Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kimia Kelas XI 1
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: e
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi yang
1. Jawaban: a memberikan (donor) proton dalam suatu reaksi
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang transfer proton dan pasangannya dinamakan basa
menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila dilarutkan konjugasi. Sementara itu, basa adalah spesi yang
dalam air. Sementara itu, basa merupakan zat yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton
menghasilkan ion hidroksida (OH) jika dilarutkan dalam suatu reaksi transfer proton dan
dalam air. Pelarut yang terlibat menurut Arrhenius pasangannya dinamakan asam konjugasi.
hanya air saja. Berdasarkan teori tersebut, pada reaksi tersebut
2. Jawaban: b pasangan asam-basa konjugasinya sebagai
Pada reaksi: berikut.
HCl(g) + NH3(g) NH4Cl(s) HCl + H2O H3O+ + Cl
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase Asam Basa Asam Basa
Konjugasi Konjugasi
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa
karena tidak membentuk ion H+ dan OH, padahal 6. Jawaban: d
kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa. NH4OH2+ merupakan asam konjugasi dari basa
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry NH4OH karena NH4OH mampu bertindak sebagai
yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan akseptor proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari
transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat molekul air. OH merupakan basa konjugasi dari
diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase H2O karena H2O mampu bertindak sebagai donor
gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya proton.
merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut 7. Jawaban: e
tergolong reaksi asam-basa. a. HClO4 + NH2 ClO4 + NH3
3. Jawaban: e asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
Asam-basa poliprotik yaitu asam-basa yang konjugasi
memiliki jumlah ion H+ atau OH lebih dari 1 konjugasi
sehingga dapat mengalami beberapa kali reaksi
b. HClO4 + NH3 ClO4 + NH4+
ionisasi. Contoh H2C2O4 dan Ba(OH)2. HCl dan asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
HNO 3 merupakan asam monoprotik karena
memiliki jumlah ion H+ hanya satu. KOH dan NaOH konjugasi
konjugasi
termasuk basa monoprotik karena memiliki jumlah
ion OH hanya satu. c. HClO4 + H2 O ClO4 + H3O+
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
4. Jawaban: c
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima konjugasi
konjugasi
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang d. HClO4 + OH ClO4+ + H2O
reversible, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal
konjugasi
CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible, konjugasi
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO, reaksi ke
kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga e. HClO4 + N2H5+ H2ClO4+ + N2H4
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, konjugasi
CH 3COO bertindak sebagai basa. Dengan konjugasi
demikian pada reaksi reversible juga berlangsung
transfer proton. Sementara itu, serah terima Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjuk-
elektron merupakan teori dari Lewis. kan pada reaksi e.
2 Larutan Asam-Basa
8. Jawaban: d c. Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa
Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah yang tidak memiliki OH, seperti Na2CO3
partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam memiliki karakteristik seperti basa.
reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam
2. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan
jika bereaksi dengan basa, sedangkan partikel akan
oleh lingkungan atau pelarutnya.
bersifat basa jika bereaksi dengan asam. Ion
b. Keasaman suatu basa akan semakin bertambah
H2PO4 dapat bertindak sebagai donor proton ketika
jika semakin mudah melepaskan proton (H+).
ditambah basa membentuk HPO 42 (basa
c. Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah
konjugasi). Ion H2PO4 dapat bertindak sebagai
jika semakin mudah menerima proton (H+).
akseptor proton ketika ditambah asam membentuk
d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai
H3PO4 (asam konjugasi).
asam maupun basa disebut zat amfiprotik.
9. Jawaban: e Contoh H2O.
F H F H 3. Reaksi antara HCOOH dengan air sebagai berikut.
| | | |
HCOOH(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + HCOO(aq)
F B + : N H F B : N H Asam Basa Asam Basa
| | | | konjugasi konjugasi
F H F H
Asam Basa
Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH3 Berdasarkan reaksi tersebut, HCOOH bersifat
terdapat tiga pasang ikatan (N H) dan satu pasang asam. Pasangan asam-basa konjugasi meliputi
elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B HCOOH dengan HCOO serta H2O dengan H3O+.
dalam molekul BF3 terdapat tiga pasang elektron 4. Senyawa amfiprotik adalah senyawa yang dapat
yang berikatan (B F). Sepasang elektron yang berperilaku atau bersifat asam maupun basa dalam
tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan reaksi yang berbeda. Senyawa tersebut bersifat
kepada atom pusat B yang kemudian digunakan asam jika bereaksi dengan basa. Sebaliknya,
secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan senyawa tersebut bersifat basa jika bereaksi
kovalen koordinasi (B N). Atom B pada BF3 dengan asam. Contoh senyawa HCO3.
bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis
HCO3(aq) + HCl(aq) H2CO3(aq) + Cl(aq)
merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima Basa
pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi
HCO3(aq) + NaOH(aq) CO32(aq) + Na+ + H2O( )
yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron.
5. a. H2SO4(aq) + Cl(aq) HCl(aq) + HSO4(aq)
10. Jawaban: e Asam Basa Asam Basa
Teori Bronsted-Lowry memiliki kelebihan yaitu konjugasi konjugasi
dapat menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi
yang reversibel. Teori Bronsted-Lowry juga
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menjelaskan
b. HClO2(aq) + H2O( ) ClO2(aq) + H3O+(aq)
reaksi asam-basa yang tidak melibatkan transfer
Asam Basa Basa Asam
proton (H+). Misal reaksi berikut. konjugasi konjugasi
Fe2+ + 6H2O Fe(H2O)62+
Reaksi tersebut dapat dijelaskan menggunakan
teori asam-basa Lewis. c. OCl(aq) + H2O( ) HOCl(aq) + OH(aq)
Basa Asam Asam Basa
konjugasi konjugasi
B. Uraian
Kimia Kelas XI 3
A. Pilihan Ganda menjadi berwarna merah muda. Larutan bersifat
netral jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna
1. Jawaban: b
kertas lakmus tetap merah. Jika diuji dengan kertas
Buah apel mengandung asam malat yang bersifat
lakmus biru, warna kertas lakmus tetap biru. Jika
lemah. Sifat asam ini dapat diidentifikasi dengan
diuji dengan fenolftalein, larutan tidak berwarna.
mudah dengan cara organoleptik (dicicipi).
Berdasarkan data pada tabel tersebut, larutan A
Meskipun buah apel cenderung manis, tetapi rasa
dan D bersifat netral, larutan B bersifat asam, serta
sedikit masam masih dapat teridentifikasi. Sifat
larutan C dan E bersifat basa.
korosif, bereaksi dengan logam, bereaksi dengan
basa, dan mengubah warna kertas lakmus 6. Jawaban: a
memerlukan percobaan untuk membuktikannya. Air kapur bersifat basa. Indikator bromtimol biru
dalam larutan asam berwarna kuning, dalam larutan
2. Jawaban: c
basa berwarna biru, dan dalam larutan netral
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut.
berwarna kuning. Air kapur mengandung senyawa
1) Berasa pahit.
kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang bersifat basa.
2) Bersifat kaustik.
Dengan demikian, warna air kapur akan berubah
3) Jika mengenai kulit terasa licin.
menjadi biru ketika ditetesi indikator bromtimol biru.
4) Mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi biru. 7. Jawaban: c
5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion Larutan basa apabila diuji dengan bunga kana
negatif hidroksil. maka warna indikator dalam larutan akan menjadi
6) Bereaksi dengan asam. hijau muda, jika diuji dengan daun pacar air, warna
7) Bereaksi dengan garam. indikator dalam larutan akan menjadi kuning, jika
diuji dengan kubis ungu, warna indikator dalam
3. Jawaban: b
larutan akan menjadi hijau kebiruan, jika diuji
Detergen mengandung senyawa basa yang memiliki
dengan umbi bit, warna indikator dalam larutan
pH lebih dari 7. Senyawa basa memiliki rasa pahit.
menjadi merah, dan jika diuji dengan bunga sepatu,
Jika mengenai kulit, senyawa basa terasa licin. Selain
warna indikator dalam larutan menjadi kuning. Jadi,
itu, senyawa basa juga bersifat kaustik (merusak
larutan yang diuji tersebut kemungkinan berupa
kulit) sehingga kulit yang berinteraksi dengan
Ba(OH)2. HCl dan H2SO4 merupakan asam, CaSO4
senyawa tersebut mudah kering dan berkerut.
dan NaNO3 merupakan garam yang bersifat netral.
4. Jawaban: b
8. Jawaban: b
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
Indikator bunga terompet dalam larutan netral
merupakan larutan garam yang bersifat netral.
menghasilkan warna ungu, dalam larutan asam
Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar
menghasilkan warna merah, dan dalam larutan
7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai
basa menghasilkan warna hijau. Jika indikator
rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari
tersebut dimasukkan dalam larutan menghasilkan
7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
warna merah dan hijau, maka larutan yang
lakmus biru. Larutan yang bersifat basa
dimaksud secara berturut-turut bersifat asam dan
mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit,
basa, seperti HCl dan NaOH. H2S dan H2SO4
mengandung ion OH, pH lebih dari 7, dan dapat
bersifat asam. NH4OH bersifat basa. NaCl dan
membirukan kertas lakmus merah.
BaBr2 bersifat garam netral.
5. Jawaban: c
9. Jawaban: a
Larutan bersifat asam jika diuji dengan kertas
lakmus merah, warna kertas lakmus tetap merah. Warna Kertas Warna Kertas
Jika diuji dengan kertas lakmus biru, warna kertas Nama Lakmus Merah Lakmus Biru
Larutan Setelah Setelah Sifat
lakmus berubah menjadi merah. Jika diuji dengan
Pencelupan Pencelupan
fenolftalein, larutan tidak berwarna. Larutan bersifat
basa jika diuji dengan kertas lakmus merah, warna a. Larutan vitamin C Merah Merah Asam
b. Air sabun Biru Biru Basa
kertas lakmus berubah menjadi biru. Jika diuji c. Air suling Merah Biru Netral
dengan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus d. Air jeruk Merah Merah Asam
tetap biru. Jika diuji dengan fenolftalein, larutan e. Barium hidroksida Biru Biru Basa
4 Larutan Asam-Basa
10. Jawaban: b b. Tumbuh-tumbuhan tersebut dapat digunakan
1) Air limbah A sebagai indikator karena ekstraknya dapat
Fenolftalein, air limbah tidak berwarna memberikan warna yang berbeda dalam
sehingga pH 8,3. larutan asam atau basa.
Metil merah, air limbah berwarna jingga
Warna Larutan
sehingga 4,4 pH 6,2. Tumbuhan
Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning Asam Basa
sehingga pH 5,2. Kunyit Kuning Jingga
Jadi, pH air limbah A adalah 4,4 pH 5,2. Umbi bit Biru Merah
Daun pacar air Merah Kuning
2) Air limbah B Bunga kana Merah Kuning
Fenolftalein, air limbah berwarna merah Bunga nusa indah Merah Kuning
sehingga pH 10,0. Bunga sepatu Merah Kuning
Metil merah, air limbah berwarna kuning Bunga bugenvil Ungu Kuning
Bunga mawar merah Merah muda Hijau
sehingga pH 6,2.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu
sehingga pH 6,8. 4. Cara menggunakan pH-meter yaitu dengan
Jadi, pH air limbah B adalah 10,0. mencelupkan elektrode pH-meter ke dalam larutan
yang diuji sehingga diketahui harga pH larutan pada
B. Uraian layar pH-meter. Kelebihan pH-meter yaitu praktis
1. Sifat asam suatu larutan dapat diketahui dengan dalam penggunaannya dan dapat mengukur harga
cara menguji larutan tersebut dengan suatu pH secara tepat karena menggunakan sistem
indikator, misal kertas lakmus. Larutan asam saat digital.
diuji dengan kertas lakmus akan memberikan 5. pH larutan = 4,2
warna merah pada kertas lakmus. Warna masing-masing indikator dalam larutan
2. Perubahan warna yang terjadi pada peristiwa asam tersebut sebagai berikut.
tersebut sebagai berikut. Metil jingga, 3,1 pH 4,4 jingga
Metil merah, pH 4,4 merah
Indikator Bromtimol Metil Bromtimol biru, pH 6,0 kuning
Sifat
Larutan Biru Jingga Fenolftalein, pH 8,3 tidak berwarna
HNO 3 Kuning Merah Asam
Ca(OH) 2 Biru Kuning Basa
Kimia Kelas XI 5
A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: b
pH = 13 + log 2
1. Jawaban: b
pOH = 14 pH
Larutan vitamin C dan air jeruk sama-sama bersifat
= 14 (13 + log 2)
asam sehingga mempunyai tingkat keasaman (pH)
= 1 log 2
kurang dari 7 (< 7). Sifat keasaman kedua larutan
log [OH] = log 2 101
tersebut dapat dibuktikan secara organoleptik.
[OH] = 2 101 M
2. Jawaban: e Jadi, konsentrasi ion OH adalah 2 101 M.
Asam sulfat (H2SO4) memiliki valensi dua yang
8. Jawaban: b
ditunjukkan oleh angka indeks ion hidrogen. Asam
VHCl = 300 mL = 0,3 L
fosfat (H3PO4) memiliki valensi tiga. Asam nitrat
VH SO = 200 mL = 0,2 L
(HNO3), asam sianida (HCN), dan asam iodida (HI) 2 4
memiliki valensi satu. (MHCl VHCl nHCl ) + (MH2 SO4 VH2 SO4 nH2 SO4 )
MH+ = VHCl + VH2 SO4
3. Jawaban: c
Menambahkan ion OH ke dalam air berarti (0,04 0,3 1) + (0,05 0,2 2)
menambahkan konsentrasi ion tersebut. = 0,3 + 0,2
Akibatnya, konsentrasi ion OH semakin tinggi dan 0,012 + 0,02
pH air semakin meningkat. Dengan demikian, sifat = 0,5
air menjadi basa.
0,032
4. Jawaban: d = 0,5
= 0,064 M
[H+] air = 107
Jika [H+] larutan lebih besar daripada 107, berarti 9. Jawaban: d
larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan [OH] = 103 mol/L
NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen, [OH] = [NaOH] valensi
larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka 103 = [NaOH] 1
mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga [NaOH] = 103 mol/L
[H+] dalam air. Mol NaOH
Volume NaOH
= 103
5. Jawaban: d
Semakin besar nilai pH, sifat larutan semakin Massa NaOH
6 Larutan Asam-Basa
3) NaOH 0,002 M [H+] = [H2SO4] valensi
[OH] = [NaOH] valensi 5 103 = [H2SO4] 2
= 0,002 1 [H2SO4] = 2,5 103 M
= 2 103 Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 adalah 2,5 103 M.
pOH = log [OH]
= log 2 103 Massa Ba(OH)2
4. Mol Ba(OH)2 = Mr Ba(OH)2
= 3 log 2
pH = 14 pOH = 14 (3 log 2) = 11 + log 2 Massa Ba(OH)2
= (1 Ar Ba) + (2 Ar O) + (2 Ar H)
4) KOH 0,01 M 3,42
[OH] = [KOH] valensi = (1 137) + (2 16) + (2 1)
= 0,01 1 3,42
= 102 = 137 + 32 + 2
pOH = log [OH] = log 102 = 2 3,42
pH = 14 pOH = 14 2 = 12 = 171 = 0,02 mol
5) Ca(OH)2 0,001 M
mol Ba(OH)2
[OH] = [Ca(OH)2] valensi MBa(OH) =
V Ba(OH)2
2
= 0,001 2
= 2 103 1.000
= 0,02 250
pOH = log [OH]
= log 2 103 = 0,08 M
= 3 log 2 Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH(aq)
pH = 14 pOH = 14 (3 log 2) = 11 + log 2 0,08 M 0,08 M 0,16 M
Jadi, larutan yang memiliki pH = 12 adalah KOH [OH] = 0,16 M = 1,6 101 M
0,01 M. pOH = log [OH] = log 1,6 101 = 1 log 1,6
Jadi, pOH larutan adalah 1 log 1,6.
B. Uraian 5. pH (H2SO4)1 = 1
2+
1. Ca(OH)2(aq) Ca (aq) + 2OH (aq) log [H+] = log 101
0,2 M 0,2 M 0,4 M [H+] = 101
[OH] = 4 101 M 1
Kw = [H+][OH] [H2SO4]1 = 2 101 M
1014 = [H+][4 101] = 5 102 M
pH (H2SO4)2 = 2
10 14
[H+] = = 2,5 1014 log [H+] = log 102
4 10 1
[H+] = 102
Jadi, konsentrasi ion H+ = 2,5 1014 M dan
OH = 4 101 M. 1
[H2SO4]2 = 2 102 M
2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan = 5 103 M
kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri
MH+ campuran = (M(H2 SO4 )1 V(H2 SO4 )1 valensi (H2SO 4 )1) + (M(H2SO4 )2 V(H2SO4 )2 valensi (H2SO4 )2 )
Kimia Kelas XI 7
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: b
1. Jawaban: d [OH] = b
Senyawa yang termasuk basa lemah yaitu NH4OH. = 10% 0,5
Senyawa yang termasuk asam kuat meliputi HBr, = 5 102 M
H 2SO 4, HNO 3, HI, dan HCl. Senyawa yang pOH = log [OH] = log 5 102
termasuk asam lemah yaitu CH 3COOH dan = 2 log 5
HCOOH. NaOH dan KOH termasuk basa kuat. pH = 14 pOH
Jadi, kelompok senyawa yang terdiri atas basa = 14 (2 log 5)
lemah, asam kuat, dan asam lemah secara = 12 + log 5
berturut-turut yaitu NH4OH, HBr, dan CH3COOH. Jadi, harga pOH dan pH secara berturut-turut
adalah 2 log 5 dan 12 + log 5.
2. Jawaban: e
Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa 7. Jawaban: e
asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4. pH sama artinya memiliki nilai [H+] sama.
HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa [H+] H2SO4 = [H2SO4] valensi
satu, yaitu senyawa asam yang melepaskan = 0,0015 2
1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh = 0,0030
asam berbasa dua, yaitu senyawa asam yang = 3 103 M
melepaskan dua ion H+. [H ] H2SO4 = [H+] CH3COOH = 3 103 M
+
102 =
Ka
= 104 = 6 105 0,06
10 1
Ka = 103 = 102 = 36 107
Jadi, harga tetapan kesetimbangan dan konsen- = 6 103,5
trasi ion H+ secara berturut-turut adalah 103 dan pH = log [H+] = log 6 103,5 = 3,5 log 6
102. Jadi, pH larutan tersebut 3,5 log 6.
8 Larutan Asam-Basa
10. Jawaban: d Kb
NH4OH NH4+ + OH x2 = 0,2
2,5 gram 2,5
2,5 gram NH4OH = = 35 Kb = 0,2x2
Mr NH4OH
b1 V1 = b2 V2
= 0,071 mol
0,071
0,2 10 = b2 100
Konsentrasi NH4OH = 0,4
= 0,1775 M b2 = 0,02 M
[OH] = [NH4OH] Kb
= b2
= 0,1775 0,01
= 1,775 103 M 0,2x 2
pOH = 3 log 1,775 =
0,02
= 3 0,2492
= 2,7508 = 10x2
pH = 14 2,7508
= 11,25 = x 10
Jadi, pH larutan sebesar 11,25. Jadi, derajat ionisasinya menjadi x 10 .
11. Jawaban: d 13. Jawaban: c
pH = 3 pH = 4 [H+] = 104
log [H+] = log 103 pH = 2 [H+] = 102
[H+] = 103 pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik
[H+]1 = Ka a1 100 kali.
14. Jawaban: c
103 = Ka a1
[H+] = 6 103 M
106 = Ka a1
[H+] = Ka a
106
Ka =
a1 6 103 = 1,8 105 a
pH = a
36 106 = 1,8 105 a
log [H+] = log 104
a=2M
[H+] = 104
Mol
[H+]2 = K a a2 a = Volume
10 6 0,5
[H+]2 = a2 2 = Volume
a1
Volume = 0,25 liter
10 6 Jadi, volume air yang digunakan sebanyak 0,25 liter.
104 = a2
a1
15. Jawaban: e
a2 pH = 3 log 4
108 = 106 a1 log [H+] = log 4 103
[H+] = 4 103
a1 106 100
= = [H+] =
a2 108 1 Ka a
Konsentrasi pada pH = 3 sebesar 100 kali
konsentrasi pada pH = 4 sehingga volume pada 4 103 = 3,2 105 a
1 16 106 = 3,2 105 a
pH = 3 sebesar 100 volume pada pH 4. Jadi, a = 5 101 M
pengenceran pada perubahan pH tersebut a 1.000
Mol = Volume = 5 101 500 = 1 mol
sebanyak 100 kali.
12. Jawaban: d Massa = mol Mr = 1 60 = 60 gram
Jadi, massa senyawa asam yang terlarut sebanyak
Kb 60 gram.
=
b
Kb
x = 0,2
Kimia Kelas XI 9
B. Uraian Volume NH3 = mol 22,4 L/mol
= 0,4 mol 22,4 L/mol = 8,96 liter
1. CH3COOH Jadi, volume gas NH 3 yang dialirkan adalah
[H+] = Ka a 8,96 liter.
10 Larutan Asam-Basa
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: a
HNO3(aq) + CH3COOH(aq) CH3COOH2+(aq) + NO3(aq)
1. Jawaban: e Asam Basa Asam Basa
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena konjugasi konjugasi
Kimia Kelas XI 11
11. Jawaban: b Asam kuat mempunyai pH mendekati 0. Dengan
Asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam malat demikian, larutan yang diuji tersebut diperkirakan
terdapat dalam buah apel, asam tanat terdapat memiliki pH = 3.
dalam teh, asam butirat terdapat dalam margarin,
19. Jawaban: e
dan asam tartarat terdapat dalam anggur.
Reaksi tersebut menjadi:
12. Jawaban: e HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O( )
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari
Senyawa X merupakan amonium klorida.
ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada
Amonium klorida bersifat garam asam sehingga
di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi
saat ditetesi ekstrak bunga bugenvil akan berwarna
bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit,
ungu.
dan bunga kana.
20. Jawaban: c
13. Jawaban: c
pH larutan = 6,8
Larutan natrium hidroksida (NaOH) merupakan
Metil jingga, pH 4,4 warna kuning
larutan yang bersifat basa dan beracun. Sifat basa
Metil merah, pH 6,2 warna kuning
larutan natrium hidroksida dapat dibuktikan dengan
Bromtimol biru, 6,0 pH 7,6 warna hijau
cara mencelupkan kertas lakmus merah atau
Fenolftalein, pH 8,3 tidak berwarna
kertas lakmus biru ke dalam larutan tersebut.
