Вы находитесь на странице: 1из 20

Pengecatan Bodi Kendaraan

c. Rangkuman Materi
1) Tujuan Pengecatan Bodi Kendaraan
Fungsi dari pengecatan itu sendiri dapat dilihat melalui beberapa
aspek antara lain:
a) Aspek Ekonomis
Permukaan material harus dilindungi dengan cat, yang akan
merintangi kerusakan dari material dan akan meningkatkan
penggunaannya dalam waktu yang lebih lama.
b) Aspek Estetika dan Identifikasi
Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan
meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi
daya tarik dari suatu produk kendaraan. Identifikasi warna juga
merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam
kebakaran, ambulans dan mobil polisi dengan warna tersendiri
untuk membedakannya dengan kendaraan lainya
c) Aspek Perlindungan Metal
Tujuan dari perlindungan material ini untuk melindungi metal/bodi
yang dapat atau rusak dengan mudah oleh terjadinya korosi atau
karat
2) KOMPONEN CAT
a) CAT
(1). Resin (Zat perekat)
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental
dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah
diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin
mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti
misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan
cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir
misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta
kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan

171
Pengecatan Bodi Kendaraan

Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu :


(a). Thermoplastik Resin
(b). Thermosetting Resin
(2). Pigment (Zat pewarna)
Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut
menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung
pada fungsi catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi
membantu menahan karat. Zat warna pada dempul membantu
membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Sedangkan pada cat
akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment
atau zat warna terbagi menjadi :
(a). Pigment warna
(b). Pigment terang
(c). Pigment extender
(d). Pigment pencegah karat
(e). Pigment flatting
(3). Solvent (Pengencer)
Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam.
Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan
solvent untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen
pembentuk solvent (pengencer) meliputi :
(a). Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin
lacquer.
(b). Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik,
hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik.
(c). Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu
yang mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan.
Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder.

172
Pengecatan Bodi Kendaraan

(4). Additif
Zat additif berfungsi untuk : (a) mencegah terjadinya buih pada
saat penyemprotan (anti foaming), (b) mencegah terjadinya
pengendapan cat pada saat dipergunakan (anti setting), (c)
meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan
(flow additif), (d) menambah kelenturan cat, dll.
b) THINNER
Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu pelarut yang
membuat viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi
c) HARDERNER
Suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin, sehingga
membentuk lapisan yang kuat dan padat
3) JENIS-JENIS CAT
Jenis cat dapat dibagi menjadi tiga macam menurut metode pengeringan
(drying atau curing) yaitu :
a) Heat Polymerization (Jenis Bakar )
a) Jenis Urethane (jenis two component)
a) Jenis Lacquer (solvent evaporation)

4) TIPE PENGECATAN ULANG


a) Touch-up repainting
Adalah perbaikan bodi dari kerusakan kecil seperti meleleh,
berbintik, belang, penyok, baret. Biasanya perbaikan hanya
menggunakan kuas atau sedikit sanding dan polishing.
b) Panel repainting
(3). Spot repainting
Adalah proses perbaikan panel yang mengalami baret yang
relative kecil dengan menggunakan teknik shading.
(4). Block repainting
Adalah perbaikan keseluruhan panel yang terpisah, missal
vender dengan door panel sehingga dengan adanya garis
pemisah tersebut tidak memungkinkan dengan menggunakan
teknik shading.

173
Pengecatan Bodi Kendaraan

e) Overall repainting
Adalah proses perbaikan keseluruhan bodi mobil yaitu dengan
mengganti cat yang lama dengan cat yang baru agar mobil terlihat
seperti baru.
5) Tahapan Tahapan Pengecatan Bodi Kendaraan
Proses pengecatan bodi kendaraan melalui tahapan sebagai berikut :
a) Persiapan Permukaan
Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan
multi thiner dan dikeringkan.
Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80.
Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thiner dan
dikeringkan.
b) Aplikasi Cat Dasar (Primer)
Pemberian cat dasar sebagai dasar bagi cat berikutnya agar dapat
melekat dengan kuat dan mempunyai daya tahan lebih lama
daripada tanpa cat dasar
c) Aplikasi Dempul (Putty)
Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok
yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul
terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada
umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk
lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi
menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk
memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan,
pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer
putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole)
atau penyok kecil setelah surfacer.
d) Aplikasi Cat Pengisi Permukaan (Surfacer)
Surfecer adalah lapisan cat (coat) kedua yang disemprotkan diatas
primer, dempul (putty) atau lapisan dasar (under coat) lainnya.
Surfacer memiliki sifat-sifat dapat mengisi penyok

