Вы находитесь на странице: 1из 4

Mengatasi Masalah Pedofilia Menggunakan Grid Analisis

Akhir-akhir ini, pedofilia telah menjadi isu hangat. Kanak-kanak perlu disayangi dan
dilindungi kerana mereka adalah aset masa depan negara. Perbuatan tidak bermoral ini telah
membawa kepada kesan psikologi, fizikal, sosialdan rohani. Masalah ini menjadi lebih teruk
apabila tindakan undang-undang terhadap pelaku pedofilia masih dalam proses
pengemaskinian.
TUGASAN I Dengan menggunakan analisis grid, analisis LIMA faktor utama yang
menyumbang kepada masalah pedofilia.

TUGASAN II Mengenakan hukuman yang berat kepada pesalah jenayah pedofilia dikatakan
boleh membendung masalah tersebut daripada terus berleluasa.
Dengan menggunakan alat membuat keputusan PMl, analisis LIMA strategi utama yang pada
pendapat anda dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini.

Contoh Perbincangan
Dalam permasalahan ini, matlamat adalah menganalisis 5 faktor utama yang menyumbang
kepada masalah pedofilia.

Setelah dikenalpasti agar ia dapat memberi idea seterusnya untuk mengambil langkah-
langkah yang perlu untuk membendung jenayah pedofilia dan menghasilkan suasana yang
selamat kepada kanak-kanak dan keluarga.

5 faktor utama menyumbang kepada masalah pedophilia


1. Kanak-kanak tidak boleh dibenarkan dalam keadaan satu-satu dengan mana-
mana dewasa selain daripada ibu bapa mereka atau ahli keluarga yang boleh
dipercayai. Mempunyai belia yang lain atau dewasa sebagai pemerhati
menyediakan beberapa keselamatan bagi semua pihak. Persidangan dan aktiviti-
aktiviti lain yang boleh dijalankan untuk menyediakan privasi ketika masih dalam
penglihatan orang lain.
2. Kanak-kanak perlu diajar untuk menjerit atau lari jika mereka berhadapan dengan
keadaan yang tidak selesa. Mereka juga perlu diajar bahawa ia boleh diterima untuk
menjerit atau meminta bantuan dalam situasi sedemikian.
3. Satu lagi asas mencegah pedofilia ialah pendidikan. Kanak-kanak perlu diajar
untuk mengelakkan situasi yang menjadikan mereka terdedah kepada pedophiles.
Orang dewasa yang bekerja dengan belia mesti diajar untuk mengelakkan situasi
yang boleh ditafsirkan sebagai menggalakkan pedofilia.
4. Orang dewasa dan kanak-kanak dikehendaki menggunakan kemudahan
berasingan pada segala aktiviti. pertemuan rahsia dan interaksi satu-satu antara
orang dewasa dan belia adalah dilarang.
5. Penjenayah yang bersalah perlu diberikan hukuman yang berat agar tidak
mengulangi jenayah tersebut.
6. Pengawasan oleh pihak berkuasa di kawasan-kawasan sunyi dan tempat-tempat
di mana kanak-kanak berada.
7. Mewujudkan definisi pedofilia yang menyeluruh untuk mengelakkan mereka yang
bersalah terlepas daripada hukuman.
8. Individual factors: Consumption of alcohol and drugs use has been shown to play a disinhibition
role in certain types of (rape) sexual assault. The biological link between alcohol consumption and
violence are however complex. Research on the social anthropology of alcohol consumption suggests
that connections between violence, drinking and drunkenness are socially learnt rather than universal
(MC Donald, 2004).
Researchers have noted that men under the influence of alcohol are prone to impulsive and antisocial
behavior. These people are more likely to act violently when drunk because they do not consider that
they will be held accountable for their behavior. Theres coercive sexual fantasies and other attitudes
and beliefs supportive of sexual violence. Theres preference for impersonal sex by such men and
also history of sexual abuse as a child. Men who rape have hostility towards women and had
witnessed family violence as a child.
9. Psychological factor: There has been considerable research in recent times on the role of
cognitive variables among the set of factors that can lead to rape. Psychosexual analyst, sigmund
freud, identified oedipus complex in the male, stagnation of which makes the male to be prone to
having sexual problems later in life such as failure to handle competitive relationship, contributing to
rape by such male. Men who sexually assault women are more likely to consider their victims
responsible for their rape being less knowledgeable about the impact of rape on victims. Men who
rape may misread cues given out by women in social situations and may lack inhibition that act to
suppress associations between sex and aggression. They may have crave sexual fantasies, generally
encouraged by access to pornography. A further association is with adversely attitudes on gender that
hold that women are opponents to be challenged and conquered.
10. Community factors: Poverty is linked to both the rapist and his victim, several researchers have
argued that the relationship between poverty and perpetration of sexual violence is mediated through
forms of crisis of masculine identity (Marrel, 2001). Period of enforced idleness, lack of employment
opportunities, discrimination between the rich and the poor, lack of institutional support from police
and judicial system in time of conflict, general tolerance of sexual assault within the community of
sexual violence are all contributing factors to rape by men.
11. Physical and social environment: The fear of rape is typically associated with being outside the
home but to a certain extent rape occur in the home of the victim or perpetrator. Nonetheless,
abduction is influenced by the physical environment. The social environment is more important than
the physical environment considering the issue of rape, the social environment hold in high esteem its
belief in male superiority, male entitlement to sex and female submission and traditional female sex
role, leaving room for sexual violence against women. Also the social effect of pornography can not ne
ignored.
12. Societal factor: There are variations in the laws and policies between countries in their approach
to rape or sexual violence. Some legislation and legal procedure has a broad definition of rape that
includes rape and with heavy penalties for those convicted and a strong response in supporting
victim. Societal factors which increase mens risk of committing rape include societal worms
supported of sexual violence, societal norms supportive of male superiority and sexual entitlement;
weak laws and policies related to sexual violence and those related to gender equality.

