Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NEURITIS AKUT)
PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN PASIEN
1. AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala : Adanya kelemahan dan paralisis secara simetris yangbiasanya dimulai dari
ekstremitas bagian bawah dan selanjutnya berkembang dengan cepat
kearah atas.
Tanda : Kehilangan otot, paralysis flaksit (simetris)
Cara berjalan tidak mantap
2. SIRKULASI
Tanda : Perubahan tekanan darah (hipertensi atau hipotensi)
Disritmia, takikardia atau bradikardia
Wajah kemerahan, diaforesis.
3. INTEGRITAS EGO
Gejala : Perasan cemas dan terlalu berkonsentrasi pada masalah yang dihadapi.
Tanda : Tampak takut dan bingung
4. ELIMINASI
Gejala : Adanya perubahan pola eliminasi.
Tanda : Kelemahan pada otot-otot abdomen.
Hilangnya sensasi anal (anus) atau berkemih dan refleks sfingter
6. NEUROSENSURI
Gejala : Kesemutan yang dimulai dari kaki atau jari-jari kaki dan aelanjutnya terus
naik (distribusi stoking / sarung tangan )
Perubahan rasa terhadap posisi tubuh, fibrasi, sensasi nyeri, dan sensasi
suhu.
Perubahan dalam ketajaman pengelihatan
Tanda : Hilangnya atau menurunnya reflkes tendon dalam
Hilangnya tonus otot, adanya masalah dengan keseimbangan.
Adanya kelemahan pada otot-otot wajah, terjadi petosis kelopak mata
(keterlibatan saraf kranial)
Kehilangan kemampuan untuk berbicara
7. NYERI / KENYAMANAN
Gejala : Nyeri tekan otot ; seperti terbakar , menggangu, sakit, nyeri (terutama
pada bahu, pelvis, pinggang, punggung, dan bokong). Hipersensitif terhadap
sentuhan.
8. PERNAFASAN
Gejala : Kesulitan dalam bernafas dan nafas pendek
Tanda : Pernafasan perut, menggunakan otot bantu nafas, apneu.
Penurunan / hilangnya bunyi nafas.
Menurunnya kapasitas vital paru
Pucat / sianosis.
Gangguan menelan / batuk
9. KEAMANAN
Gejala : Infeksi virus nonspesifik (seperti , infeksi saluran pernafasan ) kira-kira 2
minggu sebelum munculnya tanda serangan.
Adanya riwayat terkena herpes zoster, sinomegalo virus.
Tanda : Suhu tubuh yang fluktuasi (sangat tergantung pada suhu lingkungan)
B. PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mempertahankan / menyokong fungsi pernafasan
2. Meminimalkan / mencegah komplikasi
3. Memberikan dukungan emosional terhadap pasien dan orang terdekat / keluarga
4. Mengendalikan / menghilangkan nyeri
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatan
C. TUJUAN PEMULANGAN
1. Fungsi pernapasan adekuat sesuai dengan kebuthuhan individu.
2. Kebutuhan akan aktivitas sehari-hari dapat terpenuhi oleh diri sendiri atau dengan bantuan
orang lain
3. Komplikasi dapat dicegah atau dikontrol
4. Kecemasan / rasa takut menurun pada tingkat yang dapat ditoleransi
5. Nyeri menjadi minimal atau terkontrol
6. Proses penyakit atau prognosis dan kemungkinan adanya komplikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN POLA NAFAS ATAU BERSIHAN JALAN NAFAS
TIDAK EFEKTIF, RISIKO TINGGI TERHADAP
Kemungkinan dibuktikan oleh [ Tidak dapat diterapkan ; adanya tanda-tanda dan gejala
membuat diagnosa aktual].
Mandiri
Kaji adanya perubahan sensasi terutama adanya Penurunan sensasi sering kali (walaupun tidak
penurunan respons pada T8 atau daerah lengan selalu) mengarah pada kelemahan motorik;
atas / bahu. seperti kehilangan pada tingkat T8 dapat
mempengaruhi otot interkostal. Oleh karenanya
tangan / lengan yang terkena sering kali
mengarah pada masalah gagal nafas.
Catat adanya kelelahan pernafasan selama Merupakan indikator yang baik terhadap
berbicara ( kalau pasien masih dapat berbicara). gangguan fungsi pernafasan / menurunnhya
kapasitas vital paru.
Auskultasi bunyi nafas, catat tidak adanya bunyi Peningkatan resistensi jalan dan / atau akumulasi
atau suara tambahan seoerti ronki, mengi. sekret akan mengganggu proses difusi gas dan
akan mengarah pada komplikasi pernafasan
(seperti pneumonia).