174
Pengecatan Bodi Kendaraan

kecil atau goresan, mencegah penyerapan top coat, meratakan


adhesi antara under coat dan top coat.
e) Aplikasi Cat Akhir (Solid / Metalic)
Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan
sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak /
performance kendaraan
6) Proses Pengecatan
Dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Pengecatan Oven.
Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan tertutup
dengan pengeringan suhu kurang lebih 80 C.
b) Pengecatan Non oven (suhu udara luar)
Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak
tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar 25 30 C.
7) Mempersiapkan Cat Untuk Pengecatan Ulang Bodi Kendaraan
a) Mencampur Harderner
Prosedur mencampur harderner dapat dibagi menurut:
(1). Rasio berat
(2). Rasio volumetric
b) Mencampur Thinner
Prosedur mencampur Thinner dapat dibagi menurut:
(1). Rasio berat
Pencampuran Thinner dengan menggunakan rasio berat dapat
dilakukan dengan menimbang berapa bagian berat cat dan
berapa berat Thinner yang dibutuhkan menggunakan timbangan
(2). Rasio volumetric
Dengan menggunakan gelas ukur dapat dilakukan pengukuran
berapa volume cat dan berapa volume Thinner yang dibutuhkan

175
Pengecatan Bodi Kendaraan

8) Pengecatan Ulang Bodi Kendaraan


A) Block Repainting
B) Spot Repainting
C) Block Repainting dengan Shading
9) CACAT PENGECATAN (PAINTING DEFECTS)
Yang dimaksud di sini adalah cacat hasil pengecatan selama
dilakukan pengecatan atau setelah proses pengeringan
a) Cacat berupa bintik bintik
b) berupa Beads (Cratering, Fish Eyes)/Butiran (Menyerupai
kawah, mata ikan)
c) Cacat menyerupai Kulit Jeruk (Orange Peel)
d) Cacat Cat yang meleleh
e) Cacat Cat yang mengkerut (Terangkat)
f) Cacat Berupa Lubang Kecil (Kerak Kulit)
g) Cacat Berupa Tanda Dempul
h) Cacat Berupa Goresan Amplas
i) Cacat Berupa Goresan Amplas

d. Tugas
1) Identifikasikan jenis jenis cat yang tersedia menurut metode
pengeringan dalam pengecatan bodi
2) Buatlah beberapa campuran cat dengan perbandingan antara
cat, harderner, dan thinner kemudian semprotkan ke papan/panel
uji coba/eksperimen, identifikasikan hasil penyemprotannya dan
tentukan semprotan campuran cat yang mana paling baik!
e. Tes Formatif
1) Jelaskan tujuan dari pengecatan bodi kendaraan!
2) Jelaskan bahan bahan yang terkandung dalam cat!
3) Apa fungsi thinner dalam aplikasi pengecatan ?
4) Apa fungsi harderner dalam aplikasi pengecatan
5) Jelaskan jenis jenis cat menurut metode pengeringan!
6) Ada berapa macam tipe pengecatan ulang atau repainting,
jelaskan!

176
Pengecatan Bodi Kendaraan

7) Bagaimana metode pencampuran antara cat, harderner


dan thinner?
f. Lembar Jawaban Tes Formatif
1) Tujuan Pengecatan Bodi Kendaraan
Fungsi dari pengecatan itu sendiri dapat dilihat melalui beberapa
aspek antara lain:
a) Aspek Ekonomis
Permukaan material harus dilindungi dengan cat, yang akan
merintangi kerusakan dari material dan akan meningkatkan
penggunaannya dalam waktu yang lebih lama.
b) Aspek Estetika dan Identifikasi
Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan
meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi
daya tarik dari suatu produk kendaraan. Identifikasi warna juga
merupakan tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam
kebakaran, ambulans dan mobil polisi dengan warna tersendiri
untuk membedakannya dengan kendaraan lainya
c) Aspek Perlindungan Metal
Tujuan dari perlindungan material ini untuk melindungi metal/bodi
yang dapat atau rusak dengan mudah oleh terjadinya korosi atau
karat
2) Jelaskan bahan bahan yang terkandung dalam cat
a) Resin (Zat perekat)
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan
transparan yang membentuk film dan kandungan resin mempunyai
pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya:
kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca.
Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(a). Thermoplastik Resin
(b). Thermosetting Resin

