Вы находитесь на странице: 1из 11

UNIVERSITAS TADULAKO Nama

: Klinsman
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Stambuk : F 121 15
006
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Kel / Gel : 2

Keterangan :
1. Test
2. Growth Lines
3. Commissure
4. Pedicle Valve
5. Brachial Valve

V D S

No Sampel :1
Filum : BRACHIPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : STROPHOMENIDA
Family : PENTAMERUSIDAE
Genus : Pentamerus
Spesies : Pentamerus optatus
Proses pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Bikonveks
Komposisi kimia : CaCO3
Umur : Silur (435 - 423 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini merupakan filum Brachiopoda, kelas
Articulata, ordo strophomenida, family Pentamerusidae, genus Pentamerus dan
merupakan spesies Pentamerus optatus.
Proses pemfosilan fosil ini adalah permineralisasi. Dimana, cangkang
organisme ini dilalui oleh air yang mengandung ion ion terlarut. Sehingga material
yang tidak stabil akan tergantikan oleh material yang lebih stabil dialam. kehadiran
spesies dari Paraspirifer merupakan proses biocoenose. Dimana, spesies ini hidup
dan mati pada lokasi yang sama.
Proses tersingkap dari spesies ini dimulai dari organisme yang mati dan
tertimbun oleh tanah. Karena tertimbun, maka oksigen dan air sulit untuk
menembusnya, sehingga tidak mudah terurai oleh bakteri pembusuk dan juga tubuh
organisme tidak dapat dirusak oleh predator. Selama proses ini berlangsung,
material yang tidak resisten akan menyesuaikan komposisinya dialam sehingga
berubah menjadi material yang resisten. pada saat tertimbun, organisme mengalami
proses petrifikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya material material yang
mengeras pada bagian cangkang fosil. Petrifikasi adalah berubahnya organisme
menjadi batuan karena adanya bahan lain. Pada fosil ini senyawa yang berperan
dalam proses petrifikasinya adalah senyawa karbonat (CaCO3). Dimana zat ini
berasal dari kapur yang terlapukan lalu terlarut dalam air dan bercampur dengan
cangkang .setelah itu, organisme ini mengalami lithifikasi. Proses lithifikasi adalah
proses pembatuan material yang terjadi selama puluhan juta tahun lamanya . stelah
proses lithifikasi, maka organisme mengalami proses kompaksi. kemudian setelah
kompaksi terjadi proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses melengketnya
material-material sedimen dalam waktu yang lama.
Komposisi kimia dari fosil ini adalah CaCO3, karena mengalami reaksi
ketika ditetesi HCL. fosil ini umumnya terdapat pada laut dangkal, fosil ini
berumur Silur (435 - 423 juta tahun yang lalu).
Manfaat dari fosil ini adalah digunakan sebagai fosilk indeks untuk
menyusun statigrafi suatu daerah dan menentukan umur batuan. Selain itu, fosil ini
juga menjadi bukti adanya kehidupan pada masa lampau .
Catatan : Paraf :

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Klinsman


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Stambuk : F 121 15
006
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Tanggal :