Jadi, warna indikator metil merah dan bromtimol
Apabila warna kertas lakmus yang dihasilkan
biru dalam larutan dengan pH 6,8 adalah kuning
adalah biru maka larutan tersebut bersifat basa.
dan hijau.
14. Jawaban: d
21. Jawaban: a
Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7,
[H+] dalam air adalah 107 mol/L. [H+] yang lebih
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
kecil daripada 107 mol/L dimiliki oleh larutan basa
meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu
karena larutan basa memiliki [OH] lebih besar
larutan dengan pH semakin besar dari 7
daripada [H+]. Dengan demikian, larutan yang
menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
mempunyai [H+] lebih kecil daripada [H+] dalam
meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas
air adalah larutan KOH (1) dan NH4OH (2). Jus
indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa
apel dan air jeruk bersifat asam, sedangkan larutan
derajat kebasaan suatu larutan semakin besar.
garam dapur bersifat netral.
15. Jawaban: e
22. Jawaban: c
Indikator metil merah mempunyai trayek pH 4,46,2
Larutan basa mempunyai pH lebih besar daripada
dengan trayek warna merah hingga kuning. Air jeruk
7. Semakin kuat suatu larutan basa maka pH-nya
dengan pH = 6 akan menghasilkan warna di antara
semakin mendekati 14. Larutan basa kuat
merah dengan kuning, yaitu jingga karena pH = 6
terionisasi sempurna dalam air sehingga mudah
berada pada trayek 4,4 pH 6,2 yang mempunyai
menghantarkan arus listrik.
warna jingga.
23. Jawaban: a
16. Jawaban: e
pH = 12 + log 5
Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila
pOH = pKw pH = 14 (12 + log 5) = 2 log 5
dapat memberi warna yang berbeda pada suasana
pOH = log [OH]
asam dan basa.
2 log 5 = log [OH]
17. Jawaban: b log 5 102 = log [OH]
Metil merah: jingga 4,4 pH 6,2
[OH] = 5 102
Bromtimol biru: kuning pH 6,0
Fenolftalein: tidak berwarna pH 8,3 [OH] = valensi MCa(OH)
2
Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 pH 6,0. 5 102 = 2 MCa(OH)
2
MCa(OH) = 2,5 102
18. Jawaban: a 2
Kunyit merupakan indikator alami yang memiliki Mol Ca(OH)2 = VCa(OH) MCa(OH)
2 2
ekstrak berwarna jingga tua atau oranye. Dalam 500
kondisi asam, indikator kunyit akan berubah warna = 1.000
L 2,5 102 M
menjadi kuning. Dalam kondisi basa, indikator = 1,25 102 mol
kunyit akan berubah warna menjadi merah. Jika Massa Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 Mr Ca(OH)2
indikator kunyit berubah warna menjadi kuning = mol Ca(OH)2 ((1 Ar Ca)
muda berarti larutan yang diuji bersifat asam kuat. + (2 Ar O) + (2 Ar H)) g/mol
12 Larutan Asam-Basa
= 1,25 102 mol ((1 40) mol NaOH 0,01 mol
MNaOH = volume NaOH = = 0,01 M
+ (2 16) + (2 1)) g/mol 1L
= 1,25 102 mol 74 g/mol NaOH Na+ + OH
= 0,925 gram
[OH] = [NaOH] valensi
24. Jawaban: a = 0,01 1
Massa H2SO 4 = 0,01 M
Mol H2SO4 = Mr H2SO 4 pOH = log [OH] = log 102 = 2
Massa H2SO 4
= pH = pKw pOH = 14 2 = 12
(2 Ar H) + (1 Ar S) + (4 Ar O)
4) 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan
0,49
= mol Sr(OH)2 0,1 mol
(2 1) + (1 32) + (4 16)
MSr(OH) = volume Sr(OH)2
= 2L
= 0,05 M
0,49 2
= 2 + 32 + 64
Sr(OH)2 Sr2+ + 2OH
0,49
= = 5 103 mol [OH] = [Sr(OH)2] valensi
98
= 0,05 2
Mol H2SO 4 5 10 3 = 0,1 M
M H2SO4 = Volume H2SO 4 = = 5 103
1 pOH = log [OH]
[H+] = a valensi = 5 103 2 = 102 M = log 101
pH = log [H+] =1
= log 102 pH = pKw pOH
= 2 + log 1 = 14 1
25. Jawaban: d = 13
1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan 5) 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan
mol Ca(OH)2
mol KOH 0,1mol
MKOH = volume KOH = 2L
= 0,05 M massa Ca(OH)2
= Mr Ca(OH)2
KOH K+ + OH massa Ca(OH)2
= (1 Ar Ca) + (2 Ar O) + (2 Ar H)
[OH] = [KOH] valensi = 0,05 1 = 0,05 M
pOH = log [OH] = log 5 102 = 2 log 5 0,74 gram
=
((1 40) + (2 16) + (2 1)) gram/mol
pH = pKw pOH
0,74 gram
= 14 (2 log 5) = 12 + log 5 =
(40 + 32 + 2) gram/mol
2) 0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan
0,74 gram
mol KOH 0,01 mol = = 0,01 mol
MKOH = volume KOH = 1L
= 0,01 M 74 gram/mol
mol Ca(OH)2
KOH K+ + OH MCa(OH)2 =
volume Ca(OH)2
[OH] = [KOH] valensi = 0,01 1 = 0,01 M
0,01 mol
pOH = log [OH] = log 102 = 2 = = 0,02 M
0,5 L
pH = pKw pOH
= 14 2 Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH
= 12
[OH] = [Ca(OH)2] valensi
3) 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan
= 0,02 2
massa NaOH
Mol NaOH = = 0,04 M
Mr NaOH
pOH = log [OH] = log 4 102 = 2 log 4
massa NaOH
= pH = pKw pOH
(1 Ar Na) + (1 Ar O) + (1 Ar H)
= 14 (2 log 4)
0,4 gram
= = 12 + log 4
((1 23) + (1 16) + (1 1)) gram/mol
Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan
0,4 gram 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan.
= 40 gram/mol
= 0,01 mol
Kimia Kelas XI 13
26. Jawaban: a 30. Jawaban: a
mHCl = HCl VHCl pH H2SO4 0,01 M
= 1,08 g/mL 1 mL [H+] = a valensi
= 1,08 g = 0,001 2
Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl = 0,002 M
18,25 pH = log [H+]
= 100 1,08 g = 0,197 g = log 2 103
massa HCl
= 3 log 2
0,197 g
Mol HCl = Mr HCl = 36,5 g/mol
= 0,005 mol Air ditambahkan ke dalam H2SO4.
V1 = 50 mL
mol HCl 1.000
MHCl = = 0,005 mol 500 L = 0,01 M M1 = 0,001 M
VHCl
V2 = (150 + 50) mL = 200 mL
[H+] = valensi MHCl
M1 V1 = M2 V2
= 1 0,01
0,001 50 = M2 200
= 102
M2 = 2,5 104
pH = log [H+] = log 102 = 2
[H+] = a valensi
27. Jawaban: d = 2,5 104 2
[H+] = a valensi = 5 104
= 0,2 1 pH = log [H+]
= 0,2 M = log 5 104
[H+] [OH] = Kw = 4 log 5
0,2 [OH] = 1014 Jadi, pH larutan tersebut berubah dari 3 log 2
1 menjadi 4 log 5.
[OH] = 0,2
1014
31. Jawaban: c
= 5 1014
[H+ ][HS ]
Jadi, konsentrasi ion hidroksil (OH ) adalah K1 = [H2S]
5 1014 M.
28. Jawaban: d [H+ ][S2 ]
K2 = [HS ]
Larutan yang memiliki konsentrasi ion OH lebih
besar daripada konsentrasi ion H+ merupakan Ktotal = K1 K2
larutan basa. Kertas lakmus merah atau biru jika [H+ ][HS ] [H+ ][S2 ]
dimasukkan ke dalam larutan basa akan berwarna = [H2S] [HS ]
biru. Berdasarkan data tersebut, larutan yang
bersifat basa yaitu larutan R (3) dan S (4). [H+ ]2 [S2 ]
=
Sementara itu, larutan P dan T bersifat asam, [H2S]
sedangkan larutan Q bersifat netral.
32. Jawaban: c
29. Jawaban: a Sifat basa ditentukan oleh ion OH. Oleh karena
M1 = 5 M glikol tidak melepaskan ion OH dalam air, glikol
2 tidak bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus
V1 = 20 103 L = 104 L OH.
V2 = 2 L 33. Jawaban: d
M1 V1 = M2 V2 Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
5 104 = M2 2 asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang
M2 = 2,5 104 paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam,
[H+] = M2 valensi darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4),
2), 1), 3), dan 5).
= 2,5 104 1
= 2,5 104 34. Jawaban: b
pH = log [H+] Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH.
= log 2,5 104 Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH
= 4 log 2,5 asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang
Jadi, pH larutan yang terjadi adalah 4 log 2,5. dirumuskan dengan: [H+] = Ka M
14 Larutan Asam-Basa
Pada soal tersebut konsentrasi semua larutan 2,5 105 0,005 = 2,5 107 V2
dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H+] = Ka . V2 = 0,5 liter = 500 mL
+ 8 4 Jadi, volume larutan menjadi 500 mL.
1) [H ]HOCl = 2,8 10 = 1,6 10
4
pH = log 1,6 10 = 4 log 1,6 38. Jawaban: b
Kb
2) [H+]HCN = 6,0 10 10 = 2,4 10
5
=
b
pH = log 2,4 105 = 5 log 2,4
Kb
3) [H+]CH COOH = 1,8 10 5 = 4,2 10
3 20% = 0,5
3
pH = log 4,2 103 = 3 log 4,2
Kb
0,2 = 0,5
4) [H+]C H COOH = 6,5 10 5 = 8,1 103
6 5
pH = log 8,1 103 = 3 log 8,1 2 102 =
Kb
Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling kuat 0,5
ke yang paling lemah yaitu C 6 H 5 COOH, Kb = 102
CH3COOH, HOCl, dan HCN.
[OH] = Kb b
35. Jawaban: d
1) KOH 0,01 M = 102 0,5
[OH] = [KOH] valensi
= 0,01 1 = 0,01 = 102 = 50 104
pOH = 2 = 7,07 102
pH = pKw pOH = 14 2 = 12 pOH = log [OH]
2) HCOOH 0,1 M (Ka = 105) = log 7,07 102
[H+] = Ka a = 105 101 = 103 = 2 log 7,07
pH = 3 39. Jawaban: a
Perbandingan pH larutan KOH : pH larutan HCOOH pH = 4
12 : 3 4 : 1 log [H+] = log 104
[H+] = 104
36. Jawaban: c [H+] = Ka a
NaOH merupakan basa kuat yang mudah larut
4
dalam air. NH4OH merupakan basa lemah yang 10 = Ka a
mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat 108 = Ka a
yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H2SO4
merupakan asam kuat yang dapat terionisasi 108
Ka = . . . (1)
a
sempurna dalam air. CH3COOH merupakan asam
lemah yang mudah larut dalam air. Ka
=
a
37. Jawaban: d
Ka
pH = 4 [H+] = 104 0,1 =
a
[H+] = Ka a K
102 = aa
4 4
10 = 4 10 a
Ka = a 102 . . . (2)
(104 )2
a= = 2,5 105 M Persamaan (1) dan (2):
4 104
pH = 5 [H+] = 105 108
= a 102
[H+] = Ka a a
a2 = 106
105 = 4 104 a
a = 103 M = 0,001 M
(105 )2 Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah
a= = 2,5 107 M
4 104 0,001 M.
M1 V1 = M2 V2
Kimia Kelas XI 15
40. Jawaban: c Warna Kertas Lakmus
H2SO4 0,0005 M Larutan
Merah Biru
[H+] = a valensi
Air suling (H2O) Merah Biru
= 0,0005 2
Jus jeruk (asam sitrat) Merah Merah
= 0,001 Obat mag cair (magnesium Biru Biru
= 103 M hidroksida)
C6H5COOH 0,025 M Air soda (asam karbonat) Merah Merah
pH = log [H+]
| |
= log 102
O O
=2
Pada reaksi di atas, Na 2O bertindak sebagai pH larutan campuran
donor pasangan elektron bebas (basa) dan SO3 (MHNO3 VHNO3 valensi HNO 3 ) + (MH2 SO4 VH2 SO4 valensi H2SO 4 )
bertindak sebagai akseptor pasangan elektron Mcampuran = VHNO3 + VH2 SO4
16 Larutan Asam-Basa
7. pH = 12 + log 9 9. pH = 4 log 5
pOH = 14 pH = 14 (12 + log 9) = 2 log 9 log [H+] = log 5 104
log [OH] = 2 log 9 [H+] = 5 104
log [OH] = log 9 102 [H+] = Ka a
[OH] = 9 102 M
4
[OH] = b valensi 5 104 = 2,5 10 a
9 102 = b 1 2,5 107 = 2,5 104 a
b = 9 102 M a = 103 M
mol Jadi, konsentrasi larutan HA sebesar 0,001 M.
b = volume
Ka
mol 10. =
9 102 = 0,5
a
105
=
102
= 103
= 101,5
Jadi, derajat ionisasinya menjadi 101,5.
Kimia Kelas XI 17
Titrasi Asam-Basa
18 Titrasi Asam-Basa
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
Titrasi dilakukan antara 20 mL asam HX sebagai
1. Jawaban: b titrat dan basa LOH 0,1 M sebagai titran.
Metil oranye yang ditambahkan ke dalam asam Volume LOH = 25 mL
nitrat berfungsi sebagai indikator dalam titrasi. Volume HX = 20 mL
Indikator metil oranye akan berubah warna jika MLOH = 0,1 M
keadaan larutan berubah, yaitu asam nitrat
(HNO 3 ) habis bereaksi dengan natrium (V M n)LOH = (V M n)HX; n = 1
hidroksida (NaOH). Kondisi ini disebut titik 25 mL 0,1 M = 20 mL MHX
ekuivalen. Dengan penambahan NaOH, larutan
M HX = 0,125 M
yang semula asam berubah menjadi bersifat
basa. Oleh karena itu, titrasi harus segera Jadi, konsentrasi larutan asam HX sebesar
dihentikan. Dengan demikian, metil oranye 0,125 M.
bertujuan untuk mengetahui titik ekuivalen. 6. Jawaban: c
Massa
2. Jawaban: e
Mr
MC =
Larutan standar merupakan larutan yang 6H5COOH V
digunakan untuk menitrasi dan konsentrasinya 30,5 g
122 g / mol
sudah diketahui. Larutan standar dapat berupa MC =
6 H5COOH 0,25 L
larutan asam atau basa. Larutan standar primer
dapat langsung digunakan karena konsentrasinya =1M
tidak berubah selama penyimanan. Larutan Mol ekuivalen C6H5COOH = mol ekuivalen
standar sekunder tidak dapat langsung digunakan NaOH
dan harus dibakukan terlebih dulu karena V1 M1 n1 = V2 M2 n2
konsentrasinya berubah selama penyimpanan.
10 1 1 = V2 0,5 1
3. Jawaban: b 10
Titrasi antara larutan asam asetat dengan NaOH V2 = 0,5
= 20 mL
mempunyai titik ekuivalen di atas pH 7. Dengan Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak
demikian, indikator yang tepat untuk menentukan 20 mL.
titik akhir titrasi adalah fenolftalein yang
mempunyai trayek pH 8,210,2. Indikator timol 7. Jawaban: a
biru, metil merah, metil oranye, dan bromfenol Massa
Mol
Kimia Kelas XI 19
8. Jawaban: c Ca(OH) 2 + H2SO4 CaSO 4 + 2H 2O
pH akhir = 12 + log 2 m : 2,7 103 0,02 M
pOH = 14 pH r : 2,7 103 2,7 103 2,7 103 2,7 103
= 14 (12 + log 2)
s : 0,02 M 2,7 103 2,7 103
= 2 log 2 3
2,7 10
log [OH] = log 2 102
[OH] = 2 102 (0,02 M) 2,7 103 = 3 104
Mol HCl = 0,08 M 0,25 L 0,02 M = 3 104 + 2,7 103
0,02 M = 3 103
= 0,02 mol
M = 0,15
[basa] = [OH]
Vlarutan baku = 100 mL = 0,1 L
= 2 102 M
Mol sisa basa = [OH] = 2 102 M Massa H2SO4 dalam larutan baku
Mol sisa basa = M Vtot Vtot = VHCl = mol Mr
= (M V) Mr
= 2 102 M 0,25 L
= (0,15 0,1) 98
= 0,005 mol
= 1,47
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
m : x 0,02 Jadi, massa H2SO4 yang terlarut dalam 100 mL
r : 0,02 0,02 0,02 0,02 larutan baku sebanyak 1,47gram.
s : x 0,02 0,02 0,02 B. Uraian
Mol sisa basa = x 0,02 = 0,005 1. Titik ekuivalen adalah keadaan saat asam tepat
x = 0,025 mol habis bereaksi dengan basa. Pada titik ekuivalen,
Volume NH3 = 0,025 22,4 mol ekuivalen asam tepat sama dengan mol
ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi
= 0,56 L
merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik
9. Jawaban: b akhir titrasi dipilih dengan bantuan indikator. Titik
Titrasi antara KOH dan HNO3 merupakan titrasi akhir titrasi biasanya dipilih sedekat mungkin
antara basa kuat dengan asam kuat. Titrasi ini dengan titik ekuivalen, yaitu saat terjadi
mempunyai titik ekuivalen di sekitar pH 7. perubahan warna larutan. Titik akhir titrasi dapat
Larutan awal (KOH) bersifat basa sehingga pH berada sebelum atau sesudah titik ekuivalen
larutan tinggi. Seiring dengan penambahan tercapai.
HNO 3, pH semakin turun dengan elevasi di
2. a. (V N)NaOH = (V N)HCl
sekitar pH 7. Grafik yang tepat untuk meng-
gambarkan titrasi ini ditunjukkan oleh grafik b. (V M n)NaOH = (V M n)HCl
10. Jawaban: b 25 mL 0,1 M 1 = VHCl 0,1 1
pH = 3 log 6 V HCl = 25 mL
log [H+] = log 6 103 Jadi, volume titran HCl yang diperlukan
[H+] = 6 103 sebanyak 25 mL. Titik ekuivalen berada di
Vtotal = VCa(OH) + VH SO sekitar pH 7 karena titrasi antara asam kuat
2 2 4
dengan basa kuat.
= (30 + 20) mL
Grafik titrasinya sebagai berikut.
= 50 mL
pH
= 0,05 L
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M 0,03 L = 2,7 103 mol
Mol H2SO4 = 0,02 L M = 0,02 M
[asam] = [H+] = 6 103 M
7
Mol sisa asam = [H+] Vtotal
= 6 103 M 0,05 L
= 3 104 mol VHCl (mL)
25
20 Titrasi Asam-Basa
b. (V M n)NH = (V M n)H Massa Ca(OH)2 = mol Mr
4OH 2SO4
Kimia Kelas XI 21
Mol ekuivalen NaOH = V M n 4) Mol ekuivalen HCOOH = 25 0,1 1 = 2,5
= 10 mL 0,02 M 1 Mol ekuivalen KOH = 25 0,05 1 = 1,25
= 0,2
5) Mol ekuivalen CH3COOH = 25 0,05 1 = 1,25
Mol ekuivalen Ba(OH)2 = V M n
Mol ekuivalen NaOH = 25 0,1 1 = 2,5
= 20 mL 0,1 M 2
=4 Jadi, campuran larutan asam dan basa yang
Mol ekuivalen KOH = V M n menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran
= 25 mL 0,01 M 1 25 mL HNO3 0,1 M + 25 mL Ca(OH)2 0,05 M.
= 0,25 6. Jawaban: e
Larutan HNO 3 dan HCOOH berturut-turut
Titrasi antara NH3 dengan HCl merupakan titrasi
merupakan larutan asam kuat dan asam lemah.
basa lemah dengan asam kuat. Titrasi ini
Penambahan satu dari kedua larutan tersebut ke
dalam CH 3COOH tidak menetralkan larutan, mempunyai titik ekuivalen di bawah pH 7 karena
hanya mengubah pH larutan. Jadi, larutan netral terbentuk NH4Cl yang bersifat asam. Indikator
diperoleh jika 20 mL CH3COOH 0,01 M ditambah yang tepat untuk mengetahui titik ekuivalen titrasi
10 mL NaOH 0,02 M. ini adalah metil merah yang mempunyai trayek
pH 4,26,2. Bromtimol biru dan fenolftalein
3. Jawaban: a
mempunyai trayek pH di atas 7. Jika
VCH COOH = 25 mL menggunakan indikator ini, larutan akan berubah
3
5. Jawaban: b 8. Jawaban: a
Campuran antara larutan asam dan larutan basa VKOH = 50 mL
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam pH KOH = 12 + log 5
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol pOH = 14 (12 + log 5)
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut. = 2 log 5
1) Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1 = 1,25 log [OH] = log 5 102
Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 0,1 2 = 5
[OH] = 5 102 M
2) Mol ekuivalen HNO3 = 25 0,1 1 = 2,5 [OH] = M KOH = 5 102
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 0,05 2 = 2,5 Mol KOH = V M
3) Mol ekuivalen H2SO4 = 25 0,1 2 = 5 = 50 mL 5 102 M
Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 0,05 2 = 2,5 = 2,5 mmol
22 Titrasi Asam-Basa
Mol ekuivalen KOH = mmol n Vtotal = VH + VKOH
2SO4
= 2,5 1
= (75 + 75) mL
= 2,5 mmol
= 150 mL
Larutan KOH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan
mol sisa 0,075 mmol
oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen [H2SO4]sisa = = = 5 104
Vtotal 150 mL
yang sama.
[H+] = [H2SO4] valensi
1) 25 mL H2SO4 0,05 M
Mol ekuivalen H2SO4 = 25 0,05 2 [H+] = 5 104 2 = 1 103
= 2,5 mmol pH = log [H+] = log (1 103) = 3
2) 25 mL HNO3 0,05 M Jadi, pH larutan hasil titrasi sebesar 3.