177
Pengecatan Bodi Kendaraan

b) Pigment (Zat pewarna)


Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan
ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi
catnya. Pigment atau zat warna terbagi menjadi :
(a). Pigment warna
(b). Pigment terang
(c). Pigment extender
(d). Pigment pencegah karat
(e). Pigment flatting
c) Solvent (Pengencer)
Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam.
Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent
untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen
pembentuk solvent (pengencer) meliputi :
(a). Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.
(b). Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik,
hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik.
(c). Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang
mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni
melarutkan bahan residu dan binder.
d) Additif
Zat additif berfungsi untuk : (a) mencegah terjadinya buih pada saat
penyemprotan (anti foaming), (b) mencegah terjadinya pengendapan cat
pada saat dipergunakan (anti setting), (c) meratakan permukaan cat
sesaat setelah disemprotkan (flow additif), (d) menambah kelenturan
3) Fungsi thinner dalam aplikasi pengecatan adalah:
Thinner berfungsi sebagai solvent yaitu suatu pelarut yang membuat
viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi

178
Pengecatan Bodi Kendaraan

4) Fungsi harderner dalam aplikasi pengecatan adalah:


Harderner berfungsi sebagai bahan yang membantu mengikat molekul di
dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat bila cat
sudah mengering
5) Jenis jenis cat menurut metode pengeringan
Jenis cat dapat dibagi menjadi tiga macam menurut metode pengeringan
(drying atau curing) yaitu :
a) Heat Polymerization (Jenis Bakar )
b) Jenis Urethane (jenis two component)
c) Jenis Lacquer (solvent evaporation)
6) Tipe pengecatan ulang atau repainting
a) Touch-up repainting
Adalah perbaikan bodi dari kerusakan kecil seperti meleleh, berbintik,
belang, penyok, baret. Biasanya perbaikan hanya menggunakan kuas
atau sedikit sanding dan polishing.
b) Panel repainting
(1). Spot repainting
Adalah proses perbaikan panel yang mengalami baret yang relative
kecil dengan menggunakan teknik shading.
(2). Block repainting
Adalah perbaikan keseluruhan panel yang terpisah, missal vender
dengan door panel sehingga dengan adanya garis pemisah tersebut
tidak memungkinkan dengan menggunakan teknik shading.
c) Overall repainting
Adalah proses perbaikan keseluruhan bodi mobil yaitu dengan meng-
ganti cat yang lama dengan cat yang baru agar mobil terlihat seperti
baru.
7) Mempersiapkan Cat Untuk Pengecatan Ulang Bodi Kendaraan
8) Mencampur Harderner
Prosedur mencampur harderner dapat dibagi menurut:

179
Pengecatan Bodi Kendaraan

(1). Rasio berat, pencampuran harderner dengan menggunakan rasio


berat dapat dilakukan dengan menimbang berapa bagian berat cat
dan berapa berat harderner yang dibutuhkan menggunakan
timbangan

(2). Rasio volumetric, dengan menggunakan gelas ukur dapat


dilakukan pengukuran berapa volume cat dan berapa volume
harderner yang dibutuhkan
b) Mencampur Thinner
Prosedur mencampur Thinner dapat dibagi menurut:
(3). Rasio berat
Pencampuran Thinner dengan menggunakan rasio berat dapat
dilakukan dengan menimbang berapa bagian berat cat dan berapa
berat Thinner yang dibutuhkan menggunakan timbangan
(4). Rasio volumetric
Dengan menggunakan gelas ukur dapat dilakukan pengukuran
berapa volume cat dan berapa volume Thinner yang dibutuhkan

g. Lembar Kerja Peserta Didik


1) Alat dan Bahan
a) 1 Unit mobil trainer
b) Peralatan pengecatan, spray gun, thinner, dan cat warna
(menyesuaikan kebutuhan).
c) Lap / majun, amplas
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b) Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen atau pun prosedur kerja
yang tertera pada lembar kerja.
c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan
pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
3) Langkah Kerja

180
Pengecatan Bodi Kendaraan

a) Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif


dan seefisien mungkin.
b) Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/
instruktur.
c) Lakukan pengecatan ulang pada salah satu fender bodi
kendaraan sesuai prosedur/urutan dalam pengecatan!
d) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara
ringkas.
e) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan
yang telah digunakan seperti keadaan semula.
h. Tugas
a) Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar tersebut!.

