Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oeh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES WIRA HUASADA
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa,
karena atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah ini
yang berjudul ISU KEPERAWATAN MATERNITAS hingga selesai.
Oleh karena itu, penulis menghanturkan terimah kasih kepada dosen
pembimbing serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan
saran atas selesainya penulis makalah ini. Di dalam penulisan makalah ini
penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan meningat
keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu,
sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun untuk melengkapkan makalah ini dan berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ABORSI
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Womens Health oleh
Institute for Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah
kesehatan aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan
setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam
rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20
minggu.
Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah
terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan
pengguguran (dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi
yang dikandung itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan
sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin
sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak.
Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan
ke empat masa kehamilan).
B. ABORSI DARI SUDUT MEDIS
Menurut batasan atau definisi, aborsi adalah pengeluaran buah
kehamilan dimana buah kehamilan itu tidak mempunyai
kemungkinan hidup di luar kandungan. Sedangkan dunia
kedokteran berpendapat bahwa janin yang lahir dengan berat
badan yang sama atau kurang dari 500 gram tidak mungkin hidup
di luar kandungan, meskipun ada laporan kedokteran yang
menyatakan bahwa ada janin di bawah 500 gram yang dapat
hidup. Karena janin dengan berat badan 500 gram sama dengan
usia kehamilan 20 minggu, maka kelahiran janin dibawah 20
minggu tersebut sebagai aborsi.
Ada negara tertentu yang memakai batas 1000 gram sebagai
aborsi, menurut Undang-Undang di Indonesia, kematian janin di
bawah 1000 gram tidak perlu dilaporkan dan dapat dikuburkan di
luar Tempat Pemakaman Umum.
Dari cara terjadinya aborsi, ada tiga macam aborsi, aborsi spontan
(abortus spontaneus), aborsi buatan (abortus provocatus) dan
aborsi terapetik/medis. Aborsi spontan terjadi sendiri tanpa
campur tangan manusia, sedang aborsi buatan adalah hasil dari
perbuatan manusia yang dengan sengaja melakukan perbuatan
pengguguran. Abortus yang terjadi pada usia kehamilan di bawah
12 minggu disebut abortus dini. Berikut macam-macam aborsi :
1. Aborsi Spontan
Insiden abortus spontan diperkirakan 10% dari seluruh
kehamilan. Namun angka ini mempunyai dua kelemahan,
yaitu kegagalan untuk menghitung abortus dini yang tidak
terdeteksi, serta aborsi ilegal yang dinyatakan sebagai abortus
spontan.Insiden abortus spontan sulit untuk ditentukan secara
tepat, karena sampai sekarang belum diterapkan kapan
sebenarnya dimulainya kehamilan? Apakah penetrasi sperma
kedalam sel telur sudah merupakan kehamilan? Apakah
pembelahan sel telur yang telah dibuahi berarti mulainya
kehamilan? Atau kehamilan dimulai setelah blastocyst
membenamkan diri kedalam decidua? Atau setelah janin
bernyawa?Dengan pemeriksaan tes yang dapat mendeteksi
Human Chorionic Gonadotropin maka frekuensi abortus akan
menjadi lebih tinggi (20% 62%).
Penyebab abortus spontan
Lebih dari 80% abortus terjadi pada usia kehamilan 12
minggu. Setengah di antaranya disebabkan karena kelainan
kromosom. Resiko terjadinya abortus meningkat dengan
makin tingginya usia ibu serta makin banyaknya kehamilan.
Selain itu kemungkinan terjadinya abortus bertambah pada
wanita yang hamil dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan.
Pada abortus dini, pengeluaran janin/embrio biasanya
didahului dengan kematian janin/embrio. Sedangkan abortus
pada usia yang lebih lanjut, biasanya janin masih hidup
sebelum dikeluarkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah saya membaca kasus-kasus yang terlampir pada lampiran,
kasus aborsi sampai saat ini sangatlah serius dan membahayakan
bagi umat manusia. Menurut data, sampai saat ini ternyata kasus
mengenai aborsi masih sangat tinggi, bahkan sampai remaja pun
telah melakukan tindakan aborsi. Walaupun banyak Negara telah
menyerukan program KB dan banyak Negara telah menyarankan
untuk memakai kondom sebagai pilihan alternative program KB,
tetapi hasilnya di dunia ini masih tinggi akan kasus aborsi.
Saya menanggapi bahwa perbuatan aborsi dengan tujuan dan maksud
tertentu memang ada yang boleh dilakukan dan ada yang tidak boleh
dilakukan. Tujuan dan maksud tersebut memang boleh
dilakukannya tindakan aborsi, apabila dalam situasi janin akan mati
bersama ibunya apabila tidak dilaksanakan pengguguran dan situasi
dimana ibu akan meninggal bila janin tidak digugurkan. Tetapi
tindakan aborsi tidak diperkenankan apabila seorang wanita malu
menanggung resiko mempunyai anak diluar nikah ataupun di dalam
situasi perkawinan dimana seorang ibu yang hamil dan mempunyai
banyak anak, tetapi ibu tersebut tidak menginginkan kehadiran
anaknya didalam kehamilanya, maka ibu tersebut tidak boleh
melakukan tindakan aborsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://abortus.blogspot.com/2007/11/metode-metode-aborsi.html
http://abortus.blogspot.com/search/label/Abortus
http://abortus.blogspot.com/search/label/Resiko
http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0609/15/020926.htm
.