Mol ekuivalen HNO3 = 25 0,05 1 10. Jawaban: a
= 1,25 mmol Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M
3) 25 mL HCl 0,05 M (asam lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat)
Mol ekuivalen HCl = 25 0,05 1 terjadi pada kisaran pH = 810. Indikator yang
= 1,25 mmol tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah
4) 50 mL HCN 0,1 M fenolftalein karena mempunyai kisaran pH sama
Mol ekuivalen HCN = 50 0,1 1 dengan titik ekuivalen.
= 5 mmol 11. Jawaban: c
5) 50 mL H2S 0,1 M VBa(OH) = 25 mL
2
Mol ekuivalen H2S = 50 0,1 2 MBa(OH) = 0,01 M
2
= 10 mmol
Mol Ba(OH)2 = V M
Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50
mL KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 mL = 25 mL 0,01 M
larutan H2SO4 0,05 M. = 0,25 mmol
VHCl = 50 mL
9. Jawaban: c MHCl = 0,01 M
VH SO = 75 mL
2 4 Mol HCl = V M = 50 mL 0,01 M = 0,5 mmol
pH H2SO4 = 3 log 6 Ba(OH)2 + 2HCl BaCl2 + 2H2O
log [H+] = log 6 103 m : 0,25 0,5
r : 0,25 0,5 0,25 0,5
[H+] = 6 103
[H+ ] 6 103 s : 0,25 0,5
[H2SO4] = = = 3 103
2 2 Larutan tepat bereaksi membentuk larutan netral.
Mol H2SO4 = V M Jadi, larutan mempunyai pH 7.
= 75 mL 3 103 M
12. Jawaban: a
= 0,225 mmol
MKOH = 9 gram
VKOH = 75 mL
Mr KOH = 36 g/mol
pH KOH = 11 + log 4
9 gram
pOH = 14 (11 + log 4) Mol KOH = = 0,25 mol
36 g/mol
pOH = 3 log 4
mol 0,25 mol
log [OH] = log 4 103 MKOH = volume
= = 0,5 M
0,5 L
[OH] = 4 103 (V M n)KOH = (V M n)HNO
[KOH] = [OH] = 4 103 3
20 mL 0,5 M 1 = 100 mL MHNO 1
Mol KOH = V M 3
MHNO = 0,1 M
= 75 mL 4 103 M 3
Jadi, konsentrasi larutan HNO3 sebesar 0,1 M.
= 0,3 mmol
13. Jawaban: c
H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O
Ba(OH) 2 (aq) + H 2 SO 4 (aq) BaSO 4 (s) +
Mula-mula : 0,225 0,3
Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3
2H2O(A)
Massa BaSO4 = 1,165 gram
Setimbang : 0,075 0,15 0,3
Mr BaSO4 = 233 g/mol
Kimia Kelas XI 23
1,165 g 15. Jawaban: d
Mol BaSO4 = 233 g/mol Mol Ba(OH)2 = V M
= 0,005 mol = 30 mL M
= (30 M) mmol
Perbandingan mol Ba(OH)2 : H2SO4 : BaSO4 Mol H2SO4 = V M
=1:1:1 = 20 mL 0,015 M
Mol Ba(OH)2 = mol H2SO4 = 0,3 mmol
= mol BaSO4 Ba(OH)2 + H2SO4 BaSO4 + 2H2O
= 0,005 mol m : 30 M 0,3
r : 0,3 0,3 0,3 0,6
Mol Ba(OH)2 : mol H2SO4 = 1 : 1
s : 30 M 0,3 0,3 0,6
(V1 M1 n1) : (V2 M2 n2) = 1 : 1
(V1 0,05 2) : (V2 0,1 2) = 1 : 1 Mol HCl = V M
= 30 mL 0,04 M
0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1
= 1,2 mmol
V1 : 2V2 = 1 : 1
Ba(OH)2 + 2HCl BaCl2 + 2H2O
V1 = 2V2
m : 30 M 0,3 1,2
VBa(OH) = 2VH SO r : 0,6 1,2 0,6 1,2
2 2 4
VBa(OH) : VH = 2VH : VH SO s : (30 M 0,3) 0,6 0,6 1,2
2 2SO4 2SO4 2 4
V2 = 50 = 2,5 103 M
Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak [H+] = MH valensi
2SO4
50 mL. = 2,5 103 2
= 5 103 M
24 Titrasi Asam-Basa
pH = log [H+] Oleh karena H2C2O42H2O dapat menetralkan
= log 5 103 M NaOH, mol ekuivalen H 2 C 2 O 4 2H 2 O = mol
= 3 log 5 ekuivalen NaOH.
Jadi, pH larutan hasil campuran adalah Valensi H2C2O42H2O = 2
3 log 5. Valensi NaOH = 1
Mol ekuivalen H2C2O42H2O = mol ekuivalen NaOH
17. Jawaban: b
(V1 M1 n1)H C O 2H O = (V2 M2 n2)NaOH
(V1 N1)NaOH = (V2 N2)H 2 2 4 2
2SO4
10 0,05 2 = 5 M2 1
V1 M1 n1 = V2 M2 n2
1 = 5 M2
mmol1 n1 = V2 M2 n2
M 2 = 0,2
mmol1 1 = 20 0,1 2
Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M.
mmol1 = 4 mmol Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4
Mol NaOH = 4 103 mol menjadi HPO42, berarti valensi H3PO4 = 2.
Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH H3PO4 HPO42 + 2H+
= 4 103 mol (23 + 16 + 1) g/mol
Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat
= 4 103 mol 40 g/mol
berubah menjadi ion HPO42:
= 0,16 gram
V1 M1 n = V2 M2 n
Kadar NaOH dalam cuplikan 15 0,2 1 = 20 M2 2
massa NaOH 3 = 40 M2
= 100%
massa cuplikan
M 2 = 0,075 0,07
0,16
= 0,5
100% Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 sebesar 0,07 M.
= 32% 20. Jawaban: c
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak 32%. Konsentrasi larutan HCOOH
mol
18. Jawaban: d = volume
H2SO4 pH = 2 [H+] = 102 M m
Mr
=
[H+ ] 102 volume
[H2SO4] = = = 5 103 M
valensi 2 2,3 gram
46 g/mol
Mr C3H5(OH)3 = 92 = 0,25 L
= 0,2 M
(mol valensi)C = (mol valensi)H MNaOH = 0,2 M
3H5(OH)3 2SO4
Massa C3H5 (OH)3 Misal volume larutan HCOOH yang diperlukan
Mr C3H5 (OH)3
1=MV2 sebanyak x mL, volume NaOH = (100 x) mL.
Massa C3H5 (OH)3 Larutan yang terbentuk netral sehingga mol
= (5 103) 4 2 HCOOH = mol NaOH.
92
Jadi, massa C3H5(OH)3 3,68 gram. (V M n)HCOOH = (V M n)NaOH
19. Jawaban: b x mL 0,2 M 1 = (100 x) mL 0,2 M 1
Mol H2C2O42H2O=
Massa H2C2O 4 2H2O 0,2x = 20 0,2x
Mr H2C2O 4 2H2O 0,4x = 20
0,63 g
= 20
126 g/mol x=
0,4
= 0,005 mol
x = 50
mol
M H2C2O42H2O = V Volume HCOOH = x mL = 50 mL
Volume NaOH = (100 x) mL
0,005 mol
= 0,1L
= 100 50
= 50 mL
= 0,05 M Jadi, volume HCOOH dan NaOH yang diperlukan
berturut-turut 50 mL dan 50 mL.
Kimia Kelas XI 25
21. Jawaban: b 24. Jawaban: c
Standardisasi NaOH: Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut.
(V M n)NaOH = (V M n)H H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2H2O
2C2O4
50 mL MNaOH 1 = 20 mL 0,1 N Mol ekuivalen H2SO4= mol ekuivalen Ca(OH)2
M NaOH = 0,04 M (V M n)H SO = (V M n)Ca(OH)
2 4 2
26 Titrasi Asam-Basa
1 29. Jawaban: a
mol CO2 yang bereaksi = 2 mol KOH yang bereaksi Massa sampel = 2 gram
1 Volume larutan CaCO3 awal = 400 mL = 0,4 L
= 2 100 mL 103 M
Volume larutan CaCO3 titrasi = 20 mL
= 0,05 mmol M HCl = 0,1 M
Volume CO2 (25C, 1 atm) = mol 22,4 L V HCl = 8 mL
= 0,05 mol 22,4 L Reaksi saat pelarutan dan titrasi sebagai berikut.
= 1,12 L CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + CO2
Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak Ca(OH)2 + 2HCl CaCl2 + 2H2O
1,12 L. Saat titrasi:
27. Jawaban: d mol ekuivalen Ca(OH)2 = mol ekuivalen HCl
Mol KOH = 24,5 mL 0,02 M (V M n)Ca(OH) = (V M n)HCl
2
= 0,49 mmol
20 mL M 2 = 8 mL 0,1 M 1
Mol C2H5COOH = 20 mL M
= 20 M mmol MCa(OH) = 0,02 M
2
Kimia Kelas XI 27
14,3 4. a. pH
Jumlah mol Na2CO3 yang bereaksi = y
0,05 12
11
=0 10
9
14,3 8
= 0,05
y 7
14,3 6
y = = 286 5
0,05
Mr Na2CO3xH2O = 286 4
3
(2 Ar Na) + (1 Ar C) + (3 Ar O) 2
1
+ (2x Ar H) + (x Ar O) = 286
(2 23) + (1 12) + (3 16) + (2x 1) 10 20 30 40
28 Titrasi Asam-Basa
pOH = log [OH]= log (0,005) Jumlah mol basa yang tersisa = 0,2V 15
pOH = log 5 103 Volume total larutan = (750 + V) mL
pOH = 3 log 5 pH = 11 + log 3,125
pH = 14 pOH = 14 (3 log 5) = 11 + log 5 pOH = 3 log 3,125
Jadi, pH akhir campuran adalah 11 + log 5. [OH] = 3,125 103
mol
6. VNH OH awal = 5 mL [OH] = volume
4
VNH OH = 20 mL 0, 2V 15
4 3,125 103 =
V HCl = 15 mL 750 + V
2,34375 + 3,125 103V = 0,2V 15
M HCl = 0,1 M
17,34375 = 0,196875V
Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut. V = 88 mL
HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O(A) Jadi, KOH yang ditambahkan sebanyak 88 mL.
(V1 M1)NH = (V2 M2)HCl 8. Mol ekuivalen basa = mol ekuivvalen asam
4OH
Kimia Kelas XI 29
5 NaOH + HCl NaCl + H2O
y
= 0,02 (mol untuk 100 mL larutan)
y = 250 100 (74,5 x)
500
23
mol
Mr CuSO4xH2O = 250 74,5 x
74,5 x
(1 Ar Cu) + (1 Ar S) + (4 Ar O) = mol 5 23
mol
5 23
+ (2x Ar H) + (x Ar O) = 250 Ca(OH)2 + 2HCl CaCl2 + 2H2O
(1 63,5) + (1 32) + (4 16) (mol untuk 100 mL larutan)
+ (2x) + (x 16) = 250 100 x
40 mol
159,5 + (18x) = 250 500
18x = 90,5 x 2x
= 5 40
mol 5 40
mol
x = 5,02 5
Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap Mol HCl = 140 mL 5 M = 700 mmol = 0,7 mol
molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul 74,5 x 2x
5 23
+ 5 40
= 0,7 mol
kristal tersebut CuSO45H2O.
74,5 x 2x
10. Massa Na + massa Ca = 74,5 gram 115
+ 200 = 0,7 mol
Misal massa Ca = x gram x = 40 gram
Massa Na = (74,5 x) gram a) massa Ca = 40 gram
x
Mol Ca = massa Na = 34,5 gram
40
(74,5 x) 1
Mol Na = b) Na + H2O NaOH + 2 H2
23
Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol
menjadi basa dan gas H2. Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
1 1 mol 1 mol 1 mol
Na(s) + H2O(A) NaOH(aq) + 2 H2(g)
(74,5 x) (74,5 x) Mol H2 total = 0,75 mol + 1 mol
23
mol 23
mol
= 1,75 mol
Ca(s) + 2H2O(A) Ca(OH)2(aq) + H2(g) VH (STP) = 1,75 22,4
2
x x = 39,2 liter
40
mol 40
mol
Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan
sebanyak 39,2 L.
30 Titrasi Asam-Basa
Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh
Mampu bersikap kreatif dalam menerapkan ilmu pengetahuan termasuk kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari.
Mampu bekerja keras dalam setiap menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal-soal larutan penyangga.
Mampu menjelaskan macam-macam larutan penyangga.
Mampu menghitung pH larutan penyangga.
Mampu menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga.
Mampu menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap pH larutan penyangga.
Mampu menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kimia Kelas XI 31
A. Pilihan Ganda Mol NaOH = VNaOH MNaOH
1. Jawaban: b = 50 mL 0,1 M
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah = 5 mmol
dengan basa konjugasinya (garam dari asam Mol CH3COOH = VCH COOH MCH COOH
3 3
lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam = 50 mL 0,2 M
konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari = 10 mmol
soal yang memenuhi adalah HF dan NaF serta NH3 NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O
dan NH4Cl. Sementara itu, HCOOH dan HCOONH4 Mula-mula : 5 mmol 10 mmol
juga merupakan pasangan asam lemah dengan Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
garamnya. Akan tetapi, garam HCOONH4 berasal Setimbang : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
dari asam lemah dan basa lemah sehingga tidak
mampu membentuk penyangga dengan HCOOH. Terbentuk penyangga asam karena tersisa asam
lemah dan garamnya.
2. Jawaban: c
Mol CH3COOH = 50 mL 0,2 M = 10 mmol 5. Jawaban: b
Mol KOH = 25 mL 0,2 M = 5 mmol Larutan penyangga adalah larutan yang dapat
CH3COOH + KOH CH3COOK + H2O
mempertahankan pHnya dari penambahan sedikit
Mula-mula : 10 mmol 5 mmol asam, basa, atau pengenceran. Penyangga asam
Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol memiliki pH < 7, yaitu larutan A dan D. Kedua
larutan ini mempunyai selisih pH yang kecil
Setimbang : 5 mmol 5 mmol
(dianggap konstan). Larutan B adalah buffer basa
Terbentuk penyangga asam karena tersisa asam
karena mempunyai pH > 7. Larutan C bukan
lemah dan garamnya.
merupakan penyangga karena pH larutan berubah
mol sisa asam
[H+] = Ka secara signifikan.
mol garam
5 mmol 6. Jawaban: e
= 5
10 = 105
5 mmol 250
pH = log [H+] Mol NH4Cl = L 0,05 M
1.000
= log 105 = 0,0125 mol
=5 pH = 8,5
3. Jawaban: e pOH = 14 8,5 = 5,5
Mol NH3 = 125 mL 0,1 M = 12,5 mmol log [OH] = 5,5
Mol NH4Cl = 100 mL 0,05 M = 5 mmol [OH] = 105,5
Terbentuk penyangga basa karena merupakan [NH3 ]
campuran dari basa lemah dan garamnya. [OH] = Kb [NH4Cl]
mol basa
[OH] = Kb mol NH3 / volume total
mol garam 105,5 = 105 0,0125/ volume total
12,5 mmol
= 2 105
5 mmol mol NH3
= 5 105 100,5 = 0,0125
pOH = log [OH] Mol NH3 = 0,316 0,0125
= log 5 105 = 0,00395 mol
= 5 log 5
Volume NH3 = mol NH3 22,4 L/mol
pH = 14 pOH = 0,00395 mol 22,4 L/mol
= 14 (5 log 5) = 0,0885 L
= 9 + log 5 = 88,5 mL
4. Jawaban: d 7. Jawaban: a
Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas Volume CH3COOH = Va
garam dan asam lemah atau basa lemahnya. Volume NaOH = Vb
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga pH = 6 buffer asam (PH < 7)
berupa 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL CH3COOH
[H+] = 106
0,2 M
Kimia Kelas XI 33
pOH = log [OH] pOH = log [OH]
= log 3,6 105 = log 1,8 105
= 5 log 3,6 = 5 log 1,8
pH = 14 (5 log 3,6) pH = 14 pOH
= 9 + log 3,6 = 14 (5 log 1,8)
= 9 + log 1,8
2. pH = 5
b. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
log [H+] = 5
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi
[H+] = 105 dengan HCl membentuk NH4Cl
Mol asam propionat Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
= Masam propionat Vasam propionat Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
= 0,2 Vasam propionat Mol HCl = M HCl V HCl
Mol natrium propionat = 0,1 M 10 mL
= 1 mmol
= Mnatrium propionat Vnatrium propionat
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
= 0,1 Vnatrium propionat
Mula-mula : 400 1 400
[H+] = Ka
mol asam propionat/ volume total Reaksi : 1 1 1 1
mol natrium propionat/ volume total
Setimbang : 399 401 1
0,2 Vasam propionat
105 = 2 105 [OH] = Kb
mol NH4OH/ volume total
0,1 Vnatrium propionat
mol NH4Cl/ volume total
0,1 Vnatrium propionat = 0,4 Vasam propionat
399
= 1,8 105 401
Vasam propionat 0,1 1
= 4
Vnatrium propionat = 0,4 = 1,79 105
pOH = log [OH]
Jadi, perbandingan antara volume asam propionat = log 1,79 105
dengan natrium propionat = 1 : 4. = 5 log 1,79
3. pH = 5 log 2 pH = 14 pH
[H+] = 2 105 = 14 (5 log 1,79)
mol CH3COOH = 100 mL 0,1 M = 9 + log 1,79
= 10 mmol c. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
mol CH3COOH ditambahkan NaOH maka NaOH akan
[H+] = Ka 2 mol (CH3COO)2 Ca bereaksi dengan NH4Cl sehingga NH4OH akan
10 mmol bertambah dan NH4Cl berkurang.
2 105 = 105 2 mol (CH3COO)2 Ca mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
4 mol (CH3COO)2 Ca = 10 mmol mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
10 mol NaOH = M NaOH V NaOH
mol (CH3COO)2 Ca = 4
= 0,1 M 10 mL = 1 mmol
= 2,5 mmol
NH4Cl + NaOH NH4OH + NaCl
= 2,5 103 mol
massa (CH3COO)2Ca = mol Mr Mula-mula : 400 1 400
= 2,5 103 158 Reaksi : 1 1 1 1
= 0,395 gram Setimbang : 399 401 1
Jadi, massa (CH3COO)2Ca yang harus ditambah-
kan sebesar 0,395 gram. mol NH4OH/ volume total
[OH] = Kb
mol NH4Cl/ volume total
4. a. Mol NH4OH = 2L 0,2 M = 0,4 mol
401
Mol NH4Cl = 2L 0,2 M = 0,4 mol = 1,8 105 399
mol NH4OH/ volume total = 1,81 105
[OH] = Kb
mol NH4Cl/ volume total pOH = log [OH]
0,4 = log 1,81 105= 5 log 1,81
= 1,8 105 0,4 pH = 14 pH
= 1,8 105 = 14 (5 log 1,81)
= 9 + log 1,81
Kimia Kelas XI 35
6. Jawaban: a mol NH4OH
pH = 4 [OH] = Kb 2 mol (NH4 )2 SO 4
pH = log [H+]
(40 2x) mmol
4 = log [H+] 4 105 = 105 2x mmol
log 104 = log [H+]
8x mmol = 40 2x mmol
[H+] = 104
(8x + 2x) mmol = 40
mol CH3COOH
[H+] = Ka 10x mmol = 40
CH3COONa
x = 4 mmol
50 mmol
104 = 105 4 mmol
mol CH3COONa Molaritas H2SO4 = molaritas (NH4)2SO4. = 200 mL
104 = 105 = 0,02 M.
mol CH3COONa = 5 mmol Jadi, molaritas H2SO4 adalah 0,02 M.
5 mmol
Volume CH3COONa = = 20 mL 9. Jawaban: a
0,25 M
pH = 6
Jadi, volume CH3COONa yang harus ditambahkan
[H+] = 106
sebesar 20 mL.
Mol H2CO3 = 0,02 M 500 mL = 10 mmol
7. Jawaban: b mol H2CO 3
10
[H+] = Ka mol NaHCO 3
Mol CH3COOH = 1.000
L 0,1 M = 0,001 mol
10 mmol
pH = 5 106 = 4 107 mol NaHCO 3
pH = log [H+] = 5 mol NaHCO3 = 4 mmol
log [H+] = log 105 = 4 103 mol
[H+] = 105 massa NaHCO3 = mol Mr NaHCO3
= 4 103 84
[CH3COOH]
[H+] = Ka = 0,336 gram
[garam]
Jadi, massa NaHCO3 yang dibutuhkan 0,336 gram.
0,001mol/ volume total 10. Jawaban: d
105 = 105
mol garam/ volume total Mol CH3COOH = 0,3 M 100 mL = 30 mmol
mol garam = 0,001mol Volume NaOH = Vb
massa garam Mol NaOH = 0,1 M Vb = 0,1 Vb
Mr garam = mol garam CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
0,082 garam Mula-mula : 30 mmol 0,1 Vb
=
0,001mol Reaksi : 0,1 Vb 0,1 Vb 0,1 Vb
= 82 gram /mol
Setimbang : 30 0,1 Vb 0,1 Vb
Jadi, Mr garam tersebut 82.
pH = 5
8. Jawaban: b [H+] = 105
pH = 9 + 2 log 2 mol sisa asam
= 9 + log 4 [H+] = Ka
mol garam
pOH = 14 pH 30 0,1 Vb
= 14 (9 + log 4) 105 = 105 0,1 Vb
= 5 log 4 0,1 Vb = 30 0,1 Vb
[OH] = 4 105
0,2 Vb = 30
Mol NH4OH = 400 mL 0,1 M = 40 mmol Vb (volume NaOH) = 150 mL
Mol H2SO4 = x mmol Jadi, perbandingan volume CH3COOH : volume
2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2H2O NaOH = 100 : 150 = 2 : 3.
Mula-mula : 40 mmol x mmol
Reaksi : 2x mmol x mmol x mmol
11. Jawaban: b
Larutan penyangga yang mempunyai pH > 7
Setimbang : (40 2x) mmol x mmol
terbentuk dari basa lemah dan garamnya. Misal
Syarat buffer yaitu zat yang kuat harus habis. NH4NO3 dan NH4OH. Larutan CH3COOK dan
Garam (NH4)2SO4 setiap molnya akan menghasil- CH3COOH serta NaCN dan HCN merupakan contoh
kan 2 ion NH4+ sehingga mol NH4+ = 2 (NH4)2SO4. larutan penyangga asam (pH < 7), sedangkan
NaCl dan HCl serta (NH4)2SO4 dan H2SO4 bukan
merupakan penyangga.
