibu ps mengatakan An. Agil sudah m
o Memberikan makanan kesukaan pasien. O:
o Menganjurkan pada keluarga ps untuk makan o Berat badan bertambah 1,5 kg
penuh protein, dan makan buah2an. o Pasien tampak segar
o Mengkaji berat badan. o Tugor kulit baik.
o Kolaborasi dengan ahli gizi o Dapat beraktivitas.
A:
o Masalah kekurangan nutrisi belum t
P:
o Intervensi di lanjutkan.
o Kaji status nutrisi
o Kaji BB
o Kolaborasi dengan ahli gizi.

I Selasa/ 13-o Mengkaji batuk, penumpukan sekret di jalan


5 1-2011/ S : ibu ps mengatakan sesak agil s
nafas nya masih parah
. 11.00
o Memberikan posisi senyaman mungkin untuk
membebaskan jalan nafas. O: - Batuk (+), warna putih j
o Kaji ulang TTV, frekuensi dan kedalaman o Ibu pasien mempraktekkan pa yg d
nafas tentang fisioterapi dada
o Menganjurkan pasien untuk minum air hangat.o Wheezing (+), Ronki (+)
o Kolaborasi dengan tim medis o RR : 28*/i
o Sesak berkurang, O2 tidak terpasang
o Terapi medis :
o Ambroxol syr + salbutamol
o Inj. Cloramfenicol

A : Masalah sudah mulai teratasi

P: Intervensi di lanjutkan
Kaji pernafasan dan karekteristik b
Beri posisi semi fowler pada pasie
Kolaborasi dengan tim medis

o Anjurkan kelurga ps memberikan minum


II sesering mungkin pada An agil.
Selasa/13- o anjurkan keluarga ps untuk memberikan S : ibu pasien mengatakan An. A
6 1-2011/ kompres air hangat. lagi.
. 11.00 o Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat. 0 : T : 36,2 C
Batuk (+)

A : Masalah sudah teratasi

P : Intervensi di hentikan

o Mengkaji turgor kulit ps


III o Menganjurkan pda keluarga untuk minum
sesering mungkin dengan air hangat
Selasa/13- o Memantau masukan dan pengeluaran cairan S : Ibu pasien mengatakan agil sud
7 1- o Memberikan suasana yang aman dan tenang.
. 2011/11.00 O : turgor kulit baik
Kolaborasi dengan tim medis Pengeluaran urin : lancar
Minum 2 aQua besar dalam se
Cairan parenteral Ecosol RL/
o Kaji status nutrisi
o Makanan yang di sediakan rumah sakit habis Wajah tampak mulai segar
dari porsi yang di sediakan dengan diet M2. A : Masalah sudah teratasi.
o Kaji BB
o Kolaborasi dengan ahli gizi. P : Intervensi di hentikan.
IV

Selasa/13-
8 1- S : Ibu ps mengatakan nafsu mak
. 2011/11.00 meningkat.

O : - Makanan yang di sediakan ru


porsi yang di sediakan dengan d
BB meningkat menjadi 11 kg
Selain nasi dari rumah sakit pasie
di beli ibu nya.
Lemah (+)

A : Masalah belum teratasi


Kaji pernafasan dan karekteristik batuk P : Intervensi di lanjutkan
5.
Beri posisi semi fowler pada pasien
6.
Kolaborasi dengan tim medis o Kaji Status Nutrisi
o Kolaborasi dengan ahli gizi
I
S : ibu ps mengatakan agil sudah ti
Rabu / 14-
1-2011 O: - Batuk (-).
9 o Ibu pasien mempraktekkan pa yg d
. tentang fisioterapi dada
o Wheezing (-), Ronki (-)
o RR : 26x/i
o Sesak (-)
o Kaji Status Nutrisi
o O2 tidak terpasang.
o Kolaborasi dengan ahli gizi
o Ambroxol syr + salbutamol (+)
o Inj. Cloramfenicol (+)

A : Masalah teratasi
IV
P: Intervensi di hentukan
S : Ibu ps mengatakan pasien sudah
Rabu / 14-
O : - Makanan yang di sediakan r
1-2011
porsi yang di sediakan dengan d
BB meningkat menjadi 12 kg
Selain nasi dari rumah sakit pasie
di beli ibu nya.
Lemah (-)

7.
A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

Вам также может понравиться