Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Hiperlipidemia adalah keadaan meningkatnya kadar lipid darah dalm
lipoprotein (kolestrol dan trigliserida). Hal ini berkaitan dengan pemasukan
lemak dan karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan dalam tubuh. Keadaan
tersebut akan menimbulkan resiko terjadinya antherosclerosis dan hipertensi.
Jika kelebihan kolestrol di dalam darah melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein
berkaasitas rendah (LDL) melebihi 3,64 mmol/L kelebihan trigliserida
melebihi 1,7 mmol/L gejala ini bisa disebut hiperlipidemia (Muhammad,
2009).
Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas, asupan alkohol yang
berlebihan, diabetes mellitus, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik.
Hiperlipidemia akibat predisposisi genetik terhadap kelainan metabolisme
lipid disebut hiperlipidemia primer. Salah satu konsekuensi hiperlipidemia
yang paling penting adalah peningkatan kolesterol serum, yang terutama
mencerminkan kolesterol LDL, merupakan faktor predisposisi terjadinya
ateroma (Price, 2006).
Riwayat kesehatan dari gejala biasanya hiperlipidemia tidak menimbulkan
gejala apapun sampai terjadi komplikasi berupa infark miokard dan kadang
kadang ditemukan adanya xantoma, jenis sekunder biasanya ditemukan
setelah diketahui penyakit primernya, misalnya sindroma nefrotik,
hipotiroidisme dan diabetes yang berat (Suyono, 1991)
Berdasarkan klasifikasi yang ditinjau dari sebabnya hiperlipidemia dibagi
menjadi dua jenis :
1. Hiperlipidemia Primer
Hiperlipidemia primer ialah keadaan peningkatan kadar lemak darah yang
tidak ada hubungannya dengan penyakit lain, melainkan heriditer juga
ditemukan adanya xantomatosis yang khas.
2. Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia sekunder ialah hampir 40% gangguan metabolisme lemak
yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak merupakan dislipidemia
sekunder oleh karena itu jangan lupa mencari sebab primernya terlebih
dahulu, sebelum memutuskan bahwa itu adalah hiperlipidemia primer,
yang sering menimbulkan hiperlipidemia sekunder adalah obesitas,
alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes milletus dan
iatrogen. (Suyono, 1991)
3
4
a. Tujuan
1. Untuk menilai resiko CAD
2. Untuk menilai metabolisme lemak
3. Untuk membantu diagnosis sindrom nefrotik,
pankreatitis, penyakit hati, hipotiroidisme, dan
hipertiroidisme.
4. Untuk menilai efektifitas terapi obat penurun lemak
serum
(Kowalak, 2010)
b. Persiapan Pasien Sebelum Pemeriksaan
1. Jelaskan pada pasien bahwa uji ini digunakan untuk
mendeteksi penyakit metabolisme lemak.
2. Beritahukan kepada pasien bahwa uji tersebut
membutuhkan sampel darah. Jelaskan kapan dan siapa
yang akan melakukan pungsi vena.
3. Jelaskan kepada pasien bahwa ia mungkin mengalami
perasaan sedikit tidak nyaman akibat pungsi dan
turniket.
4. Perintahkan kepada pasien untuk berpuasa selama
paling sedikit 12 jam sebelum uji dan berhenti meminum
6
d. Perhatian :
1. Kirimkan sampel ke laboratorium secepatnya
e. Nilai rujukan
Konsentrasi kolesterol total bervariasi menurut usia
dan jenis kelamin. Nilai kolesterol total adalah :
1. Dewasa : pada lelaki, < 205 mg/dl (SI, <5,30 mmol/L),
pada perempuan , <190 mg/dl (SI, <4,90 mmol/L)
2. Anak-anak usia 12-18 tahun : <170 mg/dl (SI, <4,40
mmol/L)
(Kowalak, 2010)
f. Temuan abnormal
Kadar kolesterol serum yang tinggi
(hiperkolesterolemia)mungkin menunjukkan resiko CAD
juga resiko hepatitis, penyakit lemak, hambatan duktus
koledokus, sindrom nefrotik, ikterus obstruktif,
pankreatitis dan hipotiroidisme.
7
2.6 Evaluasi
a. Nilai Rujukan Pemeriksaan Kolesterol Total
Konsentrasi kolesterol total bervariasi menurut usia dan
jenis kelamin. Nilai kolesterol total adalah :
1. Dewasa : pada lelaki, < 205 mg/dl (SI, <5,30 mmol/L),
pada perempuan , <190 mg/dl (SI, <4,90 mmol/L)
2. Anak-anak usia 12-18 tahun : <170 mg/dl (SI, <4,40
mmol/L)
b. Nilai Rujukan Lipoprotein
1. Nilai lipoprotein yang normal bervariasi menurut umur,
jenis kelamin, daerah geografi, dan kelompok etnis:
2. Periksa nilai referensi pada laboratorium.
3. Kadar HDL berkisar antara 37-70mg/dl pada laki-laki
dari 40-85mg/dl pada perempuan. Kadar LDL
<130mg/dl pada individu tanpa CAD. Kadar tinggi
borderline adalah >160mg/dl. Pasien dengan kadar HDL
>60mg/dl dianggap mempunyai jantung yang sehat.
Kadar LDL seharusnya <100mg/dl, dengan kadar
160mg/dl dianggap tinggi.
c. Nilai Rujukan Trigliserida
Kadar trigliserida bervariasi menurut usia dan jenis
kelamin. Terdapat kontroversi mengenai kisaran normal
yang paling tepat, tapi kadar trigliserida antar 0,44-180
mg/dl (SI,0,44 2,01 mmol/L). Pada lelaki dewasa dan 10-
190 mg/dl ( SI , 0,11-2,21 mmol/L) pada perempuan
dewasa diterima luas sebagai kadar yang normal.
(Kowalak, 2010).
13
Pengobatan :
1. Penderita hiperkolesterolemia primer yang masih muda, terutama bila .ada
keluarganya yang menderita penyakit jantung koroner. Biasanya penderita-
penderita ini menderita tipe II atau tipe III.
2. Penderita hipertrigliseridemia primer yang masih muda dengan riwayat
keluarga positif untuk penyakit jantung koroner.
3. Semua hipertrigliseridemia dengan kadar lebih dari 1500 mg/dl untuk
mencegah komplikasi pankreatitis.
Karena obat penurun lemak itu tidak bebas efek toksiknya maka sebaiknya
penggunaannya dibatasi hanya pada yang betul-betul memerlukannya. Jangan
diberikan pada pasien berumur di bawah 6 tahun atau pada kehamilan. Pada
umumnya obat tidak perlu diberikan bila kadar kolesterol HDL kurang daripada
200 mg/o. Yang tidak kalah pentingnya adalah menghilangkan faktor risiko lain,
misalnya merokok, hipertensi dan kegemukan. Penggunaan estrogen harus hati-
hati. Tiazid akan memperjelek hipertrigliseridemia. Penghambat beta akan
menekan kadar kolesterol HDL (Suyono, 1991).