Kimia Kelas XI 37
50 mol mol NH3
2 106 = Ka [OH] = Kb mol NH4Cl
25 mol
24 mmol
Ka = 1 106 = 105 11mmol
Jadi, tetapan ionisasi asam (Ka) sebesar 1 106. = 2,2 105
18. Jawaban: c pOH = log 2,2 105
PKa = 5,2 = 5 log 2,2
mol HA
pH = 14 (5 log 2,2)
pH = pKa log mol NaA = 9 + log 2,2
0,5 21. Jawaban: b
= 5,2 log 0,125 Mol CH3COOH = 1 L 0,1 M = 0,1 mol
= 5,2 log 4 pH = 6
= 5,2 0,6 pH = log [H+]
= 4,6 6 = log [H+]
19. Jawaban: a [H+] = 106
Mol HCl = 150 mL 0,3 M = 45 mmol mol asam
[H+] = Ka mol garam
Mol Al(OH)3 = 150 mL 0,50 M = 75 mmol
Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O 0,1 mol
106= 105 mol garam
Mula-mula : 75 mmol 45 mmol
Reaksi : 15 mmol 45 mmol 15 mmol mol garam = 1 mol
Jadi, CH3COONa yang harus ditambahkan ke
Setimbang : 60 mmol 15 mmol dalam larutan CH3COOH sebanyak 1 mol.
Terbentuk penyangga basa karena tersisa basa 22. Jawaban: e
lemah dan garamnya. mol NH4OH = 2 L 0,04 M = 0,08 mol
[OH] = Kb
mol sisa basa mol HCl = x L 10 M = 10x mol
mol garam Dicari Kb basa lemah NH4OH
60 mmol
= 106 15 mmol pH = 10 + log 8
pOH = 4 log 8
[OH ]= 4 106
[OH] = 8 104
pOH = log 4 106
= 6 log 4 = K b [NH 4 OH]
pH = 14 pOH (8 104)2 = Kb 0,04
= 14 (6 log 4) 6,4 10 7
= 8 + log 4 Kb =
4 10 2
20. Jawaban: d = 1,6 105
pH sebelum penambahan Setelah pH ditambah HCl:
Mol NH3 = 100 mL 0,25 M = 25 mmol NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
Mol NH4Cl = 100 mL 0,1 M 10 mmol m : 0,08 mol 10x mol
mol NH3 r : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol
[OH] = Kb mol NH4Cl
s : (0,08 10x) mol 10x mol 10x mol
25 mmol
= 105 10 mmol pH = 9 + log 1,6
= 2,5 105 pOH = 5 log 1,6
pOH = log 2,5 105 [OH] = 1,6 105
= 5 log 2,5 [NH4OH]
[OH] = Kb [NH4Cl]
pH = 14 (5 log 2,5)
0,08 10x mol
= 9 + log 2,5 1,6 105 = 1,6 105
10x mol
pH setelah penambahan 5 mL HCl 0,2 M. 10x = 0,08 10x
Mol HCl = 0,2 M 5 mL = 1 mmol 20x = 0,08
NH3 + HCl NH4Cl x = 0,004 liter
Mula-mula : 25 mmol 1 mmol 10 mmol = 4 mL
Reaksi : 1 mmol 1 mmol 1 mmol
= 4 mL 20 tetes
Setimbang : 24 mmol 11 mmol = 80 tetes
Setimbang : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat
yang dapat menetralkan asam yang dihasilkan dari
Pasangan senyawa tersebut dapat mem- proses fermentasi sisa-sisa makanan oleh bakteri.
bentuk larutan penyangga karena tersisa Dengan demikian, gigi tidak mudah berlubang
asam lemah dan garamnya. sehingga kuman tidak dapat masuk ke bagian dalam
b. 1) dan 3) gigi. Penyangga fosfat, karbonat, dan hemoglobin
juga terdapat di dalam darah. Sementara itu, asam
25
mol NaOH = 1.000 L 0,1 M = 0,0025 mol sitrat dan asam benzoat merupakan larutan
penyangga pH yang berfungsi sebagai pengawet
25 makanan/minuman.
mol CH3COOH = 1.000 L 0,1 M = 0,0025 mol
NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O 25. Jawaban: b
Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol pH = 9
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol pOH = 14 9 = 5
[OH] = 105
Setimbang : 0,0025 mol 0,0025 mol
200
Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk mol NH4OH = 0,2 M 1.000 L = 0,04 mol
larutan penyangga karena hanya tersisa mol garam= x mol
garam, sedangkan asam lemah tidak tersisa. mol NH4OH
[OH] = Kb mol garam
c. 2) dan 4)
25 0,04 mol
mol HCN = 1.000 L 0,2 M = 0,005 mol 105 = 105 x mol
25 x = 0,04 mol
mol NH4OH = 1.000 L 0,2 M = 0,005 mol
massa garam
HCN + NH4OH NH4CN + H2O Mr garam = mol garam
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol
2,14 g
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol = 0,04 mol
Kimia Kelas XI 39
3) Penambahan sedikit ion OH (basa) tidak Mr HCOONH4 = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O)
memengaruhi harga pH. + (1 Ar N) + (4 Ar H)
4) Penambahan sedikit ion H+ (asam) tidak = (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1
memengaruhi harga pH. 14) + (4 1)
27. Jawaban: c = 1 + 12 + 32 + 14 + 4
Campuran antara CH3COOH dan CH3COONa = 63 g/mol
merupakan larutan penyangga sehingga meskipun Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOONa.
ditambah air lagi (diencerkan) pHnya tidak akan
berubah sehingga pH larutan tetap 5 dan [H+] = 29. Jawaban: d
105. Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan
larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan
28. Jawaban: b darah) mengandung gas CO2 yang membentuk
Mol HCOOH = 1 L 0,1 M = 0,1 mol pasangan asam-basa konjugasi antara asam
pH = 5 karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini
pH = log [H+] = 5 membentuk larutan penyangga untuk memper-
tahankan pH larutan/cairan di luar sel darah. H2CO3
log [H+] = log 105
akan menyangga apabila basa (OH) masuk ke
[H+] = 105 dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
[HCOOH]
[H+] = Ka H2CO3(aq) + OH(aq) R HCO3(aq) + H2O(A)
[garam]
0,1 Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H+)
105 = 106 [garam] masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
[garam] = 102 M HCO3(aq) + H+(aq) R H2CO3(aq)
mol garam = 102 M 1 L = 102 mol
30. Jawaban: b
massa garam
Mr garam = pH = HCN
mol garam
[H+] = Ka [A]
0,68 g
=
102 mol
= 4 106 0,01
= 68 gram/mol
= 2 104
Mr HCOOK = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O) pH = log [H+]
+ (1 Ar K) = log 2 104
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 39) = 4 log 2
= 1 + 12 + 32 + 39 = 4 0,3
= 84 g/mol = 3,7
Mr HCOONa = (1 Ar H) + (1 Ar C) + (2 Ar O) massa NaCN
Mol NaCN =
+ (1 Ar Na) Mr NaCN
= (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23) 0,49 g
= ((1 Ar Na) +(1 Ar C) +(1 Ar N)) g/mol
= 1 + 12 + 32 + 23
= 68 g/mol 0,49 g
= ((1 23) +(1 12) +(1 14)) g/mol
Mr (HCOO)2Mg = (2 Ar H) + (2 Ar C) + (4 Ar O)
0,49 g
+ (1 Ar Mg) = (23 + 12 + 14) g/mol
= (2 1) + (2 12) + (4 16) + 0,49 g
(1 24) = 49 g/mol
= 2 + 24 + 64 + 24 = 0,01 mol
= 114 g/mol 100
Mol HCN = 1.000 L 0,01 M = 0,001 mol
Mr (HCOO)2Ca = (2 Ar H) + (2 Ar C) + (4 Ar O)
+ (1 Ar Ca) mol HCN
= (2 1) + (2 12) + (4 16) + [H+] = Ka mol NaCN
(1 40) 0,001
= 4 106
= 2 + 24 + 64 + 40 0,01
= 130 g/mol = 4 107
Kimia Kelas XI 41
9. Mol HCN = 10 mol
Perbandingan Va : Vb = 5 : 1 Mol NaOH = x mol
5 HCN + NaOH NaCN + H2O
Volume CH3COOH = 6 300 mL = 250 mL
Mula-mula : 10 mol x mol
1 Reaksi : x mol x mol x mol x mol
Volume KOH = 6 300 mL = 50 mL
Jadi, volume CH3COOH dan KOH yang dibutuhkan
Setimbang: (10 x) mol x mol x mol
berturut-turut adalah 250 mL dan 50 mL.
pH = 5
100 log [H+] = 5
7. Mol asam sianida = 1.000 L 0,1 M = 0,01 mol
log [H+] = log 105
pH = 6
[H+] = 105
log [H+] = 6
mol HCN
log [H+] = log 106 [H+] = Ka mol NaCN
[H+] = 106
(10 x)
[H+] = Ka
[HCN] 105 = 105 x
[XCN]
x = 10 x
mol HCN/ volume total
106 =4 106 2x = 10
mol XCN/ volume total x = 5 mol
Mol XCN = 4 0,01 Mol NaCN = mol NaOH = 5 mol
Mol XCN = 0,04 mol Massa NaOH = mol NaOH Mr NaOH
Massa XCN = mol XCN Mr XCN = 5 mol 40 g/mol
1,96 = 0,04 ((1 Ar X) + (1 Ar C) = 200 gram
+ (1 Ar N)) Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.
1,96 = 0,04 (Ar X + (1 12) + (1 14))
10. a. pH larutan sebelum penambahan
1,96 = 0,04 (Ar X + 26) Mol CH3COOH = 0,1 M 1.000 mL = 100 mmol
49 = (Ar X + 26) Mol CH3COONa = 0,1 M 1.000 mL = 100 mmol
Ar X = (49 26) g/mol
mol asam
= 23 g/mol [H+] = Ka
mol garam
Unsur X mempunyai Ar = 23 g/mol sehingga unsur 100 mmol
X adalah Na. = 1,8 105 100 mmol
= 1,8 105
8. pH = 10
pH = log 1,8 105
pOH = 14 10 = 4
= 5 log 1,8
[OH] = 104
= 4,745
Mol amonia (NH3) = 150 mL 0,3 M = 45 mmol b. pH larutan setelah penambahan 10 mL HCl 0,1 M
Mol asam sulfat (H2SO4) = 50 mL 0,1 M = 5 mmol Pada saat ke dalam larutan penyangga
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4 ditambahkan 10 mL HCl 0,1 M, maka HCl akan
Mula-mula : 45 mmol 5 mmol terionisasi menghasilkan ion H+. Kemudian, ion
Reaksi : 10 mmol 5 mmol 5 mmol H+ yang dihasilkan dinetralkan CH3COO
Setimbang : 35 mmol 5 mmol
sehingga konsentrasi CH3COO akan ber-
kurang dan konsentrasi CH3COOH akan ber-
Terbentuk penyangga basa karena tersisa basa
tambah. H+ yang dihasilkan dari penambahan
lemah dan garamnya. Garam amonium sulfat
10 mL HCl 0,1 M adalah 10 mL 0,1 M = 1
setiap molnya akan menghasilkan 2 mol ion amonia
mmol
sehingga mol NH4+ = 2 (NH4)2SO4. CH 3 COO + H+ CH 3 COOH
mol NH3 Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol
[OH] = Kb 2 (NH4 )2 SO 4 Reaksi : 1 mmol 1 mmol +1 mmol
35 mol
104 = Kb 2 5 mol
Setimbang : 99 mmol 101 mmol
103 [H+] = Ka
mol CH3COOH
Kb = = 2,9 105
35 mol CH3COO
Jadi, tetapan ionisasi basa (Kb) amonia sebesar 101 mmol
= 1,8 105 99 mmol
2,9 105.
= 1,836 105
= 5 log 1,8
Setimbang : 99 mmol 101 mmol 1 mmol
= 4,745
Jadi, pH larutan sebelum dan setelah
mol CH3COOH
[H+] = Ka penambahan air tidak berubah.
mol CH3COO
99 mmol
= 1,8 105 101 mol
= 1,764 105
Kimia Kelas XI 43
Hidrolisis
Hidrolisis Garam
44 Hidrolisis
A. Pilihan Ganda HI(aq) + KOH(aq) KI(aq) + H2O( )
1. Jawaban: a Mula-mula : 1 103 1 103
CH3COONH4 berasal dari basa lemah (NH4OH) dan Reaksi : 1 103 1 103 1 103 1 103
asam lemah (CH3COOH) sehingga terhidrolisis
Sisa : 1 103 1 103
sempurna. Ion CH3COO bereaksi dengan air
menghasilkan ion OH dan ion NH4+ bereaksi Garam KI berasal dari asam kuat (HI) dan basa
dengan air menghasilkan ion H +. Reaksinya kuat (KOH) sehingga tidak dapat terhidrolisis
sebagai berikut. dan bersifat netral (pH = 7).
CH3COONH4(aq) CH3COO(aq) + NH4+(aq) 2) 10 mL HBr 0,1 M + 10 mL NH4OH 0,1 M
CH3COO(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH(aq) mol HBr = 10 mL 0,1 M
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq) = 1 mmol
= 1 103 mol
CH3COOK berasal dari asam lemah (CH3COOH) mol NH4OH = 10 mL 0,1 M
dan basa kuat (KOH) sehingga terhidrolisis = 1 mmol
sebagian. Na 3PO 4 berasal dari asam lemah = 1 103 mol
(H 3 PO 4 ) dan basa kuat (NaOH) sehingga HBr(aq) + NH4OH(aq) NH4Br(aq) + H2O( )
terhidrolisis sebagian. BaSO4 berasal dari asam Mula-mula : 1 103 1 103
kuat (H2SO4) dan basa kuat (Ba(OH)2) sehingga Reaksi : 1 103 1 103 1 103 1 103
tidak dapat terhidrolisis. NH4Cl berasal dari basa Sisa : 1 103 1 103
lemah (NH4OH) dan asam kuat (HCl) sehingga
terhidrolisis sebagian. Garam NH4Br berasal dari asam kuat (HBr)
Jadi, garam yang mengalami hidrolisis sempurna dan basa lemah (NH4OH) sehingga terhidrolisis
adalah CH3COONH4. sebagian dan bersifat asam.
3) 10 mL HF 0,2 M + 10 mL Ba(OH)2 0,1 M
2. Jawaban: a
mol HF = 10 mL 0,2 M
Garam CaF2 berasal dari basa kuat (Ca(OH)2) dan
= 2 mmol
asam lemah (HF) sehingga bersifat basa. Garam
= 2 103 mol
yang bersifat basa akan membirukan kertas lakmus
mol Ba(OH)2 = 10 mL 0,1 M
merah. Sementara itu, garam KCN berasal dari
= 1 mmol
basa kuat (KOH) dan asam lemah (HCN) sehingga
= 1 103 mol
bersifat basa. Garam bersifat basa tidak mengubah
warna kertas lakmus biru. Garam Nal berasal dari 2HF(aq) + Ba(OH)2(aq) BaF2(aq) + 2H2O( )
Mula-mula : 2 103 1 103
asam kuat (Hl) dan basa kuat (NaOH) sehingga Reaksi : 2 103 1 103 1 103 2 103
bersifat netral. Garam bersifat netral tidak
mengubah warna kertas lakmus baik merah Sisa : 1 103 2 103
maupun biru. Garam CH3COONa berasal dari basa Garam BaF2 berasal dari asam lemah (HF)
kuat (NaOH) dan asam lemah (CH 3COOH) dan basa kuat (Ba(OH)2) sehingga akan ter-
sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak hidrolisis sebagian dan bersifat basa.
mengubah warna kertas lakmus biru. Garam NaNO3 4) 10 mL HCOOH 0,1 M + 10 mL NaOH 0,1 M
berasal dari asam kuat (HNO3) dan basa kuat mol HCOOH = 10 mL 0,1 M
(NaOH) sehingga bersifat netral. Garam bersifat = 1 mmol = 1 103 mol
netral tidak mengubah warna kertas lakmus merah mol NaOH = 10 mL 0,1 M
dan biru. = 1 mmol = 1 103 mol
3. Jawaban: b HCOOH(aq) + NaOH(aq) HCOONa(aq) + H2O( )
1) 10 mL HI 0,1 M + 10 mL KOH 0,1 M Mula-mula : 1 103 1 103
mol HI = 10 mL 0,1 M Reaksi : 1 103 1 103 1 103 1 103
= 1 mmol Sisa : 1 103 1 103
= 1 103 mol
Garam HCOONa berasal dari asam lemah
mol KOH = 10 mL 0,1 M
(HCOOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga ter-
= 1 mmol
hidrolisis sebagian dan bersifat basa.
= 1 103 mol
Kimia Kelas XI 45
5) 10 mL CH3COOH 0,2 M + 10 mL NH4OH 0,2 M pOH = log [OH]
mol CH3COOH = 10 mL 0,2 M 5 = log [OH]
= 2 mmol = 2 103 mol log 10 = log [OH]
5
46 Hidrolisis
8. Jawaban: a 10. Jawaban: a
Garam Ca(HCOO)2 berasal dari asam lemah Mol HCl = 100 mL 0,8 M
(HCOOH) dan basa kuat (Ca(OH)2) sehingga hanya = 80 mmol = 8 102 mol
ion HCOO yang terhidrolisis. Mol NH4OH = 100 mL 0,8 M
Ca(HCOO)2(aq) HCOO(aq) + Ca2+(aq) = 80 mmol = 8 102 mol
0,01 M 0,02 M 0,01 M HCl(aq) + NH4OH(aq) NH4Cl(aq) + H2O( )
HCOO(aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH(aq) Mula-mula : 8 102 8 102
Reaksi 8 102 8 102 8 102 8 102
Kw Kw
[OH] = M = [HCOO ] Sisa : 8 102 8 102
Ka Ka
mol NH4Cl 8 10 2 mol
14 [NH4Cl] = = = 4 101 M
10
2 102 volume total 2 10 1 L
=
2 10 4 NH4Cl berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam
kuat (HCl) sehingga akan terhidrolisis sebagian.
= 11012 = 1 106
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl(aq)
pOH = log 1 106 4 101 4 101 4 101
=6 NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
pH = pKw pOH Cl(aq) + H2O( )
/
= 14 6 = 8 Kw Kw
Jadi, pH larutan Ca(HCOO)2 sebesar 8. [H+] = M = [NH4+ ]
Kb Kb
9. Jawaban: d
1014
Mol CH3COOH = 50 mL 0,2 M = 4 101
1 105
= 10 mmol = 1 102 mol
Mol KOH = 50 mL 0,2 M = 4 1010
= 10 mmol = 1 102 mol
= 2 105
CH3COOH(aq) + KOH(aq) CH3COOK(aq) + H2O( )
pH = log (2 105)
Mula-mula : 1 102 1 102
Reaksi : 1 102 1 102 1 102 1 102
= 5 log 2
Jadi, pH larutan campuran sebesar 5 log 2.
Sisa : 1 102 1 102
Kimia Kelas XI 47
b. AlCl3 pH larutan HCN
AlCl3(aq) Al3+(aq) + 3Cl(aq)
[H+] = Ka a
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
Cl(aq) + H2O( ) / = 1010 0,1
Garam AlCl 3 bersifat asam karena = 5,5
1011 = 10
membebaskan ion H+.
pH = log [H+]
c. CH3COOK
= log 105,5 = 5,5
CH3COOK(aq) K+(aq) + CH3COO(aq) Persamaan reaksi:
K+(aq) + H2O( )
/ NH4OH(aq) + HCN(aq) NH4CN(aq) + H2O( )
CH3COO(aq) +H2O( ) CH3COOH(aq) +OH(aq) Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah
Garam CH 3COOK bersifat basa karena (NH4OH) dan asam lemah (HCN) sehingga akan
membebaskan OH. terhidrolisis sempurna.
d. Ba3(PO4)2 K w Ka
[H+] = Kb
Ba3(PO4)2(aq) 3Ba2+(aq) + 2PO43(aq)
Ba2+ + H2O( ) / 10 14 10 10
=
10 5
PO43(aq) + 3H2O( ) H3PO4(aq) + 3OH(aq)
9,5
Garam Ba3(PO4)2 bersifat basa karena mem- = 10 19 = 10
bebaskan OH. pH = log [H+]
3. KCN merupakan garam yang berasal dari asam = log 109,5 = 9,5
lemah (HCN) dan basa kuat (KOH) sehingga akan Jadi, pH larutan campuran sebesar 9,5.
terhidrolisis sebagian. Reaksi ionisasi KCN sebagai
5. pH larutan basa lemah LOH = 11
berikut.
pOH = pKw pH
KCN(aq) K+(aq) + CN(aq)
= 14 11
0,01 M 0,01 M 0,01 M
= 3
+
K (aq) + H2O( )
/ log [OH] = log 1 103
CN (aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH(aq)
[OH] = 1 103
Kw Kw
[OH] = M = [CN ] [OH] = Kb b
Ka Ka
1014
1 103 = Kb 0,01
= 0,01
6 1010 6
1 10 = Kb 0,01
1 1016 Kb = 1 104
= Mol LOH =10 mL 0,01 M
6 1010
= 0,1 mmol
= 0,167 106 = 1 104 mol
= 0,41 103 = 4,1 104 Mol HI =10 mL 0,01 M
pOH = log [OH] = 0,1 mmol
= log 4,1 104 = 4 log 4,1 = 1 104 mol
LOH(aq) + HI(aq) LI(aq) + H2O( )
pH = 14 pOH Mula-mula : 1 104 1 104
= 14 (4 log 4,1) = 10 + log 4,1 Reaksi : 1 104 1 104 1 104 1 104
Jadi, pH larutan KCN 0,01 M sebesar 10 + log 4,1. Sisa : 1 104 1 104
[OH ] = 10 3 Larutan LI berasal dari basa lemah (LOH) dan asam
kuat (HI) sehingga akan terhidrolisis sebagian.
pOH = log [OH]
LI(aq) L+(aq) + I(aq)
= log 103 = 3
5 103 M 5 103 M 5 103 M
pH = pKw pOH
= 14 3 = 11
48 Hidrolisis
L+(aq) + H2O( ) LOH(aq) + H+(aq) 10
14
I (aq) + H2O( )
/ = 4
5 10 3
1 10
Kw
[H+] = M = 5 1013
Kb
= 50 1014
Kw +
= [L ] = 7,07 107
Kb
pH = log (7,07 107)
= 7 log 7,07
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
7 log 7,07.