Keterangan :
1. Test
2. Hinge Line
3. Growth Line
4. Sulcus

V D S

No Sampel :2
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : STROPHOMENIDA
Family : PLATYRACHELLANIDAE
Genus : Platyrachella
Spesies : Rhynchotreta
Proses pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Triangular
Komposisi kimia : CaCO3
Umur : Devon ( 360-395 juta tahun yang lalu )
Lingkungan pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini merupakan filum Brachiopoda, kelas
Articulata, ordo strophomenida, family platyrachellanidae, genus Platyrachella dan
merupakan spesies Rhynchotreta.
Proses pemfosilan fosil ini adalah permineralisasi. Dimana, cangkang
organisme ini dilalui oleh air yang mengandung ion ion terlarut. Sehingga material
yang tidak stabil akan tergantikan oleh material yang lebih stabil dialam. Kehadiran
spesies dari Rhynchotreta merupakan proses biocoenose. Dimana, spesies ini hidup
dan mati pada lokasi yang sama
Proses tersingkap dari spesies ini dimulai dari organisme yang mati dan
tertimbun oleh tanah. karena tertimbun, maka oksigen dan air sulit untuk
menembusnya, sehingga organisme tidak dapat dirusak oleh predator. Selama
proses ini berlangsung, material yang tidak resisten akan menyesuaikan
komposisinya dialam sehingga berubah menjadi mineral yang resisten. pada saat
tertimbun, organisme mengalami proses petrifikasi. Hal ini ditandai dengan
banyaknya material material yang mengeras pada bagian cangkang fosil. Petrifikasi
adalah berubahnya organisme menjadi batuan karena adanya bahan lain. Pada fosil
ini senyawa yang berperan dalam proses petrifikasinya adalah senyawa karbonat
(CaCO3). Dimana zat ini berasal dari kapur yang terlapukan lalu terlarut dalam air
dan bercampur dengan cangkang. setelah itu, organisme ini mengalami lithifikasi.
Proses lithifikasi adalah proses pembatuan material yang terjadi selama puluhan
juta tahun lamanya. stelah proses lithifikasi, maka organisme mengalami proses
kompaksi. kemudian setelah kompaksi terjadi proses sedimentasi. Sedimentasi
adalah proses melengketnya material-material sedimen dalam waktu yang lama.
Komposisi kimia dari fosil ini adalah CaCO3, karena mengalami reaksi
ketika ditetesi HCI . fosil ini umumnya pada laut dangkal, fosil ini berumur Devon
(360-395 juta tahun yang lalu).
Manfaat dari fosil ini adalah digunakan sebagai fosilk indeks untuk
menyusun statigrafi suatu daerah. Selain itu, fosil ini juga menjadi bukti adanya
kehidupan pada masa lampau.
Catatan : Paraf :

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Klinsman


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Stambuk : F 121 15
006
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Kel / Gel : 2

Keterangan :
1. Brachial Valve
2. Hinge Line
3. Pedicle Valve
4. Growth Line
5. Sulcus
V D S

No. Urut :3
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : SPIRIFERIDA
Family : DIELASMANIDAE
Genus : Dielasma
Spesies : Dielasma sp
Proses pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Konveks
Komposisi kimia : CaCO3
Umur : Perem ( 251-280 juta tahun yang lalu )
Lingkungan pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini merupakan filum Brachiopoda, kelas
Articulata, ordo spiriferida, family dielasmanidae, genus Dielasma dan merupakan
spesies Dielasma sp.
Proses pemfosilan fosil ini adalah permineralisasi. Dimana, cangkang
organisme ini dilalui oleh air yang mengandung ion ion terlarut. Sehingga material
yang tidak stabil akan tergantikan oleh material yang lebih stabil dialam.
Proses tersingkap dari spesies ini dimulai dari organisme yang mati dan
tertimbun oleh tanah. karena tertimbun, maka organisme tidak dapat dirusak oleh
predator sehingga proses pemfosilan berjalan dengan baik. Selama proses ini
berlangsung, material yang tidak resisten akan menyesuaikan komposisinya dialam
sehingga berubah menjadi mineral yang resisten. pada saat tertimbun, organisme
mengalami proses petrifikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya material material
yang mengeras pada bagian cangkang fosil. Petrifikasi adalah berubahnya
organisme menjadi batuan karena adanya bahan lain. Pada fosil ini senyawa yang
berperan dalam proses petrifikasinya adalah senyawa karbonat (CaCO3). Dimana
zat ini berasal dari kapur yang terlapukan lalu terlarut dalam air dan bercampur
dengan cangkang .setelah itu, organisme ini mengalami lithifikasi. Proses lithifikasi
adalah proses pembatuan material yang terjadi selama puluhan juta tahun lamanya.
stelah proses lithifikasi, maka organisme mengalami proses kompaksi. kemudian
setelah kompaksi terjadi proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses
melengketnya material-material sedimen dalam waktu yang lama.
Komposisi kimia dari fosil ini adalah CaCO3, karena mengalami reaksi
ketika ditetesi HCl. fosil ini umumnya pada laut dangkal, fosil ini berumur perem
(251-280 juta tahun yang lalu).
Manfaat fosil Brachiopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil index untuk
strata pada suatu wilayah yang luas. Secara garis besar, jenis filum Brachiopoda ini
merupakan hewan-hewan yang hidup pada Masa Paleozoikum, sehingga
kehadirannya sangat penting untuk penentuan umur batuan.
Catatan : Paraf :

