Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
58
59
atau di lokasi strategis pada garis-utama jalan). Jalan tol modern sering
menggunakan kombinasi dari tiga, dengan berbagai tol masuk dan keluar
dilengkapi dengan garis-utama sesekali.
b. Peraturan Khusus
Berbeda dengan jalan raya pada umumnya, jalan tol memang
memiliki peraturannya sendiri. Beberapa peraturan umum yang
diterapkan adalah jenis kendaraan yang boleh mengakses jalan tol,
misalnya saja, motor roda dua kendaraan pribadi, tidak boleh masuk
ke jalan tol. Atau kendaraan dengan berat tertentu, juga tak boleh
melewati jalan khusus ini.
Peraturan lain yang cukup berbeda dengan jalan raya adalah
tidak boleh berhenti sembarangan. Bahkan pada hakikatnya, kecuali
darurat, Anda tak boleh menghentikan kendaraan di bagian manapun
dari jalan tol. Termasuk untuk menaik-turunkan penumpang. Anda
hanya bisa melakukannya di tempat perhentian khusus atau keluar
terlebih dahulu dari jalan tol.
71
Gambar 3.8. Contoh Peraturan Jalan Tol (tidak ada kendaraan roda dua)
c. Batas Kecepatan
Satu lagi peraturan penting yang sangat dijaga di jalan tol
adalah normalisasi kecepatan. Pemerintah lewat Peraturan No 15
Tahun 2005 tentang Jalan Tol Bab 2 pasal 2 menyebutkan bahwa ada
kecepatan minimum yang ditetapkan di jalan tol. Tergantung
lokasinya baik itu di jalan tol dalam kota atau luar kota, batas
minimum kecepatannya adalah 60 km/jam atau 80 km/jam.
Sedangkan batas maksimumnya biasanya ditunjukkan di rambu-
rambu jalan tol, yang bisa berbeda di setiap ruas tol.
Pada dasarnya, jalan tol memang merupakan jalan dengan
tingkat kecepatan laju yang tinggi. Sehingga pembatasan kendaraan
pun didasarkan pada kemampuan kendaraan-kendaraan yang
menggunakan jalan tersebut. Karenanya pada jalan tol dengan medan
72
d. Perangkat Khusus
Pemerintah lewat Badan Pengatur Jalan Tol sudah
menetapkan banyak perangkat untuk membuat jalan tol lebih tertib
dan mampu mengakomodir mobilitas dengan jarak yang panjang.
Misalnya saja rest area, yang ditetapkan wajib keberadaannya
minimal di tiap jarak 50 km, adalah salah satu perangkat yang bisa
digunakan pengguna untuk beristirahat. Di rest area juga biasanya
tersedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bahkan
bengkel.
Perangkat lain adalah marka jalan. Marka jalan di jalan tol
merupakan kombinasi dari marka-marka terbaik yang bisa Anda
temui di jalan raya. Misalnya saja rumble strip, perangkat berupa
garis tebal yang melintang di badan jalan ini memiliki fungsi khusus
yakni meningkatkan kewaspadaan pengemudi. Karenanya jumlah
lokasi rumble strip di jalan biasanya tak terlalu banyak. Tujuannya
adalah pengemudi kembali ke konsentrasinya baik itu untuk
menurunkan kecepatan, atau mengembalikan konsentrasi.
73
Faktor Keamanan
Kelas Jalan
Minimal
I 1,5
II 1,4
III 1,3
77
6. Pada saat urugan mencapai elevasi top subgrade final pada Pra
pembebanan Dengan Sistem Penyalir Vertikal (PVD) dengan
Vakum, atau sebelum beban dengan timbunan tanah dikurangi ,
derajat konsolidasi akibat beban selama masa proses pembebanan
(improvement) mencapai minimum 90% dari estimasi total
penurunan akibat beban final. Observasi derajat konsolidasi
berdasarkan data instrumentasi dan estimasi total penurunan
konsolidasi dari data penurunan tanah lapangan diperkirakan dengan
menggunakan metode Asaoka atau metode lainnya yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
7. Daya dukung ijin pada level subgrade minimum 110 kPa dengan
factor keamanan 2. Pengujian menggunakan Plate Load Test dengan
ukuran pelat 100 x 100 cm atau sesuai dengan standar Bina Marga.
AASHTO :
ASTM D4632 : Grab Breaking Load And Elongation Of
Geotextiles
ASTM D4491 : Measuring The Water Permeabillity Of
Geosynthetics
ASTM D5199 : Measuring The Nominal Thickness Of
Geosynthetics
ASTM D4595 : Tensile Properties Of Geotextiles By The Wide-
Width Strip Method
ASTM D4716 : Determining The (In-Plane) Flow Rate Per Unit
Width And Hydraulic Transmissivity Of A Geosynthetic Using A
Constant Head
ASTM D4751 : Determining Apparent Opening Size Of A
Geotextile
ASTM D4533 : Trapezoid Tearing Strength Of Geotextiles
ASTM D4833 : Index Puncture Resistance Of
Geotextiles,Geomembranes,
And Related Products
ASTM D792 : Density And Specific Gravity (Relative Density) Of
Plastics By Displacement
ASTM D6693 : Determining Tensile Properties Of Nonreinforced
Polyethylene And Nonreinforced Flexible Polypropylene
Geomembranes
ASTM D1004 : Tear Resistance (Graves Tear) Of Plastic Film
And Sheeting
ASTM D1238 : Melt Flow Rates Of Thermoplastics By Extrusion
Plastometer
ASTM D3895 : Oxidative Induction Time Of Polyolefins By
Differential Scanning Calorimetry
80
ISO
o ISO 9864 : Test method for the detrmination of mass per unit
area of geotextiles and getektile-related products
o ISO 10319 : Wide Width Tensile Test
o ISIO 12236 : Static puncture test (CBR Test)
Vertikal (PVD) dan vakum harus menyerahkan hal-hal berikut ini paling
lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama
kalinya sebagai bahan pekerjaan Percepatan Konsolidasi dengan Metode
Penyalir Vertikal (PVD) dan vakum:
Dua contoh secukupnya untuk setiap jenis bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode
Penyalir Vertikal (PVD) Vakum, satu contoh harus disimpan oleh Direksi
Pekerjaan untuk rujukan selama Periode Kontrak.
Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan
untuk bahan pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode
Penyalir Vertikal (PVD) Vakum, bersama-sama dengan hasil pengujian
laboratorium yang menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut
memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk
tertulis kepada Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap tahapan
pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, tidak
diperkenankan menghampar bahan lain di atas pekerjaan Pekerjaan
Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD)
dan Vakum.
Hasil pengujian konsolidasi seperti yang disyaratkan. Hasil
pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa
toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum Jalan Tol
atau spesifikasi Spesifikasi Umum Bina Marga dipenuhi.
Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir
Vertikal (PVD) dan Vakum dengan yang dikerjakan disamping jalan yang
ada (lama) harus dijamin dari turunnya badan jalan sehingga lalu lintas
tetap terbuka.
Untuk mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutment,
tembok sayap jembatan, dan bangunan struktur lainnya, Penyedia Jasa
harus menunda sebagian pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan
Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan Vakum pada oprit setiap jembatan di
82
C. Jadwal Kerja
Pekerjaan Percepatan Konsolidasi dengan Metode Penyalir Vertikal
(PVD) dan vakum dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau
penambahan waktu Vakum selama 30 hari kalender. jika sudah dilakukan
83
G. Persyaratan
1. Area pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode PVD
Vakum harus lebih luas minimum 1 m pada arah panjang dan lebar
dibandingkan area konstruksi yang dibutuhkan atau sesuai petunjuk
Pemilik Pekerjaan.
2. Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan
sekitar atau pipa bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data
tanah dengan jarak tidak boleh kurang dari 20 m. Apabila jaraknya
85
mampu berfungsi untuk menyalurkan air dan udara yang keluar dari
masa tanah lunak ke drainase horizontal.
7. Geomembran
Geomembran sebagai lapis kedap harus terbuat dari bahan
polyethylene atau polyvinyl chloride atau bahan lainnya yang
menjamin kekedapan lapis tersebut.
Sistem Geomembran sebagai lapis kedap yang digunakan
harus direncanakan dengan mempertimbangkan resiko kegagalan
sistem vakum apabila geomembrane tersebut mengalami kerusakan
saat prose vakum.
Geomembran yang digunakan harus memiliki daya tahan
terhadap pengaruh bahan-bahan kimia dan mikrobiologis lainnya
yang ada di lingkungan kerja.
Geomembran harus mempunyai kualitas karakteristik dan
sifat-sifat kekedapan yang tinggi.
Geomembran yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan
dilindungi dari hal-hal yang dapat merusak lapis kedap dan dari
pengaruh sinar matahari langsung (untuk jangka waktu yang lama).
Geomembran harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan
pada gambar rencana.
Ukuran panjang atau lebar dari Geomembran sebagai lapis
kedap minimal harus 4 m lebih panjang dibandingkan panjang dan
lebar dari area yang akan di perbaiki. Apabila kondisi geologi cukup
96
kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih lebar
sehingga dapat diletakkan secara longgar.
Permukaan tanah tempat Geomembran akan digelar, harus
bersih dari benda-benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain
yang menimbulkan kerusakan pada Geomembran. Tanah di bawah
tempat Geomembran akan digelar diusahakan kepadatannya seragam
atau atas persetujuan Pengawas Pekerjaan.
Penyambungan antar Geomembran dianjurkan untuk dilakukan
di pabrik guna mengantisipasi potensi kebocoran akibat
ketidaksempurnaan sambungan bila penyambungan dilakukan di
lapangan. Apabila penyambungan dilakukan dilokasi kerja, maka
harus dipastikan tidak terjadi kebocoran akibat ketidaksempurnaan
sambungan di lapangan.
8. Material pengisi
Untuk elevasi finish grade jauh di atas elevasi tanah existing,
maka diperlukan penimbunan tanah pada area yang akan divakum.
Peninggian elevasi muka tanah yang akan divakum dapat dilakukan
dengan cara penimbunan tanah dengan material pengisi diatas
geotekstil separator.
Cara penimbunan material pengisi tersebut dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
Tanpa Struktur Pengaman
Dengan Struktur Pengaman
Struktur pengaman dapat berupa tanggul dari timbunan, sheet
pile, atau konstruksi pengaman lainnya.
pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau
pada tekanan yang akan dipikul.
5. Geomembran
4. Pipa Pompa