A. Pilihan Ganda Na2SO4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam
1. Jawaban: b kuat (H2SO4) sehingga bersifat netral. Ba(NO3)2
Larutan garam yang bersifat basa berasal dari berasal dari basa kuat (Ba(OH)2) dan asam kuat
asam lemah dan basa kuat. Natrium sulfida (Na2S) (HNO3) sehingga bersifat netral.
berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam lemah 3. Jawaban: d
(H2S) sehingga Na2S bersifat basa. Kalium sianida Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa
(KCN) berasal dari basa kuat (KOH) dan asam lemah dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah
(HCN) sehingga KCN bersifat basa. Amonium dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama,
klorida (NH4Cl) berasal dari basa lemah (NH4OH) misal campuran antara Ca(OH)2 (basa kuat) dan
dan asam kuat (HCl) sehingga NH4Cl bersifat asam. H2S (asam lemah). Sementara itu, Campuran NaOH
Barium asetat (Ba(CH3COO)2) berasal dari asam (basa kuat) dan HI (asam kuat) menghasilkan garam
lemah (CH3COOH) dan basa kuat (Ba(OH)2) yang bersifat netral. Campuran KOH (basa kuat)
sehingga Ba(CH3COO)2 bersifat basa. Perak nitrat dan HNO3 (asam kuat) menghasilkan garam bersifat
(AgNO3) berasal dari basa lemah (AgOH) dan asam netral. Campuran Zn(OH)2 (basa lemah) dan HCl
kuat (HNO3) sehingga AgNO3 bersifat asam. Jadi, (asam kuat) menghasilkan garam bersifat asam.
garam yang bersifat asam adalah nomor 1), 2), Campuran Al(OH)3 (basa lemah/amfoter) dan H2SO4
dan 4). (asam kuat) menghasilkan garam bersifat asam.
2. Jawaban: b 4. Jawaban: e
Garam yang larutannya dapat memerahkan kertas Garam yang bersifat asam berasal dari asam kuat
lakmus biru adalah garam yang bersifat asam. dan basa lemah. Garam yang bersifat asam dapat
Garam bersifat asam berasal dari asam kuat dan memerahkan kertas lakmus merah dan biru seperti
basa lemah. AlCl3 berasal dari basa lemah/amfoter larutan 4) NH4Cl dan 5) (NH4)2SO4. Larutan 1) KCN
(Al(OH)3) dan asam kuat (HCl) sehingga bersifat dan 3) CH3COONa bersifat basa karena dapat
asam. Garam bersifat asam dapat memerahkan membirukan kertas lakmus merah dan biru. Larutan
kertas lakmus biru karena saat terhidrolisis akan 2) NaCl bersifat netral karena tidak mengubah
membebaskan ion H +. Persamaan reaksinya warna kertas lakmus merah dan biru.
sebagai berikut.
5. Jawaban: d
AlCl3(aq) Al3+(aq) + 3Cl(aq)
Larutan garam yang mengalami hidrolisis total
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq) terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misal
Cl(aq) + H2O( ) / (NH4)2S. (NH4)2S terbentuk dari asam lemah (H2S)
Kl berasal dari basa kuat (KOH) dan asam kuat dan basa lemah (NH4OH). Harga pH-nya tergantung
(Hl) sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral harga Ka dan Kb. Persamaan reaksi hidrolisisnya
tidak memerahkan kertas lakmus biru. KNO2 sebagai berikut.
berasal dari basa kuat (KOH) dan asam lemah (NH4)2S(aq) 2NH4+(aq) + S2(aq)
(HNO2) sehingga bersifat basa. Garam bersifat NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
basa tidak memerahkan kertas lakmus biru.
S2(aq) + 2H2O( ) H2S(aq) + 2OH+(aq)
Kimia Kelas XI 49
Sementara itu, KCN terbentuk dari asam lemah 5 103 mol
mol K 2S
(HCN) dan basa kuat (KOH) sehingga terhidrolisis [K2S] = = 5 101 L = 1 102 M
volume total
sebagian. BaCl2 terbentuk dari asam kuat (HCl)
dan basa kuat (Ba(OH) 2 ) sehingga tidak Garam K2S berasal dari asam lemah (H2S) dan
terhidrolisis. NaNO3 terbentuk dari asam kuat basa kuat (KOH) sehingga akan terhidrolisis
(HNO 3 ) dan basa kuat (NaOH) sehingga sebagian.
terhidrolisis sebagian. CH3COONa terbentuk dari K2S(aq) 2K+(aq) + S2(aq)
asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) 1 102 M 2 102 M 1 102 M
+
sehingga terhidrolisis sebagian. K (aq) + H2O( )
/
2
6. Jawaban: d S (aq) + 2H2O( ) H2S(aq) + 2OH(aq)
Larutan K2CO3 merupakan larutan garam yang Kw Kw
[OH] = M = [S2 ]
berasal dari basa kuat (KOH) dan asam lemah Ka Ka
50 Hidrolisis
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang Mol KOH = volume KOH [KOH]
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
(HCl) sehingga akan terhidrolisis sebagian. = 100 mL 0,04 M
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl(aq) = 4 mmol = 4 103 mol
0,1 M 0,1 M 0,1 M HCOOH(aq) + KOH(aq) HCOOK(aq) + H2O( )
NH4+(aq)+ H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq) Mula-mula : 4 103 4 103
Reaksi : 4 103 4 103 4 103 4 103
Cl(aq) + H2O( )
/
Sisa : 4 103 4 103
Kw Kw
[H+] = M = [NH4+ ] mol HCOOK
Kb Kb [HCOOK] = volume total
10
14 4 103 mol
= 0,1 =
5 2 101 L
10
= 2 102 M
= 10 10
Garam HCOOK berasal dari asam lemah (HCOOH)
= 105 dan basa kuat (KOH) sehingga akan terhidrolisis
pH = log [H+] sebagian.
= log 105 = 5 HCOOK(aq) HCOO(aq) + K+(aq)
Jadi, larutan campuran yang terbentuk mempunyai 2 102 M 2 102 M 2 102 M
pH 5. HCOO(aq) + H2O( ) HCOOH(aq) + OH(aq)
+
11. Jawaban: a K (aq) + H2O( )
/
pH = 5
Kw
pH = log [H+] [OH] = Ka
M
5 = log [H+]
log 10 = log [H+]
5 Kw
[HCOO ]
=
[H+] = 105 Ka
Kimia Kelas XI 51
(NH4)2SO4(aq) 2NH4+(aq) + SO42(aq) pH = pKw pOH
5 102 M 10 102 M 5 102 M = 14 (6 log 1,8)
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq) = 8 + log 1,8
Jadi, larutan yang terbentuk mempunyai pH
SO42(aq) + H2O( )
/ 8 + log 1,8.
Kw Kw 15. Jawaban: e
[H+] = M = [NH+4 ]
Kb Kb C6H5COONa berasal dari asam lemah (C6H5COOH)
dan basa kuat (NaOH) sehingga akan terhidrolisis
10 14 sebagian dan bersifat basa.
= 10 102
10 5 C6H5COONa(aq) C6H5COO(aq) + Na+(aq)
1014
mol Na2C2O4 = 1 103 mol 105 = [C6H5COO ]
6 105
1 103 mol
[Na2C2O4] = 1014
3 102 L 1010 = 6 105 [C6H5COO]
= 3,3 102 M
10 10 6 10 5
Na2C2O4 berasal dari asam lemah (H2C2O4) dan [C6H5COO] =
10 14
basa kuat (NaOH) sehingga akan terhidrolisis
sebagian. = 6 101 M
Na2C2O4(aq) 2Na+(aq) + C2O42(aq) [C6H5COONa] = [C6H5COO] = 6 101 M
3,3 102 M 6,6 102 M 3,3 102 M mol C6H5COONa
[C6H5COONa] = volume laru tan
Na+(aq) + H2O( )
/
mol C6H5COONa = [C6H5COONa] volume larutan
C2O42(aq) + 2H2O( ) H2C2O4(aq) + 2OH( )
= 6 101 1 101
pH = pKw pOH
= 6 102 mol
pOH = log [OH]
massa C6H5COONa
Kw Kw
[OH ] = M = [C2O42 ] = mol C6H5COONa Mr C6H5COONa
Ka Ka
= 6 102 144 = 8,64 gram
10 14 Jadi, massa C6H5COONa yang diperlukan sebesar
= 3,3 102
10 4 8,64 gram.
16. Jawaban: d
= 3,3 1012 Amonium nitrat = NH4NO3
= 1,8 106 NH4NO3 berasal dari asam kuat (HNO3) dan basa
pOH = log (1,8 106) lemah (NH4OH) sehingga akan terhidrolisis sebagian
= 6 log 1,8 dan bersifat asam.
52 Hidrolisis
NH4NO3(aq) NH4+(aq) + NO3(aq) mol CH3COONa 1 10 2 mol
[CH3COONa] = = 1 10 1 L
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq) volume laru tan
Kw Kw Na+(aq) + H2O( )
/
+
[H ] = Kb
[NH4+ ] = [NH4NO3 ]
Kb
1.000 g Kw
[NH4NO3] = mL Mr [OH] = M
Kb
Kw 1.000 g
[H+] = M Kw
Kb mL r = [CH3COO ]
Kb
10 14 1.000 g
105 =
2 10 5 500 80 10 14
= 0,1
1014 2g 10 5
10
10 =
2 105 80
= 10 10
14
2 10 g = 105
1010 =
1,6 103 pOH = log [OH] = log (105)
1,6 1013 pOH = 5
g=
2 1014 pH = 14 pOH
= 8 gram = 14 5 = 9
Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan Jadi, pH larutan berubah dari 3 menjadi 9.
sebesar 8 gram. 18. Jawaban: c
17. Jawaban: c gram
Mol KOH =
1) pH larutan sebelum ditambah NaOH Mr
0,14
[H+] = Ka a = 56
= 2,5 103 mol
= 5
10 0,1 Mol HA = volume HA [HA]
= 25 mL 0,1 M
= 10 6 = 2,5 mL 103 M
= 103 KOH(aq) + HA(aq) KA(aq) + H2O( )
pH = log [H+] Mula-mula : 2,5 103 2,5 103
= log (103) Reaksi : 2,5 103 2,5 103 2,5 103 2,5 103
=3 Sisa : 2,5 103 2,5 103
2) pH larutan setelah ditambah NaOH
mol CH3COOH = 100 mL 0,1 M
mol KA = 2,5 103 mol
= 10 mmol = 1 102 mol
2,5 103 mol
massa NaOH [KA] = = 0,1 M
mol NaOH = 2,5 102 L
Mr NaOH
KA berasal dari asam lemah (HA) dan basa kuat
0,4
= = 1 10 2
mol (KOH) sehingga akan terhidrolisis sebagian dan
40
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O( )
bersifat basa.
Mula-mula : 1 102 1 102 KA(aq) K+(aq) + A(aq)
Reaksi : 1 102 1 102 1 102 1 102 0,01 M 0,01 M 0,01 M
Sisa : 1 102 1 102 +
K (aq) + H2O( )
/
CH 3 COONa berasal dari asam lemah A(aq) + H2O( ) HA(aq) + OH(aq)
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga pH = 3,0
akan terhidrolisis sebagian dan bersifat basa. log [H+] = 3,0
Kimia Kelas XI 53
log [H+] = log 103 pH = log [H+]
[H+] = 103 log [H+] = log 2 107
[H+] = 2 107
[H+] = Ka M
+2 Ka
[H ] = Ka M [H+] = Kb
Kw
+ 2
[H ]
Ka = 6 105
M
2 107 = 1014
(103 )2 5 Kb
Ka = = 1 10
0,1
(6 105 ) 1014
Kw
4 1014 =
Kb
[OH] = M
Ka
Kb = 1,5 105
Kw pH larutan NH4OH mula-mula:
= [A ]
Ka
[OH] = Kb b
14
10
= 0,1
105 = (1,5 105 ) 0,06
= 1010 = 105 = 9 107 = 3 103,5 M
pOH = log [OH ] pOH = log 3 103,5
= log 105 [OH] = 3,5 log 3
pOH = 5 pH = 14 (3,5 log 3)
pH = pKw pOH = 14 5 = 9 = 10,5 + log 3
Jadi, larutan garam yang terjadi mempunyai pH 9. Jadi, pH larutan NH 4 OH mula-mula adalah
19. Jawaban: e 10,5 + log 3.
20. Jawaban: d
Mol NH4OH = 100 mL 0,06 M
NaBrO berasal dari asam lemah (HBrO) dan basa
= 6 mmol = 6 103 mol kuat (NaOH) sehingga akan terhidrolisis sebagian
Mol C6H5COOH = 400 mL 0,015 M dan bersifat basa.
= 6 mmol = 6 103 mol NaBrO(aq) Na+(aq) + BrO(aq)
pH C6H5COOH = 3,5 log 3 0,2 M 0,2 M 0,2 M
log [H+] = 3,5 log 3 +
Na (aq) + H2O( )
/
log [H+] = log 3 103,5 BrO(aq) + H2O( ) HBrO(aq) + OH(aq)
[H+] = 3 103,5
Kw Kw
[H+] = Ka a = =
Ka M K a [BrO ]
54 Hidrolisis
pH = 5 pOH = log [OH]
pH = log [H+] = log (1 103,5)
5 = log [H+] = 3,5
log 105 = log [H+] pH = 14 pOH
[H+] = 105 = 14 3,5
= 10,5
Kw
[H+] = M Jadi, pH larutan tersebut 10,5.
Kb
Kw
[M+ ] 23. Jawaban: d
105 = Kb massa Ba(CH3COO)2
Mol Ba(CH3COO)2 =
1014 Mr Ba(CH3COO)2
105 = [M+ ] 0,255
2 105 = = 1 103 mol
1014 255
1010 = 2 105 [M ]
+
mol Ba(CH3COO)2
[Ba(CH3COO)2] =
volume laru tan
2 105 1010
[M+] = = 2 101 = 0,2 M 1 103 mol
1014
= = 2 103 M
[MX] = [M+] = 0,2 M 5 101 L
1014 1014
= 1 101 = 0,05
1 108 7,2 106
= 6,9 1011
= 1 10 7
= 8,3 106
= 1 103,5
Kimia Kelas XI 55
pH = log [H+] 26. Jawaban: d
= log 8,3 106 pH = 6
= 6 log 8,3 log [H+] = log 106
= 5,1 [H+] = 106
Jadi, pH larutan 5,1. Garam NH4Br terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
dan asam kuat (HBr) sehingga akan terhidrolisis
25. Jawaban: b
sebagian dan bersifat asam.
Mol HCOOH = 400 mL 0,005 M = 2 mmol
= 2 103 mol NH4Br(aq) NH4+(aq) + Br(aq)
Mol Ba(OH)2 = 100 mL [Ba(OH)2] NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
Misal [Ba(OH) 2 ] = x, maka mol Ba(OH) 2
Br(aq)+ H2O( )
/
= 101x mol. Oleh karena terhidrolisis, Ba(OH)2
tidak bersisa. Kw
[H+] = M
Ba(OH)2(aq) + 2HCOOH(aq) (HCOO)2Ba(aq) + 2H2O(aq) Kb
Mula-mula : 101x mol 2 103 mol
Reaksi : 103 mol 2 103 mol 103 mol 2 103 mol Kw
[H+] = [NH4+ ]
Sisa : 103 mol 2 103 mol Kb
101x 103 = 0 10 14
106 = [NH4+ ]
101x mol = 103 mol 105
56 Hidrolisis
Kw b. Na2CO3(aq) 2Na+(aq) + CO32(aq)
[H+] = [NH4+ ]
Kb Na+(aq) + H2O( ) /
10
14 CO3 (aq) + 2H2O( ) H2CO3(aq) + 2OH(aq)
2
= 0,4
10
5 c. K2SO3(aq) 2K+(aq) + SO32(aq)
K+(aq) + H2O( ) /
= 4 1010 2
SO3 (aq) + 2H2O( ) H2SO3(aq) + 2OH(aq)
= 2 105
d. NH4CN(aq) NH4+(aq) + CN(aq)
[OH] [H+] = Kw
NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
[OH] (2 105) = 1014
CN (aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH(aq)
[OH] = 5 1010 M
Jadi, konsentrasi ion OH dalam larutan tersebut 2. a. NaF(aq) Na+(aq) + F(aq)
sebesar 5 1010 M. F(aq) + H2O( ) HF(aq) + OH(aq)
28. Jawaban: d [HF][OH ]
b. Kh =
Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis [F ]
sebagian dan melepaskan ion H+. Sementara itu, Kw 1014
c. Kh = = = 1,5 1011
garam bersifat basa di dalam air akan terhidrolisis Ka 6,6 104
sebagian dan melepaskan ion OH. Jadi, garam d. NaF(aq) Na+(aq) + F(aq)
yang bersifat asam ditunjukkan oleh persamaan 0,1 M 0,1 M 0,1 M
reaksi nomor 3) dan 4). Kw
[OH] = [M]
Ka
29. Jawaban: d
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal =
Kw
[F ]
dari asam kuat dan basa lemah. CH3COOK berasal Ka
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat (KOH) 1014
sehingga bersifat basa (pH > 7). AlCl3 berasal dari = 0,1
6,6 104
basa lemah Al(OH)3 dan asam kuat (HCl) sehingga
bersifat asam (pH < 7). Na2S berasal dari basa 1015
=
kuat (NaOH) dan asam lemah (H2S) sehingga 6,6 104
bersifat basa (pH > 7). KBr berasal dari basa kuat
10 1016
(KOH) dan asam kuat (HBr) sehingga bersifat netral =
6,6 104
(pH = 7). (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat = 6
1,5 1012 = 1,2 10 M
asam (pH < 7). Jadi, garam yang mempunyai
pH < 7 yaitu AlCl3 dan (NH4)2SO4 atau garam [H+][OH] = 1014
nomor 2) dan 5). [H+] (1,2 106) = 1014
30. Jawaban: c 1014
[H+] = = 8,3 109 M
Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara 1,2 106
asam lemah dengan basa kuat. pH larutan awal 3. Larutan NH4CN terbentuk dari asam lemah (HCN)
berasal dari pH asam lemah. Pada penambahan dan basa lemah (NH4OH) sehingga akan ter-
049,9 mL titran, larutan bersifat sebagai buffer hidrolisis sempurna.
karena mengandung asam lemah dan garamnya.
NH4CN(aq) NH4+(aq) + CN(aq)
Titik ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan
hanya mengandung garam yang mengalami NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
hidrolisis sebagian. Pada penambahan 50,160 mL CN(aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH(aq)
titran, larutan bersifat basa karena mengandung
sisa basa. Ka
[H+] = Kb
Kw
B. Uraian
1010
1. a. Al2S3(aq) 2Al3+(aq) + 3S2(aq) = 1014
105
Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
2
= 1019 = 109,5
S (aq) + 2H2O( ) H2S(aq) + 2OH(aq)
pH = log [H+] = log 109,5 = 9,5
Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar 9,5.
Kimia Kelas XI 57
4. Garam MX bersifat basa karena terhidrolisis NaCN berasal dari asam lemah (HCN) dan basa
menghasilkan ion OH. kuat (NaOH) sehingga akan terhidrolisis sebagian
MX(aq) M+(aq) + X(aq) dan bersifat basa.
0,01 M 0,01 M 0,01 M NaCN(aq) Na+(aq) + CN(aq)
0,04 M 0,04 M 0,04 M
[OH ] = Kh M
+
Na (aq) + H2O( )
/
[OH] = Kh [X ]
CN(aq) + H2O( ) HCN(aq) + OH(aq)
= 108 0,01 Kw
[OH] = M
10 5 Ka
= 10 = 10
pOH = log [OH] = log 105 = 5 Kw
[CN ]
= Ka
pH = pKw pOH = 14 5 = 9
Jadi, pH larutan garam MX sebesar 9. 10 14
= 0,04
5. Garam (CH3COO)2Ca berasal dari basa kuat 10 10
(Ca(OH)2) dan asam lemah (CH3COOH) sehingga 4 1016
=
akan terhidrolisis sebagian dan bersifat basa. 1010
(CH3COO)2Ca(aq) Ca2+(aq) + 2CH3COO(aq) = 4 106
2+
Ca (aq) + H2O( )
/ = 2 103
CH3COO(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH(aq) pOH = log [OH]
pH = 9 = log (2 103) = 3 log 2
pOH = pKw pH = 14 9 = 5 pH = 14 pOH
pOH = log [OH] = 14 (3 log 2) = 11 + log 2
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar
5 = log [OH]
11 + log 2.
log 105 = log [OH]
[OH] = 105 7. NaX berasal dari asam lemah (HX) dan basa kuat
(NaOH) sehingga akan terhidrolisis sebagian dan
Kw
[OH] = M bersifat basa.
Ka
NaX(aq) Na+(aq) + X(aq)
Kw 0,001 M 0,001 M 0,001 M
[OH] = [CH3COO ]
Ka +
Na (aq) + H2O( ) /
10 14 X(aq) + H2O( ) HX(aq) + OH(aq)
105 = [CH3COO ]
105 pH = 12
1010 = 109 [CH3COO] pOH = 14 pH = 14 12 = 2
1010 pOH = log [OH]
[CH3COO] = = 101 = 0,1 M 2 = log [OH]
109
1 log 10 = log [OH]
2
[(CH3COO)2Ca] = 2 [CH3COO] [OH] = 102 M
1 Kw
= 2 0,1 M = 0,05 M [OH] = M
Ka
Mol (CH3COO)2Ca = [(CH3COO2Ca] volume
Kw
= 0,05 M 10 mL [OH] = [X ]
Ka
= 0,5 mmol = 5 104 mol
Massa (CH3COO)2Ca 1014
102 = 103
= mol (CH3COO)2Ca Mr (CH3COO)2Ca Ka
= 5 104 158
1017
= 0,079 gram 102 = Ka
Jadi, massa (CH3COO)2Ca yang dilarutkan sebanyak
1017
0,079 gram. 104 =
Ka
g 1.000 Ka = 1 1013
6. [NaCN] = Mr V (mL)
Jadi, harga tetapan ionisasi asam lemah (HX)
0,49 1.000 adalah 1 1013.