181
Pengecatan Bodi Kendaraan

6) Kegiatan Belajar 6:
a. Tujuan Kegiatan Belajar
1) Siswa dapat menjelaskan metode pengeringan Cat
2) Siswa dapat menjelaskan akibat pengeringan yang tidak sesuai
dengan standar pengecatan.
3) Siswa dapat menjelaskan variabel pengecatan pada bodi mobil
4) Siswa dapat menjelaskan sistem perpindahan panas pada metode
pengeringan cat

b. Uraian Materi
1) Tipe Cat dan Waktu Pengeringan
Waktu pengeringan (driying / curing ) ditentukan oleh pabrik
pembuat cat dengan mempertimbangkan berbagai step yang
mempengaruhi berbagai pencapaian kondisi kering sempurna.
Contoh waktu untuk pengeringan cat yaitu : bebas debu (dust-free)
0,2 jam, bebas lekat (tack free) 3 jam, kering ditangan 12 jam,
kering keras 20 jam. Bebas debu : apabila debu tidak melekat lagi
pada permukaan pengecatan, bebas lekat yaitu bebas tidak
melekat sekalipun ditekan, kering ditangan yaitu : cukup kering
untuk melekatkan pemanasan part, dan kering keras yaitu: cukup
keras untuk operasi tertentu lainnya. Waktu pengeringan tergantung
tergantung pada tipe cat yang digunakan, temperatur sekeliling,
ketebalan lapisan (cat) dan tipe thinner yang digunakan.

2) Pengeringan Udara dan Pengeringan Paksa


Pengeringan udara merupakan pengeringan cat yang dilakukan di
dalam temperatur. Sedangkan pengeringan paksa / cepat
merupakan aplikasi panas dengan menggunakan equipment
khusus untuk mempercepat proses pengeringan.
Penguapan solvent dan cat tipe two-component polymerization
yang digunakan untuk pekerjaan repainting umum, mengering pada
temperatur ruangan. Akan tetapi mereka dapat mengering dengan
lebih cepat apabila dipanasi.

182
Pengecatan Bodi Kendaraan

Dengan aplikasi panas kecepatan penguapan solvent yang terkandung di


dalam coat diakselerasi dan dalam dalam hal tipe two-component
polymerzation, reaksi kimia antara komponen utama dan hardener juga
dipercepat.
3) Pengeringan Paksa dan Waktu Pengeringan.
Pengeringan (curing) coat ditentukan dengan (temperatur pengeringan x
waktu pemanasan konstan). Apabila pabrik pembuat cat menentukan [60 C
(140 F) x 50 menit], maka ini biasanya menunjukan (temperatur
pengeringan x waktu pemanasan konstan). Akan tetapi, waktu penghanga-
tan (warm-up), yaitu (sebelum panel bodi mencapai panas konstan),
kadang-kadang termasuk di dalam waktu operasi yang ditentukan.
Grafik dibawah memperlihatkan hubungan antara waktu pengeringan dan
temperatur panel bodi selama pengeringan paksa. Sesudah panel bodi
dipanaskan dari temperatur ruangan ke temperatur pengeringan, maka ini
dipertahankan pada temperatur konstan untuk durasi waktu yang telah

ditentukan. (Toyota Step 1 Vol. 7, 1995 : 1)