Tinggikan kepala tempat tidur atau letakkan Meningkatkan ekspansi paru dan usaha batuk,
pasien pada posisi duduk bersandar. menurunkan kerja pernafasan dan membatasi
terjadinya risiko aspirasi sekret.
Evaluasi refleks batuk, refleks gag, atau refleks Jika otot kepala dan otot leher terkena maka
menelan secara periodik. Lakukan oenghisapan evaluasi ulang terhadap refleks tersebut harus
sekret, catat warna dan jumlah dari sekret dilakukan untuk mencegah aspirasi, infeksi
(sputum). Pertahankan puasa jiika diperlukan. pulmonal, dan gagal nafas. Kehilangan kekuatan
dan fungsi otot mungkin menngakibatkan
ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan
dan/atau membersihakn jalan nafas.
Teliti adanya laporan mengenai dispnea, nyeri Pasien inin sangat berisiko mengalami
dada, dan catat adanya peningkatan kegelisahan. embolisme pulmonal (sebagai akibat dari
pengumpulan vaskuler dan imobilisasi), yang
memerlukan intervensi segera dan sokongan
terhadap pernafasan untuk mencegah komplikasi
yang serius atau kematian.
Pantau kapasitas vital, volume tidal, dan Mendeteksi perburukan dari paralisis otot dan
kekuatan pernafasan sesuai kebutuhan. penurunan upaya pernafasan.
Kolaborasi
Lakukan pemantauan terhadap analisa gas Menentukan keefektifaan dari ventilasi sekarang
darah, oksimetri nadi secara teratur. dan kebutuhan untuk / keefektifan dari
inteervensi
Lakukan tinjau ulang terhadap foto ronsen. Adanya perubahan merupakan indikasi dari
kongesti paru dan/atau atelektasis.
Berikan terapi suplementasi oksigen (yang telah Mengatasi hipoksia. Pelembaban terhadap sekret
dilembabkan) sesuai indikasi, dengan (agar mudah dikeluarkan) dan mudah menjaga
menggunakan cara pemberian yang sesuai, kelembaban membran mukosa karena hal
sepereti kanula, masker oksigen, atau ventilator tersebut dapat menurunkan iritasi jalan nafas.
mekanik.
Berikan terapi melalui tempat tidur kinetik Pergerakan / perubahan posisi yang kontinue
sesuai indikasi. dapat digunakan untuk meningkatkan sisrkulasi
dan oksigenasi dari bagian-bagian paru dan
untuk mobilisasi sekret. Hal ini dapat
menurunkan atelektasis dan risiko terjadinya
infeksi paruy dan/atau emboli.
Mandiri
Berikan perawatan trakeostomi jika ada. Mungkin diperlukan untuk penatalaksanaan jalan
nafas dan sekresi. Trakeostomi untuk bicara
mungkin diperlukan untuk memfasilitasi
komunikasi. Meskipun adanya kelemahan pada
otot dan sekret yang timbul terus menerus dan
membatasi keefektifannnya.
Mandiri
Pantau status neurologis secara periodik Perkembangan dan munculnya kembali tanda
(seperti kemampuan berbicara, kemampuan dan gejala mungkin sangat bervariasi.
berespons pada perintah yang sederhana dan Perkembangan tersebut sering kali cukup cepat
berespons terhadap stimulasi nyeri ; kesadaran dan mungkin memuncak dalam beberapa hari /
akan keadaan panas/dingin, tumup/tajam). minggu. Proses penyembuhan dimulai 2 4
Laporkan semua penemuan tersebut dalam minggu selekah proses perkembangan penyakit
tatanan yang teratur dan sistematik (dalam berakhir dan kebanyakan secara perlahan.catatan
kardeks atau bentuk lain). yang teratur sangat membantu dalam perawatan
untuk menemukan adanya komplikasi yang
memerlukan intervensi / evaluasi selanjutnya
Berikan alternatif cara untuk berkomunikasi jika Jika gejala tersebut berkembang dengan lambat,
pasien tidak dapat berbicara, seperti metode pasien dapat membantu untuk menciptakan
kedipan (cara non verbal) , dengan papan metode komunikasi alternatif. Jika prosesnya
bergambar atau dengan huruf huruf. cepat ( beberapa jam / beberapa hari), upaya
yang konsisten dan konstan pada semua staf
sangat diperlukan untuk menciptaka komuniaksi
yang efektif .