= 49 250 = 0,04 M
58 Hidrolisis
8. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah NH4+(aq) + H2O( ) NH4OH(aq) + H+(aq)
(MOH) dan asam kuat (HCl) sehingga terhidrolisis
sebagian dan bersifat asam. K+(aq) + H2O( )
/
MCl(aq) M+(aq) + Cl(aq) Kw
[H+] = M
M+(aq) + H2O( ) MOH(aq) + H+(aq) Kb
Cl(aq) + H2O( )
/ =
Kw
[NH4+ ]
Kb
pH = 5
pH = log [H+] = 1014
0,4
5 = log [H+] 105
[(NH4)2SO4] =
mol (NH4 )2 SO4 = 2,77 1012 = 1,67 106
volume total
pOH = log [OH]
4 10 2 mol = log 1,67 106
= 2 10 1 L
= 0,2 M = 6 log 1,67
pH = 14 pOH
(NH4)2SO4 berasal dari asam kuat (H2SO4) dan
= 14 (6 log 1,67)
basa lemah (NH4OH) sehingga akan terhidrolisis
= 8 + log 1,67
sebagian dan bersifat asam.
Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar
(NH4)2SO4(aq) 2NH4+(aq) + SO42(aq)
8 + log 1,67.
0,2 M 0,4 M 0,2 M
Kimia Kelas XI 59
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: b
1. Jawaban: c pH setelah penambahan H2SO4 = 3 log 2
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42(aq) pH = log [H+]
[H2SO4] = 0,02 M 3log 2 = log [H+]
[H+] = [H2SO4] valensi [H+] = 2 103 M
= (2 102) 2 H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42(aq)
= 4 102 M [H+] = [H2SO4] valensi
Kw 14
1 10
[OH] = = = 2,5 1013 M H+
[H + ] 4,0 10 2
[H2SO4] = Valensi
Jadi, konsentrasi ion OH dalam larutan H2SO4
0,02 M sebesar 2,5 1013 M. 2 103
[H2SO4] = = 1 103 M
2
2. Jawaban: e V2 = 4 L
Larutan A Larutan B
M1 = 8 M
pH = 3 pH = 5
pOH = 14 pH pOH = 14 pH M2 = 1 103 M
= 14 3 = 14 5 Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air:
= 11 =9 V1 M1 = V2 M2
pOH = log [OH ] pOH = log [OH] V1 8 = 4 (1 103)
11 = log [OH] 9 = log [OH] 4 103
V1 = = 5 104 L = 5 101 mL
[OH] = 1011 [OH] = 109 8
Perbandingan [OH ] dalam larutan A dengan Jadi, volume H2SO4 8 M yang ditambahkan ke
dalam air sebanyak 0,5 mL.
larutan B = 1011 : 109
= 0,01 : 1 5. Jawaban: a
= 1 : 100 pH = 12 + log 4
Jadi, perbandingan [OH] dalam larutan A dengan pOH = 14 pH
larutan B sebesar 1 : 100. = 14 (12 + log 4)
= 2 log 4
3. Jawaban: b
pOH = log [OH]
[H+] = Ka a = K a [HCOOH] 2 log 4 = log [OH]
[OH] = 4 102
6 103 = (1,8 10 4 )[HCOOH]
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH(aq)
(6 10 3 ) 2
[HCOOH] = = 0,2 M [Ca(OH)2] =
1
[OH]
1,8 10 4 2
Mol HCOOH = MHCOOH VHCOOH 1
= 2
4 102 = 2 102 M
= 0,2 M 0,5 L
= 0,1 mol Mol Ca(OH)2 = M V
= 2 102 M 8 101 L
Massa HCOOH = mol HCOOH Mr HCOOH
= 0,016 mol
= 0,1 46
= 4,6 gram Massa Ca(OH)2 = mol Mr Ca(OH)2
Jadi, massa HCOOH dalam 500 mL larutan = 0,016 74 = 1,184 gram
sebanyak 4,6 gram. Jadi, massa Ca(OH)2 sebanyak 1,184 gram.
Kimia Kelas XI 61
11. Jawaban: d 15. Jawaban: c
20 + 20 + 20 Volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi = 30 mL
Volume HCl rata-rata = mL = 20 mL
3 (V M valensi)CH COOH = (V M valensi)NaOH
3
12 + 13 + 14 (15 M 1)CH COOH = 30 0,1 1
Volume Ba(OH)2 rata-rata = 3
mL 3
MCH COOH = 0,2 M
3
= 13 mL
Jadi, konsentrasi CH3COOH adalah 0,2 M.
MBa(OH) = 0,1 M
2
16. Jawaban: a
VHCl MHCl valensi HCl = VBa(OH) MBa(OH)
2 2 Mol H2SO4 = (3 104) M 0,5 L
valensi Ba(OH)2 = 1,5 104 mol
20 MHCl 1 = 13 0,1 2 Mol KOH = (4 104) M 0,5 mL
MHCl = 0,13 M = 2 104 mol
Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,13 M. H2SO4(aq) + 2KOH(aq) K2SO4(aq) + 2H2O( )
Mula-mula : 1,5 104 mol 2 104 mol
12. Jawaban: b
Reaksi : 1 104 mol 2 104 mol 1 104 mol 2 104 mol
Larutan penyangga dalam grafik titrasi tersebut
terbentuk antara asam lemah dengan basa kuat Sisa : 5 105 mol 1 104 mol 2 104 mol
menghasilkan sisa asam lemah dan garamnya. Sisa mol H2SO4 = 5 105 mol
Keadaan ini dapat berlangsung sebelum titik
5 10 5 mol
ekuivalen titrasi tercapai. Pada grafik tersebut, titik MH SO sisa = = 5 105 M
2 4 1L
ekuivalen terjadi pada range pH nomor 3). Pada
[H+] dalam H2SO4 = MH valensi
range pH nomor 1), larutan yang terbentuk SO
2 4
dominan asam lemah sehingga belum terbentuk = 5 105 2 = 104 M
penyangga. Pada range pH nomor 2), larutan pH = log [H+]
sudah membentuk garam dan terdapat sisa asam = log [104] = 4
lemah. Penambahan basa tidak terlalu ber- Jadi, campuran yang terjadi mempunyai pH 4.
pengaruh sehingga pH cenderung sedikit berubah.
Jadi, daerah kurva larutan penyangga terdapat 17. Jawaban: c
pada nomor 2). VH SO = 50 mL
2 4
Kimia Kelas XI 63
Berdasarkan hal tersebut, penjelasan untuk tiap- 5) Campuran KOH dengan CH3COOK tidak dapat
tiap campuran sebagai berikut. membentuk larutan penyangga karena
1) VKOH = 100 mL = 0,1 L merupakan campuran basa kuat dan garamnya.
MKOH = 0,2 M Jadi, campuran larutan yang dapat membentuk
larutan penyangga adalah campuran pada opsi d.
Mol KOH = VKOH MKOH
= 0,1 L 0,2 M = 0,02 mol 23. Jawaban: b
Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada
VHCN = 100 mL = 0,1 L
larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air,
MHCN = 0,1 M pH-nya cenderung tetap atau sedikit mengalami
Mol HCN = VHCN MHCN perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan
= 0,1 L 0,1 M = 0,01 mol Q dan R merupakan larutan penyangga karena
KOH(aq) + HCN(aq) KCN(aq) + H2O( ) mengalami sedikit perubahan harga pH. Larutan
Mula-mula : 0,02 0,01 dikatakan bukan penyangga jika pada larutan
Reaksi : 0,01 0,01 0,01 0,01 ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi
Sisa : 0,01 0,01 0,01 perubahan pH yang cukup besar. Larutan yang
Asam lemah habis bereaksi sehingga bukan bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T.
merupakan larutan penyangga. 24. Jawaban: e
2) Campuran NaOH dengan HCl tidak dapat massa KOH
membentuk larutan penyangga karena me- Mol KOH = Mr KOH
rupakan campuran basa kuat dan asam kuat. massa KOH
= (1 Ar K) + (1 Ar O) + (1 Ar H)
3) VNaOH = 100 mL = 0,1 L
0,14 g
MNaOH = 0,1 M = ((1 39) + (1 16) + (1 1) ) g/mol
Mol NaOH = NaOH MNaOH 0,14 g
= = 0,0025 mol
= 0,1 L 0,1 M = 0,01 mol 56 g/mol
VHCN = 100 mL = 0,1 L 10
Mol HA = L 1 M = 0,01 mol
1.000
MHCN = 0,1 M
Mol HCN = VHCN MHCN pH HA = 3
log [H+] = 3
= 0,1 L 0,1 M = 0,01 mol
NaOH(aq) + HCN(aq) NaCN(aq) + H2O( )
log [H+] = log (1 103)
Mula-mula : 0,01 0,01 [H+] = 1 103
Reaksi : 0,01 0,01 0,01 0,01
[H+] = Ka a
Sisa : 0,01 0,01
Asam lemah habis bereaksi sehingga bukan 1 103 = K a [HA]
merupakan larutan penyangga. 1 103 = Ka 1
4) VNH OH = 100 mL = 0,1 L
4 1 106 = Ka 1
MNH OH = 0,2 M
4
Ka = 1 106
Mol NH4OH = VNH OH MNH OH
4 4
KOH(aq) + HA(aq) KA(aq) + H2O( )
= 0,1 L 0,2 M = 0,02 mol
Mula-mula : 0,0025 mol 0,01 mol
VHCl = 100 mL = 0,1 L Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
MHCl = 0,1 M Sisa : 0,0075 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
Kimia Kelas XI 67
pOH = log [OH] 36. Jawaban: d
log [OH] = log 106 Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal
dari basa kuat dan asam lemah. Dengan
[OH] = 106
demikian, anionnya mengalami hidrolisis
Kw sehingga bersifat basa.
[OH] = M
Ka Ca(CH3COO)2(aq) Ca2+(aq) + 2CH3COO(aq)
Kw 0,05 M 0,05 M 0,1 M
[OH] = [CH3COO ]
Ka Ca2+(aq) + H2O( )
/
1014
CH3 COO(aq) + H2O( ) CH3COOH(aq) + OH(aq)
106 = [CH3COO ]
105 Kw
[OH] = M
10 14 Ka
1012 = [CH3COO]
105
Kw
= [CH3COO ]
[CH3COO] = 103 M Ka
Kimia Kelas XI 69
2. Mol NH3 = 0,2 mol 5. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut
Volume air = 250 mL = 0,25 L sebagai berikut.
= 1% = 0,01 Na2CO3(aq) + 2HCl(aq)
mol 0,2 mol 2NaCl(aq) + H2O( ) + CO2(aq)
[NH3] = = 0,25 L
= 0,8 M
volume
NaHCO3(aq) + HCl(aq)
Kb
= NaCl(aq) + H2O( ) + CO2(aq)
M
Kb Misal massa Na2CO3 = x gram
0,01 = massa NaHCO3 = (1,372 x) gram
0,8
Kb Mol Na2CO3 = x mol
1 104 = 106
0,8
(1,372 x)
Kb = (1 104)(0,8) Mol NaHCO3 = 84
mol
= 8 105 Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O( ) + CO2(aq)
Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 8 105. x
mol
2x
mol
2x
mol
x
mol
x
mol
106 106 106 106 106
3. NH4OH(aq) NH+4(aq) + OH(aq) NaHCO3(aq) + HCl(aq)
3,5 1,372 x 1,372 x
mol NH4OH = 35
= 0,1 mol 84
mol
84
mol
1014
3 103 = 6 105 a =
Kw
[F ] = 0,05
Ka 1 104
9 106=6 105
a
a = 0,15 M [OH] = 5 1012
Jadi, konsentrasi larutan C 6H5COOH adalah = 2,2 106
0,15 M. pOH = log (2,2 106)
8. Sebelum penambahan NaCN = 6 log 2,2
[H+] = Ka a pH = 14 (6 log 2,2)
= 8 + log 2,2
= K a [HCN] Jadi, pOH dan pH larutan tersebut secara
berurutan adalah 6 log 2,2 dan 8 + log 2,2.
Kimia Kelas XI 71
10. pH = 9 + log 3
10 14
pOH = 14 pH 105 = [L+ ]
1,8 10 8
= 14 (9 + log 3)
1010 = 5,5 107 [L+]
= 5 log 3
1 10 10
pOH = log [OH] [L+] = = 1,8 104 M
5,5 10 7
log [OH] = log 3 105
[LNO3] = [L+]
[OH] = 3 105
= 1,8 104 M
[OH] = Kb b
Mol LNO3 = [LNO3] volume LNO3
3 105 = Kb 0,05 = (1,8 104) M 0,75 L
9 1010 = Kb 0,05 = 1,35 104 mol
massa LNO3
Kb = 1,8 108 Mr LNO3 =
mol LNO3
Garam LNO3 terbentuk dari basa lemah LOH dan 0,02
asam kuat HNO3 sehingga bersifat asam. =
1,35 104
LNO3(aq) L+(aq) + NO3(aq) = 148
L+(aq) + H2O( ) LOH(aq) + H+(aq) Mr LNO3 = (1 Ar L) + (1 Ar N) + (3 Ar O)
NO3(aq) + H2O( )
/ 148 = Ar L + 14 + 48
Ar L = 148 62
pH = 5
= 86
log [H+] = log 105
Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86.
[H+] = 105
Kw
[H+] = M
Kb
Kw
= [L+ ]
Kb
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan dan
Beserta Hubungannya Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan
Harga Ksp
Kimia Kelas XI 73
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
1. Jawaban: d 1) AgI(s) Ag+(aq) + I(aq)
s s s
Misal kelarutan Al(OH)3 = s mol/L Ksp = [Ag+] [I]
Al(OH)3(s) Al3+(aq) + 3OH(aq)
s s 3s 1 1016 = (s)(s)
Ksp Al(OH)3 = [Al3+] [OH]3 1 1016 = s2
27x = (s)(3s)3 s = 1 10 16 = 1 108
27x = 27s4 2) AgCl(s) Ag+(aq) + Cl(aq)
s s s
s= 4 27x = 4
x Ksp = [Ag+] [Cl]
27
1 1010 = (s) (s)
Jadi, kelarutan Al(OH) 3 dalam air sebesar 1 1010 = s2
4
x mol/L.
s = 1 1010
2. Jawaban: d = 1 105
Kelarutan Cu3(PO4)2 = s mol/L
3) Ag2S(s) 2Ag+(aq) + S2(aq)
Cu3(PO4)2(s) 3Cu2+(aq) + 2PO43(aq) s 2s s
s 3s 2s Ksp = [Ag+]2 [S2]
Ksp Cu3(PO4)2 = [Cu2+]3 [PO43]2 5 1052 = (2s)2 (s)
= (3s)3 (2s)2 5 1052 = 4s2 (s)
= 108s5 5 1052 = 4s3
Jadi, rumusan hasil kali kelarutan Cu3(PO4)2
adalah 108s5. s = 3 5 10
52
4
3. Jawaban: b
= 5 1018
Kelarutan Hg2SO4 = 2 103 mol/L
Hg2SO4(s) 2Hg+(aq) + SO42(aq) 4) Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32(aq)
s 2s s
2 103 4 103 2 103
Ksp = [Ag+]2 [CO32]
Ksp Hg2SO4 = [Hg+]2 [SO42]
3,2 1011 = (2s)2 (s)
= (4 103)2(2 103) 3,2 1011 = 4s2 (s)
= 32 109 3,2 1011 = 4s3
= 3,2 108
11
Jadi, hasil kali kelarutan (Ksp) Hg2SO4 sebesar s= 3 3,2 10
= 2 104
3,2 108. 4
s = 3
4 3) PbCO3(s) Pb2+(aq) + CO32(aq)
= 6,29 106 s s s
Ksp PbCO3 = s2
3) CaSO3(s) Ca2+(aq) + SO32(aq)
s s s 1013 = s2
Ksp = [Ca2+][SO32] s = 10 13
4 108 = (s) (s) = 3,16 107 mol/L
[Pb ] = s = 3,16 107 mol/L
2+
4 108 = s2
s = 4 108
= 2 104
Kimia Kelas XI 75
4) PbCrO4(s) Pb2+(aq) + CrO42(aq) 3. 1) s = [AgBr] = 4 103 mol/L
s s s
Ksp PbCrO4 = s2 AgBr(s) Ag+(aq) + Br(aq)
4 103 4 103 4 103
2 1014 = s2
14 Ksp = [Ag+] [Br]
s = 2 10
= (4 103)(4 103)
= 1,4 107 mol/L
= 1,6 105
[Pb ] = s = 1,4 107 mol/L
2+
Jadi, Ksp AgBr = 1,6 105.
5) Pb(OH)2(s) Pb2+(aq) + 2OH(aq)
s s 2s 2) s = [PbF2] = 2 104 mol/L
Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2 PbF2(s) Pb2+(aq) + 2F(aq)
1016 = 4s3 2 104 2 104 4 104
Kimia Kelas XI 77
[Ca2+] = s M 2AgNO3(aq) + K2CrO4(aq) Ag2CrO4(s) + 2KNO3(aq)
[SO42] = (0,03 + s) M Mula-mula : 2 mmol 1 mmol
Reaksi : 2 mmol 1 mmol 1 mmol 2 mmol
Diasumsikan s << 0,03 M sehingga
[SO42] = 0,03 M. Sisa : 1 mmol 2 mmol
Ksp = [Ca2+] [SO42]
[Ag2CrO4] = mol Ag2CrO4
y = (s)(0,03) Vtotal
y 1 mmol
s= 0,03
= 33,3y M =
200 mL
4) Kelarutan CaSO4 dalam larutan Ca(NO3)2 = 5 103 M
0,01 M.
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42(aq)
CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42(aq)
5 103 M 1 102 M 5 103 M
s s s
Hasil kali [ion] = [Ag+]2 [CrO42]
Ca(NO3)2(aq) Ca2+(aq) + 2NO3(aq)
0,01 M 0,01 M 0,02 M = (1 102)2 (5
103)
[Ca2+] = (0,01 + s) M = 5 107
[SO42] = s M Ksp Ag2CrO4 = 1 1012
Diasumsikan s << 0,01 M sehingga
Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk endapan
[Ca2+] = 0,01 M.
Ksp = [Ca2+] [SO42] Ag2CrO4.
y = (0,01)(s) Massa Ag2CrO4 yang mengendap
y = mol Ag2CrO4 Mr Ag2CrO4
s= 0,01
= 100y M = 1 mmol 332 gram/mol
5) Kelarutan CaSO4 dalam larutan (NH4)2SO4 = 332 mg
0,01 M. = 0,332 gram
CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42(aq) Jadi, massa endapan Ag2CrO4 yang terbentuk
s s s sebanyak 0,332 gram.
(NH4)2SO4(aq) 2NH4+(aq) + SO42(aq) 4. Jawaban: d
0,01 M 0,02 M 0,01 M Endapan terbentuk apabila hasil kali konsentrasi
[Ca2+] = s M ion-ionnya > Ksp.
[SO42] = (s + 0,01) M 1) Pada campuran 0,004 M BaCl2 dan 0,020 M NaF
Diasumsikan s << 0,01 M sehingga
[Ba2+] = 0,004 M, [F] = 0,020 M
[SO42] = 0,01 M.
Ksp = [Ca2+] [SO42] Ksp BaF2 = 1,7 107
y = (s)(0,01) BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F(aq)
y Hasil kali konsentrasi ion-ion
s= 0,01
= 100y M = [Ba2+] [F]2
Semakin besar konsentrasi ion sejenisnya, = (0,004) (0,02)2
semakin kecil kelarutan suatu zat. Jadi, kelarutan = 1,6 106
CaSO 4 paling kecil terdapat dalam larutan Hasil kali [ion] > K sp sehingga terbentuk
Al2(SO4)3. endapan BaF2.
3. Jawaban: c 2) Pada campuran 0,010 M BaCl2 dan 0,015 M
Mol AgNO3 = [AgNO3] VAgNO NaF
3
= 0,02 M 100 mL [Ba2+] = 0,01 M, [F] = 0,015 M
= 2 mmol Ksp BaF2 = 1,7 107
Mol K2CrO4 = [K2CrO4] VK BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F(aq)
2CrO4
Kimia Kelas XI 79
2) AgCl; Ksp = 1 1010 Oleh karena mol NaOH sama dengan mol
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl(aq) CH3COOH, maka akan terjadi hidrolisis garam.
Garam yang terbentuk bersifat basa karena
Hasil kali [ion]= [Ag+] [Cl]
berasal dari basa kuat dan asam lemah.
= (0,2) (0,1) NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O( )
= 2 102 Mula-mula: 0,8 mmol 0,8 mmol
Reaksi : 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol 0,8 mmol
2 102 > Ksp terjadi endapan
Sisa : 0,8 mmol 0,8 mmol
3) AgI; Ksp = 1 1016
AgI(s) Ag+(aq) + I(aq) mol
[CH3COONa] =
volume total
Hasil kali [ion] = [Ag+] [I]
0,8 mmol
= (0,2) (0,1) =
200 mL
= 2 102 = 4 103 M
2 102 > Ksp terjadi endapan CH3COONa(aq) CH3COO(aq) + Na+(aq)
Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang 4 103 M 4 103 M 4 103 M
sukar (semakin banyak selisih harga Ksp dengan CH3COONa(aq) + H2O( ) CH3COO(aq) + OH(aq)
hasil kali konsentrasi ion-ionnya semakin mudah Na+(aq) + H2O( )
/
mengendap) yaitu AgI Ag2CrO4 AgCl
Kw
7. Jawaban: e [OH] = [CH3COO ]
Ka
pH = 9
pOH = 14 pH
1014
= 14 9 = (4 103 )
105
=5
pOH = log [OH] = 4 1012 = 2 106 M
5 = log [OH] Fe(OH)2(s) Fe2+(aq) + 2OH(aq)
[OH] = 105 M
Ksp Fe(OH)2 = [Fe2+] [OH]2
1
[L3+] = 3
[OH] 6 1016 = [Fe2+] (2 106)2
1 6 1016 = [Fe2+] (4 1012)
= 3
105
6 10 16
L(OH)3(s) L3+(aq) + 3OH(aq) [Fe2+] = = 1,5 104 M
4 10 12
1
105 1 105
Jadi, [Fe2+] dalam campuran sebesar 1,5 104 M.
3
9. Jawaban: d
Ksp L(OH)3 = [L3+] [OH]3
MgCl2(aq) Mg2+(aq) + 2Cl(aq)
1
=( 3
105 )(1 105)3 0,06 M 0,06 M 0,12 M
Endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk jika:
= 3,3 1021
Jadi, hasil kali kelarutan basa tersebut adalah Hasil kali [ion] = Ksp Mg(OH)2
3,3 1021. [Mg2+][OH]2 = 6 1012
(0,06)[OH]2 = 6 1012
8. Jawaban: b
6 10 12
Mol NaOH = VNaOH MNaOH [OH]2 = = 1 1010
0,06
= 100 mL 0,008 M
= 0,8 mmol [OH] = 1 10 10 = 1 105
Mol CH3COOH= VCH MCH pOH = log [OH]
3COOH 3COOH
= log (1 105)
= 100 mL 0,008 M
=5
= 0,8 mmol
pH = 14 pOH
Vtotal = VNaOH + VCH = 14 5
3COOH
= 100 mL + 100 mL =9
= 200 mL Jadi, pada pH = 9 mulai terbentuk endapan
Mg(OH)2.