Grafik temperatur pengeringan dan waktu pengeringan

183
Pengecatan Bodi Kendaraan

4) Variabel dalam Pengeringan Cat Menggunakan Sinar Infra Merah


Variabel yang digunakan dalam proses pengeringan cat menggunakan sinar
infra merah adalah sebagai berikut :
a) Suhu / Temperatur
Suhu atau temperatur di dalam pengeringan cat sangat diperlukan
khususnya dalam proses pengeringan cepat atau pengeringan paksa
dengan menggunakan sinar infra merah sehingga dapat meningkatkan
suhu ruangan yaitu antara 400C sampai 1200C. suhu untuk proses
pengeringan berbeda-beda tergantung dari jenis cat yang digunakan.
Untuk pengeringan menggunakan sinar infra merah cat yang digunakan
adalah jenis cat lacquer karena cat ini mudah penggunaannya dan tidak
memerlukan suhu yang sangat tinggi yaitu kira-kira 400C-1200C.

b) Waktu
Waktu pengeringan biasanya ditentukan oleh pabrik pembuat cat
dengan mempertimbangkan berbagai step yang mempengaruhi
pencapaian kondisi kering sempurna. Dalam proses pengeringan
menggunakan sinar infra merah waktu yang digunakan lebih cepat
dibandingkan dengan proses kering udara (alami). Waktu yang
digunakan dalam proses pengeringan ini tergantung pada jenis cat,
ketebalan coat, tipe dan jumlah solvent yang terkandung di dalam coat.
Sebagai contoh apabila ketebalan cat dua kali lipat maka setting time
harus empat kali lipat.

c) Jarak
Jarak yang digunakan dalam proses pengeringan cat yaitu antara
bidang lampu infra merah dengan jarak lampu dengan bidang
pengecatan maka semakin tinggi suhu yang ada disekitar bidang
pengecatan. Jarak lampu

184
Pengecatan Bodi Kendaraan

yang paling baik adalah 40 cm (warna metalik) dan 50 cm (warna solid).


1) Sistem Perpindahan Panas.
Bila dalam suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang
suhunya berbeda Apa yang ada dalam perpindahan, yang disebut panas
atau kalor tidak dapat diukur disinggungkan, maka akan terjadi perpindahan
panas.Proses dengan mana transport energi itu berlangsung disebut
sebagai perpindahan panas. Atau diamati secara langsung, tetapi
pengaruhnya dapat diamati dan diukur. (Kreith, 1997: 1)
Dalam sistem perpindahan panas umumnya mengenal tiga cara
perpindahan panas yang berbeda yaitu:
a) Konduksi.
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang
bersuhu tinggi, ke daerah yang lebih rendah di dalam suatu medium
(padat, cair dan gas) antara medium-medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung.
b) Radiasi
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di
dalam ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda
tersebut.
c) Konveksi
Konveksi adalah proses transpor energi dengan kerja gabungan dari
konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur.
Pada sistem pengeringan cat menggunakan sinar infra merah akan
mengalami proses radiasi dimana pancaran energi panas yang
dihasilkan dari filamen lampu pada suhu yang tinggi mengalir ke bidang
pelat atau bodi kendaraan dengan jarak yang berdekatan sehingga
terjadi perpindahan panas dari lampu ke bidang pelat atau bodi
kendaraan.

185
Pengecatan Bodi Kendaraan

c. Rangkuman Materi
1) Tahap-tahap pengeringan cat adalah: (1) Bebas debu, apabila debu
tidak melekat lagi pada permukaan pengecatan, (2) bebas lekat yaitu
bebas tidak melekat sekalipun ditekan, (3) kering ditangan yaitu cukup
kering untuk melekatkan pemanasan part, dan (4) kering keras yaitu
apabila cukup keras untuk operasi tertentu lainnya. Waktu pengeringan
tergantung tergantung pada tipe cat yang digunakan, temperatur
sekeliling, ketebalan lapisan (cat) dan tipe thinner yang digunakan
2) Variabel pengeringan cat adalah: suhu, waktu, dan jarak.
3) Dalam perpindahan panas pada sistem pengeringan bagi kendaraan
melalui konduksi, radiasi, dan konveksi.
4) Jenis pengeringan cat yaitu kering karena udara dan kering karena
paksa, yaitu dipanaskan dan dioven/dibakar.

d. Tugas
1) Identifikasikanlah jenis-jenis pengeringan cat yang ada di
bengkel-bengkel cat di daerah/kota dimana sekolah saudara berada.
2) Buatlah sketsa proses pengeringan cat berdasarkan tempat/bengkel
yang saudara survey tersebut.