Berikan lingkungan yang aman (penghalang Kehilangan sensasi dan kontrol motorik
tempat tidur, proteksi terhadap trauma termal). menjadikan pasien perhatiaan untama dari
Catat adanya kekurangan pada papan diruangan pemberi asuhan yang harus mempertahankan
untuk mewaspadakan semua staf lingkungan terapeutik dan mencegah trauma.
mengetahuinya, seperti adanya kehilangan
sensasi dibawah ...............
Berikan kesempatan untuk istirahat pada daerah Menurunkan stimulus berlebihan yang dapat
yang tidak mengalami gangguan dan berikan meningkatkan kecemasan besar dan
aktivitas lain yang sesuai pada batas meminimalkan kemampuan koping.
kemampuan pasien.
Orientasikan kembali pasien pada lingkungan Membantu menurunkan kecemasan dan terutama
dan staf sesuai kebutuhan . sangat bermanfaat jika terjadi gangguan
pengelihatan.
Berikan stimulasi sensori yang sesuai , meliputi Pasien (biasanya sadar) mersa terisolasi total
suara musik yang lembut ; jam (waktu) ; televisi karena terjadi paralisis dadn selama fase
(berita / pertunjukan) ; bercakap-cakap santai. penyembuhuan
Sarankan orang terdekat untuk berbicara dan Membantu orang terdekat merasakan masuk
memberikan sentuhan pada pasien dan untuk didalam hidup pasien (menurunkan perasaan
memelihara keterikatan dengan apa yang terjadi tidak berdaya / tiada harapan) dan menurunkan
pada keluarga kecemasan pasien mengenai keluarga selama
perpisahan tersebut.
Tutup mata dengan cara memutar jika ada Mempertahankan masukan pengelihatan
ptosis. disamping menurunkan risiko terjadinya abrasi
kornea.
Kolaborasi
Mandiri
Ukur tekanan darah, catat adanya fluktuasi. Perubahan pada tekanan darah (hipertensi berat /
Observasi adanya hipotensi postural. Berikan hipotensi) terjadi sebagai akibat dari kehilangan
latihan ketika sedang melakukan perubahan alur dari saraf simpatik untuk mempertahankan
posisi pasien. tonus vaskuler perifer (disfungsi otonom).
Reflkes pada tekanan darah selama perubahan
posisi (dari satu sisi ke sisi yang lain) dapat
terganggu yang menyebabkan terjadinya
hipotensi postural.
Pantau frekuensi jantung dan iramanya. Sinus takikardi / bradikardi dapat berkembang
Dokumentasikan adanya disritmia. sebagai akibat dari gangguan saraf autonom
simpatis atau tidak adanya hambatan terhadap
rerfleks vagal yang menyebabkan henti jantung.
Disritmia dapat juga terjadi sebagai akibat dari
hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit atau
penurunan curah jantung (dampak sekunder pada
gangguan tonus vaskuler dan arus balik vena).
Pantau suhu tubuh. Berika suhu lingkungan Perubahan padsa tonus vasomotor menimbulkan
yang nyaman, berikan atau tanggalkan selimut, kesulitan pada regulasi suhu (seperti ,
gunakan kipas angin ruangan dan sebagainya. ketidakmampuan untuk berkeringat) dan pasien
mungkin akan terpengaruh dengan suhu
lingkungan sekitarnya. Penghangatan dan/atau
pendinginan harus dilakukan dengan hati-hati
untuk mecegah trauma karena kepanasan atau
kedinginan karena banyak pasien kemungkinan
telah mengalami gangguan sensasi.
Ubah posisi pasien secara teratur. Observasi Perubahan sirkulasi / pengumpulan vaskuler
adanya iritasi pada kulit. Lakukan masase kulit dapat mengganggu perfusi seluler yang
diatas daerah yang menonjol. Pertahankan linen meningkatkan risiko iskemia / kerusakan
tetap kering, dan rata tidak ada lipatan-lipatan. jaringan .
Cuci dan bersihkan kulit dengan sabun yang
lunak dan beri bedak (talk). Berikan pengalas
pada kulit sesuai kebutuhan.
Tinggikan sedikit kaki tempat tidur . berikan Kehilangan tonus vaskuler dan vena yang statis
latihan pasif pada lutut /kaki. Observasi adanya meningkatkan risiko terbentuknya formasi
edema pitting (cekung), eritema atau adanya trombus. Catatan: TVD (yang mungkin hilang
tanda homan positif. sendiri menyebabkan pasien merasa tidak
nyaman) dan menimbulkan emboli paru jika
tidak terdeteksi dan ditangani dengan segera.