Kimia Kelas XI 81
4. [Cl ] = 0,01 M Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42(aq)
5 105 M 1 104 M 5 105 M
[CrO42]= 0,001 M
[SO42] = 5 105 M
Penambahan ion Ag+ pada larutan tersebut akan
[Ca2+] = [Sr2+] = [Ba2+]
= 1 102 M
menghasilkan AgCl dan Ag2CrO4.
Setelah penambahan Na2SO4 ke dalam larutan
Ada tidaknya endapan diketahui dari
campuran garam CaCl2, SrCl2, dan BaCl2, akan
perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion terbentuk CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
dengan Ksp-nya. a. CaSO4
a. AgCl; Ksp = 1,8 1010 CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42(aq)
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl(aq) Hasil kali [ion] = [Ca2+] [SO42]
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl] = (1 102)(5 105)
1,8 1010 = [Ag+] (0,01) = 5 107
1,8 1010 Ksp CaSO4 = 2,4 105
[Ag+] =
1 102 Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terbentuk
= 1,8 108 M endapan CaSO4.
Untuk mengendapkan ion Cl sebagai AgCl
b. SrSO4
dibutuhkan ion Ag + dengan konsentrasi
SrSO4(s) Sr 2+(aq) + SO42(aq)
sebesar 1,8 108 M.
Hasil kali [ion] = [Sr2+] [SO42]
b. Ag2CrO4; Ksp = 2 1012 = (1 102)(5 105)
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42(aq) = 5 107
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42] Ksp CaSO4 = 2,8 107
2 1012 = [Ag+]2 (0,001) Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk
endapan SrSO4.
2 1012
[Ag+]2 =
1 103 c. BaSO4
= 2 109 BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42(aq)
[Ag+] = 2 109 Hasil kali [ion] = [Ba2+] [SO42]
= (1 102)(5 105)
= 4,5 105 M
Untuk mengendapkan ion CrO42 sebagai = 5 107
Ag 2 CrO 4 dibutuhkan ion Ag + dengan Ksp CaSO4 = 1,08 1010
konsentrasi sebesar 4,5 105 M. Hasil kali [ion] > Ksp sehingga terbentuk
Oleh karena untuk mengendapkan ion Cl endapan BaSO4.
sebagai AgCl dibutuhkan ion Ag + dengan
Jadi, garam yang mengendap adalah SrSO4 dan
konsentrasi lebih kecil daripada untuk me-
BaSO4.
ngendapkan ion Ag2CrO4, maka garam yang akan
mengendap terlebih dahulu adalah AgCl.
g 1.000
5. [Na2SO4] =
Mr V(mL)
7,1 10 3 1.000
= 1.000
142
= 5 105 M
= 1,6 109 M
3) AgBr
Jadi, hasil kelarutan CaCO3 sebesar 1,6 109 M. AgBr(s) Ag+(aq) + Br(aq)
s s s
3. Jawaban: a
Misal kelarutan FeCO3 = s mol/L Ksp AgBr = [Ag+] [Br]
FeCO3(s) Fe2+(aq) + CO32(aq) 5 1013 = (s)(s)
s s s 5 1013 = s2
Ksp FeCO3 = [Fe2+] [CO32] 13
s = 5 10
1 1011 = (s)(s) = 7,07 107 M
1 1011 = (s)2 [Ag+] = s = 7,07 107 M
s = 1 10 11
= 3,2 106 mol/L
Kimia Kelas XI 83
4) Ag2CO3 Volume Ag+ = 4 tetes
4
Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32(aq) = 20 1 mL
s 2s s
= 0,2 mL
Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO32] = 2 104 L
8 1012 = (2s)2(s) mol 5 10 20 mol
8 1012 = 4s3 [Ag+] = volume = 2 10 4 L
3 8 10
12 = 2,5 1016 mol/L
s= 4 Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32(aq)
s = 1,26 M 104 1,25 1016 2,5 1016 1,25 1016
[Ag+] = 2s = 2 1,26 104 M
Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO32]
= 2,52 104 M
= (2,5 1016)2(1,25 1016)
5) Ag2CrO4 = 7,8 1048
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42(aq) Jadi, hasil kali kelarutan Ag 2 CO 3 sebesar
s 2s s 7,8 1048.
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42] 7. Jawaban: a
1 1012 = (2s)2(s) Misal kelarutan PbBr2 = s M
1 1012 = 4s3 PbBr2(s) Pb2+(aq) + 2Br(aq)
s s 2s
12
s= 3 1 10 Ksp PbBr2 = [Pb2+] [Br]2
4
6,3 106 = (s)(2s)2
s = 6,29 105 M
[Ag ] = 2s = 2 6,29 105 M
+ 6,3 106 = 4s3
6
= 1,26 104 M s= 3 6,3 10
4
Jadi, konsentrasi ion Ag+ terkecil terdapat dalam
larutan jenuh AgI. s = 1,16 102 M
[Pb ] = s = 1,16 102 M
2+
5. Jawaban: b Jadi, konsentrasi ion Pb2+ sebesar 1,16 102 M.
Misal kelarutan TlCl3 = s mol/L
TlCl3(s) Tl3+(aq) + 3Cl(aq) 8. Jawaban: d
s s 3s 1) CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32(aq)
s s s
Ksp TlCl3 = [Tl3+] [Cl]3
Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32]
1 106 = (s)(3s)3
1 106 = 27s4 7,1 109 = (s)(s)
6 7,1 109 = s2
4 1 10
s= 27 s= 7,1 109 = 8,4 105 mol/L
= 1,38 102 mol/L
s = [TlCl3] = 1,38 102 mol/L 2) CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42(aq)
s s s
Massa TlCl3 yang larut dalam air
Ksp CaSO4 = [Ca2+] [SO42]
= [TlCl3] Mr TlCl3 volume
4,9 109 = (s)(s)
= 1,38 102 mol/L 310,5 g/mol 1 103 L 4,9 109 = s2
= 4,3 103 g s= 4,9 109
Jadi, jumlah maksimum TlCl 3 yang dapat = 7 105 mol/L
dilarutkan dalam 1 mL air sebanyak 4,3 103 g.
3) BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO32(aq)
6. Jawaban: e s s s
jumlah partikel Ksp BaCO3 = [Ba2+] [CO32]
Mol Ag+ = NA
2,6 109 = (s)(s)
30.000
= 2,6 109 = s2
6 1023
= 5 1020 mol s= 2,6 109
= 5,09 105 mol/L
Kimia Kelas XI 85
12. Jawaban: a mol basa
[OH] = Kb mol garam
pH = 11
pOH = 14 pH = 14 11 = 3 0,75
= 105
pOH = log OH 0,25
log OH = 3 = 3 105
[OH] = 103 M Pada larutan tepat jenuh Mg(OH)2 hasil kali [ion] =
Ksp.
1 1
[Ca2+] = [OH] = 103 M
2 2 Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH(aq)
Ca(OH)2(s) Ca2+(aq) + 2OH(aq) [Mg2+][OH]2 = Ksp Mg(OH)2
1
103 M 103 M
[Mg2+](3 105)2 = 2 1012
2
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH]2 2 10 12
[Mg2+] =
1 9 10 10
= ( 2 103)(103)2
= 2,2 103 M
1
= 109 = 5 1010 Jadi, konsentrasi Mg 2+ pada larutan jenuh
2
tersebut adalah 2,2 103 M.
Jadi, Ksp Ca(OH)2 sebesar 5 1010.
14. Jawaban: a
13. Jawaban: a
pH = 8
R = 0,08 Latm/molK
pOH = 14 8 = 6
P = 38 cmHg = 0,5 atm
log OH = 6
T = (27 + 273) K = 300 K
VHCl = 12 mL = 0,012 L [OH] = 106
VNH = 48 mL = 0,048 L Mn(NO3)2(aq) Mn2+(aq) + 2NO3(aq)
3
0,01 M 0,01 M 0,02 M
Mol HCl
[Mn2+] = 0,01 M
P VHCl
nHCl = RT Mn(OH)2(s) Mn2+(aq) + 2OH(aq)
0,5 0,012 Hasil kali [ion] = [Mn2+][OH]2
= 0,08 300
= (0,01)(106)2
0,006
= = 1 1014
24
= 0,00025 mol Ksp Mn(OH)2 = 5 1014
= 0,25 mmol
Hasil kali [ion] < K sp sehingga tidak terjadi
Mol NH3 endapan Mn(OH)2.
P V NH3
nNH3 = 15. Jawaban: b
RT
0,5 0,048 Mol CaCrO4 = VCaCrO MCaCrO
= 4 4
0,08 300 = 100 mL 0,4 M
0,024 = 40 mmol
=
24 Mol AgNO3 = VAgNO MAgNO
= 0,001 mol 3 3
[Ag2CrO4] =
massa Ag2CrO 4
1.000 Ksp BaCO3 = 5 109
Mr Ag2CrO 4 V (mL)
Hasil kali [ion] > Ksp terjadi endapan BaCO3
massa Ag 2CrO4 1.000
0,1 =
332 200 [Na+] dalam campuran = [NaOH]
0,1 332 200 [NaOH] = 2[BaCO3] = 2(0,001) = 0,002 M
Massa Ag2CrO4 = = 6,64 gram
1.000
NaOH(aq) Na+(aq) + OH(aq)
Jadi, massa zat yang mengendap sebanyak
0,002 0,002 0,002
6,64 gram.
[Na+] = 0,002 M
16. Jawaban: d Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
Misal Ksp: AgN3, Pb(N3)2, SrF2 = y endapan BaCO3 dan konsentrasi ion Na+ 0,002 M.
1) AgN3(s) Ag+(aq) + N3(aq) 18. Jawaban: e
s s s
200
Ksp = [Ag+] [N3] [Ag+] = 400 0,02 M = 0,01 M
y = (s)(s) 200
y = s2 [S2] = 400 0,02 M = 0,01 M
s y= 200
[PO43] = 400 0,02 M = 0,01 M
2) Pb(N3)2(s) Pb2+(aq) + 2N3(aq)
s s 2s 200
[Br] = 400 0,02 M = 0,01 M
Ksp = [Pb2+] [N3]2
200
y = (s) (2s)2 [SO42] = 400 0,02 M = 0,01 M
y = 4s3 1) Ksp Ag2S = 2 1049
s = 3y Ag2S(s) 2Ag+(aq) + S2(aq)
4
Hasil kali [ion] = [Ag+]2 [S2]
3) SrF2(s) Sr2+(aq) + 2F(aq)
s s 2s = (0,01)2(0,01)
Ksp = [Sr2+] [F]2 = 1 106
y = (s) (2s)2 Hasil kali [ion] > Ksp Ag2S (mengendap)
y = 4s3 2) Ksp Ag3PO4 = 1 1020
3y
Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43(aq)
s =
4
Hasil kali [ion]= [Ag+]3 [PO43]
Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, urutan = (0,01)3(0,01)
kelarutan ketiga larutan tersebut adalah = 1 108
s AgN3 > s Pb(N3)2 = s SrF2.
Hasil kali [ion] > Ksp Ag3PO4 (mengendap)
17. Jawaban: d
3) Ksp Ag2CrO4 = 6 105
Mol Na2CO3 = 0,01 M 0,1 L = 0,001 mol
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42(aq)
Mol Ba(OH)2 = 0,01 M 0,1 L = 0,001 mol
Volume total = (100 + 100) mL = 200 mL = 0,2 L Hasil kali [ion]= [Ag+]2 [CrO42]
Na2CO3(aq) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + 2NaOH(aq) = (0,01)2(0,01)
Mula-mula: 0,001 0,001 = 1 106
Reaksi : 0,001 0,001 0,001 0,002
Hasil kali [ion] < K sp Ag 2 CrO 4 (belum
Sisa : 0,001 0,002
mengendap/larut)
Kimia Kelas XI 87
4) Ksp AgBr = 5 1013 Perak klorida mengandung ion Ag + dan Cl
sehingga akan sukar larut dalam larutan yang
AgBr(s) Ag+(aq) + Br (aq)
mengandung ion Cl atau Ag+ dengan konsentrasi
Hasil kali [ion] = [Ag+] [Br ] besar. Konsentrasi ion Cl dalam berbagai larutan
= (0,01)(0,01) HCl tersebut sebagai berikut.
= 0,0001 1) HCl 0,01 M
[Cl] = [HCl] = 0,01 M
= 1 104
Hasil kali [ion] > Ksp AgBr (mengendap) 2) HCl 0,10 M
[Cl] = [HCl] = 0,10 M
5) Ksp Ag2SO4 = 3 105
3) HCl 0,20 M
Ag2SO4(s) 2Ag+(aq) + SO42(aq) [Cl] = [HCl] = 0,20 M
Hasil kali [ion] = [Ag+]2 [SO42] 4) HCl 1,00 M
= (0,01)2(0,01) [Cl] = [HCl] = 1,00 M
= 1 106 5) HCl 2,00 M
Hasil kali [ion] < K sp Ag 2 SO 4 (belum [Cl] = [HCl] = 2,00 M
Jadi, kristal AgCl paling sukar larut dalam larutan
mengendap/larut)
HCl 2,00 M.
Jadi, garam-garam yang larut yaitu garam yang
memiliki hasil kali konsentrasi ion-ion lebih kecil 21. Jawaban: b
PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42(aq)
daripada Ksp-nya. Garam tersebut yaitu garam
s s s
Ag2CrO4 dan Ag2SO4.
Ksp = [Pb2+] [SO42]
19. Jawaban: b 1 108 = (s) (s)
Ksp Mg(OH)2 = 2 1011 1 108 = s2
[MgCl2] = 1 103 mol/dm3 s = 1 108
MgCl2(aq) Mg2+(aq) + 2Cl(aq) = 1 104 M
1 103 1 103 2 103
[Mg2+] = 1 103 mol/dm3 = 1 103 M Larutan jenuh PbSO4 diencerkan 100 kali.
Misal: V1 = V
Endapan mulai terbentuk jika Ksp Mg(OH)2 = hasil
kali kelarutan ion-ion Mg(OH)2. V2 = 100 V
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH(aq) M 1 = s = 1 104 M
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH]2 M1 V1 = M2 V2
2 1011 = (1 103) [OH]2 (1 104)V= M2(100V)
2 1011 1 104
[OH]2 = M2 =
1 103 100
= 2 108 = 1 106 M
Setelah diencerkan kelarutan PbSO4 menjadi
[OH] = 1,4 104 M
1 106 mol/L.
pOH = log [OH]
22. Jawaban: c
= log 1,4 104
1) Ca(OH)2(s) Ca2+(aq) + 2OH(aq)
= 4 log 1,4 s s 2s
= 3,85
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH]2
pH = pKw pOH = 14 3,85 = 10,15
8 106 = (s)(2s)2
Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 10,15.
8 106 = 4s3
20. Jawaban: e 8 106 = 4s3
Kristal perak klorida (AgCl) akan sukar larut jika
6
berada dalam larutan HCl dengan konsentrasi s= 3 8 10
terbesar. Semakin besar konsentrasi ion 4
sejenisnya, semakin kecil kelarutan zat tersebut. = 1,26 102 mol/L
= 4,89 103 mol/L Jadi, konsentrasi ion Ba2+ dalam larutan tersebut
sebesar 1,7 M.
5) CaF2(s) Ca2+(aq) + 2F(aq)
s s 2s 25. Jawaban: c
Ksp CaF2 = [Ca2+] [F]2 Misal kelarutan LSO4 = s M
LSO4(s) L2+(aq) + SO42(aq)
4 1011 = (s)(2s)2
s s s
4 1011 = 4s3
Ksp LSO4 = [L2+] [SO42]
11
s= 3 4 10
4
2,5 105 = (s)(s)
= 2,15 104 mol/L 2,5 105 = s2
Jadi, kelarutan ion Ca2+ paling kecil terdapat s = 2,5 105
dalam larutan jenuh CaCO3.
= 5 103 mol/L
23. Jawaban: b g 1.000
s = [LSO4] =
Ni(OH)2(s) Ni2+(aq) + 2OH(aq) Mr V(mL)
s s 2s 0,34 1.000
5 103 =
Mr LSO 4 500
Ksp Ni(OH)2 = [Ni2+] [OH]2
1 1014 = (s)(2s)2 Mr LSO4 = 136
1 1014 = 4s3 Jadi, Mr LSO4 = 136.
3 1 10
14 B. Uraian
s =
4
1. 1) CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO42(aq)
= 1,36 105 s s s
[OH ] = 2s Ksp CaSO4 = [Ca2+] [SO42]
= 2(1,36 105) = (s)(s)
= 2,72 105 = s2
pOH = log [OH] 2) Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO32(aq)
= log (2,72 105) s 2s s
= 5 log 2,72 Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO32]
= (2s)2(s)
= 4s3
Kimia Kelas XI 89
3) PbF2(s) Pb2+(aq) + 2F(aq) pH = 14 pOH
s s 2s = 14 6,5
Ksp PbF2 = [Pb2+] [F]2 = 7,5
= (s)(2s)2 Jadi, endapan Zn(OH)2 mulai terbentuk pada
= 4s3 pH 7,5.
massa PbCl2
4) Li3PO4(s) 3Li+(aq) + PO43(aq) 4. Mol PbCl2 = Mr PbCl2
s 3s s
0,278
Ksp Li3PO4 = [Li+]3 [PO43] = 278 = 0,001 mol
= (3s)3(s) Kelarutan PbCl2 = s
= 27s4
mol 0,001 mol
5) Cu3(PO4)2(s) 3Cu2+(aq) + 2PO43(aq) s= V = 0,2 L
= 5 103 mol/L
s 3s 2s
PbCl2(s) Pb2+(aq) + 2Cl(aq)
Ksp Cu3(PO4)2 = [Cu2+]3 [PO43]2 5 103 5 103 1 102
= (3s)3(2s)2 Ksp PbCl2 = [Pb2+] [Cl]2
= (27s3)(4s2) = (5 103)(1 102)2
= 108s5 = (5 103)(1 104)
2. Mr Ba3(PO4)2 = (3 Ar Ba) + (2 Ar P) + (8 Ar O) = 5 107
= (3 137) + (2 31) + (8 16) Jadi, Ksp PbCl = 5 107.
= 411 + 62 + 128 5. a. Kelarutan Ag3PO4 dalam air murni
= 601
Misal kelarutan Ag3PO4 = s mol/L
Misal kelarutan Ba3(PO4)2 = s mol/L Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43(aq)
Ba3(PO4)2(s) 3Ba2+(aq) + 2PO43(aq) s 3s s
s 3s 2s Ksp Ag3PO4 = [Ag+]3 [PO43]
Ksp Ba3(PO4)2 = [Ba2+]3 [PO43]2 2,7 1019 = (3s)3 (s)
3,4 1023 = (3s)3(2s)2 2,7 1019 = 27s4
3,4 1023 = 108s5 19
s= 4 2,7 10 = 1 105 mol/L
23 27
s= 5 3,4 10
108 Jadi, kelarutan Ag 3PO 4 dalam air murni
= 1,26 105
mol/L sebesar 1 105 mol/L.
= 1,26 105 mol/L 601 g/mol b. Kelarutan Ag3PO4 dalam AgNO3 0,01 M
= 7,6 103 g/L Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43(aq)
3. ZnCl2(aq) Zn2+(aq) + 2Cl(aq) s 3s s
0,01 M 0,01 M 0,02 M
AgNO3(aq) Ag+(aq) + NO3(aq)
[Zn2+] = 0,01 M 0,01 M 0,01 M 0,01 M
Endapan Za(OH) 2 mulai terbentuk jika K sp [Ag+] = (3s + 0,01) M
Zn(OH)2 = hasil kali [ion]. [PO43] = s M
Ksp Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH]2 Diasumsikan s << 0,01 M sehingga [Ag+] =
1 1015 = (0,01) [OH]2 0,01 M.
1 10 15 Ksp Ag3PO4 = [Ag+]3 [PO43]
[OH]2 =
1 10 2 2,7 1019 = (0,01)3 [PO43]
= 1 1013 2,7 1019 = (1 106) [PO43]
2,7 10 19
[OH] = 1 10 13 [PO43] =
1 10 6
= 1 106,5 [PO43] = 2,7 1013
pOH = log [OH] [Ag3PO4] = [PO43] = 2,7 1013 mol/L
= log (1 106,5) Jadi, kelarutan Ag 3 PO 4 dalam AgNO 3
= 6,5 0,01 M sebesar 2,7 1013 mol/L.
1 1010 = (s)(s)
Kw
1 1010 = s2 = [CH3COO ]
Ka
s = 1 1010 1014
= 5 101
= 105
mol/L 105
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 16)) = 2,2 105 M
= 123,5 Pada keadaan larutan tepat jenuh hasil kali
Kelarutan CuCO3 dalam 500 mL air: konsentrasi ion = Ksp Ni(OH)2.
g 1.000 Ksp Ni(OH)2 = [Ni2+][OH]2
[CuCO3] = s =
Mr V(mL) 1 1014 = [Ni2+](2,2 105)2
massa CuCO 3 1.000 1 1014 = [Ni2+](5 1010)
105 = Mr CuCO 3
500
1 1014
massa CuCO3 [Ni 2+] =
105 = 2 5 1010
123,5
= 2 105 M
105 123,5
Massa CuCO3 =
2 8. AB(s) A+(aq) + B(aq)
= 6,175 104 gram Ksp AB = [A+] [B]
= 0,62 mg
Volume total= (250 + 250) mL = 500 mL = 0,5 L
Jadi, massa CuCO3 yang larut dalam 500 mL air
sebesar 0,62 mg.