e. Tes Formatif 1
1) Sebutkan tahap-tahap pengeringan cat setelah cat dialikasikan pada
panel bodi kendaraan.
2) Ada berapa macam tipe perpindahan panas pada pengeringan panel
bodi yang baru saja dilakukan pengecatan.
3) Dapatkah dilakukan pengecatan pada saat kondisi cuaca mendung,
mengapa demikian berikan alasan saudara

f. Kunci Jawaban
1) Tahap pengeringan cat antara lain : (1) Bebas debu, apabila debu tidak
melekat lagi pada permukaan pengecatan, (2) bebas lekat yaitu bebas
tidak melekat sekalipun ditekan, (3) kering

186
Pengecatan Bodi Kendaraan

ditangan yaitu cukup kering untuk melekatkan pemanasan part, dan


(4) kering keras yaitu apabila cukup keras untuk operasi tertentu
lainnya.
2) Tipe perpindahan panas pada sistem pengeringan kendaraan adalah
melalui konduksi, radiasi, dan konveksi.
3) Pada kondisi cuaca mendung dapat dilakukan pengecatan dengan
ketentuan:
Pengecatan dilakukan didalam ruang pengecatan (pray booth)
Pengecatan menggunakan cat jenis kering paksa (enamel)
Setelah pengecatan dilakukan pemanasan dengan cara
dipanaskan pada ruang pemanas sampai suhu 600 C.

g. Lembar Kerja
1) Alat dan Bahan
a) 1 Unit mobil jenis sedan
b) Peralatan pengecatan, spray gun, thinner, dan cat warna
(menyesuaikan kebutuhan).
c) Lap / majun, amplas
2) Keselamatan Kerja
a) Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b) Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen atau pun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan
yang tidak tertera pada lembar kerja.
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan
seefisien mungkin.
b) Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh dosen/
instruktur.
c) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
d) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan seperti keadaan semula.

187
Pengecatan Bodi Kendaraan

h. Tugas
a) Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.
b) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah
mempelajari materi pada kegiatan belajar yang telah saudara pelajari.

188
Pengecatan Bodi Kendaraan

BAB III
PENERAPAN
A. Attitude skills
Bacalah dan pahamilah aturan dalam bengkel sebelum anda memasuki
atau melakukan aktivitas dalam bengkel.
Jangan menggunakan peralatan bengkel sebelum anda memahami cara
menggunakanya.
Dilarang keras bercanda dalam bengkel.

B. Kognitif skills
Dengan menunjukkan peralatan / perlengkapan, dan bahan pengecatan
siswa dapat menyebutkan:
Nama peralatan tersebut, dan dapat menjelaskan fungsinya.
Menjelaskan bahan bahan yang dipergunakan dalam pengecatan bodi
kendaraan
Menjelaskan metode persiapan pengecatan mermukaan hingga
pengecatan akhir

C. Psikomotorik skills
Siswa mampu mendemonstrasikan dan mengaplikasikan masking dalam
proses pengecatan
Siswa mampu mendemontrasikan dan mengaplikasikan persiapan
permukaan untuk pengecatan ulang
Siswa dapat mengaplikasikan percampuran warna sesuai dengan
prosedur
Siswa dapat mengapliksikan pengecatan dengan spray gun sesuai
prosedur
Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan hasil pengecatan

D. Produk/benda kerja sesuai kriteria standard


Guru menyiapkan mobil atau bagian dari bodi kendaraan yang ada
kerusakan cat karena karat atau penyebab lain (misal benturan hingga
mengelupas catnya) untuk dilakukan perbaikan cat

189
Pengecatan Bodi Kendaraan

REFERENSI

Anonim. ( 2012 ) Fachkunde Karosserie und Lackiertechnik Verlag Europa


Lehrmittel
Anonim. (1995). Step 1 Pedoman Pelatihan Pengecatan. Jakarta : PT Toyota
Astra Motor.
Anonim. (2008). Technical Data Sheet Dana Gloss. (http://
www.hempel.com.bh/pdfs/DANA GLOSS/599ME.pdf,
Team-B&P Toyota. (t.th.). Step 1 Pedoman Pelatihan Pengecatan. Jakarta: PT
Toyota Astra Motor
Gunadi, Teknik Bodi Otomotif Jilid 1 dan 2, Buku BSE

190

Вам также может понравиться