Factors / Tindakan Pendidika Kepekaa Pengawasa Kaunseling Hukuma Total


n kepada n penjaga n pihak dan n yang
kanak- berkuasa Pemulihan berat
kanak
Weights/Pemberat 4 2 3 1 5
Individu- minuman 4 4 4 3 4
keras, dadah
Psikologi pengalaman 4 4 4 3 2
lalu yang negatif
Komuniti tiada 2
pekerjaan,
Pengaruh Sosial lelaki 4 3 2 2 3
di lindungi, undang-
undang yng lemah dan
bias
Pengaruh Media 4 3 3 1 3
menggalakkan seksual
bebas

Table 1
Tindakan/ Factors Individu- Psikologi Komuniti Pengaruh Pengaruh Total
minuman pengalaman tiada Sosial Media
keras, lalu yang pekerjaan, lelaki di menggalakka
dadah negatif lindungi, n seksual
undang- bebas
undang
yng lemah
dan bias
Weights/Pemberat 2 5 1 4 3
Pendidikan kepada 4 3 1 2 3
kanak-kanak
Kepekaan penjaga 3 2 2 3 2
Pengawasan pihak 3 1 2 3 4
berkuasa
Kaunseling dan 4 4 3 1 3
Pemulihan
Hukuman yang berat 3 1 2 2 3

TUGASAN I Dengan menggunakan analisis grid, analisis LIMA faktor utama yang
menyumbang kepada masalah pedofilia.

TUGASAN II Mengenakan hukuman yang berat kepada pesalah jenayah pedofilia dikatakan
boleh membendung masalah tersebut daripada terus berleluasa.
Dengan menggunakan alat membuat keputusan PMl, analisis LIMA strategi utama yang pada
pendapat anda dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini.

Table 2
Tindakan/ Factors Individu- Psikologi Komuniti Pengaruh Pengaruh Total
minuman pengalaman tiada Sosial Media
keras, lalu yang pekerjaan, lelaki di menggalakka
dadah negatif lindungi, n seksual
undang- bebas
undang
yng lemah
dan bias
Weights/Pemberat 2 5 1 4 3
Pendidikan kepada 8 15 1 8 9 41
kanak-kanak
Kepekaan penjaga 6 10 2 12 6 36
Pengawasan pihak 6 5 2 12 12 37
berkuasa
Kaunseling dan 8 20 3 4 9 44
Pemulihan
Hukuman yang berat 6 5 2 8 9 30
3. Grid Analysis (Analisis Jaringan)
Teknik analisis ini membantu kita dalam menentukan keputusan atas beberapa pilihan yang
dihadapkan pada sejumlah faktor yang berbeda.
Analisis Jaringan merupakan salah satu teknik perencanaan yang digunakan dalam
pendekatan riset operasional. Pemahaman yang baik model jaringan dalam suatu masalah
akan menentukan keberhasilan perencanaan dalam pemecahan masalah, baik dalam
penurunan modelnya maupun dalam memecahkan model masalahnya.
Telah kita pelajari berbagai masalah yang menggunakan model jaringan sebagai model untuk
menyelesaikan masalah. Dengan mempertimbangkan ketiga unsur, kita dapat menurunkan
model jaringan dari masalah yang kita hadapi.
Unsur pertama, merupakan tempat, baik berupa tempat fisik maupun abstrak
Unsur kedua, merupakan keterhubungan antara anggota dua unsur pertama, baik
keterhubungan fisik maupun keterhubungan abstrak. Unsur ketiga, merupakan bobot dari
unsur kedua, yang mungkin biaya, mungkin pula berupa jarak, ataupun berupa waktu tempuh.
Kita telah melihat bagaimana makna, peran dan keterhubungan ketiga unsur tersebut melalui
beberapa masalah, ragam masalah, serta contoh-contohnya.
Apabila di dalam tahap analisis masalah kita temukan ketiga unsur di atas, maka kita dapat
terlebih dahulu menyajikan masalah ke dalam model jaringan. Dengan menggunakan model
jaringan tersebut, kita akan lebih mudah melihat masalahnya, serta menentukan metode
penyelesaiannya.

Вам также может понравиться