Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DALAM ISLAM
Posted on March 2, 2013
HAKIKAT IBADAH
1. PENGERTIAN IBADAH
Ibadah diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah menyembah. Konsep
ibadah memiliki makna yang luas yang meliputi seluruh aspek kehidupan baik
sosial, politik maupun budaya. Ibadah merupakan karakteristik utama dalam
sebuah agama, karena pusatnya ajaran agama terletak pada pengabdian
seorang hamba pada Tuhannya. Allah SWT dengan jelas dalam surah annisa :
36 menyatakan :
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
B. TUJUAN IBADAH
105. dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (kami tulis
dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang
saleh.
Allah SWT menyatakan bahwa dunia ini akan dihuni oleh hamba-hambaku yang
sholeh . ayat ini menunjukan bahwa fungsi agama memebrika pencerahan dan
kesdaran tentang makna dan arti hidup, sehingga manusia dapat menyadari
tujuan hidupnya dan mampu menjalanksn fungsinya sebagai hamba yang
soleh.dengan demikian Ibadah tidak hanya sarana menciptakan kesalahen
individu tetapi juga bagaimana ibadah melahirkan hamba-hamba yang shaleh
yang memberi kebaikan dan mamfaat bagi orang lain.
C. JENIS IBADAH
Ibadah terdiri dari 2 jenis meliputi ibadah mahdoh dan ibadah ghairoh mahdoh.
a. Ibadah Mahdoh
Ibadah mahdoh adalah ibadah yang dilakukan dalam rangka menjalin hubungan
yang baik antara hamba dan Allah SWT. Kaidah ibadah mahdoh menyatakan
bahwa seluruh ibadah pada asalnya boleh kecuali ada dalil yang
memgharamkannnya. Pada jenis ibadah ini diharamkan melakukan kreativitas
karena ibadah ini hanya Allah yang memiliki otoritas penuh dalam
memberikan perintah dan mengatur tatacaranya. Manusia tidak punya pilihan
lain kecuali tunduk dan patuh pada ketetapan hukum yang telah diatur secara
terperinci.
Untuk. Membangun kualitas ibadah yang benar, maka harus dimulai dari dua
hal yaitu.cinta yang sempurma dan ketundukan dan kepatufan yang sempurna.
Kecintaan yang sempurna harus dilandasi dengan niat yanig ikhlas tampa
mengharapkan apa -apa kecuali keridhaan Allah semata. Kecintaan kepada Allah
harus diatas segala cinta yang lainnya, dengan demikian tidak ada sesuatupun
yang menjadi tempat kita bergantung kecuali kepada Allah SWT. Bukti cinta
kepada Allah tercermin dalam ajaran Tauhid, yaitu larangan memperkutuka
Allah dengan seauatu apapun, baik itu yang mengandung syirik khoupi maupun
syirik besar.
Sementara ketundukanya yang sempurna yaitu menjalankan ibadah harus
mengikuti seluruh perintah Allah dan menjauhi larangannya. Menurut para
ulama Allah memilimi hakk atas hambanya, sebaliknya hamba memiliki hak atas
Tuhan. Hak Allah atas hambanya. Yaitu Allah memiliki hak untuk disembah
dengan jalan melaksanakan segala perintahnya perintah apapun yang kepada
hamba tampa menambah atau mengurangi seikitpun.
Kualitasvibadah seseorang dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu dari segi
sumbernya dan dari segi pelaksanaanya.
Dilihat dari segi sumbernya ibadah merupakan sebuah kegiatan ritual yang
bersumber langsung dari alquran dan hadis. Khususnya pelaksanaan ibadah
khas, ibadah ini sudah diatur mekanismnya atau tatacarananya
secara terperinci.
Sementara itu ibadah dilihat dari segi pelaksaanaanya, maka landasan utama
dalam islam adalah masalah keimanan.
D. HUBUNGAN ANTARA IBADAH DAN AKHLAK
Ibadah akan memiliki nilai dan makna ketika pelaksanaan ibadah seseorang
dapat mepengaruhi prilaku kehidupan sehari-hari. Akhlak manusia pada
hakikatnya dapat menjadi ukuran seberapa jauh kedekatan seorang hamba
dengan Tuhannya. Tidak mungkin seorang hamba bisa menyerap Sifat-sifat
Tuhan yang mulia jika manusia merasa jauh dari Tuhannya. Akhlak dalam islam
merupakan salahsatu bukti kekuatan iman seseorang yang direalisasikan dalam
wujud amal saleh. Oleh karena itu seluruh ajaran agama islam pada hakekatnya
bertujuan melakukan pembinaan akhlak.
B. Jenis Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis,
dengan bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya;
1. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya
merupakan hubung an antara hamba dengan Allah secara langsung.
Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik
dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak
boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu
tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:
64
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin
Allah(QS. 4: 64).
7
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan
apa yang dilarang, maka tinggalkanlah( QS. 59: 7).
. . .
Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku
tatacara haji kamu
Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai
dengan praktek Rasul saw., maka dikategorikan Muhdatsatul umur
perkara meng-ada-ada, yang populer disebut bidah: Sabda Nabi saw.:
. .
.
.
.
Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum
Muhammad saw. adalah karena kebanyakan kaumnya bertanya dan
menyalahi perintah Rasul-rasul mereka:
.
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah
bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan
wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang
disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah
mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau
tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat,
atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang
ketat.
d. Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan
ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa
apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk
kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu
misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi:
Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
1. Wudhu,
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. Itikaf
9. Shiyam ( Puasa )
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
KA + SS
(Karena Allah + Sesuai Syariat)
https://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-ghairu-mhadhah/
https://jalahati.wordpress.com/2013/03/02/konsep-ibadah-dalam-islam/