Kolaborasi
Berikan pengobatan :
Cairan IV dengan hati-hati dengan sesuai Mungkin diperlukan untuk mengoreksi /
indikasi. mecegah hipovolemia / hipotensi. Tetapi harus
digunakan secara berhati-hati sebab pasien
dengan gangguan tonus vaskuler mungkin
sensitif pada adanya peningkatan yang kecil
dalam volume sirkulasi.
Beri obat seperti anti hipertensi dengan kerja Kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan
pendek. hipertensi yang menetap atau gangguan mediasi
autonom.
Berikan matras dengan tekanan pada tempat- Meningkatkan sirkulasi dan mencegah
tempat tertentu (matras angin yang komplikasi pada kulit.catatan : terapi kinetik
bergelombang) , terapi tempat tidur ( tempat diperkirakan secara lebih besar untuk
tidur yang dapat digerakkan / diubah posisinya), meningkatkan perfusi/ fungsi organ dan untuk
sesuai kebutuhan menurunkan komplikasi sebaagai akibat dari
imubilisasi.
Pakailah stoking anti emboli atau alat pemijat Meningkatkan arus balik vena menurunkan
kontinue ; lepaskan sesuai jadwal dengan kedadaan vena statis dan menghindari risiko
interval tertentu. terjadinya pembentukan trombosis.
HASIL YANG DIHARAPKAN / KRITERIA Mempertahankan posisi fungsi dengan tak ada
EVALUASI PASIEN AKAN komplikasi (kontraktur, dekubitus)
Meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian yang
sakit.
Mendemonstrasikan teknik atau perilaku yang
memungkinkan melakukan kembali aktivitas yang
diinginkan.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Berikan posisi pasien yang menimbulkan rasa Menurunkan kelelahan, meningkatkan relaksasi
nyaman. Lakukan perubahan posisi dengan jadwal menurunkan risiko terjadinya iskemia / kerusakan
yang teratur sesuai kebutuhan secara individual. pada kulit
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Berikan privasi dan posisi Fowler pada Meningkatkan usaha evakuasi feses
tempat tidur (jika memungkinkan) dengan
jadwal waktu secara teratur.
Auskultasi bising usus, catat adanya, atau Penurunan atau hilangnya bising usus
tidak adanya atau perubahan bising usus dapat merupakan indikasi adanya ileus
paralitik yang berarti hilangnya motilitas
usus dan/atau ketidakseimbangan
elektrolit. Hiperperistaltik mungkin akan
tercatat jika ada diare sebagai efek
samping dari makanan melalui selang NG
atau karena terapi kinetic.
Catat adanya distensi abdomen, nyeri tekan Dapat mencerminkan perkemangan ileus
(otot abdomen yang lemas).ukur lingkar paralitik atau adanya impaksi fekal
perut sesuai kebutuhan.
Pantau adanya mual, muntah, penghentian Kecepatan perkembangan pada ileus yang
feses komplet dapat bervariasi tetapi dapat
diperkirakan
Periksa kembali adanya kesulitan defekasi Pengeluaran feses secara manual dengan
karena feses yang keras atau karena hati-hati mungkin perlu, yang dilakukan
penurunan/sampai pada tidak adanya feses bersamaan dengan intervensi lain untuk
atau diare menstimulasi pengeluaran feses.
Kolaborasi
tingkatkan diet makanan yang berserat atau Membantu dalam mengatur konsistensi
perubahan kecepatan dan jenis dari fekal dan menurunkan konstipasi (diare,
makanan sonde jika ada kebutuhan konstipasi)
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Catat frekuensi dan jumlah berkemih Memberikan informasi selama pengkajian dari
fungsi kandung kemih
Lakukan palpasi abdomen (di atas suprapubik) Jika reflex sfingter tidak ada, kandung kemih
untuk mengetahui adanya distensi kandung akan penuh dan selanjutnya akan menjadi
kemih distensi
Menganjurkan pasien untuk minum paling tidak Tekanan manual di atas kandung kemih dapat
2000 ml/dalam batas toleransi jantung) dan memfasilitasi pengosongan kandung kemih
termasuk juga minum juice buah tersebut
(contoh:krenberi)
Kolaborasi
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Kaji kemampuan untuk mengunyah, menelan, Kelemahan otot dan reflex yang
batuk, pada keadaan yang teratur hipoaktif/hiperaktif dapat mengindikasikan
kebutuhan akan metode makan alternative,
seperti melalui selang NG dan sebagainya
Auskultasi bising usus, evaluasi adanya distensi Perubahan fungsi lambung sering terjadi
abdomen sebagai akibat dari paralisis/imobilisasi
Catat makanan yang disukai/tidak disukai oleh Meningkatkan rasa control dan mungkin juga
pasien dan termasuk dalam pilihan diet yang dapat meningkatkan usaha untuk makan.
dikehendakinya. Berikan makanan setengah Makanan lunak/setengah padat menurunkan
padat/cair risiko terjadinya aspirasi.