Kimia Kelas XI 91
Konsentrasi ion-ion dalam larutan 10. pH = 8
Mol A+ = 3 103 mol pOH = 14 pH
= 14 8
mol A +
[A+] = =6
volume total
log [OH] = log 106
3 10 3 mol
= [OH] = 106 M
0,5 L
= 6 103 M Konsentrasi ion OH dalam larutan:
100
Mol B = 4 103 mol [OH] = 200 106 M
mol B
[B] = = 5 107 M
volume total
Konsentrasi setiap ion:
4 10 3 mol 100
= [Co2+] = 200 (2 103 M)
0,5 L
= 8 103 M = 103 M
Hasil kali [ion]= [A+] [B] 100
[Fe2+] = 200 (2 103 M)
= (6 103) (8 103)
= 4,8 105 = 103 M
Ksp AB = 108 100
[La3+] = 200 (2 103 M)
Hasil kali [ion] > Ksp terjadi endapan
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi = 103 M
endapan karena harga hasil kali konsentrasi ion- a. Co(OH)2(s) Co2+(aq) + 2OH(aq);
ionnya > Ksp. Ksp Co(OH)2 = 2 1016
9. Endapan mulai terbentuk saat hasil kali [ion] = Hasil kali [ion] = [Co2+] [OH]2
Ksp Mg(OH)2. = (103)(5 107)2
Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH(aq)
= 2,5 1016
s s 2s
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH]2 Hasil kali [ion] > K sp sehingga terjadi
endapan Co(OH)2.
6 1012 = (s)(2s)2
6 1012 = 4s3 b. Fe(OH)2(s) Fe2+(aq) + 2OH(aq);
12
Ksp Fe(OH)2 = 8 1015
s= 3 6 10
Hasil kali [ion]= [Fe2+] [OH]2
4
= (103) (5 107)2
= 1,1 104
= 2,5 1016
[OH] = 2s
Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terjadi
= 2 1,1 104
endapan Fe(OH)2.
= 2,2 104 M
pOH = log [OH] c. La(OH)3(s) La3+(aq) + 3OH(aq);
= log (2,2 104) Ksp La(OH)3 = 1 1019
= 4 log 2,2 Hasil kali [ion]= [La3+] [OH]3
pH = 14 pOH = (103) (5 107)3
= 14 (4 log 2,2) = 1,25 1022
= 10 + log 2,2 Hasil kali [ion] < Ksp sehingga tidak terjadi
= 10,34 endapan La(OH)3.
Jadi, hidroksida yang mengendap yaitu Co(OH)2
karena harga hasil kali konsentrasi ion-ion-nya
> Ksp.
Kimia Kelas XI 93
A. Pilihan Ganda B. Uraian
1. Jawaban: b 1. Suspensi merupakan sistem dispersi heterogen
Contoh zat yang termasuk koloid antara lain awan, yang tampak membentuk dua fase karena terdiri
debu, batu apung, dan asap. Awan merupakan atas partikel terdispersi dengan ukuran >105cm.
fase terdispersi cair dalam gas. Debu dan asap Suspensi tidak stabil sehingga menghasilkan
merupakan fase terdispersi padat dalam gas. Batu endapan dan dapat dipisahkan dengan penyaringan
apung merupakan fase terdispersi gas dalam sederhana. Sementara itu, koloid merupakan
padat. Air laut dan air gula merupakan larutan sejati. sistem dispersi heterogen yang tampak seperti
Larutan tepung termasuk suspensi. satu fase karena mempunyai partikel terdispersi
2. Jawaban: e 107 105 cm. Koloid bersifat stabil sehingga
Sistem koloid yang tersusun atas zat padat dalam tidak mengendap dan hanya terlihat keruh. Oleh
cair disebut sol cair. Tinta tersusun atas zat padat karena itu, koloid tidak dapat dipisahkan dengan
(zat warna dari logam) dalam medium cair (pelarut). penyaringan sederhana.
Mentega termasuk emulsi padat karena tersusun 2. a. Debu tersusun atas fase terdispersi padat
atas zat cair dalam medium padat. Es krim dan dalam medium gas (aerosol padat).
santan termasuk emulsi cair karena tersusun atas b. Mutiara tersusun atas fase terdispersi cair
zat cair dalam medium cair. Kabut termasuk aerosol dalam medium padat (emulsi padat).
cair karena tersusun atas zat cair dalam medium c. Hairspray tersusun atas fase cair dalam me-
gas. dium gas (aerosol cair).
3. Jawaban: e d. Gelatin tersusun atas fase padat dalam me-
Emulsi cair biasa disebut emulsi. Emulsi adalah dium cair (sol cair) yang menyerap mediumnya
sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam sehingga membentuk gel.
medium pendispersi cair. Mayones dan susu e. Busa sabun tersusun atas fase gas dalam
merupakan contoh emulsi. Mayones adalah emulsi medium cair (busa cair).
minyak dalam air, sedangkan susu adalah emulsi 3. Emulsi merupakan sistem koloid yang tersusun
lemak dalam air. Sementara kanji dan sabun atas fase cair dalam medium cair. Santan terdiri
termasuk jenis sol. Mentega merupakan contoh atas butiran-butiran minyak dari buah kelapa yang
emulsi padat, sedangkan kue termasuk busa padat. terdispersi stabil dalam air dan tidak saling
4. Jawaban: e melarutkan. Oleh karena tersusun atas fase cair
Darah termasuk sistem koloid karena merupakan (minyak) dalam medium cair (air), santan termasuk
campuran heterogen yang terlihat homogen dan jenis emulsi.
stabil walaupun tersusun atas dua fase. Darah tidak 4. Roti tawar merupakan contoh jenis koloid busa
dapat mengendap kecuali dengan perlakuan padat. Hal ini karena terdapat gas-gas yang
khusus, misal sentrifugasi. Darah merupakan contoh terdispersi merata dalam adonan tepung roti.
koloid sol yang tersusun atas zat terlarut berupa Dengan demikian, fase terdispersi dalam roti tawar
zat makanan, hormon, dan sisa metabolisme yang adalah gas dan mediumnya berupa zat padat
terdispersi dalam plasma darah. sehingga termasuk jenis busa padat.
5. Jawaban: b 5. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aero-
Mayones merupakan contoh emulsi, yaitu sistem sol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang
koloid yang terdiri atas zat cair yang terdispersi terdispersi dalam medium pendispersi gas. Begitu
dalam medium cair. Koloid yang tersusun atas gas pula dengan obat antinyamuk semprot. Bahan aktif
dalam medium cair disebut busa, contoh krim antinyamuk yang berwujud cair didispersikan dalam
kocok (whipped cream). Fase cair yang terdispersi gas bertekanan tinggi.
dalam medium padat disebut emulsi padat, contoh
mentega. Koloid yang terbentuk dari zat padat
dalam medium cair disebut sol cair, contoh tinta.
Jenis koloid yang terbentuk dari zat padat dalam
medium padat disebut sol padat, misal botol kaca
berwarna.
Kimia Kelas XI 95
A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: d
Sistem koloid yang terdiri atas fase cair yang
1. Jawaban: d
terdispersi dalam medium gas disebut aerosol.
Sifat-sifat sistem koloid terdiri atas dua fase, tidak
Koloid tipe sol terdiri atas fase padat dalam me-
jernih dan tampak homogen. Koloid tidak dapat
dium cair. Koloid busa terdiri atas fase gas dalam
mengendap, umumnya stabil, dan hanya dapat medium cair. Emulsi terdiri atas fase cair dalam
disaring dengan kertas saring ultra. medium cair. Sol padat terdiri atas fase padat
2. Jawaban: e dalam medium padat.
Koloid dibedakan dari suspensi karena ciri fisik 8. Jawaban: d
dan sifatnya berbeda. Meskipun keduanya terdiri Tinta merupakan koloid yang terdiri dari zat warna
atas dua fase dan terlihat keruh, partikel yang dari logam yang terdispersi dalam pelarut. Dengan
terdispersi dalam koloid stabil dan tidak dapat demikian, tinta adalah fase padat terdispersi dalam
disaring dengan penyaring biasa. Partikel medium cair. Fase cair yang terdispersi dalam
terdispersi dalam suspensi tidak stabil dan dapat medium gas disebut aerosol, contoh kabut. Fase
mengendap. Partikel tersebut dapat dipisahkan gas yang terdispersi dalam medium cair disebut
dengan penyaringan. Alasan koloid tidak dapat busa (buih), contoh busa sabun. Fase cair dalam
disaring dan suspensi dapat disaring adalah ukuran medium padat disebut emulsi padat, misal agar-
partikel terdipspersi. Ukuran partikel suspensi agar. Fase gas dalam medium padat disebut busa
>10-5 cm, sedangkan ukuran partikel koloid padat, contoh batu apung.
10 7 105.
9. Jawaban: b
3. Jawaban: a Koloid yang tersusun dari fase padat dalam me-
Campuran air dengan tepung jagung menghasilkan dium gas disebut aerosol padat, misal asap.
sistem gel. Gel terbentuk dari sol cair yang fase padat Partikel dalam asap berupa senyawa oksida hasil
terdipersinya menyerap medium cairnya. Akibatnya, pembakaran berukuran besar yang terdispersi rata
bentuk koloid menjadi kaku dan agak padat. Tepung dalam gas. Cat termasuk sol cair karena terdiri
jagung merupakan polisakarida yang bersifat atas zat padat (zat warna dari logam) dalam me-
menyerap air sehingga mengembang. Apabila tepung dium cair (pelarut). Kabut termasuk aerosol cair
jagung ditambah air akan terbentuk gel. karena terdiri atas fase cair (uap air) dalam me-
4. Jawaban: b dium gas. Mutiara termasuk emulsi padat karena
Contoh dispersi koloid adalah awan. Awan terdiri atas fase cair (partikel air) dalam medium
merupakan sistem dipersi yang terdiri atas uap air padat (kalsium karbonat). Batu apung termasuk
(cair) dalam medium gas. Cuka, udara, dan air laut busa padat karena terdiri atas fase gas dalam
merupakan larutan karena fase terdispersinya medium padat.
tersebar merata dalam mediumnya dan terlihat satu 10. Jawaban: c
fase. Air sungai merupakan suspensi karena di Bahan-bahan yang termasuk koloid antara lain
dalamnya terlarut batu, kerikil, dan pasir yang styrofoam, keju, kaca atau gelas berwarna, es
dapat mengendap dan dipisahkan dari air. krim, hair spray, dan krim kocok. Air lumpur dan
5. Jawaban: a larutan terigu termasuk suspensi karena partikel
Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan terdispersi mampu mengendap. Air gula termasuk
koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk larutan karena air dan gula tercampur homogen.
sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid 11. Jawaban: b
terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai Susu merupakan contoh emulsi lemak dalam air.
persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat Emulsi dalam susu distabilkan oleh kasein. Santan
homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat dan mayones merupakan emulsi minyak dalam air.
disaring dengan kertas saring. Mayones dibuat dari minyak jagung yang didis-
persikan dalam air dengan bantuan emulgator
6. Jawaban: d
kuning telur. Sementara itu, keju dan mentega
Contoh koloid antara lain susu dan santan. Air
merupakan contoh emulsi padat.
sadah, air teh, dan air sirop termasuk larutan. Air
kapur adalah contoh suspensi.
Kimia Kelas XI 97
25. Jawaban: c kurang dari 10-7 cm dan jarak antarpartikel sangat
Kuning telur berfungsi sebagai emulgator dalam renggang. Akibatnya, gas-gas bercampur secara
mayones. Kuning telur membantu mengemulsikan homogen dalam berbagai perbandingan.
minyak nabati dalam air.
4. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah
26. Jawaban: a terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir,
Lipstik adalah sol padat. Maskara dan cat kuku dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu.
adalah sol. Gel rambut merupakan koloid tipe gel. Tanah digolongkan dalam sol padat.
Pembersih muka merupakan emulsi. Bahan ber-
wujud cair didispersikan dalam medium cair. 5. Kaca berwarna dibuat dari zat warna berupa koloid
senyawa logam dan cairan kaca. Keduanya
27. Jawaban: d tercampur merata dan tidak dapat dipisahkan
Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan dengan cara sederhana. Akan tetapi, keduanya
asam formiat (HCOOH) atau asam asetat tidak saling bereaksi melarutkan satu sama lain.
(CH3COOH). Penambahan kedua larutan tersebut Oleh karena senyawa logam berupa zat padat dan
memisahkan fase terdispersi partikel-partikel karet kaca juga zat padat, dispersi keduanya digolongkan
dari getah karet. ke dalam sol padat.
28. Jawaban: e 6. Angin puting beliung termasuk koloid tipe aerosol
Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, padat, yaitu fase padat yang terdispersi dalam fase
karena norit dapat membentuk koloid yang mampu gas. Hal ini karena angin puting beliung terdiri atas
mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pen- zat-zat padat berupa debu dan serpihan benda-
cernaan. benda yang terdispersi dalam udara. Fase
29. Jawaban: c terdipersi tidak terpisah dan stabil di dalam udara
Tawas yang ditambahkan ke dalam air membentuk yang terus berputar.
koloid Al(OH)3 yang teurai menghasilkan partikel 7. Parfum semprot menerapkan sistem koloid aero-
positif. Partikel positif menarik partikel negatif sol. Parfum dibuat dari beberapa minyak esensial
kotoran dan menggumpalkannya. Kotoran dan pelarut dalam bentuk cair. Campuran ini
kemudian mengendap karena pengaruh gaya kemudian didispersikan dalam gas bertekanan
gravitasi bumi. tinggi. Dalam parfum semprot ditambahkan bahan
30. Jawaban: b pendorong , misal klorofluorokarbon.
Kasein dalam susu yang telah basi akan rusak 8. Beberapa obat yang tidak dapat dibuat dalam
akibat penguraian oleh bakteri. Oleh karena bentuk larutan dibuat dalam bentuk koloid karena
rusaknya kasein, lemak yang semula terdispersi bentuk koloid memungkinkan campuran dua fase
merata kemudian saling mengumpul dan yang stabil. Penerapan koloid dalam bidang
menggumpal. Granula lemak menjadi terpisah dari farmasi antara lain pengobatan sakit perut dengan
air sehingga sistem koloid rusak. norit. Norit yang berupa karbon aktif membentuk
koloid yang menyerap gas dan zat racun di dalam
B. Uraian perut. Contoh lain penerapan koloid dalam farmasi
adalah obat hirup bagi penderita asma yang
1. Sistem dispersi koloid merupakan sistem dispersi termasuk aerosol. Obat yang merupakan zat cair
yang terdiri atas dua fase yang terlihat keruh, tetapi dibuat dalam ukuran koloid kemudian didispersikan
bersifat homogen, stabil, dan tidak dapat dalam pelarut yang mudah menguap. Dengan
mengendap dalam keadaan biasa oleh gravitasi demikian, obat dapat mencapai rongga paru-paru.
bumi. Kestabilan sistem koloid disebabkan ukuran
partikel koloid yang lebih kecil dari partikel 9. Deodoran mengandung seng peroksida, minyak
suspensi, tetapi lebih besar dari partikel larutan esensial parfum, serta zat antiseptik untuk meng-
sejati. hentikan kegiatan bakteri. Seng peroksida dapat
menghilangkan senyawa yang berbau dengan cara
2. a. Air dengan tanah menghasilkan suspensi. mengoksidasinya, sedangkan minyak esensial dan
b. Air dengan alkohol menghasilkan larutan. parfum menyerap atau menghilangkan bau badan.
c. Air dengan protoplasma menghasilkan koloid.
d. Air dengan urea menghasilkan larutan. 10. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan
e. Air dengan detergen menghasilkan koloid. dengan melarutkan gula ke dalam air dan
mengalirkannya melalui sistem koloid tanah
3. Campuran gas dengan gas tidak membentuk diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
koloid, tetapi membentuk larutan sejati. Hal ini
mengadsorbsi zat warna dari gula tebu sehingga
karena partikel-partikel molekul gas berukuran
gula menjadi berwarna putih.
Kimia Kelas XI 99
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: a
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam proses cuci darah
1. Jawaban: b
(hemodialisis) pada penderita gagal ginjal. Proses
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
industri logam dan proses penjernihan air tebu pada
dari partikel-partikel koloid dalam medium
pembuatan gula pasir menggunakan tanah diatome
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan
merupakan pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub
penetralan albuminoid dalam darah sehingga terjadi
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
sehingga terpisah dari medium pendispersinya.
Cottrel merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu
melindungi koloid lain agar tidak terjadi peng- 6. Jawaban: d
gumpalan/koagulasi. Elektrodialisis adalah proses dialisis mengguna-
kan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
2. Jawaban: d
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air
koloid.
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebab-
kan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel- 7. Jawaban: e
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul- Penambahan elektrolit yang berbeda muatan pada
molekul medium pendispersinya. Semakin kecil dispersi koloid akan menyebabkan koagulasi atau
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. penggumpalan. Sol As2O3 bermuatan negatif
sehingga larutan elektrolit dengan muatan positif
3. Jawaban: d
terbesar akan efektif untuk mengkoagulasikan sol
Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan
As2O3. FeCl3 mempunyai ion bermuatan positif
partikel koloid dalam medan listrik. Penerapan
terbesar yaitu +3, sedangkan Ba(NO3)2, MgSO4,
elektroforesis terdapat dalam penggunaan alat
dan FeSO4 bermuatan +2. Sementara itu, K3PO4
Cottrel dalam industri. Alat Cottrel terdiri atas
bermuatan +1.
elektrode bertegangan tinggi sehingga memberi
muatan negatif pada partikel debu. Partikel debu 8. Jawaban: c
tersebut kemudian ditarik oleh elektrode bermuatan Struktur sabun mempunyai bagian yang bersifat
positif dan dikumpulkan. Dialisis adalah cara hidrofil (senang air) dan bagian yang bersifat
memisahkan ion-ion pengganggu dalam koloid hidrofob (tidak senang air). Bagian hidrofil/liofil
menggunakan selaput semipermeabel, misal pada berfungsi menarik air, sedangkan bagian hidrofob/
proses cuci darah. Sinar matahari yang kelihatan liofob akan mengikat butiran minyak. Dengan
saat masuk ruangan melalui celah merupakan demikian, emulsi minyak dan air menjadi stabil.
fenomena efek Tyndall. Pembentukan delta di
9. Jawaban: a
muara sungai merupakan contoh sifat koloid
Partikel koloid dapat bermuatan karena
koagulasi (pengendapan). Penjernihan air
permukaannya mampu menyerap ion-ion.
menerapkan sifat adsorpsi dan koagulasi
Kemampuan ini menunjukkan sifat partikel koloid
menggunakan tawas. Tawas mengendapkan
berupa adsorpsi. Contohnya sol Fe(OH) 3
kotoran dalam air dan membentuk koloid yang
bermuatan positif. Muatan ini terjadi karena sol
mampu menyerap zat warna dan zat pencemar
Fe(OH) 3 mengadsorpsi ion positif Fe 3+ dari
lainnya.
medium pendispersinya.
4. Jawaban: c
10. Jawaban: b
Telur mentah yang direbus adalah contoh
Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
penerapan dari sifat koloid koagulasi karena terjadi
cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
penggumpalan protein. Dengan adanya koagulasi,
dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
Koagulasi terjadi karena pemanasan, penambahan
lemak agar tetap menyatu dengan medium
elektrolit, dan pencampuran dua koloid yang
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
berbeda muatan.
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
3. Jawaban: b 6. Jawaban: b
massa 1 3 1 pH = 5 pH = log [H+]
[M]CH = = = 0,1 M
3COOH Mr volume 60 0,5 5 = log [H+]
Ka 105 [H+] = 105
Derajat ionisasi () = = = 102.
[M]asam 10 1
[H+] = K a [CH3COOH]
Jadi, derajat ionisasi asam asetat (CH3COOH)
sebesar 102 atau 0,010. 1010 = 105 [CH3COOH]
[CH3COOH] = 105 M
4. Jawaban: e
pH Ca(OH)2 = 12 + log 4 Pengenceran:
pOH = 14 (12 + log 4) V1 M1 = V2 M2
pOH = 2 log 4 25 105 = 250 M2
pOH = log [OH] M2 = 1 106 M
2 log 4 = log [OH]
[OH] = 4 102 [H+]larutan encer = K a [CH3COOH]
[OH] = M valensi
= 105 106
4 102 = M 2
4 10 2 = 1011 = 105,5
M= = 2 102
2
mol
pH = log [H+]
mol
[Ca(OH)2] = volume
= pH = log 105,5
0,2 L
mol pH = 5,5
2 102 = mol = 4 103 mol
0,2 L Jadi, pH larutan encer 5,5.
[CH3COOH]
= 5 log 1,8
[H+] = Ka [CH3COONa] pH = 14 pOH
(0,022 x/40) = 14 (5 log 1,8)
104 = 105 x/40
= 9 + log 1,8
x x
10( 40 ) = 0,022 40 = 9 + 0,25
10 x x = 9,25
40
+ 40 = 0,022
Jadi, pH campuran 9,25.
11x
40
= 0,022 10. Jawaban: b
11x = 0,88 pH = 5
x = 0,08 gram = 80 mg [H+] = 105
Jadi, massa NaOH yang diperlukan sebanyak a. Asam lemah dengan garamnya
80 mg. [HCOOH]
[H+] = Ka [HCOONa]
8. Jawaban: a 1mmol/ 15 mL
Mol CH3COOH = 100 mL 0,05 M = 105 0,5 mmol/ 15 mL
= 5 mmol 5
Mol KOH = 100 mL 0,02 M = 2 10
= 2 mmol pH = 5 log 2 pH 5
CH3COOH + KOH CH3COOK + H2O b. HCOOH + NaOH HCOONa + H2O
Mula-mula : 5 mmol 2 mmol Mula-mula : 1 mmol 0,5 mmol
Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol Reaksi : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
Setimbang : 3 mmol 2 mmol 2 mmol Setimbang : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
[HCOOH]
Oleh karena terdapat garam dan sisa asam, [H+] = Ka [HCOONa]
campuran membentuk larutan penyangga.
0,5 mmol/15 mL
+ [asam] = 105 = 105
[H ] = Ka 0,5 mmol/15 mL
[garam]
pH = 5 (benar)
7
X(OH)2(aq) R X2+(aq) + 2OH(aq)
s= 6,3 10
Ksp X(OH)2 = (101)(106)2
8
= 63 10 = 1013
= 7,93 104 1013 < Ksp X(OH)2
Konsentrasi kelarutan Sr2+: 1013 < 2,8 1010 tidak mengendap
2+
Ksp = [Sr ][SO42] Y(OH)2(aq) R Y2+(aq) + 2OH(aq)
3,2 107 = [Sr2+][7,93 104] Ksp Y(OH)2 = (101)(106)2
[Sr2+] = 4,0 104 M = 1013
Oleh karena kelarutan PbSO4 lebih besar daripada 1013 < Ksp Y(OH)2
SrSO4, PbSO4 lebih mudah larut dibanding SrSO4. 1013 < 4,5 1011 tidak mengendap