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Klinsman


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Stambuk : F 121 15
006
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Kel / Gel : 2

Keterangan :
1. Test
2. Umbo
3. Growth Lines
4. Commissure
5. Brachial Valve

V D S

No. Urut :4
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : STROPHOMENIDINA
Family : MUCROSPIRIFERIDAE
Genus : Mucrospirifer
Spesies : Mucrospirifer sp
Proses pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Bikonveks
Komposisi kimia : CaCO3
Umur : Devon (370-395 juta tahunyang lalu)
Lingkungan pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini merupakan filum Brachiopoda, kelas
Articulata, ordo Strophomenidina, family Mucrospiriferidae, genus Mucrospirifer
dan merupakan spesies Mucrospirifer sp.
Proses pemfosilan fosil ini adalah permineralisasi. Dimana, cangkang
organisme ini dilalui oleh air yang mengandung ion ion terlarut. Sehingga material
yang tidak stabil akan tergantikan oleh material yang lebih stabil. Kehadiran
Spesies Mucrospirifer sp merupakan proses biocoenose. Dimana, spesies ini hidup
dan mati pada lokasi yang sama.
Proses tersingkap dari spesies ini dimulai dari organisme yang mati
kemudian hanyut terbawa media geologi yaitu air. Proses ini disebut dengan proses
transportasi. Organisme ini tertransportasi kecekungan yang lebih stabil dan
tertimbun oleh tanah. karena tertimbun, maka oksigen dan air sulit untuk
menembusnya, sehingga proses pemfosilan tubuh organisme tidak dapat dirusak
oleh predator. Selama proses ini berlangsung, material yang tidak resisten akan
menyesuaikan komposisinya dialam sehingga berubah menjadi mineral yang
resisten. pada saat tertimbun, organisme mengalami proses petrifikasi. Hal ini
ditandai dengan banyaknya material material yang mengeras pada bagian cangkang
fosil. Petrifikasi adalah berubahnya organisme menjadi batuan karena adanya
bahan lain. Pada fosil ini senyawa yang berperan dalam proses petrifikasinya
adalah senyawa karbonat (CaCO3). Dimana zat ini berasal dari kapur yang
terlapukan lalu terlarut dalam air dan bercampur dengan cangkang. setelah itu,
organisme ini mengalami lithifikasi. Proses lithifikasi adalah proses pembatuan
material yang terjadi selama puluhan juta tahun lamanya. stelah proses lithifikasi,
maka organisme mengalami proses kompaksi. kemudian setelah kompaksi terjadi
proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses melengketnya material-material
sedimen dalam waktu yang lama.
Pelapukan dan erosi membantu fosil yang berada dalam batuan muncul
dipermukaan. Pelapukan membuat batuan akan pecah menjadi kulit kulit kecil dan
pada akhirnya hancur menjadi partikel yang lebih kecil lagi. Sedangkan erosi
menyebabkan pengangkatan dan pemindahan secara fisik partikel batuan sehingga
fosil dapat tersingkap dipermukaan. Komposisi kimia dari fosil ini adalah CaCO 3,
Karena tidak mengalami reaksi ketika ditetesi HCl. fosil ini umumnya pada laut
dangkal dan fosil ini berumur Devon (370-395 juta tahunyang lalu).
Manfaat dari fosil ini adalah digunakan sebagai fosil indeks untuk
menyusun statigrafi suatu daerah. Selain itu, fosil ini juga menjadi bukti adanya
kehidupan pada masa lampau.
Catatan : Paraf :

UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Klinsman


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Stambuk : F 121 15
006
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara 5 : Filum Brachiopoda Kel / Gel : 2

Keterangan :
1. Test
2. Umbo
3. Commissure
4. Growth Line
5. Pedicle

V D S

No. Urut :5
Filum : BRACHIOPODA
Kelas : ARTICULATA
Ordo : STROPHOMENIDINA
Family : LEPTAENANIDAE
Genus : Leptaena
Spesies : Leptaena sp
Proses pemfosilan : Permineralisasi
Bentuk : Bikonveks
Komposisikimia : CaCO3
Umur : Devon (370-395 juta tahunyang lalu)
Lingkungan pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil ini merupakan filum Brachiopoda, kelas
Articulata, ordo Strophomenidina, family Leptaenanidae, genus Leptaena dan
merupakan spesies Leptaena sp.
Proses pemfosilan fosil ini adalah permineralisasi. Dimana, cangkang
organisme ini dilalui oleh air yang mengandung ion ion terlarut. Sehingga material
yang tidak stabil akan tergantikan oleh material yang lebih stabil dialam. Kehadiran
Spesies Leptaena sp merupakan proses biocoenose. Dimana, spesies ini hidup dan
mati pada lokasi yang sama.
Proses tersingkap dari spesies ini dimulai dari organisme yang mati
kemudian hanyut terbawa media geologi yaitu air. Proses ini disebut dengan proses
transportasi. Organisme ini tertransportasi kecekungan yang lebih stabil dan
tertimbun oleh tanah. karena tertimbun, maka oksigen dan air sulit untuk
menembusnya, sehingga tidak dapat dirusak oleh predator. Selama proses ini
berlangsung, material yang tidak resisten akan menyesuaikan komposisinya dialam
sehingga berubah menjadi material yang resisten. pada saat tertimbun, organisme
mengalami proses petrifikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya material material
yang mengeras pada bagian cangkang fosil. Petrifikasi adalah berubahnya
organisme menjadi batuan karena adanya bahan lain. Pada fosil ini senyawa yang
berperan dalam proses petrifikasinya adalah senyawa karbonat (CaCO3). Dimana
zat ini berasal dari kapur yang terlapukan lalu terlarut dalam air dan bercampur
dengan cangkang .setelah itu, organisme ini mengalami lithifikasi. Proses lithifikasi
adalah proses pembatuan material yang terjadi selama puluhan juta tahun lamanya.
stelah proses lithifikasi, maka organisme mengalami proses kompaksi. kemudian
setelah kompaksi terjadi proses sedimentasi .Sedimentasi adalah proses
melengketnya material-material sedimen dalam waktu yang lama.
Pelapukan dan erosi membantu fosil yang berada dalam batuan muncul
dipermukaan. Pelapukan membuat batuan akan pecah menjdai kulit kulit kecil dan
pada akhirnya hancur menjadi partikel yang lebih kecil lagi. Sedangkan erosi
menyebabkan pengangkatan dan pemindahan secara fisik partikel batuan sehingga
fosil dapat tersingkap dipermukaan. Komposisi kimia dari fosil ini adalah CaCO 3.
Karena tidak mengalami reaksi ketika ditetesi HCl. fosil ini umumnya pada laut
dangkal, fosil ini berumur Devon (370 - 395 juta tahunyang lalu).
Manfaat dari fosil ini adalah digunakan sebagai fosil indeks untuk
menyusun statigrafi suatu daerah. Selain itu, fosil ini juga menjadi bukti adanya
kehidupan pada masa lampau .
Catatan : Paraf :

Вам также может понравиться