Anjurkan orang terdekat untuk ikut Memberikan waktu bersosialisasi yang dapat
berpartisipasi pada waktu makan, seperti meningkatkan jumlah masukan makanan pada
member makan dan membawa makanan pasien
kesukaan pasien dari rumah
Kolaborasi
Berikan diet tinggi kalori atau protein nabati, Memberikan waktu bersoisalisasi yang dapat
seperti eggnog meningkatkan jumlah masukan makanan pada
pasien
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tempatkan pasien dekat ruang perawat, periksa Memberikan keyakinan bahwa bantuan sgera
pasien secara teratur. Kaji kembali kemampuan dopat diberikan jika pasien secara tiba-tiba
pasien untuk menggunakan alat panggil lampu menjadi tidak memiliki kemampuan
secara regular
Berikan bentuk komunikasi alternative jika Menurunkan perasaan tidak berdaya dan
diperlukan perasaan terisolasi
Diskusikan adanya perubahan citra diri, Membawa perasaan takur secara terbuka,
ketakutan akan kehilanggan kemampuan yang memberikan kesempatan untuk mengkaji
menetap, kehilangan fungsi kematian, masalah persepsi/infirmasi/informasi yang salah dari
mengenai kebutuhan penyembuhan/perbaikan. pasien dan memberikan jalan dalam
pemecahan masalah pada keadaan yang
diharapkan.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Berikan kompres hangat atau dingin, mandi Membantu pasien mendapatkan control
dengan air hangat, berikan masase atau perasaan tidak nyaman secara konstan yang
sentuhan sesuai toleransi pasien secara disebabkan oleh parestesia dan menurunkan
individual kekakuan/nyeri pada otot
Berikan latihan rentang gerak secara pasif Menurunkan kekakuan pada sendi
Kolaborasi
Berikan obat analgetik sesuai kebutuhan. Berguna untuk menghilangkan rasa nyeri jetika
Hindari penggunaan narkotika. metode lain yang telah dicoba tidak
memberikan hasil yang memuaskan. Narkotik
(kecuali kodein yang memiliki efek lebih
kecil) harus dihindari jika masih mungkin
karena obat-obat tersebut dapat menekan
pernafasan dan mempunyai efek samping
terhadap saluran pencernaan
Bantu dengan terapi-terapi alternative, seperti Kadang-kadang bermanfaan dalam
ultrasound, diatermia, dan menggunakan unit menghilangkan ketidaknyamanan pada otot.
TENS.
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tinjau kembali pengetahuan pasien tentang Pengetahuan dasar merupakan suatu hal yang
penyakit dan prognosisnya. Berikan literature penting untuk membuat pilihan informasi dan
dalam bentuk tulisan mengenai masalah- berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi.
masalah tersebut diatas. Meskipun gejala itu telah berlalu, pengaruh sisi
mungkin masih tetap ada selama beberapa
minggu, beberapa bulan bahkan mungkin lebih
lama dari itu.
Anjurkan untuk mengungkapkan apa yang Meningkatkan kemalai pada perasaan normal
dialami, bersosialisasi, dan meningkatkan dan perkembangan hiduonya pada situasi yang
kemandiriannya ada.
Bekerja dengna orang terdekat untuk Jika pasien dapat kembali ke rumah, perawatan
menentukan peralatan ayng diperlukan dalam dapat difasilitasi dengan alat bantu untuk
rumah sebelum pasien pulang mobilisasi, makan dan mandi.
Diskusikan kebutuhan akan control penyakit Perlu sekali untuk memantau perbaikan,
yang rutin mengidentifikasi kebutuhan terapi dan
meningkatkan secara optimal proses
penyembuhan. Penyembuhan biasanya baik,
dengan berbagai derajat kelemahan/atrofi,
meskipun 1/3 mengalami gejala sisa yang
menetap (hiperrefleksia, atrofi, kelemahan otot
bagian distal, paresis pada wajah)
Rujuk pada sumber-sumber yang ada di Dukungan mungkin diperlukan oleh pasien
komunitas, seperti homepice , (pelayanan dalam menata rumah dan sebagainya
sosial, yayasan GBS [bila ada])